maaf telat update ya ^_^ huhu..
Menulis juga bisa bikin galauu... T_T
------------------------------------
aku membuka handphone yang telah lama bersemayam di dalam tasku. sebuah deretan angka menyala, menunjukkan waktu pukul 00.30. dan aku masih saja terjaga di antara nyanyian hewan-hewan malam. keputusan hayam wuruk tadi siang benar-benar terngiang di ingatanku. apa yang sebenarnya dia inginkan. apa dia menginginkanku tidak kembali ke masa depan.
aku membuka pintu rumah, milyaran bintang gemerlap di atas langit diantara sinarnya purnama bulan, pemandangan yang tidak akan pernah aku lihat di surabaya di masa depan. aku duduk diatas pendopo dan merenungi apa yang nantinya terjadi di churabhaya, dan apakah aku bisa kembali ke masa depan tepat pada waktunya.
Pikiranku benar-benar kalut malam ini. Bagaimana tidak, disaat yang seperti ini, aku harus keluar di tempat dimana aku masuk, majapahit. Di masa depan saja untuk menempuh perjalanan surabaya - mojokerto saja paling cepat 1,5 jam. Apalagi ini masa lalu, 700 tahun yang lalu. Berapa jam waktu yang aku tempuh untuk churabhaya - majapahit nantinya.
Suara gerak kaki di balik dinding batu bata memutus lamunanku. Aku tersentak, malam - malam seperti ini ada orang berdiri di depan pagar rumah,terdiam. Sepertinya dia enggan masuk, namun langkahnya maju mundur.
Aku berdiri, melihat siapakah gerangan. Seorang pemuda sebatang kara dengan tatapan lesu memandangku.
"Sarah.." suaranya lirih terdengar
"Baginda rajasa.." aku menggumam
Mood-ku tiba-tiba berubah menjadi kesal,marah,dan kecewa setelah melihat hayam wuruk. Bagaimana tidak, setelah mengusirku keluar dari majapahit, sekarang dia masih saja tak tahu malu menghampiriku, tengah malam pula.
Tubuhku lekas berpaling darinya. Aku benar- benar kesal saat melihat hayam wuruk memasang mimik sedih setelah mengusirku.
"Sarah,tunggu.. " dengan cepat hayam wuruk meraih tanganku
Aku menepisnya, tak berpaling
"Pergi.."
"Maaf apa yang kulakuk--"
"Pergi... aku hanya ingin sendiri malam ini" aku memotong pembicaraan hayam wuruk.
"Sarah, dengarkan aku sebentar saja,tolong.. aku hanya ingin melindungimu ! Aku tidak ingin kamu terus diasingkan masyarakat"
"Melindungiku? Dengan cara hina seperti ini baginda rajasa? Disaat aku harus kembali ke masa depan baginda rajasa menyuruhku pergi bahkan jauh dari majapahit?"
Hayam wuruk terpaku, tak bergeming.. aku berceloteh kesana kemari melontarkan kekesalanku kepadanya. Tapi yang ada dia hanya membisu.
"aku kembalikan cincin ini kepadamu" aku melepas cincinku, dan meletakkannya di tangan hayam wuruk.
"sarah, ini memang untukmu.." jawab hayam wuruk lirih
"tidak... aku hanya ingin lekas kembali ke zamanku, dan melupakan ini semua."
"melupakan?"
"hmm.." aku mengangguk
"ini seperti mimpi buruk ! sudah berhari - hari aku terjebak di masa lalu yang bahkan tidak pernah aku inginkan sebelumnya. tapi ternyata apa?! justru aku kau buang jauh - jauh dari majapahit." nafasku terengah-engah. emosiku benar-benar tak tertahankan lagi.
hayam wuruk tetap saja diam. itu membuatku sangat-sangat jengkel.
"maaf baginda rajasa, aku akan kembali ke kamarku sekarang. lagipula ini sudah tengah malam. kalau ada seseorang yang melihat kita lagi, bisa-bisa aku diusir pergi jauh dari surabaya"
tanpa ba bi bu, aku langsung masuk ke dalam rumahku, menutup rapat-rapat pintu. Aku mengeluarkan nafas panjang, tubuhku jatuh perlahan ke lantai.
Amarahku memang sudah tak terbendung lagi. Apa yang aku katakan barusan sepertinya benar benar keterlaluan.
Terdengar suara hayam wuruk duduk dibalik pintu, bersandar. Aku bisa merasakanya di balik pintu lain. Daun pintu yang lapuk memisahkan kami berdua
"Sarah.. aku tau kamu dibalik pintu ini. Aku benar-benar minta maaf. Dyah bahkan juga marah kepadaku. Seharian ini dyah tidak mau menemuiku sama sekali"
Dibalik pintu aku mendengar suaranya yang berbicara perlahan. Namun aku tetap diam, sesaat suasana lengang.
Hayam wuruk melanjutkan
"Baiklah.. aku akan pergi,sarah. Tapi satu hal yang ingin kau tau, selama 10 tahun aku menjadi seorang raja, keputusan yang benar-benar sulit adalah, melepasmu.. "
Lalu terdengar suara hayam wuruk bangkit dari tempat duduknya, lalu pergi
Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D
Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !