Hari yang telah kutunggu akhirnya tiba. Pagi ini, seperti hari kemarin, semangatku tak berkurang sedikitpun. Justru semakin bertambah seiring langkah kakiku menuju kantor di hari pertama kerjaku ini. Jantungku berdegup kencang, bercampur dengan rasa cemas akan kontribusi yang bisa kuberikan pada saat menjalani tugasku nanti di kantor.
Pukul tujuh lebih lima menit, aku berangkat menuju ke tempat kerja. Udara begitu segar kuhirup pagi ini. Matahari tak begitu terik, justru cenderung mendung. Begitu menyejukkan dengan disertai semilir angin yang perlahan mulai menerpa tubuhku. Aku begitu nyaman berjalan santai di sepanjang gang kosanku menuju halte bus. Perjalanan terasa cepat dan tidak membosankan. Mungkin, karena perasaan bahagia dan rasa semangatku yang menggebu-gebu, yang membuat semua terasa indah.
Dengan senyuman ramah, aku berjalan dengan mantap menuju ke dalam gedung kantor. Aku begitu nyaman mengenakan pakaian kerjaku hari ini. Kemeja putih panjang dengan rok span selutut, serta dengan tambahan blazer dan heels lima sentiku, menjadi pelengkap di hari pertama aku mulai kerja.
“Pagi, Pak,” sapaku pada satpam di depan gerbang.
“Pagi. Mbak yang tes waktu itu kan, ya?”
“Iya, pak.”
“Oh, sekarang udah mulai kerja, Mbak? Udah diterima kerja di sini, ya?”
“Iya, Alhamdulillah, Pak.”
“Oh, syukurlah. Saya juga seneng liatnya. Keluarga baru di perusahaan ini bertambah lagi jadinya.”
“Mari, Pak.” Aku berlalu pergi menuju ke dalam gedung.
Di dalam, masih begitu sepi. Kulihat arlojiku, baru menunjukkan pukul tujuh lebih tiga puluh lima menit. Aku berjalan menuju lobi. Lalu duduk di tempat kerjaku, di bagian resepsionis. Tas kuletakkan di atas meja. Aku mengeluarkan sebuah kaca kecil, untuk memastikan tatanan rambutku dan make-up naturalku. Tak lupa juga, aku mengecek tampilanku secara keseluruhan untuk memastikan bahwa semuanya benar-benar rapi.
judulnya unik banget kak. ku udah like and komen. tolong mampir ke ceritaku juga ya judulnya 'KATAMU' jangan lupa like. makasih :)
Comment on chapter Dia