Aku terbangun dari tidurku, kulirik jam bekker disebelah kanan ku.
“Huft, masih jam 5” lalu kuberanjak dari tempat tidurku dan pergi kedapur untuk mengambil air. Aku meneguk segelas air, lalu aku pergi menuju kamar mandi. Ku basuh mukaku,ku lihat cermin sambil menghapus uap uap dicermin.
“(menghela napas) Aku memimpikan lelaki itu lagi”
Kuputuskan untuk jogging diarea komplek rumahku, dengan handuk kecil dileherku dan sepasang handfree ditelingaku. Aku berlari kecil sambil memikirkan lelaki itu.
“Siapa dia? Kenapa aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas? Kenapa mimpi itu terus berlanjut? Apakah ada yang bisa menjawab pertanyaanku ini? Cih, kenapa aku memikirkannya? Ingat ki itu Cuma mimpi “ gumamku tertawa kecil.
Kulihat jam dihandphone ku..
“Sudah jam segini, sebaiknya aku pulang dan bersiap siap untuk kesekolah’ ucapku mempercepat lariku.
Setibanya disekolah aku menyapa teman dekatku hana.
“Ohayou Hana” sapaku sembari duduk disebelah hana.
“Ohayou mo, ada apa dengan mu Yuki? Kenapa kau tak bersemangat gitu, apakah kau sakit?” hana melihat ku sekilas lalu membaca buku yang dipegangnya.
“iie, daijoubu” aku tersenyum.
“(menutup buku) Jangan berbohong, aku mengenal mu dari SMP, bahkan aku menyusul mu dari jepang keindonesia demi kau, bagaimana bisa kau menyembunyikan sesuatu dari ku “
“Baiklah, aku memimpikannya lagi” aku menghela napas
“Ini bukan kali pertamanya kau memimpikan dia,kan?”
“Ya, aku tau. Tapi mimpi itu menghantui ku dan membuat jantungku berdebar” gerutuku
“Jangan-jangan kau menyukai …”
“Bagaimana aku bisa menyukai lelaki yang namanya saja aku tak tahu” aku memotong kalimat Hana.
“Yuki, aku penasaran seperti apa lelaki itu?”
“Aku tidak bisa melihat wajahnya begitu jelas , tapi dia lebih tinggi dari ku”
“Coba ceritakan padaku seperti apa mimpimu”
“Seperti ini, aku duduk dibangku taman bunga yang sangat indah, lalu ia memetik sebuah bunga dan meletakkan bunga itu dirambutku.. lalu dia berkata bahwa dia merindukan ku. Dia mengatakannya dengan bahasa jepang. Seperti itu, aku tidak bisa mengingatnya lagi” aku mencoba mengingatnya tapi aku benar benar tidak ingat.
“Dasar, kenapa lelaki itu merindukan wanita pelupa seperti mu”
Aku hanya tertawa kecil.
Karna terlalu asik bercerita aku baru sadar lonceng sudah berbunyi dan buguru sudah tiba dipintu kelas dengan diikuti seorang lelaki dibelakang Bu guru. Ketua kelas memberi hormat pada Bu guru.
“Selamat pagi anak-anak, hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu”
“Selamat pagi, nama saya Ayato Ryo, aku berasal dari Tokyo” Ayato membungkukkan badan.
“Wow, apakah semua lelaki dijepang setampan dia ?” puji seorang siswi pada teman sebelahnya.
Ayato hanya tertawa kecil, lalu Bu guru menyuruhnya duduk dibangkunya tepatnya dibelakang Yuki.
“Yorshiku onegaishimasu ,Yuki-san” bisik Ayato pelan.
“ Iya, bagaimana kau bisa tau namaku?” tanyaku membalikkan setengah badanku.
“Aku melihat namamu dibuku mu” jawabnya sambil tersenyum. “Oh, begitu” ucapku menghadap kepapan tulis.
Pelajaran pun dimulai, aku hanya mendengarkan apa yang Bu guru jelaskan. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat membosankan.
Bel berbunyi, semua siswa bersiap siap untuk pulang dikarenakan hari ini para guru mengadakan rapat. Aku pulang sendiri hari ini, karena Hana ada tugas piket dikelas. Dari jauh sana aku melihat Ayato berdiri digerbang sekolah yang tampaknya sedang menunggu seseorang sambil memasukkan tangannya ke saku celananya. Dia menyapaku, aku membalas sapaannya. Lalu dia berkata
“Apa kau memiliki seorang pacar?’ Tanya Ayato. Aku terkejut mendengarnya, tapi aku bersikap biasa saja.
“Tidak” jawabku singkat.
“Maukah kau menjadi pacarku?” tanyanya penuh harap, tanpa basa basi.
“Ada apa dengan lelaki aneh ini, kenapa dia tiba-tiba menyatakan cintanya” ucapku dalam hati.
“Aku tidak aneh, aku serius” ucapnya sambil tertawa kecil.
“Bagaimana kau tahu? Aku mengatakannya dalam hati” tanyaku bingung.
“Aku hanya menebaknya, aku tahu agak cepat mengatakannya tapi maukah kau menjadi kekasih ku?” tanyanya dengan serius.
“Gomen ne ,aku tidak bisa”
“Ah, itu menyakiti perasaanku, tapi tidak apa-apa. Ya sudah, aku pulang dulu. Mata ashita”ucap Ayato meninggalkan ku.
