Der Beginn der Zerstörung I
Disebuah kerajaan yang terletak disebelah Barat Benua Noersia, yang memiliki lokasi berdekatan dengan lautan dan memiliki wilayah dengan pelabuhan terbesar didunia.
Didalam sebuah ruangan wilayah Istana yang dikhususkan untuk wilayah penelitian dan pengembangan sihir Kekaisaran.
Sebuah cahaya bersinar dengan terangnya memenuhi ruangan tersebut. Cahaya itu berasal dari pola lingkaran sihir berukuran besar yang telah digambar dilantai dan dipersiapkan sebelumnya.
Terlihat disekeliling lingkaran mantra itu telah berdiri 50 orang penyihir yang tengah berkosentrasi memanjatkan sebuah mantra.
Mantra yang mereka panjatkan adalah mantra khusus yang tidak sembarang orang bisa mengaktifkannya.
Alasannya sederhana, mantra itu begitu rumit dan memiliki persyaratan yang sulit, yaitu harus membutuhkan banyak orang untuk melafalkan serta mengaktifkannya atau biasa disebut massenzauber. Hanya penyihir peringkat tinggi yang dapat memanjatkan mantra itu dan disinilah mereka. 50 orang Elit dari divisi penyihir kekaisaran.
Ketika cahaya telah memudar, terlihat bayangan ditengah-tengah lingkaran sihir yang sudah dibuat mereka. Bayangan itu berbentuk seperti manusia dan berjumlah 5 orang. Dengan munculnya ke lima bayangan tersebut, menandakan bahwa mantra pemanggilan tersebut telah berhasil dilakukan.
Salah satu dari penyihir tersebut maju ke depan untuk menyambut para orang yang terpanggil tersebut.
"Selamat datang para pahlawan!! Kalian adalah para orang yang terpilih oleh Dewa untuk mencegah kehancuran dinegeri kami dan pada dunia. Kami mohon bantuan kalian Wahai para Pahlawan pemberani! " Ujar penyihir bertudung putih itu kepada mereka berlima.
"Hei...Hei dimana ini ? Apa maksutnya ini ? Apa maksutmu dengan para pahlawan ? Apakah kami yang kau maksut pahlawan? Lalu apa pula yang kau maksut dengan kehancuran itu?" Salah seorang dari mereka yang terlihat memegang busur berpola indah ditangan kirinya mengatakan hal demikian dengan lantang.
"Ya.. Anda sekalian adalah para Pahlawan terpilih yang kami panggil untuk mencegah bencana kehancuran yang akan terjadi 2 tahun kedepan. Pihak Gereja Timur telah meramalkan bahwa 2 tahun kedepan akan bangkit para Raja Iblis dan akan membuat dunia dalam kekacauan. Maka dari itu kami.."
"Hei!! Apa maksutmu kami harus melawan para raja iblis itu? Lalu apa untungnya buat kami?" memotong perkataan penyihir itu, orang yang memakai armor putih dan longsword Eropa berbicara dengan lantang.
"Benar, kami memohon bantuan Anda sekalian untuk melindungi negeri kami. Tentu saja Negeri kami akan berhutang besar kepada Anda sekalian dan Kaisar akan memberikan hadiah besar kepada kalian atas jasa kalian."
Mendengar hal itu, mereka berlima terlihat terkejut dan gembira secara bersamaan, tetapi mereka tetap berusaha untuk tidak menunjukan keterkejutan mereka.
"Aku mengerti. Jadi apakah kami dapat kembali ke dunia kami?" orang yang memegang perisai besar dan pedang sepanjang 1 m menyuarakan pendapatnya.
"Sebenarnya hal itu mustahil. Tidak ada cara untuk melakukan hal tersebut. Pemanggilan Hanya dapat dilakukan dengan satu arah saja."
"APA!!" X4 dengan terkejut mereka berteriak bersamaan.
"Ja...Jadi kita ti-tidak bisa kembali ?" seorang yang merupakan satu-satunya wanita diantara ke lima orang itu yang memegang sebuah katana (pedang khas samurai Jepang) ditangan kanannya bertanya dengan terbata Karena terkejut akan pernyataan penyihir itu.
"Anda benar."
"Hey...APA-APAAN ITU? " Pria dengan longsword berteriak kepada penyihir tersebut.
Mereka semua terlihat terkejut mendengar pernyataan Penyihir itu.
"Ma... Maaf, tapi itulah kenyataanya Tuan."
''Hei bisa kau jelaskan lebih lanjut apa maksut dari perkataanmu itu?''
Saat penyihir itu hendak menjelaskan tiba-tiba ada seseorang yang datang dan mendekat ke penyihir itu dan membisikan sesuatu.
"Maaf, Tuan dan Nyonya Pahlawan sekalian. Sepertinya yang Mulia Kaisar telah memanggil Anda sekalian. Kami harap Anda sekalian bersedia untuk menemui beliau." Ujar penyihir bertudung putih setelah selesai dibisikin sesuatu oleh orang yang tiba-tiba datang tadi.
“Mari ikuti saya menuju ruang singasana beliau,” penyihir itu melanjutkan dan mulai berjalan menuntun orang-orang terpanggil itu menuju ruang singasana kekaisaran.
Bersambung...
.
.
Apa yang diinginkan kaisar dengan memanggil mereka semua? Penasaran kelanjutannya? Tetap nantikan kisah dari saya ya😉. Oh ya😮 , Jangan lupa likenya ya 👍
komen kritik dan sarannya sangat saya terima sebagai bahan masukan,so jangan segan² ya😉 Happy reading.
Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏
Comment on chapter Amukan Orxsia