“Apa yang harus kulakukan, Vega?” tanya Bulan kepada Bintang Vega yang berada di sisinya.
“Apakah kau benar-benar mencintai manusia itu?” tanya Bintang Vega memastikan.
“Ya, aku mencintai manusia itu sejak ia terlahir ke bumi.”
“Temui Dewi Hera, mintalah agar kau dijadikan manusia.”
Bulan menyetujui saran yang diberikan oleh Bintang Vega, dengan langkah tegas Bulan menuju ke Olimpus—tempat para dewa dan dewi berkumpul. Bulan terus berjalan menyusuri lorong gelap yang akan membawanya ke singasana Zeus.
“Apa yang kau inginkan?” Suara Zeus mengelegar, membuat nyali Bulan menciut.
“Saya ingin menjadi manusia.”
Semua dewa-dewi yang berada di ruangan itu berdiri karna terkejut dengan ucapan Bulan. Nyali Bulan semakin menciut saat tubuh-tubuh yang tingginya seratus kali dari ukuran normal manusia menatapnya dengan tatapan heran, terlebih Dewi Hera yang merupakan Dewi langit.
“Tapi kenapa kau ingin jadi manusia?” tanya Dewi Hera, kebingungan.
“Jiwa Ksatria Bintang bersarang dalam tubuh seorang anak manusia, dan aku ingin hidup dengannya.”
Seketika ruangan itu penuh desas-desus dari para dewa, nyali Bulan semakin di uji. Hingga Zeus mengambil keputusan, yang mungkin akan Bulan sesali di suatu hari nanti.
“Akan kukabulkan keinginanmu, tapi semua ini tidaklah gratis.”
“katakan, dengan apa aku harus membayarnya?”
“Dengan ingatanmu,” ucap Zeus, membuat Bulan seketika mematung. “Seluruh memorimu dengan Ksatria Bintang akan dihapus.”
“Tapi Zeus, bagaimana bisa? Jika ingatanku dihapus, lantas bagaimana caranyaku menemukan Ksatria Bintangku?”
“Carilah semua jawaban itu dibumi,” tukas Zeus.
“Tapi jika tidak ada jawabannya?”
“Jika kamu merasa tidak ada jawaban di bumi, larilah ke pantai. Tenggelamkan dirimu, maka ragamu akan mati dan jiwamu akan kembali ke kodratnya, menyatu dengan langit malam,” pungkas Dewi Hera.
“Baiklah, aku setuju, tapi tolong berikan aku rumah untuk tinggal dan sekolah yang sama dengan Ksatria Bintang.”
Permohonan Bulan dikabulkan, semua kebutuhannya sebagai manusia di bumi telah terpenuhi.
*****
Setelah selesai mengurus segala keperluan di SMA Garuda, Bulon duduk sebentar di gazebo taman belakang sekolah. Bulon memejamkan mata sebentar, membiarkan telapak kakinya telanjang, menyentuh hijaunya rumput.
“Aduh,” pekik Bulon saat merasakan ada benda yang menyentuh kakinya. “Ini benda apa? Kok bentuknya bulat ....” lirih Bulon.
Sebuah tangan terjulur. “Boleh gue minta?”
Bulon yang sedang mengamati benda itu seketika menengadah, melihat ke arah pemilik tangan.
“Itu bolanya, boleh gue minta?” tanya pria itu, masih dengan tangan terjulur.
“Oh.” Bulon tersadar dan segera memberikan bola itu.
“Makasih,” ucap pria itu.
Bulon hanya membalas dengan anggukan singkat, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Makhluk yang berdiri dihadapannya sungguh memukau.
“Murid baru?” tanya Rizki menyadarkan Bulon.
“I... iya.”
“Oh, kalo gitu selamat datang di SMA Garuda, gue Rizki, semoga kita berjumpa lagi.” Sedetik kemudian Rizki berlari kembali ke arah teman-temannya.
____________________________________________
HAYY! It’s me, Ellyzabeth Arum Marshanda.
Jika kalian menyukai cerita ini, don’t forget like, coment, and share.
Kritik dan saran sangat ditunggu.
F.Y.I :
1. Bintang Vega dikenal juga sebagai Wega, Fidis, Harp. Maupun Alfa Lyrae. Bintang ini merupakan bintang paling terang kelima di langit malam dengan magnitudo tampak mencapai 0,03. Terletak pada deklinasi 38,78 derajat, Vega hanya dapat dilihat hingga wilayah bumi yang berada diatas garis lintang 51 derajat S. Oleh karena itu, Vega tidak dapat diamati di Antartika maupun di bagian Benua Amerika Selatan.
2. Dewi Hera adalah ratu langit. Merupakan putri dari Titan Kronos dan Rea, merupakan kakak kandung Dewa Zeus sekaligus istri Dewa Zeus. Dalam mitologi Romawi dia dikenal sebagai Juno. Dia adalah dewi perempuan, pernikahan, dan kelahiran.
Aku keasyikan bacaππ
Comment on chapter Bulan dan Ksatria BintangGoodjob kakβ€