Read More >>"> LEAD TO YOU (Lead To You - Part 16) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LEAD TO YOU
MENU
About Us  

LEAD TO YOU – PART 16

*****

Aku baru saja melipat sajadahku ketika pintu kamar terbuka dan Alghaz masuk ke ruangan. Hatiku diliputi kelegaan sekaligus kecemasan melihat kedatangannya. Ia menghampiriku dan memelukku, tubuh besarnya menutupi tubuhku, menghangatkanku dan membuatku nyaman sekaligus aman. Ini benar-benar tidak adil untuknya, Max bisa merusak rencana bisnis Alghaz dan yang lainnya hanya karena ia ingin membalaskan dendamnya padaku. Mataku tidak mau kompromi, terasa panas di sana dan air mataku malah menggenang siap jatuh.

Alghaz melihatnya, “Gadis? Kenapa menangis?”

Aku menggeleng dan melirik Lidya sekilas, ia pasti sama bingungnya denganku. Aku menelan ludah, “Aku tidak apa-apa, hanya terharu”

“Terharu kenapa?”

Aku menyeka mataku sebelum air mata lainnya ikut meluncur turun, “Bagaimana pertemuannya tadi?”

“Sempurna! Besok pembahasan rencananya dan sekaligus penandatangan perjanjian” Alghaz menyentuh pipiku, “apakah istriku mau jalan-jalan? Itu juga kalau perutmu sudah merasa lebih baik”

Aku tersenyum padanya, “Perutku sangat baik sekarang, aku mau jalan-jalan” seruku. Setidaknya aku ingin merasakan kebahagiaanku lebih dulu sebelum mengungkapkan semuanya pada Alghaz.

Alghaz mengajakku melihat-lihat kota Amsterdam, ia juga mengajakku ke Masjid Wester Moskee, karena katanya aku suka masjid. Tentu saja aku menyukainya. Masjidnya terletak di pinggir kanal, dan ramai sekali yang datang mengunjungi masjid ini. Banyak pengunjung yang menggunakan sepeda dan memarkirkan sepedanya di depan masjid. Di seberang kanal di sediakan kursi-kursi taman menghadap ke masjid, ada beberapa muslim yang duduk-duduk di sana sambil membaca Al-qur’an. Ini pemandangan yang menyejukkan. Aku mengajak Alghaz masuk ke dalamnya untuk melihat-lihat.

Dari masjid, Alghaz membawaku ke sebuah taman tulip, namanya Taman Bunga Kekeunhof, taman ini disebut-sebut sebagai taman bunga terindah di dunia, dan merupakan ladang tulip terbesar di Belanda. Dan bunga tulip dari Belanda adalah bunga tulip dengan kualitas terbaik. Mataku benar-benar termanjakan oleh keindahan warna warni bunganya yang sangat teratur dan rapi. Masya Allah, sedemikian detailnya Allah menciptakan sesuatu. Selain tulip terdapat bunga-bunga lain juga di taman ini. Kami pergi berempat, Omar dan Lidya juga ikut dengan kami.

Alghaz mengajak kami makan malam setelahnya. Aku dan Lidya kadang masih saling menatap cemas. Ketika kembali ke hotel dan Alghaz memerlukan waktu untuk membahas sedikit mengenai bahan pertemuan besoknya dengan Omar dan staf lain di kamar Omar. Lidya diperintahkan untuk menemaniku di kamar.

“Lidya, aku rasa aku harus menemui Max dan mencari tahu apa rencananya”

“Jangan, itu hal bodoh, Gadis! Itu pasti yang dia inginkan. Dia mau kau mendatanginya dan dia akan minta kau menyerahkan diri padanya, kalau tidak mau dia menghancurkan Mr. Devran”

“Jadi aku harus bagaimana, Lid? Kalau Alghaz kuberitahu, dia akan membunuh ayahku. Dan aku tahu dia sanggup melakukan itu” ujarku bingung dan kalut.

Aku terdiam sebentar dan berpikir.

“Lidya, apa kau punya nomor telepon Mr. Jonathan?” tanyaku.

Mata Lidya berbinar, “Tentu saja! Sebentar...” kemudian dia memeriksa layar ponselnya dan memberikan nomornya padaku. Aku menekan-nekan nomor yang disebutkan Lidya pada layar ponselku dan berakhir dengan menekan tombol hijau.

Jantungku berdegup kencang menunggu panggilanku terjawab di ujung sana.

“Hallo” jawabnya di dering kelima.

“Assalamualaikum ” suaraku sedikit bergetar.

“Gadis?? Haha, mimpi apa aku sampai kau meneleponku sekarang?”

“Saya tidak mau berbasa-basi Om, saya mau tahu di mana ayah saya” tanyaku langsung.

“Apa kamu masih perduli sama ayah seperti Baskoro itu? Aku rasa dia sedang membusuk di tempatnya sekarang”

Dadaku meradang mendengarnya, “Sayamohon, jangan salahkan ayah saya...”

