Read More >>"> Time Travel : Majapahit Empire (keluar dari majapahit) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Time Travel : Majapahit Empire
MENU
About Us  

Pagi ini mungkin menjadi pagi terakhir di majapahit. Aku merapikan semua pakaianku dan membalutnya kedalam kain panjang lalu mengikatnya, macam orang minggat ala majapahit.

Dua prajurit kerajaan menungguku di halaman rumah, sedangkan dyah, sababat baikku duduk disampingku. Dia menatap lama tas sekolahku, lalu tersenyum seolah memikirkan sesuatu.

"Kenapa dengan tasku,dyah?" Perkataanku memutus lamunan dyah

Dyah menoleh ke arahku, tersenyum. Lalu menggelengkan kepala.

"Tidak apa-apa sarah. Biar aku yang membawakan tas sekolahmu."

"Baiklah.. setelah ini aku akan pamit ke mbok darmi sama ki waluyo,dyah. Dia sudah seperti orang tuaku sendiri"

"Oke"

Dyah langsung memakai tas ranselku di  punggungnya. Sepertinya dyah nyaman sekali memakainya. Ki waluyo melihatku dari samping rumah. Melihatku daritadi, aku menghampirinya.

"Ki sarah pulang dulu ki. Maaf apabila sarah selama ini punya salah sama ki waluyo."

Aku mencium tangan ki waluyo. Di pemukiman mlechha, di majapahit ini. Banyak kebiasaan - kebiasaanku yang berubah semenjak aku tinggal di majapahit. Salah satunya menghormati orang tua. Setiap hendak pamit pergi, aku mencium tangan mbok darmi. Itulah hal yang jarang aku lakukan di masa depan kepada ibuku.

Selain itu, semenjak tinggal di majapahit ini aku juga rajin bangun pagi. Bagaimana tidak, jika aku bangun pada saat matahari berada di sepertiga langit saja ki waluyo sudah memarahiku habis - habisan. Kembali ke rovolusi bangun pagi bagi gadis majapahit.

Lalu aku menghampiri mbok darmi, beliau memelukku. Wulan yang mengerti aku akan pergi keluar dari majapahit bertanya dengan wajah polosnya.

" mbak yu.. mau pergi ya?"

"Iya wulan.. wulan jadi anak baik ya"

"Iya mbak yu.. nanti kalau wulan sudah besar, wulan ingin jadi seperti mbak yu. Cantik dan pintar"

Aku tersenyum, membelai lembut rambut wulan. Mencium pipinya yang lembut.

Mbok darmi membawa sebuah gerabah kecil yang ditutupi oleh kain.

"Nak sarah.. ini jukut harsyan untukkmu. Untuk perjalananmu di churabhaya."

"Trimakasih mbok darmi" aku menerimanya

"Yang sabar ya nak sarah. Semoga sang hyang widi selalu melindungimu. Kapanpun. Pintu ini selalu terbuka untukmu nak sarah. Kapanpun kangen mbok, datanglah"

"Trimakasih mbok.."

Aku mencium tangan mbok darmi. Lalu wulan mencium tanganku. Aku menuju kereta kuda yang didalamnya dyah sudah menungguku.

Aku melihat sekeliling, mbok darmi, ki waluyo,wulan tak lepas pandanganya sedikitpun kepadaku. Bahkan tetangga - tetanggaku yang lain.

Aku menaiki kereta, dan duduk di depan tempat duduk dyah.

"Dyah.. apa kamu akan mengantarku sampai ke surabaya?"

"Hmm.. iya,sarah. Aku tidak ingin menemui raka untuk sementara"

"Dyah.. itu tidak baik untukkmu. Bagaimana jika mereka mencarimu, lalu menyalahkanku?"

Dyah mengeluarkan nafas panjang.

"Huuft, sarah.. bukankah dari awal aku sendiri? Baiklah. Aku akan kembali ke majapahit setelah kamu mendapat tempat tinggal di churabaya"

Aku tersenyum,

"Baiklah.."

"Apa kamu sudah siap, sarah."

"Ya,aku siap"

Aku mengangguk, lalu kereta kuda perlahan berjalan. Di balik jendela, aku melihat mbok darmi dan ki waluyo sembari memberikan senyuman terakhirku. Lambat laun, kereta kuda membawa kami semakin jauh, jauh dari tempat aku pertama kali datang di ruang masa lalu, majapahit

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D

    Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !
  • dhannianggra

    @rara_el_hasan aaahh.. makasii ^_^ share ke teman-temanmu juga ya :)

    Comment on chapter perkampungan majapahit
  • rara_el_hasan

    wah keren ....

    Comment on chapter perkampungan majapahit
Similar Tags
Surat untuk Tahun 2001
3048      1697     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...