Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

Warna merah darah dari kelopak mata yang terkena berkas mentari  memenuhi penglihatanku.

Secara perlahan aku mulai membuka mataku. 

Terlihat olehku sekarang adalah atap kamar tempatku telah menginap beberapa hari ini.  

Sakit. Aku merasa seluruh tubuhku sedang terasa sakit saat ini, terutama dibagian perutku.

"Ugh.. Ternyata aku selamat ya. Apa yang terjadi sih? " 

Aneh! Aku tidak mengingat apapun? Ingatan terakhirku adalah aku ditusuk oleh Prajurit wanita tepat menebus perutku.

Benar juga!

Aku berusaha menggerakan tubuhku, serta berusaha bangkit walau rasanya sakit.

Saat aku tengah dalam posisi duduk, terlihat olehku sesosok tubuh seorang wanita tertidur dengan posisi tubuh terduduk dikursi sementara tubuhnya menyender dikasur dengan wajah miring menghadapku. 

Dibawah mata wanita itu terdapat kantung yang  menghitam. Namun, dengan melihatnya disitu ada rasa syukur terpanjatkan dariku karena kekuatiranku tak menjadi kenyataan.

"Jadi kau baik-baik saja ya! Syukurlah... Sepertinya kau kelelahan. Maafkan aku ya!" ucapku  sembari mengelus pelan rambutnya.

Mungkin menyadari ada yang menyentuh dirinya, gadis didepanku ini mulai membuka matanya secara perlahan.

"Em… Glen… Eh Glen!!" Sempat hendak tidur lagi, Lucia terkaget saat menyadari aku telah terbangun.

Bukk

Tiba-tiba saja dia menubruk dan memelukku.

" Au… Hei sakit Luxia. Bisakah kau sedikit pelan?"

"T-Teima kasih Dewi! A-Akhirnya hiks… Akhirnya kau terbangun juga." ucapnya dengan mata berlinang air mata.

Melihat dia menangis, aku kemudian berusaha menenangkan dia dan mengelus rambutnya.

" Sudah-sudah, aku sudah tidak apa-apa kok. Jadi tenangkan dirimu."

" Tapi... Tapi, aku sangat kuatir kau tahu! Lukamu sangat besar dan pendaharanmu tidak mau berhenti. Aku kuatir kau akan mati Hiks"

Eh dia sangat kuatir terhadapku? Jadi dia benar menyukaiku. Jadi begini, rasanya ada wanita yang merasa kuatir terhadapmu? Tidak buruk.
Tanpa kusadari, sebuah senyum merekah dari bibirku.

"Kenapa kau tersenyum? Apakah lucu bagimu, jika aku mengkuatirkanmu?" Ucapnya dilanjutkan dengan memalingkan muka serta mengembungkan pipi.

Dia ngambek? 

Baru kali ini, aku lihat sifatnya seperti ini. Bukankah dia adalah gadis pemarah?? 

Atau Apakah ini orang lain? 

Kenapa  ngambeknya bisa selucu ini?

"Maafkan aku. Tapi, apakah kau benar-benar Luxia? Kenapa sifatmu bisa seperti ini? Apakah ini mimpi?"

"Mimpi ya? Coba kau rasakan sendiri…" Dia kemudian menepuk perutku.

"Adu-duh... Hey sakit! Paling tidak bisakah kau lakukan dengan pelan? Bagaimana jika lukaku terbuka lagi?"

"Jika kau tidak menyebalkan, aku tidak akan melakukan itu!!" Dia membalas dengan membentakku.

"Ma-maaf." Akupun melanjutkan,

" Aku hanya tidak menyangka jika kau bisa menjadi seimut itu ketika ngambek. Oh ya, tadi aku tersenyum juga bukan karena aku berniat mengejekmu. Aku hanya merasa senang karena kau telah mengkuatirkanku… Hey kau mendengarkan tidak!!" Aku berteriak,  karena aku melihat Luxia melamun dan tersenyum sendiri.

"Aku imut ya?" Mukanya berseri-seri.

"...Eh aku mendengarkan kok. Jadi kau tadi mau bilang apa?" Dengan muka tidak berdosa, Luxia bertanya kepadaku dengan polosnya.

Gadis ini!! Apakah kepalanya benar-benar terbentur atau bagaimana?

"Lupakan! Ngomong-ngomong, sudah berapa lama aku pingsan? Lalu, bagaiamana dengan para prajurit yang menyerang desa ini?"

"Kau sudah pingsan selama 13 hari. Mengenai para prajurit itu, mereka sebenarnya adalah prajurit kerajaan yang diminta untuk mengurus para tahanan. Mereka sudah pergi 5 hari yang lalu membawa para penjahat yang berada digudang."

