Loading...
Logo TinLit
Read Story - Untukmu Ibu Ani
MENU
About Us  

 

Suatu pagi aku berkendara menelusuri kebun singkong berhektar-hektar, di sebuah pinggiran kota.

Kubuka jendela lalu kumatikan pendingin udara.

Indah menggugah kalbu, terang menyingkap gelap.

Pun begitu saat mata ini memandangmu, Ibu.

Wajahmu yang mulai keriput tak sedikitpun mengurai rupa,

Laksana ribuan kilometer jalan raya baru tempat kami berkendara.

 

Kutelusuri jalanan hingga siang menyapa datang.

Aku pun berteduh dirindangnya pohon Tanjung, di depan sebuah embung kecil.

Sungguh semilir angin yang menentramkan, sungguh cantik berkilauan, biru atau hijau.

Lalu …

Kulihat lalu lalang anak sekolah, mengayuh sepeda berkeringat, ikut lelah aku dibuatnya.

Pun saat melihat gerak langkahmu, Ibu.

Berderap dari satu tempat ke tempat lainnya, dari kampung hingga perkotaan, dari Sigli sampai Skouw, memastikan belanja negara tersalur sempurna.

Kami jadi malu dibuatnya, Ibu.

Kami sering mengeluh oleh remeh temeh problematika bangsa macam hutang negara, subsidi BBM, pertumbuhan ekonomi, ekspor-impor, keseimbangan primer, harga minyak bumi, nilai tukar rupiah, pemerataan pembangunan, infrastruktur, jaminan kesehatan, atau beasiswa pendidikan tanpa kami mau mengusapkan jari untuk ikut mempelajarinya.

Kami benar-benar buta huruf fungsional, Ibu.

Kami tak tulus mencintaimu.

 

Aku pun menyapa sore dengan sedih.

Betapa ia menenggelamkan mentari dengan segala rupa manfaatnya.

Tetiba kami teringat lagi akan engkau, Ibu.

Satu dekade lalu, rapat maratonmu berhari-hari telah menyelamatkan bangsamu dari resesi ekonomi global. Berbagai tanya tajam terarah kepadamu, waktu itu. Akankah bangsa ini selamat dengan harga minyak mentah setinggi itu? Dengan tahun politik yang menisbikan kinerjamu? Hingga engkau harus  “pergi” meninggalkan kami.

Mata uang tidak hancur, Ibu. Pabrik tidak tutup, bank tak jadi kolaps, begitupun harga yang tetap stabil. Sayangnya hanya sedikit yang mengingat itu.

Perjuanganmu mengingatkanmu pada ibu kandungku sendiri, yang kuhardik karena lupa membuatkan susu sebelum lelapku, padahal ia sibuk seharian menjaga kami. Itu lah penyesalan terbesarku dalam hidup.

 

Saat malam benar-benar kelam, semakin dalam sujudku pada-Mu Tuhan.

Kali ini dalam terang, Ibu, meski ini di Way Serdang.

 

Wahai Tuhan yang Maha Agung.

Jangan biarkan Ibuku lelah mencintai dan membangun negeri. Jangan biarkan ia sendirian.

Wahai Tuhan yang Maha Kasih.

Jangan biarkan tangan-tangan kekar nan jahat merenggutnya dari kami.

Wahai Tuhan Pemilik Seluruh Alam.

Hebatkanlah bangsa ini hingga kami nanti bisa bercerita kepada anak cucu kami, betapa hebatnya engkau.

 

 

 

by enhaac

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

           

           

           

           

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 2 0 6
Submit A Comment
Comments (1)
  • dear.vira

    beginningnya udh menarik banget, sukses yaa, tlng like ceritaku juga https://tinlit.com/read-story/1436/2575. semga cerita kita bisa terbit yaa. amin.

    Comment on chapter Untukmu Ibu Ani
Similar Tags
Untuk Navi
1204      659     2     
Romance
Ada sesuatu yang tidak pernah Navi dapatkan selain dari Raga. Dan ada banyak hal yang Raga dapatkan dari Navi. Navi tidak kenal siapa Raga. Tapi, Raga tahu siapa Navi. Raga selalu bilang bahwa, "Navi menyenangkan dan menenangkan." *** Sebuah rasa yang tercipta dari raga. Kisah di mana seorang remaja menempatkan cintanya dengan tepat. Raga tidak pernah menyesal jatuh cinta den...
The Rebounder
477      356     1     
Short Story
A boy that pivot from setback to success
Mendadak Pacar
9508      1938     1     
Romance
Rio adalah seorang pelajar yang jatuh cinta pada teman sekelasnya, Rena. Suatu hari, suatu peristiwa mengubah jalannya hari-hari Rio di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA
Izinkan Aku Menggapai Mimpiku
173      141     1     
Mystery
Bagaikan malam yang sunyi dan gelap, namun itu membuat tenang seakan tidak ada ketakutan dalam jiwa. Mengapa? Hanya satu jawaban, karena kita tahu esok pagi akan kembali dan matahari akan kembali menerangi bumi. Tapi ini bukan tentang malam dan pagi.
My True Love
463      332     2     
Short Story
Sebuah kisah cinta
THE HYBRID
426      299     1     
Short Story
Do you believe on hybrid? The combination of a vampire and a werewolf. Well here's a story about hybrid which is a nightmare for both humans and vampires.
Usai
456      311     1     
Short Story
Jika rasamu berlabuh pada pria selain aku, aku pamit.
The Figure
363      266     1     
Short Story
Do you like short horror story which features vengeance and spirits? This is a story of mr.Deliabourne through his journey as a simple man until he saw a strange ominious figure.
Adiksi
8277      2418     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
Fidelia
2350      1021     0     
Fantasy
Bukan meditasi, bukan pula puasa tujuh hari tujuh malam. Diperlukan sesuatu yang sederhana tapi langka untuk bisa melihat mereka, yaitu: sebentuk kecil kejujuran. Mereka bertiga adalah seorang bocah botak tanpa mata, sesosok peri yang memegang buku bersampul bulu di tangannya, dan seorang pria dengan terompet. Awalnya Ashira tak tahu mengapa dia harus bertemu dengan mereka. Banyak kesialan menimp...