Read More >>"> ORIGAMI MIMPI (#4 Romantika Rasa) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Rasa itu datang begitu saja, tanpa ada isyarat sebelumnya. Semakin hari Arga merasakan kenyamanan berada disisi Key. Diam-diam timbul benih cinta pada hatinya, dan ia sendiri tidak tahu harus melakukan apa. Malam itu ia nampak begitu gelisah, mondar-mandir nggak jelas di depan teras. Ia pun meraih ponsel yang ia geletakkan di meja. Lalu ia menelfon Rega dan mengajaknya ketemuan. Rega menyanggupi keinginan Arga. Mereka berdua pun masing-masing beranjak dari kediamannya menuju rumah makan padang.

Sesampainya disana, Arga terdiam dan bingung harus memulai pembicaraan darimana. Rega menyadari kegelisahan yang tertampak pada wajah Arga. Rega semakin mendekat dan merangkul Arga seraya perlahan menyuruhnya untuk bicara.

"Aku jatuh cinta Reg."

Spontan Rega tertawa geli mendengar ucapan Arga yang tiba-tiba. Merasa kesal ditertawakan ia pukul pelan bahu Rega hingga laki-laki itu mengaduh kesakitan. Arga berusaha meyakinkan Rega bahwa dirinya benar-benar telah jatuh cinta pada seseorang.

"Sama siapa Ga?" Tanyanya setalah berhasil menghentikan tawanya.

"Keysa, temen kakak ku."

Rega tercengang mendengar pengakuan dari Arga. Ia tidak mempercayai hal yang diucapkan oleh Arga.

"Aku serius Reg, walaupun aku tau sejak kami pertama bertemu kami selalu bertengkar, begitupun dengan hari-hari kita selanjutnya. Namun beberapa peristiwa membawaku dekat dengan Keysa dan menyadarkanku betapa baiknya dirinya. Kamu ingat saat aku tanya apakah benci bisa berubah menjadi cinta, ya aku merasakannya sekarang."

"Gue yakin emang itu cinta, terus langkah lo selanjutnya apa? Mungkinkah dia memilki perasaan yang sama?"

Arga menggelengkan kepalanya, rasa optimisnya sekejab surut saat Rega menyinggung selisih usia diantara Keysa dan Arga. Rasanya tidak mungkin jika Keysa menganggap Arga lebih dari seorang adik atau pun teman. Namun Rega berusaha memberi semangat kepada Arga. Karena cinta bukanlah tentang usia, waktu, ataupun tempat. Cinta datang begitu saja dalam hati, dan cinta sejati singgahnya dalam hati yang tulus. Tidak yang kebetulan dalam setiap pertemuan yang dilalui oleh Arga dan Keysa. Semua telah digariskan oleh Tuhan di atas sana. Malam semakin dingin dan gelap, Arga dan Rega pun meninggalkan rumah makan padang dan kembali pulang ke rumah masing-masing.

****

Sore itu Arga berkunjung di rumah singgah untuk bertemu dengan anak-anak sekaligus bertemu dengan Keysa. Arga dan anak-anak kini sibuk membentuk origami mimpi yang akan di gelantungkan pada atap rumah singgah. Seketika anak-anak menjauh dan bermain di bawah pohon, Arga mendekati Keysa yang duduk seorang diri menatap layar laptopnya. Arga pun menghela napas panjang sebelum berucap. Sementara Keysa masih terus memusatkan pandangannya pada layar laptop yang ada di hadapannya.

"Keysa, aku suka sama kamu. Aku nggak tau sejak kapan aku merasakan hal itu, tapi aku yakin itu cinta." ucapnya yang spontan membuat Keysa tercengang.

Keysa menatap ke arah Arga dan menganggap ucapan Arga adalah bercanda, namun Arga meyakinkan Keysa bahwa ucapannya benar dari hati.

"Lo apaan sih Ga, kita itu temen, kenapa lo baper kayak gitu sih."

"Aku nggak tau Key, aku juga nggak mau kayak gini. Perasaaan itu tiba-tiba hadir tanpa bisa aku cegah. Aku tau, aku nggak pantas untuk kamu. Aku aneh, kekanakan dan cupu."

"Kenapa bilang seperti itu sih, bukan itu maksud gue."

"Lalu apa ?"