Keesokan harinya, Ayato menyapa ku, aku membalas sapaannya . Tidak ada perasaan cangung ketika kami bertemu, seperti semuanya baik-baik saja. Karna beberapa hari ini guru sibuk, jadi banyak pelajaran kosong dikelas. Kuputuskan untuk pergi keperpustakaan , saat aku menemukan buku yang hendak ku baca, aku melihat ayato dari celah rak buku. Aku hanya melamun saat melihat ayato tersenyum pada temannya, senyum yang indah. Aku tersadar dari lamunan ku saat dia melihat ku, aku pun duduk dibawah kipas angin, lalu kulihat Ayato yang duduk didekat jendela, sesekali ia melihat keluar dan sesekali juga ia melihat bukunya.. Bahkan buku yang kubaca terabaikan ketika melihat senyumnya yang menawan. Lagi-lagi ia melihat ku, kedua mata kami bertemu, lalu dia tersenyum padaku. Kemudian dia menghampiri ku, dan duduk didepanku, aku membaca buku ku.
“Apakah aku boleh duduk disini?” tanyanya sambil menunjuk kursi didepanku.
Aku hanya mengangguk, lalu berfokus pada buku ku. Aku merasa dia melihatku, lalu kuletakkan bukuku tepat didepan wajahku. Dia tertawa kecil.
“Ada apa?”tanyaku heran.
“Tidak ada apa-apa, kau begitu lucu” jawabnya.
“Apakah ada yang aneh diwajahku?” aku mencoba memeriksa sesuatu diwajahku.
“Tidak, kau terlihat begitu cantik. Aku senang bertemu dengan mu lagi” ucap Ayato pelan.
“Kau bicara apa? Aku tidak mendengarnya” tanyaku
“Tidak, aku hanya berkata buku mu sudah pernah ku baca” jawabnya
“Oh ya, wah ternyata kau suka membaca juga “ ucapku takjub.
“Iya, aku sudah membacanya 3x dan aku ingat semua ceritanya” dia tertawa.
“Kau hebat” puji ku padanya.
Beberapa hari kemudian, aku semakin dekat dengan Ayato, tawanya, senyumnya, kelucuannya, aku suka. Mungkin aku sudah mulai menyukainya. Semenjak ada Ayato aku tidak memimpikan lelaki itu lagi, aku tidak tahu apa aku harus senang atau sedih. Aku menemui Ayato dikantin, saat kulihat Ayato sedang duduk bersama seorang wanita, mereka terlihat akrab. Entah kenapa aku tidak suka ketika Ayato berbicara dengan wanita itu. Kuputuskan aku membeli makanan lalu pergi meninggalkan nya.
“Yuki” Ayato memanggilku. Aku mengabaikannya. Dia terlihat sedikit kecewa.
Ayato menyapaku dikelas, tapi aku tetap mengabaikannya. Lalu Hana bertanya pada ku.
“Ada apa dengan mu? Kenapa kau tak membalas sapaan Ayato” Tanya Hana heran.
“Tidak ada apa-apa kok”
“Apa kau yakin?” Tanya Hana sekali lagi.
“Aku yakin” jawabku.
“Aku tidak yakin, tapi jantungku berdebar ketika melihat Ayato dan lelaki itu, aku cemburu ketika Ayato bersama wanita itu.. Bagaimana bisa aku menyukai 2 orang lelaki. Perasaan ini membuat ku gila” geramku dalam hati
Beberapa jam kemudian pelajaran berlangsung dan aku pulang bersama Hana, sepanjang perjalanan aku hanya diam. Lagi-lagi aku menyembunyikan sesuatu dari Hana, tapi kuyakin dia akan mengerti. Setibanya aku dirumah, aku pergi kekamarku dan menghempaskan diriku dikasurku, rasanya air mataku tak terbendung lagi. Aku ingin menutup mataku dan aku tertidur. Kulihat lelaki itu lagi, aku menanggis dipelukannya,aku meluapkan amarahku padanya. lalu kutanyakan sesuatu padanya.
“Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau selalu ada dimimpiku? Kenapa aku bisa jatuh cinta pada mu disaat aku tidak tahu nama dan wajahmu,ha?” aku menanggis sembari memukul dadanya.
Dia memelukku erat.
“Lihat wajahku, aku yakin kau pasti tahu siapa aku? “ dia mengangkat kepala ku, samar-samar kulihat dia dan kini semakin jelas. Aku terkejut setengah mati. Aku terbangun dari tidurku dan aku pergi menemui seseorang, sesampainya disana. Kuketuk pintunya, seseorang keluar dan aku langsung memeluknya.
“Maaf Yuki” dia memelukku.
“Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, kau jahat Ayato.. “
“Aku mencintaimu, Yuki”
Perkataan Ayato membuat tanggis ku mereda. Dan aku mengatakan
“Aku mencintaimu ayato-kun”
Ayato menceritakan semuanya padaku,bahwa dia memiliki kekuatan yang bisa memasuki mimpi seseorang.. dan dia mengatakan bahwa dia menyukai ku ketika aku dan dia bertemu dikyoto secara tak sengaja. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama, dan dia berhasil membuat ku jatuh cinta.
Maaf jika cerita ini membosankan.. Selamat membaca
Note:
Ohayou: pagi gomen:maaf mata ashita :sampai jumpa
Daijoubu :tidak apa apa yoroshiku onegaishimasu : mohon bantuannya