Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Xiumin menunggu Sis Kae didepan pintu rumahnya. Tadi, ayah Sis Kae keluar dan memberitahu anak gadisnya tengah bersiap-siap. Tapi, sudah lima menit Xiumin menunggu, gadis itu belum juga keluar. Sepertinya dia harus bersabar.

"Umin..." aroma parfum menyebar dan memasuki hidung Xiumin. Aroma buah-buahan. Gadis itu pasti memakainya beberapa semprot.

"Ayo berangkat. Kita telat"

"Tidak akan. Kau kan bawa mobilnya cepat"

"Kita naik bis"

"Eh?" kening Sis Kae berkerut. Kalau tahu naik bis. Gadis itu tidak akan berlama-lama merias diri.

"Kau bilang menunggu bis di halte berdua dan menaikinya adalah hal romantis. Ayo kita lakukan sekarang" ujar Xiumin mengingatkan Sis Kae pada hari dimana gadis itu menyerah berperan drama.

"Ayo naik bis. Kajja.." Sis Kae menggelayuti lengan Xiumin sembari menariknya berjalan. Mereka saling menggamit jari-jari tangan satu-sama lain. Berdiri ditepi jalan Raya sembari bergandengan tangan.

"Aku bahagia sekali, Umin. Gomawo"

Xiumin mendekatkan punggung tangan Sis Kae dan mengecupnya lama. Semburat merah memenuhi pipi Sis Kae. Gadis itu sampai mengalihkan pandangannya karena malu.

"Bis nya datang" pekik Sis Kae.

Selama perjalanan, Sis Kae dan Xiumin masih berpegangan tangan. Mereka duduk beriringan. Bahkan sesekali Sis Kae menaruh kepalanya ke bahu Xiumin.

Begitu turun dari bis pun, Kedua pasang kekasih itu tetap berpegang tangan. Membuat siapapun yang melihat merasa iri. Apalagi Xiumin tidak terlihat dekat dengan Sis Kae.

"Kai sudah berangkat atau bolos, Umin?" tanya Sis Kae mencoba membuka pembicaraan.

"Dia sekolah. Aku akan memarahinya kalau saja bolos. Dia juga sibuk lagi setelah insiden kanker itu. Miss Ane kembali memberi hukuman"

"Malangnya dia. Tapi, ada bagusnya juga. Dengan begitu kurasa Kai bisa sekalian belajar untuk ujian kenaikan kelas"

"Apa kau memuji adikku?" sensi Xiumin.

"Waeyo? Kau cemburu dengan adikmu sendiri?"

"Annigoten"

Tanpa mereka sadari ada pasang mata yang menyaksikan dari belakang mereka. Sepasang mata itu mencoba mengatur hatinya. Dia Kim Rye Hyun.

***

Kai kembali masuk sekolah. Dia juga tidak serta merta terbebas dari hukuman. Nyatanya mengetahui bebas dari kanker, hukuman Miss Ane tetap berlaku.

Kai harus senang atau bagaimana?

Seperti diawal, Kai tidak mendapat bantuan Sehun. Sahabatnya itu malah asik makan dikantin bersama pacarnya dan teman-teman Park Nopi sendiri.

Sementara nasib sial terus saja menghampiri Kai. Dia terjatuh saat akan menuju perpustakaan. Kakinya menginjak tali sepatunya yang lepas.

Kai menghela napas dan segera menumpuk kembali bukunya. Tiba-tiba dia melihat sebuah tangan mungil menyentuh buku lain yang berserakan.

"Ini..." gadis itu mengulurkannya pada Kai.

Sejenak dia terdiam. Gadis didepannya membuat dunia seakan berhenti berputar. Sumpah, Kai tidak bohong. Dia tidak merasakan itu saat pertama kali bertemu Sis Kae.

Ini berbeda.

"Gomawo" Kai meraih bukunya.

"Bisa kau tunjukkan kelas 1-2 dimana? aku anak baru disini"

"Tentu saja. Itu kelasku juga. Tapi aku akan ke perpus dahulu" jawab Kai.

"Aku akan membantumu" ujar gadis itu dan mereka berjalan menaiki tangga.

"Namamu siapa? Aku Jaeyong.
Im Jaeyong"

Gadis ini benar-benar lucu --- batin Kai.

"Aku Kim Jongin. Tapi panggil saja Kai"

***

Saat bel istirahat berbunyi Xiumin berlarian menuju kelas Sis Kae. Mirip kejadian kemarin kala ia mencari Sis Kae. Bedanya sekarang ia hanya ingin melihat wajah kekasihnya dan mengajak ke kantin bersama.

"Umin..." Sis Kae memekik melihat Xiumin dikelasnya.

"Ayo ke kantin bersama" ajak Xiumin dengan satu tarikan napas.

"Tidak bisa. Aku harus ke perpus. Han Mel marah kalau aku menolak" rengek Sis Kae. Dilihatnya Han Mel tengah membenahi bukunya diatas meja mereka.

"Kenapa dia harus marah?"