Keysa semakin merasa kesal terhadap Arga, ia pun bangkit dan hendak meninggalkan Arga.

"Terserah ya Ga, lo itu egois."

"Egoisan mana aku sama kamu?" Arga tak mau kalah.

Tanpa mendengar ucapan dari Arga Keysa bergegas pergi meninggalkan meninggalkan cowok itu. Arga memukulkan tangannya pada lantai dengan frustasi. Sesaat kemudian Kelly datang mendekati Arga.

"Kak Keysa kemana?"

"Kak Key pulang."

Kelly bertanya-tanya alasan Keysa pulang tanpa berpamitan terlebih dahulu kepadanya dan anak-anak yang lain. Namun Arga mengalihkan pembicaraannya dan menyuruh Kelly dan lainnya untuk pulang karena hari sudah sore. Satu per satu dari mereka pun mulai meninggalkan rumah singgah.

Sementara di perjalanan pulang Keysa menggerutu seorang diri. Ia masih tidak menyangka Arga akan mempunyai perasaan demikian kepadanya.

"Tapi kenapa gue tadi marah ya sama Arga, semua orang kan berhak mencintai siapapun termasuk Arga. Dasar bodoh, nggak punya hati banget sih lo Key."

"Nggak tau ah... pusing, biar waktu saja yang akan menyelesaikan permasalahan ini."

Semangat pada diri Arga kian menyurut, Keysa adalah orang pertama yang ia cintai. Dan untuk pertama kalinya ia harus merasakan sakit hati karena cinta. Arga berjalan dalam pandangan semu, hingga dirinya hampir tersandung lantaran semua yang didepannya nampak suram. Dari ujung jalan nampak Rega yang tengah bersepeda dan dari kejauhan ia melihat Arga. Rega pun mendekat.

"Ga, lo ngapain?"

Namun Arga terdiam dan terus melangkah seolah Rega hanyalah angin yang berlalu dari hadapannya. Rega pun menaruh sepedanya dan menarik tangan Arga untuk menepi.

"Ga, lo kenapa kayak gini sih? Lo ada masalah? Cerita sama gue Ga." desak Rega.

"Dia pergi Reg, mungkin aku yang terlalu bodoh, aku tidak mengaca terlebih dahulu siapa diriku ini."

Rega yang mengerti maksud dari ucapan Arga langsung berusaha menenangkan Arga dan berusaha memberikan pencerahan yang baik demi cintanya.

"Udah lebih baik gue antar lo pulang dulu, jangan lo pikiran semua ini. Ingat Ga, lo nggak boleh lemah karena hal ini, ingat perjuangan lo hingga sampai detik ini."

Arga pun pulang dengan diantar oleh Rega.

****

Sejak kejadian itu, Arga sama sekali tidak menampakkan wajahnya dihadapan Keysa selama seminggu. Anak-anak penghuni rumah singgah pun sering bertanya tentang Arga, namun Keysa terdiam dan enggan menjawabnya. Dengan keadaan Arga yang terkesan menghilang, membuat Keysa merasa bersalah telah berucap demikian. Walaupun saat ini hatinya masih belum membuka pintu cinta untuk Arga, namun tidak seharusnya ia marah dan berucap kasar seperti itu.

Malam itu Keysa memutuskan untuk datang di kediaman Arga. Rumah nampak sepi, mama dan papa masih ada di rumah Om Rudi yang merupakan adik papa. Sementara Dery masih belum pulang dari rumah Dimas. Di rumah hanya ada Arga dan pembantunya. Keysa melangkah memasuki gerbang dan perlahan memencet bel. Bu Inah yang merupakan pembantu Arga segera membukakan pintu dan mempersilahkan Key untuk masuk.

"Arga nya ada?"

"Biar saya panggil dulu ya neng."

Arga keluar dari kamarnya dengan keadaan setengah ngantuk. Betapa terkejutnya ia saat melihat Keysa sudah ada dan duduk di ruang tamu rumahnya.

"Bibi pasti salah, bukan Arga yang ingin di temui olehnya, mungkin kak Dery." ucapnya hendak membalikkan badan.

Keysa memanggil Arga dan menghampirinya. Bu Inah pun meninggalkan keduanya.

"Gue mau bicara."

"Bicara apa, bukannya sudah nggak ada lagi yang harus dibicarakan." jawab Arga dengan nada datar.

