Read More >>"> Time Travel : Majapahit Empire (kembali ke masa depan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Time Travel : Majapahit Empire
MENU
About Us  

Kepada pembaca

Ini bukan bagian ending yaaa ^_^

------------------------

"Sarah.. bolehkan aku menyanggul rambutmu untuk yang terakhir kalinya?" Hayam wuruk memohon kepadaku.

"Baiklah.."

Lalu aku duduk di bangku panjang depan bilik rumahku, kak rendra sepertinya menyiapkan semuanya, menyisir rambutku secara perlahan.

"Kak rendra.."

"Hmm.."

"Apa dyah masih marah kepadamu? Kenapa dyah juga ikut keluar dari majapahit?"

"Tidak.. aku sudah menjelaskan semuanya kepada dyah tujuanku mengirimmu ke churabhaya, dia memahamimu. Setiap anak dari raja Pasti diberi kekuasaan atas wilayah, sarah.. jadi tidak hanya putra mahkota saja"

"Ooh.." aku mengangguk

Lalu kami bersiap-siap, aku memakai seragam, dan sepatu sekolahku. Hayam wuruk juga mulai naik di atas kuda, dan membantuku menaiki kuda.

"Kumaar!!" Teriakku kepada kumar yang tak jauh dari dermaga

"Acha!! Temankuu.." kumar memandangku dengan sedih.

"Kumar.. terimakasih telah menjagaku selama ini. Jaga dirimu baik-baik, teman.." Aku mengucapkan salam terakhir kepada kumar

"Achaaa.. kamu adalah teman terbaik, dan juga penawar barang terbaik!! Tanpa kamu,aku tidak bisa mendapatkan empat karung rempah seperti kemarin" kumar menjawab sedih.

"Hahaha.. katakan seperti yang aku katakan kemarin kepada para pedagang" aku menjawab

"baik baik" kumar menggoyangkan kepalanya

"Kumar,terima kasih telah menjaga sarah untukku. Sebagai gantinya,aku akan membeli semua barang daganganmu dengan harga tinggi" kak rendra tersenyum

"Terima kasih dewa!! Terima kasih temanku rendra!!" Kumar menitikkan air mata haru.

Kak rendra memutar kudanya, lalu memacu kudanya dengan cepat. Meninggalkan dermaga penuh kenangan, meninggalkan kumar yang bersimpuh penuh haru.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Siang ini benar-panas, karena ini memang puncak musim panas. Sinar matahari berada tepat diatas gapura. Hayam wuruk menghentikan kudanya di dekat wringin lalu turun.

Hayam wuruk meraih tanganku, lalu meraihku turun dari atas kuda.

"Sarah.. ini benar-benar puncak musim panas, benar apa yang dikatakan oleh kumar" hayam wuruk menatapku

"Tapi.. aku belum sempat berpamitan kepada dyah"

"Tidak apa-apa sarah, akan aku sampaikan salamu padanya"

"Kak rendra,ayo kembali ke masa depan bersama"

Kak rendra menggelengkan kepala,

"Tidak, aku akan tetap disini sampai akhir hayatku. Itu janjiku kepada mendiang raja"

"Apa maksud kak rendra? Bagaimana dengan keluarga kak rendra di masa depan?" Aku mencoba membujuk kak rendra agar mau kembali bersamaku.

"Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi di masa depan. Disana, aku tinggal dengan ayah angkatku"

Aku menghela nafas panjang, namun hayam wuruk meraih tangan kiriku, dan memasangkan cincin batu opal di jari manisku.

"Aku kembalikan lagi cincinmu, bawa ini bersamamu."

"Apa kak rendra benar- benar tidak ingin kembali ke masa depan?" Tanyaku.

Kak rendra mengangguk.

"Baiklah.. kalau begitu, aku kembali sekarang. Jaga dirimu baik-baik, baginda rajasa.."

Aku tersenyum, lalu aku perlahan berjalan menjauh, meninggalkan kak rendra yang menjadi pengganti dari baginda raja hayam wuruk.

Aku menaiki satu persatu tangga gapura, lalu seseorang memanggilku dari kejauhan.

"Saraaah.. !!"

Aku menoleh, hayam wuruk berlari menghampiriku, sontak aku menghentikan langkahku.

"Sarah,maaf.. sebelum kamu benar-benar pergi,bolehkah aku mengucapkan salam perpisahan?" Kata hayam wuruk.

"Eh.. mm.. boleh"

Seketika itu hayam wuruk meraih kedua memegang kedua pipiku,dan... mencium keningku dengan lembut.  Aku terdiam, ini adalah perpisahan termanis dan paling menyedihkan.

"Kau tau, keputusan tersulit adalah melepasmu. Dan sekarang aku harus melepasmu kembali. Dan aku harap, di kehidupan lainku, aku bisa bertemu denganmu kembali"

"Aa..  eng.. iya"

Lidahku kelu.. jantungku berdegup sangat kencang.

"Sekarang.. kembalilah.."

Hayam wuruk tersenyum pilu. Dia tidak bisa membohongi dirinya lewat tatapan sedihnya padaku. Mata memang tidak pernah berdusta. Sesedih apapun dirinya, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan aku berharap, di perpisahan ini akan membawaku ke pertemuan yang lain.

Aku berbalik, menutup mata dan berjalan perlahan melewati gapura.

Aku membuka mata,dan.. pemandangan berubah..

Didepanku kini yang ada hanya sebuah taman, dengan beberapa pohon disana       


Didepanku kini yang ada hanya sebuah taman, dengan beberapa pohon disana. Suasana sepi,namun ada beberapa hilir mudik siswa yang berseragam sama denganku. Aku menoleh ke kanan dan kiri, tidak ada pasar tradisional, orang-orang juga berpakaian seperti biasa, ah.. aku berhasil kembali ke masa depan!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D

    Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !
  • dhannianggra

    @rara_el_hasan aaahh.. makasii ^_^ share ke teman-temanmu juga ya :)

    Comment on chapter perkampungan majapahit
  • rara_el_hasan

    wah keren ....

    Comment on chapter perkampungan majapahit
Similar Tags
Surat untuk Tahun 2001
3390      1806     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...