GLORIA, berasal dari bahasa latin, berarti ambisi: keinginan, hasrat.
“Jatuh hati padamu adalah janjiku di awal pertemuan kita.”
Pertunangan antara keluarga Davion dan Robustiano menggemparkan Kerajaan Panthera. Banyak orang-orang yang tidak percaya dengan rumor itu, hingga acara pertunangan yang tertutup benar-benar terjadi. Airene, calon penerus keluarga Davion melakukan pertukaran cincin dengan Jastin, calon penerus keluarga Robustiano.
Sejujurnya pertunangan antara kaum kelas atas telah biasa terjadi. Dengan kata lain disebut sebagai hubungan politik, demi memperkuat kedudukan masing-masing keluarga. Namun pertunangan Davion dan Robustiano adalah hal yang sangat jarang terjadi. Davion adalah salah satu keluarga yang memiliki tingkatan teratas dalam kedudukan di bawah Raja, sedangkan Robustiano hanyalah bangsawan yang mana berada satu kasta di bawahnya. Dari generasi ke generasi, keluarga kerajaan akan melakukan hubungan antar mereka, yakni saling menikah antar keluarga besar kerajaan.
Semua terdengar memang istimewa sekaligus tidak masuk akal. Namun, inilah kenyataannya. Airene benar-benar berstatus sebagai tunangan Jastin. Pun sebaliknya, Jastin adalah calon menantu keluarga kerajaan.
Bagi Airene, pertunangan adalah sebuah kado terindah dalam hidupnya. Ia yang sangat mengagumi Jastin seperti mendapat jalan untuk bersama dengan laki-laki itu. Gadis periang dan tak henti tersenyum itu melakukan segala cara demi menaklukan satu hati Jastin, yang masih terpaut akan masa lalu. Aku akan membuatmu jatuh hati, dengan cara dan keadaan apapun, tekad Airene.
Bagi Jastin, pertunangan adalah petaka. Sedikitpun ia tidak menyukai Airene. Entah kenapa kehadiran gadis itu membuat harinya sangat buruk. Alhasil, ia bersikap ketus meski status gadis itu lebih tinggi darinya. Jastin benar-benar tidak peduli. Untuknya masa lalu masih meninggalkan bekas dan omong kecil di beberapa orang. Pengkhianat masih menjadi luka dalam di hatinya.
Mksh
Comment on chapter Pendahuluan