Keysa menarik tangan Arga keluar ke teras. Ia berusaha menjelaskan kepada Arga bahwa sebenarnya ia tidak bermaksud untuk berucap kasar kepadanya tempo hari. Arga terdiam tanpa sepatah kata pun. Keysa merasa sangat tersiksa melihat Arga yang diam seperti itu.

"Iya, seharusnya dari awal itu aku sudah sadar bahwa kamu tidak akan mungkin bisa menjadi milikku. Memang aku yang bodoh Key." jawab Arga merendah.

"Lo jangan bilang seperti itu, gue nggak bermaksud menyakiti lo. Oke, saat ini gue emang nggak ada rasa apapun untuk lo selain rasa sebagai teman, tapi gue juga nggak tau kedepannya akan gimana. Jadi gue mohon biarin hal ini mengalir begitu aja. Gue percaya kok, jika kita jodoh, kita akan bertemu."

Arga tersenyum mendengar ucapan Keysa. Setitik harapan bisa dirasakannya kini. Walaupun detik ini rasa cinta itu masih belum tumbuh pada diri Keysa, namun Arga yakin waktu akan membantunya untuk menjalin cinta bersama Keysa.

How do you feel about this chapter?

4 6 26 3 3 3
Submit A Comment
Comments (40)
  • SusanLin

    Bagus kak ceritanya 😊

    Comment on chapter EPILOG
  • SahrulLelaki

    Terlalu ngedramatisir banget

    Comment on chapter EPILOG
  • SahrulLelaki

    Kok gue ngerasa b aja ya sama ni cerita

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • Rikaim

    Seru kak ceritanya bikin greget bacanya

    Comment on chapter EPILOG
  • Siska

    Bagus kak ceritanya aku sukak

    Comment on chapter EPILOG
  • Richan

    Kerennnn πŸ‘

    Comment on chapter EPILOG
  • Boomie

    Ceritanya ngena banget aku sukak kak, cepat di cetak ya kak ga sabar pengen baca lahi d versi cetaknya 😊

    Comment on chapter EPILOG
  • IndahPratiwi

    @EsterGrisham maunya sih gitu hehe. but thaanks untuk sarannya

    Comment on chapter PROLOG
  • IndahPratiwi

    @Agus5bismillah doakan saja kak

    Comment on chapter PROLOG
  • EsterGrisham

    Saran saja, untuk Arga kan karakternya puitis gitu, kasih gombalan saat Arga bacain puisi ke Keysa mungkin lebih keren.

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Pulpen Cinta Adik Kelas
448      259     6     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
Coldest Husband
1250      654     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
She Is Falling in Love
458      272     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
Akhir SMA ( Cerita, Cinta, Cita-Cita )
1439      735     1     
Romance
Akhir SMA yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran seorang cewek bernama Shevia Andriana. Di saat masa-masa terakhirnya, dia baru mendapatkan peristiwa yang dapat mengubah hidupnya. Ada banyak cerita terukir indah di ingatan. Ada satu cinta yang memenuhi hatinya. Dan tidak luput jika, cita-cita yang selama ini menjadi tujuannya..
I'il Find You, LOVE
5327      1405     16     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.
She Is Mine
292      183     0     
Romance
"Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika." Tatapan Feren makin membuat Shalsa takut. "Feren please...," pinta Shalsa. "Apa sayang?" suara Feren menurun, tapi malah membuat Shalsa bergidik ketakutan. "Jauhin wajah kamu," ucapnya. Shalsa menutup kedua matanya, takut harus menatap mata tajam milik Feren. "Lo pe...
Sebuah Jawaban
358      253     2     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
Selfless Love
3950      1144     2     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
PENTAS
929      569     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Should I Go(?)
9258      2178     12     
Fan Fiction
Kim Hyuna dan Bang Chan. Saling mencintai namun sulit untuk saling memiliki. Setiap ada kesempatan pasti ada pengganggu. Sampai akhirnya Chan terjebak di masa lalunya yang datang lagi ke kehidupannya dan membuat hubungan Chan dan Hyuna renggang. Apakah Hyuna harus merelakan Chan dengan masa lalunya? Apakah Kim Hyuna harus meninggalkan Chan? Atau justru Chan yang akan meninggalkan Hyuna dan k...