HASIL KERJA KERASKU
Baiklah. Karena mereka sudah pergi, saatnya menjalankan rencana ku.
Ngomong-ngomong, progres latihan pelafalan mantraku sudah lumayan baik sekarang dan aku sudah benar-benar hafal dengan bacaan mantra milik Luxia.
Saat aku pertama kali melihat Luxia dapat menggunakan sihir penyembuh, aku benar-benar mula tertarik dengan sihir didunia ini. Maka dari itulah, dengan telaten aku terus memperhatikan cara Luxia menggunakan mantranya dan berlatih dengan keras untuk dapat mempelajarinya juga.
Entah ini karna efek skillku atau memang karna efek selalu memperhatikan cara Luxia melafalkan mantra itu dengan cermat dan seksama. Sekarang aku dengan cepat bisa melakukan hal yang serupa.
Aku merasa kerja keras latihanku akhirnya terbayarkan juga.
Terakhir kali, sistem memberitahuku bahwa aku sudah berhasil melakukan mantra penyembuhan tingkat rendah dengan hasil 30 persen.
Tentu saja latihan ini kulakukan dengan rahasia tanpa diketahui oleh Luxia.
Penyebab dari kita kehabisan tanaman obat juga salahku. Aku terlalu bersemangat berlatih sehingga menggunakan tanaman obat yang telah dikumpulkan Luxia dan Orxsia secara berlebihan.
Disamping latihan, aku juga telah menyuruh sistem untuk membantuku mempelajari mantra itu lebih jauh. Hasilnya,
"Hei sistem! Bagaimana prosesnya? Apakah berjalan dengan baik? "
[ Jawaban : Setelah anda berlatih dengan intensitas yang tinggi serta Pemprosesan skill Learn mengenai pembuatan potion dilakukan. Proses telah berjalan sejauh 50 persen dan Potion level menengah telah berhasil dipelajari. Tambahan : Skill Pasif Learn masih terus mempelajari proses penyempurnaan skill tersebut. Saran : Latihan dan uji coba pada makhluk hidup diperlukan. ]
Karena Sistem memberitahuku bahwa uji coba harus dilakukan, maka dengan alasan kehabisan tanaman obat, aku menyuruh mereka untuk pergi sehingga aku dapat menjadikan kedua Elf ini kelinci percobaanku.
Walaupun aku menganggap mereka ini sebagai kelinci percobaan, tetapi tentu saja aku berharap mereka akan sembuh.
Tapi, jika mereka belum sembuh dan mantra itu belum berhasil, maka aku hanya perlu untuk terus berlatih bukan?
Kalaupun hasilnya malah akan menjadikan sesuatu yang gawat. Yah... aku hanya perlu berpura-pura tidak tahu apa-apa.
Kurasa hal ini perlu kulakukan untuk langkahku kedepan. Jadi, aku perlu untuk mengambil resiko.
Tanpa membuang waktu lagi, aku mulai mengambil tanaman obat yang masih tersisa dan mulai meremas sembari mengucapkan mantra penyembuhan seperti yang dilakukan Luxia sebelumnya.
« Wahai ibu peri yang penuh belas kasihan. Sembuhkanlah jiwa dan tubuh orang yang sedang sakit ini dengan rahmatmu. Bawalah kedamaian kedalam jiwanya. Bawalah air sucimu untuk tubuhnya. Serta sembuhkanlah semuanya »
Setelah mantra ku ucapkan, tanganku bercahaya. Tapi cahayanya lebih redup daripada cahaya milik Luxia dan berwarna biru, bukan putih.
Lingkaran sihir dengan tulisan aneh dan rumit muncul dibawah tanganku yang sedang meremas tanaman obat ini.
Setelah aku mengucapkan kalimat terakhir dari mantraku, sebuah air biru menetes dari tanganku dan terjatuh ke bawah melewati lingkaran sihir dibawah tanganku itu. Setelah melewati lingkaran sihir itu, airnya berubah warna menjadi ungu tua.
Air berwarna ungu tua itu kemudian menempel diatas dahi Elf pria yang aku pilih sebagai kelinci percobaan pertama.
Tetesan air itu berbentuk seperti air raksa dan tak beberapa lama, air itu meresap kedalam tubuh Elf itu, tubuhnya mulai bersinar. Namun anehnya, sinar itu kemudian meredup dan menghilang.
Aku sempat berpikir, " Kenapa warnanya ungu? Bukankah ungu itu adalah warna yang biasanya beracun? Mati aku kalau itu beneran berubah jadi racun."
Dengan penuh harap, aku menunggu reaksinya. Aku berharap mantra yang aku ucapkan bukanlah mantra yang akan membawa kematian bagi Elf ini.