"Tunggu, mereka sudah pergi? Lalu bagaimana informasi yang telah kami kumpulkan kemarin?"

"Tentang itu, Orxsia sudah memberikan semua informasi yang telah kalian berdua peroleh kemarin."

"Begitukah. Syukurlah, jadi usaha kita membuka mulut mereka kemarin tidaklah sia-sia."

" Oh ya, Glen. Aku baru ingat, gadis yang menusukmu menitipkan permintaan maafnya kepadaku sebelum dia pergi."

"Bodo amat dengan gadis sialan itu. Jika dia hendak meminta maaf, harusnya dia lakukan  langsung kepadaku. Dia menusukku dengan pedang besarnya, kemudian secara tidak bertanggung jawab hanya menitipkan permintaan maaf itu? Mana sudi aku memaafkannya."

"Tapi gadis itu…"

" Sudahlah, tidak usah dibahas lagi. Ngomong- ngomong,  apakah kau yang merawatku ketika aku pingsan? Terima kasih ya." 

"iya, tapi bukan hanya aku yang melakukannya. Nyonya, …, Oxsia dan ellena juga membantu. Aku hanya menjagamu saja."

" Begitu kah. Tetap saja, kau sudah berjuang keras.Terima kasih ya. Nanti aku juga akan berterima kasih ke  mereka." 

Akupun melanjutkan,

"Ah.. Lusi? Apakah ada makanan? Aku merasa perutku kosong."
Aku bertanya karena Tubuhku kini terasa lebih kurus dan perutku kosong.

"iya Sama-sama. Makanan?  Kurasa tidak ada. Tapi bagaimana jika kau kubuatkan bubur?"

" Eh, kau bisa masak?" Aku bertanya, karna tidak pernah melihat luxia memasak selama ini.

"Aku sudah diajari  memasak  oleh Nyonya. Walaupun tidak se-enak masakanmu, tapi kurasa masakanku tidaklah terlalu buruk. Sebentar, akan kubuatkan.." Luxia pun bangkit dan hendak keluar ruangan.

"Hey luxia? Bisakah kau bantu jalan  kebawah?"

"Tidak. Kau tidak boleh! Beristirahatlah disini saja." Luxia pun melanjutkan jalannya keluar ruangan.

Mematuhi ucapannya aku membaringkan kembali tubuhku.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Love You, Om Ganteng
17104      4154     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Apartemen No 22
484      334     5     
Short Story
Takdir. Tak ada yang tahu kemana takdir akan menuntun kita. Kita sebagai manusia, hanya bisa berjalan mengikuti arus takdir yang sudah ditentukan.
She Is Mine
376      252     0     
Romance
"Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika." Tatapan Feren makin membuat Shalsa takut. "Feren please...," pinta Shalsa. "Apa sayang?" suara Feren menurun, tapi malah membuat Shalsa bergidik ketakutan. "Jauhin wajah kamu," ucapnya. Shalsa menutup kedua matanya, takut harus menatap mata tajam milik Feren. "Lo pe...
My Teaser Devil Prince
6427      1630     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
L for Libra [ON GOING]
7610      1722     8     
Fantasy
Jika kamu diberi pilihan untuk mengetahui sebuah kenyataan atau tidak. Mana yang kamu pilih? Sayangnya hal ini tidak berlaku pada Claire. Dirinya menghadapi sebuah kenyataan yang mengubah hidupnya. Dan setelahnya, dia menyesal telah mendengar hal itu.
Cinta Sebatas Doa
607      426     0     
Short Story
Fero sakit. Dia meminta Jeannita untuk tidak menemuinya lagi sejak itu. Sementara Jeannita justru menjadi pengecut untuk menemui laki-laki itu dan membiarkan seluruh sekolah mengisukan hubungan mereka tidak lagi sedekat dulu. Padahal tidak. Cukup tunggu saja apa yang mungkin dilakukan Jeannita untuk membuktikannya.
Just For You
6026      1982     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Anne\'s Daffodil
1098      419     3     
Romance
A glimpse of her heart.
Teacher's Love Story
3200      1091     11     
Romance
"Dia terlihat bahagia ketika sedang bersamaku, tapi ternyata ia memikirkan hal lainnya." "Dia memberi tahu apa yang tidak kuketahui, namun sesungguhnya ia hanya menjalankan kewajibannya." Jika semua orang berkata bahwa Mr. James guru idaman, yeah... Byanca pun berpikir seperti itu. Mr. James, guru yang baru saja menjadi wali kelas Byanca sekaligus guru fisikanya, adalah gu...
Iblis Merah
9656      2568     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...