"Kau kan tau sebentar lagi ujian kenaikan kelas, aku meminta Han Mel menjadi tutorku. Kita belajar pada jam istirahat"

"Aku saja yang menjadi tutormu---"

"Andwae!" potong Sis Kae cepat.

"Wae?" heran Xiumin.

"Kalau kau yang menjadi tutorku. Mana mungkin aku fokus" gerutu Sis Kae dengan pipinya yang ia gembungkan. Hati Xiumin bergetar melihat penampakan imut didepannya.

"Kau tidak fokus karena pacarmu yang tampan ini?"

"Yakh! Bukan itu maksudku"

Sis Kae memalingkan wajahnya agar Xiumin tidak menemukan semburat merah itu. Malu rasanya, apalagi jantungnya bekerja sangat cepat. Sudah berapa kali ya gadis itu membuang wajah.

"Sis Kae, ayo!" Han Mel datang dan menarik Sis Kae menjauhi Xiumin. Ternyata Sis Kae tidak bohong. Han Mel jadi menyeramkan kalau urusan tutor menutor.

Xiumin terpaksa pergi dari kelas Sis Kae dan menyusul Baekhyun dengan Chen dikantin.

Saat dikoridor ia bertemu Rye Hyun dan Irene yang tengah berjalan juga menuju kantin.

"Xiumin" panggil Rye Hyun. Gadis itu mengulurkan tangan kanannya didepan Xiumin yang tengah mengerutkan kening.

"Selamat! Kau katanya sudah jadian dengan Sis Kae kan? kau jahat malah membohongiku kalau ternyata punya gebetan"

"Mianhe. Bukannya aku PH---"

"Heheh....Aku becanda. Selamat ya. Hmm...aku masih boleh minta bantuanmu kan? Sis Kae tidak akan marah kan?" potong Rye Hyun.

Xiumin mengangguk,
"Tentu saja"

Irene menepuk bahu sahabatnya sedikit keras membuat pekikan keluar dari mulut Rye Hyun.

"Kau tidak cemburu?" tanya Irene.

"Sedikit sih" kekeh Rye Hyun. Entahlah, gadis itu juga tidak tahu sebenarnya bagaimana perasaan terhadap Xiumin. Jujur, pernah sakit sih ketika tadi pagi melihat Xiumin menggandeng gadis lain.

"Mau ke kantin kan?" tanya Xiumin menghentikan aksi bisik-bisik Rye Hyun dan Irene. Kedua gadis itu sontak mengangguk.

"Ayo bareng aja"

Mereka berjalan disamping Xiumin. Namun, tetap saja yang menjadi obat nyamuk adalah Xiumin. Perempuan kalau sudah mengobrol pasti lupa segalanya. Mereka bahkan asik membicarakan para atlet tampan  yang sedang berjuang di ASEAN Games yang diadakan di Indonesia. Xiumin bisa saja ikut bergabung membicarakan itu. Tapi, topiknya bukan tentang score dan medali yang diperebutkan. Tapi, para pesona atletnya.

Xiumin menghampiri teman-temannya yang telah berkumpul. Namja itu memilih  duduk disamping Chen.

"Oppa..." pekik Rye Hyun segera mendudukkan diri disamping kakaknya. Suho mengusap puncak kepala adiknya.

Sedangkan Irene duduk disebelahnya Rye Hyun. Suatu posisi yang ideal untuk melanjutkan perbincangan.

"Makanmu banyak, Nyeol" Xiumin melihat nampan Chanyeol sudah tidak terisi.

"Perut karet Park Chanyeol" sahut Baekhyun dan dihadiahi jitakan oleh Chanyeol.

"Yakh!" teriaknya tidak terima. Baekhyun meringis dan mengelus bekas jitakannya. Tangan Chanyeol yang besar sungguh membuatnya kesakitan.

"Party Ibumu lancar Nyeol?" tanya Xiumin. Chanyeol pun mengangguk. Namun, lagi-lagi yang menyahuti si Baekhyun.

"Tidak asik karena aku tidak ada. Oh, iya selamat ulang tahun Chanyeol Eomma"

"Telat!" bentak Chen.

"Meski telat pun jawaban itu perlu" sinis Baekhyun menyindir.

"Uhuk...uhuk..." Rye Hyun terbatuk setelah mendengar kalimat Baekhyun. Suho mengulurkan gelas dan membantu adiknya minum. Rye Hyun merasa punya hutang jawaban pada Baekhyun. Kini ia menangkap Baekhyun tengah tersenyum sembari menatapnya penuh arti.

"Gwenchana?" tanya Irene dan Suho berbarengan. Rye Hyun mengangguk. Ingatannya melayang tepat dua hari yang lalu saat Baekhyun menemaninya pergi ke krematorium.

Baekhyun menepati sisi Rye Hyun. Dia bahkan memberi salam pada abu didepannya. Nyonya Kim pasti tengah tersenyum melihat wajah putrinya. Baekhyun tidak pernah tahu kalau selama ini gadis itu jarang mendapat cinta dari ibunya.

Namun, tuhan malah mengambil Nyonya Kim disaat mereka baru menjalin kasih sayang.