Setelah menunggu kurang-lebih 5 menit, sepertinya ada tanda-tanda bahwa ada sebuah reaksi yang terjadi ditubuh Elf ini.
Tubuh Pria Elf ini kembali bersinar sesaat kemudian meredup lagi, setelah cahayanya benar-benar menghilang, apa yang terjadi?
Elf itu secara perlahan membuka matanya.
Sepertinya mantraku berhasil!
Aku sangat gembira karenanya.
Elf yang terbangun itu sepertinya kebingungan, tapi dia masih belum cukup kuat untuk bisa menggerakkan tubuhnya.
"Di-dimanakah ini? Apa yang telah terjadi?" Dengan wajah pucat, Elf itu bertanya karena melihat sebuah ruangan yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
" Ah... Sepertinya mantra penyembuhanku berhasil, syukurlah. Sekarang, tenangkanlah dirimu! Sekarang kau berada ditempat yang aman. Juga jangan gerakan tubuhmu, sepertinya kau belum cukup kuat untuk bergerak. Beristirahatlah! "
"Si-siapa kau? kenapa kau menolongku?"
" Tidak penting siapa aku. Sekarang yang lebih penting adalah berkosentrasi untuk menyembuhkan temanmu ini, jadi sebaiknya kau diam!"
Menjawabku Elf itupun menganguk pelan.
Aku mulai membaca mantra lagi dan berusaha mengobati Elf wanita yang masih koma.
Saat dia melihatku mengucapkan mantra, sepertinya Elf itu terkejut karena mengetahui bahwa aku yang seorang manusia bisa mengerti mantra penyembuh milik Elf.
Namun, saat dia melihat perubahan warna cairan yang terjadi, tiba-tiba dia jadi berisik..
"K-kau hentikan, itu racun... Mantramu berubah jadi racun... Cepat hentikan!!..." Dan dukk...
Dengan berisik Elf itu protes kepadaku dan akhirnya terjatuh dari ranjangnya. Dia belum bisa bangun sendiri, jadi aku biarkan saja dia untuk saat ini. Tapi suaranya berisiknya cukup menggangu juga. Jadi, aku menghardiknya.
"Diamlah!! Ini adalah mantra yang aku gunakan kepadamu... Kalaupun ini adalah racun, bukankah harusnya kau sudah mati, bukannya terbangun seperti sekarang ini? Jadi diam disitu dan perhatikanlah!" Aku memberi perintah kepada Elf yang saat ini tengah berusaha mengerakan tubuhnya dilantai.
Namun seperti yang kukatakan sebelumnya, dia masih belumlah cukup kuat untuk bangun bahkan untuk mengerakan tubuhnya saja dia belum bisa. Menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah percuma, Elf itu pun akhirnya berhenti dan terdiam dilantai.
Setelah 5 menit berlalu, akhirnya Elf wanita ini juga terbangun dari tidurnya.
" Lihat, mantraku berhasil kan... Jadi sebaiknya kau beristirahat saja untuk memulihkan tubuhmu!"
Aku membopong dan menaikan tubuh Elf Pria ini ketempat tidur disamping Elf wanita.
Elf wanita itu hanya bisa menatap penuh kebingungan saat aku mengatakan hal itu dan melihatku membopong temannya ketempat tidur disampingnya.
" Sebaiknya kalian istirahat, aku juga ingin tidur, jadi jangan berisik! Jika kalian berisik, aku tidak segan untuk mengusir kalian dari sini!" Aku mengatakan itu sembari berjalan ke tempat tidurku.
Menjawab perintah ku, mereka berdua menganguk dan mengucapkan terima kasih.
Aku merasa capek setelah mengucapkan mantra itu dan merasa ada sesuatu yang berkurang dari diriku. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi untuk memastikan maka aku bertanya kepada sistem dan sistem menjawab dengan,
[ Jawaban : karena ini pertama kali anda menggunakan mantra penyembuh yang belum disempurnakan maka keborosan Mana masih terjadi. Mana anda telah berkurang 25 persen. Kehabisan Mana dapat menyebabkan kelelahan dengan cepat. Tambahan : Mana juga bisa diasumsikan sebagai stamina sihir. ]
Jadi begitu. Jadi mana itu mirip dengan Stamina kah?
Yah, aku merasa kelelahan sekarang, jadi sebaiknya aku segera tidur.
Lagipula, sepertinya mereka benar-benar menuruti perintahku dan mulai beristirahat. Jadi, Akupun juga ikutan tidur untuk memulihkan stamina ku.
Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏
Comment on chapter Amukan Orxsia