“Jadi aku harus salahkan siapa?”

Aku mengubah volume suara ponselku ke pengeras suara atas permintaan Lidya, dan ia menyimpan ponselnya di sebelahnya. Dia merekamnya. “Apa yang Anda inginkan sebenarnya?”

“Kamu! Aku mau kamu Gadis!” suaranya mengerikan, dan tubuhku bergetar ketakutan, mataku panas, hampir menangis lagi. Lidya memeluk pundakku.

“Tidak bisakan Anda mencari wanita yang sepadan dengan Anda? Lagi pula saya sudah menikah!”

“Kalau kamu mau bisnis suamimu tetap berjalan lancar, sebaiknya kamu tinggalkan dia dan kembali padaku, Gadis. Demi ayahmu juga”

Aku terisak ketakutan.

“Aku akan membebaskan suamimu dari kehancuran dan juga ayahmu dari kematian, bagaimana Gadis? Kamu setuju kan?”

Ekspresi Lidya terlihat geram dan marah. Sedangkan aku sibuk menahan air mataku, “Tolong jangan lakukan ini...”

“Kamu bisa memohon sambil membuka pakaianmu di depanku---“

Aku menutup teleponnya karena tidak sanggup mendengar kelanjutan permintaan pria gila itu. Aku menangis berpelukan dengan Lidya, dan pada saat itulah Alghaz dan Omar masuk ke dalam kamar dan melihatku menangis terisak. Alghaz pasti kebingungan dengan sikapku hari ini.

Dia menghampiriku dengan wajah cemas, “Gadis? Kamu kenapa?” matanya melihat ke arah Lidya.

Tubuh Lidya menegang, ia menghela napasnya, “Sebaiknya biar Mrs. Devran yang bicara...”

Mata Alghaz kembali tertuju padaku, jarinya menyapu sisa air mata di pipiku. Aku menarik napas dalam-dalam. Bismillah, semoga yang kulakukan ini benar adanya, “Alghaz, kumohon dengarkan aku sampai selesai,” Alghaz mengangguk dengan ekspresi cemas. Omar ikut duduk di seberang Alghaz,

Aku meraih tangannya dan memainkan jari-jarinya yang kuat, “Kau tahu pria yang tadi pagi menggangguku di toilet?”

“Yang kau kira Max?”

Aku menggangguk, “Dia memang Max, dan dia juga Mr. Jonathan yang tadi datang di pertemuanmu” kataku hampir tercekat.

Mata Alghaz membulat sempurna, tubuhnya menjauh dan berdiri dengan tergesa. “Apa??!!”

“Ya, dia adalah Max, pria yang kuceritakan padamu...” ujarku menunduk dan hampir menangis lagi.

“Itu benar, Mr. Devran. Bahkan dia mengancam kami tadi siang. Dia mengancam kalau Mrs. Devran membongkar siapa sebenarnya Mr. Jonathan, maka ia akan membuatnya menjadi yatim piatu. Ayah Mrs. Devran sepertinya berada dalam bahaya---“ ujar Lidya.

Alghaz kembali duduk dan memelukku, ia membelai kepalaku. “Ya Tuhan, seharusnya aku menendang bokongnya tadi” ujarnya berusaha mencairkan suasana yang sedikit tegang.

Alghaz beralih ke Omar, “Omar, aku memutuskan tidak akan meneruskan perjanjian dengannya! Sampaikan pada Adam, dan juga yang lainnya. Buat alasan yang masuk akal kenapa Mr. Jonathan tidak jadi bergabung dengan kita...” perintah Alghaz tegas pada Omar.

Aku menjauhkan tubuhku darinya dan memandangnya, “Alghaz? Apa kamu yakin?”

“Kenapa aku harus ragu? Aku tidak mungkin bekerja sama dengan manusia seperti itu kan? Ya kan, Omar? Sebajingannya aku dan Omar, kami tidak pernah memaksakan kehendak pada wanita untuk melayani nafsu kami! Aku yakin! Jadi tidak ada Mr. Jonathan dalam proyekku!”

Omar mengangguk dan mengeluarkan ponselnya, sepertinya ia langsung menelepon Adam.

“Tunggu Al, bagaimana kalau Max bisa mempengaruhi yang lain untuk menarik investasinya pada proyekmu ini? Bagaimana kalau dia marah dan malah mengacaukan semuanya? Ya Allah aku penyebab kekacauan ini kan Al?”

“Sssh...kenapa kamu panik begitu? Tenang saja. Para investor lain pasti lebih percaya padaku dari pada pada Max itu!” sahutnya meyakinkan. Tetap saja dalam hati aku masih ketakutan.

“Satu lagi, dia pasti tahu bahwa aku sudah memberitahumu tentang siapa dia sebenarnya, dan dia akan membunuh ayahku, Al!”

