Read More >>"> CELOTEH KUTU KATA (KUTU KATA) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CELOTEH KUTU KATA
MENU
About Us  

KUTU KATA

 

 

 

            Mencium aroma buku di tengah panas matahari yang menjilat kotaku, serasa bagai sedang bersetubuh dengan majas metafora yang kemayu. Tiap diksi yang terpatri bersimpuh peluh lantaran pembacanya sedang onani dalam imajinasi. Tak penting makna apa yang tersimpan di balik rangkaian kata sang pujangga, selama mendatangkan simbol jempol dan like, sudah cukup membuat bahagia.

            Amanah yang tersirat dalam setiap kalimat yang tersusun padat, jadi penggoda layaknya payudara gadis belia. Cukup berbaur dalam alur yang ada, sudah membuat libidoku meningkat. Satu per satu kubuka sampul tubuh yang telah lusuh. Kutelusuri selangkangan plot yang makin melorot, tak kuasa menahan otot.

            Dialog yang mendesah menawarkan gairah, membuatku muntah. Aku hanya mampu telentang. Pasrah. Cover cabul ikut membuat kepala mengepul. Tulisan judul dibuat sebegitu indah namun tetap membungkus aroma gairah.

            Kawanan kutu di otakku berhamburan, mengeja setiap kata yang nyaris kehilangan makna. Kutu kata telah menggerogoti jiwa. Dan aku masih di sini, pamer jiwa telanjang yang nyaris tanpa isi.

            Kepada siapa harus kuadukan pelacuran sastra sedangkan raga sudah tak punya daya. Terakhir kali kudapati diriku tergeletak pada setumpuk kata yang menyentak jiwa. Kutu kata di kepalaku beranak pinak di antara tumpukan buku. Usang dan berdebu.

            Kutu kata meloncat mencari buku-buku baru agar bisa sembunyi dari birahi yang menggebu.

            Kata-kata telah kehilangan makna. Baik yang tertulis, terucap, maupun masih tersimpan di kepala. Semua raib bersama tenggelamnya senja yang membawa ribuan kutu untuk mencercap habis semua simpanan kata-kata yang dimiliki manusia.

            Kini tinggal satu kata yang tersisa, Musnah!

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • heru_patria

    @[dear.vira] trims sudah mampir, tunggu kunjunganku ya

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • heru_patria

    @dear Vira, makasih sudah mampir, lain waktu pasti aku mampir ke ceritamu

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • dear.vira

    Bagus ceritanya sangat menginspirasi, kalau berkenan like ceritaku juga ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575
    Salam semangat! :)

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • AstardiSkai

    @HeruP sama2, semangat berkarya terus ya

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • heru_patria

    @kairadish trims sudah baca celotehanku tentang kutu

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • heru_patria

    @AstardiSky. Trims udah mampir dan baca celotehanku ini,

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • AstardiSkai

    Wow, pilihan dan permainan katanya keren. Membaca karya ini, serasa membaca satu paket 2 in 1, puisi sekaligus novel

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • kairadish

    Permainan katanya bikin wah sendiri, sukses terus kak!!

    Comment on chapter KUTU KATA
  • ShiYiCha

    Baru nyadar kalo jika disambung dengan kata khusus yang mengikutunya, kata "Kutu" artinya bisa unpredictable banget. Kerenn banget. Kasih krisar buat punyaku, dongg Kak. Masih acakadut, nih

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • yurriansan

    hanya dengan satu kata "KUTU" bisa jadi berjuta makna. Permainan katamu keren, kayaknya udah expert ya...
    Boleh nih kasih saran buat veritaku yang masih pemula. sukses ya...

    Comment on chapter KUTU BERDAMAI DENGAN LUKA
Similar Tags