Bagaimana perasaanmu jika seseorang yang sangat dekat denganmu dulu kini melupakanmu? Atau bahkan tidak mengenalmu?
Sakit, kecewa, dan yang pasti buruk, bukan?
Ya,
Itulah yang aku alami saat ini.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Jangan bertanya padaku, karena aku juga tidak tahu.
Apa dia mengalami amnesia? Entah.
Atau, apa dia hanya pura-pura lupa? Untuk apa?
Aku bahkan selalu mengingat, saat-saat di mana kita sering bermain bersama, tertawa bersama, dan menangis bersama.
Ini bukan tentang seorang KEKASIH, tetapi tentang seorang SAHABAT, TEMAN DEKAT, SESEORANG YANG BISA MENGERTI DIRIMU, SESEORANG YANG BISA MENERIMA SEGALA KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI DIRIMU.
Saat itu, rintik-rintik air hujan mulai turun ke permukaan bumi. Hanya gerimis biasa, namun sanggup membuat siapapun basah jika berdiri selama berjam-jam di bawahnya.
Saat itu, aku melihat dia keluar dari dalam rumahnya. Aku bisa melihat perasaan senang sekaligus sedih yang bercampur menjadi satu di raut wajahnya.
Dia akan pergi.
Meninggalkanku.
Apa aku hanya akan berdiam diri di sini saja? Jawabannya tidak.
Aku langsung berlari menghampirinya. Memeluknya erat. Mencoba mencegahnya agar dia tidak pergi. Namun, aku tidak memiliki hak untuk mencegahnya.
Aku menangis.
Dia tersenyum dan menghapus air mataku. "Aku akan kembali ...," janjinya kepadaku.
Kini, delapan tahun sudah berlalu ....
Dia menepati janjinya.
Dia kembali.
Namun ....
Dia melupakanku ....