Read More >>"> Time Travel : Majapahit Empire (ambisi sang mahaptih gajah mada) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Time Travel : Majapahit Empire
MENU
About Us  

lampu- lampu obor perlahan bangkit dari tongkat perapian mereka. menemani perjalananku. kanan kiri tampak pohon berdiri kokoh dengan sayup-sayup dedaunanya. perlahan fajar mulai tenggelam. para masyarakat lain juga mulai masuk ke kediaman mereka masing-masing. 

aku berdiri di depan pintu masuk pendopo agung. bangunan terasa lebih megah daripada saat aku berada di masa depan. lalu lalang prajurit tak begitu tampak di dalam pendopo, hanya nyala lilin gantung yang bergoyang-goyang bersama angin di atap pendopo. aku tertarik untuk memasuki pendopo karena suara seorang yang merapal hafalan di dekat gapura panggung.

perlahan aku mendekatinya, dari belakagn tampak seorang pria kekar yang duduk bersila sambil mengucapkan hafalan. namun seketika dia terdiam seakan benci akan seseorang yang mengusik pertapaanya.

"apa maumu.." suara yang tegas sepertinya pernah ku dengar, meskipun kepalanya enggan menoleh kearahku.

"mmm..  aku hanya mendengar seorang membaca hafalan dari balik pendopo" aku terdiam tepat 3 meter di belakangnya.

"hafalan katamu.. ini sumpahku" amarahnya tampak jelas di raut mukanya yang langsung menatapku, tak terima jika disebut hafalan.

"oh.. maaf mahapatih gajah mada" aku menundukkan kepala.

"ini sumpah sampai akkhir hayatku, sumpah palapa." badanya pun berbalik menghadapku, bangkit dari pertapaanya di dekat gapura panggung.

bahsa yang dia ucapkan sangat berbeda dengan bahasa di masa depan, menggunakan bahasa jawa kuno yang sulit kumengerti.

"mm.. kenapa mahapatih ingin sekali menyatukan nusantara?" tanyaku kepada pria yang memiliki perut buncit berdiri tepat dihadapanku.

"kenapa kamu bertanya anak muda" jawabnya sambil berdiri mendekatiku.

"saya ingin tahu mahapatih.." jawabku tegas, namun tetap menginginkan jawaban kepastian

"karena aku ingin menyatukan perbedaan pulau-pulau menjadi nusantara dibawah naungan majapahit, negri nan mahsyur" jawabnya tegas, kepalan kedua tangan menunjukkan keyakinan yang besar.

"widiiihh.. kereen!!" aku mengacungkan dua jempolku, namun sepertinya tindakanku barusan sulit dimengerti oleh mahapatih yang mengernyitkan dahi

"apa maksudmu anak muda?" alisnya bangkit keatas, urat nadinya mulai muncul ke permukaan.

"saya sangat bangga dengan mahapatih. saya yakin mahapatih akan selalu di kenang ke dalam sejarah" karena memang itu yang nantinya terjadi, membuat sang mahapatih menyeringai bangga.

"baiklah, hari sudah mulai malam.. kamu harus kembali ke pemukimanmu. aku akan melanjutkan pertapaanku." senyumnya mulai mencuat, mengusirku secara sopan karena sempat mengganggu pertapaanya.

"baik mahapatih.. " aku menundukkan badan tanda undur diri, langkahku perlahan menjauhinya hingga terhenti ketika mahapatih memotong langkahku.

"tunggu.. apa kamu ingin kembali ke wilayahmu, churabhaya?"

"ha? aku berasal dari surabaya mahapatih, bukan churabhaya" aku memalingkan badan kembali ke arahnya, sepertinya orang ini masih bertekad jika aku berasal dari churabhaya.

"untuk memastikan, ikutlah denganku di ekspidisi selanjutnya." jawabnya memaksaku untuk ikut dalam perjalananya

"hmm baiklah mahapatih" aku menghela nafas panjang, menyetujui ajakanya yang sedikit memaksa, meskipun aku tahu nantinya tidak akan ada hasilnya.

aku memalingkan badan tanpa ada keraguan, menuju ke pemukiman mlecha

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D

    Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !
  • dhannianggra

    @rara_el_hasan aaahh.. makasii ^_^ share ke teman-temanmu juga ya :)

    Comment on chapter perkampungan majapahit
  • rara_el_hasan

    wah keren ....

    Comment on chapter perkampungan majapahit
Similar Tags
Surat untuk Tahun 2001
3048      1697     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...