Omar menutup teleponnya saat mendengarku bicara seperti itu, ia menatap Alghaz, “Aku rasa Gadis ada benarnya. Sebaiknya kita ikuti rencananya sementara kita memikirkan langkah selanjutnya yang aman untuk kita semua, Al” sambar Omar.

Aku mengangguk, walaupun keraguan menyelimuti sikapku.

“Maksudmu aku harus menahan diri untuk tidak memukulnya saat pertemuan besok??!”

“Ya begitulah kira-kira” sahut Omar.

“Apa aku bisa?” tanyanya aneh.

Aku tersenyum geli mendengarnya, kemudian aku mencium pipinya spontan. Bukan hanya Alghaz yang syok. Omar dan Lidya pun langsung terbatuk-batuk dan berdeham sambil berjalan keluar ruangan.

“Sebaiknya kita segera pergi Lid, adegan romance akan dimulai” ejek Omar.

Alghaz sepertinya tidak perduli dengan ejekan Omar tadi, karena matanya masih sibuk bergerak-gerak menatapku, lama-kelamaan matanya menggelap dan ia mendekatiku, kemudian berbisik, “Kamu mau melakukan ibadah tidak?”

Aku terkikik geli dan mengangguk sambil mencubit pinggangnya.

*****

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • dreamon31

    @yurriansan terima kasih ya, oke aku mampir

    Comment on chapter Lead To You - Part 2
  • yurriansan

    Aku baru baca chapter 1, seru ceritanya. suka juga dengan gayamu bercrta.

    oh ya mmpir jg ya f crtaku. aku tggu kritik dan sarannya.
    judulnya : When He Gone
    trims

    Comment on chapter Lead To You - Part 1
Similar Tags
The Red Eyes
21234      2921     4     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
293      203     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...
My Halloween Girl
1004      536     4     
Short Story
Tubuh Kevan bergetar hebat. Ia frustasi dan menangis sejadi-jadinya. Ia ingat akan semalam. Mimpi gila itu membuatnya menggila. Mimpi itu yang mengantarkan Kevan pada penyesalan. Ia bertemu dengan Keisya dimimpi itu. “Kev, kau tahu? Cintaku sama besarnya denganmu. Dan aku tak akan membencimu,”. Itu adalah kata-kata terakhir Keisya dimimpinya. Keisya tak marah dengannya. Tak membencinya. Da...
BOOK OF POEM
1939      610     2     
Romance
Puisi- puisi ini dibuat langsung oleh penulis, ada beragam rasa didalamnya. Semoga apa yang tertuliskan nanti bisa tersampaikan. semoga yang membaca nanti bisa merasakan emosinya, semoga kata- kata yang ada berubah menjadi ilustrasi suara. yang berkenan untuk membantu menjadi voice over / dubber bisa DM on instagram @distorsi.kata dilarang untuk melakukan segala jenis plagiarism.
Between Earth and Sky
808      479     0     
Romance
Nazla, siswi SMA yang benci musik. Saking bencinya, sampe anti banget sama yang namanya musik. Hal ini bermula semenjak penyebab kematian kakaknya terungkap. Kakak yang paling dicintainya itu asik dengan headsetnya sampai sampai tidak menyadari kalau lampu penyebrangan sudah menunjukkan warna merah. Gadis itu tidak tau, dan tidak pernah mau tahu apapun yang berhubungan dengan dunia musik, kecuali...
The Rich
99      93     0     
Romance
Hanya di keluarga Andara, seorang penerus disiapkan dari jabatan terendah. Memiliki 2 penerus, membuat Tuan Andara perlu menimbang siapakah yang lebih patut diandalkannya. Bryan Andara adalah remaja berusia 18 tahun yang baru saja menyelesaikan ujian negara. Ketika anak remaja seumuran dengannya memikirkan universitas ataupun kursus bahasa untuk bekal bersekolah diluar negeri, Bryan dihadapka...
DEWS OF MOCCACINO ICE
555      381     0     
Short Story
SAMIRA
284      169     3     
Short Story
Pernikahan Samira tidak berjalan harmonis. Dia selalu disiksa dan disakiti oleh suaminya. Namun, dia berusaha sabar menjalaninya. Setiap hari, dia bertemu dengan Fahri. Saat dia sakit dan berada di klinik, Fahri yang selalu menemaninya. Bahkan, Fahri juga yang membawanya pergi dari suaminya. Samira dan Fahri menikah dua bulan kemudian dan tinggal bersama. Namun, kebahagiaan yang mereka rasakan...
Dream
567      408     5     
Short Story
1 mimpi dialami oleh 2 orang yang berbeda? Kalau mereka dipertemukan bagaimana ya?
Belahan Jiwa
465      304     4     
Short Story
Sebelum kamu bertanya tentang cinta padaku, tanyakan pada hatimu \"Sejauh mana aku memahami cinta?\"