"Eomma....aku merindukanmu" ujar Rye Hyun dengan suara parau karena menahan tangis.

Baekhyun memandangi wajah Rye Hyun.

"Eomma...Andai kau masih disini. Apa kau akan memarahiku kalau aku mendapat nilai enam untuk pelajaran sejarah? Eomma...sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Aku ingin meminta doamu. Eomma..."
Gadis itu menyeka ujung matanya. Ia bahkan tidak ingin menangis disana.

"Eomma...apa kabar?" senyum Rye Hyun melengkung. Ia menghela napas sembari menepis rasa dukanya. Kemudian menoleh karena merasa Baekhyun tengah memperhatikannya. Benar saja, namja itu tersenyum kala Rye Hyun menatap matanya.

"Jangan lupa bahagia Nyonya Kim. Aku akan menjaga putrimu" ucap Baekhyun tanpa melepas pandangannya. Rye Hyun grogi dan menggaruki telinganya yang jelas-jelas tidak gatal sama sekali.

"Rye Hyun-ah...boleh aku jujur padamu?"

"Hmm"

Dada Baekhyun bergemuruh. Darahnya mendesir lebih cepat.

"Aku menyukaimu. Aku mencintaimu Kim Rye Hyun. Boleh aku menjadi seseorang yang menjagamu? seperti Suho. Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu"

"Aku---" Rye Hyun tidak menyangka kalimat Baekhyun sepanjang itu. Ia mengerjapkan mata karena tidak tahu harus jawab apa. Dihatinya? Dihati yang kosong apa juga ada nama Baekhyun?

"Aku tahu kau menyukai Xiumin" Potong Baekhyun.

"Tidak. Hatiku selama ini kosong" tegas Rye Hyun.

Baekhyun tersenyum,
"Aku akan menunggu jawabanmu. Katakan padaku kalau kau sudah mencintaiku. Meski telat pun jawaban itu perlu, Rye Hyun-ah"

Baekhyun dihadapannya kenapa terlihat bersinar saat berkata demikian. Rye Hyun kembali memilih menatap abu ibunya.

"Yakh! Yang jadian ayo Barbeque party" teriakan Baekhyun menyadarkan Rye Hyun dari lamunan. Gadis itu berdiri dan membawa nampan menjauhi meja para namja disana tanpa pamit.

Irene kalap dan mengejar Rye Hyun.
"Rye Hyun tunggu..."

Baekhyun menatap Rye Hyun yang dikejar Irene hingga tidak lagi dijangkau penglihatannya.

***

Beberapa bulan kemudian....

Dipagi hari yang cerah. Sis Kae buru-buru menyisir rambutnya. Ia berlarian mengejar bis agar bisa sampai disekolah sebelum Han Mel.

"Sis Kae...Ayo naik" sahut seseorang dari dalam sebuah mobil mewah berwarna hijau. Sis Kae sontak melompat masuk kedalamnya.

"Gomawo Rye Hyun Sunbae" mobil Rye Hyun melaju kencang membelah jalan raya kota Seoul. Mendapat hadiah sebuah mobil membuat Rye Hyun pandai mengendarainya.

Sis Kae terdengar menjerit beberapa kali. Naik mobil Rye Hyun bagai naik Roller Coaster. Bikin nyali kita menciut. Kalau tidak mengingat waktu, Sis Kae pasti memilih naik bis.

Beberapa menit kemudian gadis itu turun dan memegangi perutnya yang mual.

"Kau kenapa?" tanya Rye Hyun panik.

"Tidak apa-apa. Hehehe....aku baik. Gomawo sunbae, karena kau, aku jadi tidak terlambat" Sis Kae harus menyembunyikan keluhkesalnya. Dia akan menanamkan dalam-dalam dilubuk hati, tidak lagi-lagi naik mobil Rye Hyun.

"Kau katanya ikut mengurus osis. Dengan temanmu si Han Mel?"

"Benar. Hari ini aku akan memberitahu mu suatu rahasia"

"Apa?" Rye Hyun penasaran dan mengerutkan keningnya mendekati Sis Kae yang membisikkan sesuatu ditelinga Rye Hyun.

"Para guru menerima kerjasama dengan perguruan tinggi di Jepang. Akan ada beasiswa bergengsi. Kau kan pintar, kau harus ikut Sunbae"

Rye Hyun geleng-geleng kepala Dia pikir rahasia besar seperti apa.

"Tidak. Aku cinta korea hehehe...."kekeh Rye Hyun.

"Begitukah?"

"Aku pergi dulu ya, ada simulasi pagi ini. Bye...." Rye Hyun melambaikan tangan meninggalkan Sis Kae sendirian.

Gadis itu mengeratkan kuncirannya dan berjalan menyusuri koridor kelasnya. Dia sudah naik kelas sebelas, dan ikut sibuk karena menjabat anggota osis. Bersama Han Mel, sahabatnya. Setelah beberapa bulan berlalu begitu saja, Sis Kae dan Xiumin masih mengukir kisah mereka.

Han Mel yang masih belum move on penuh dari Sehun dan Chanyeol yang masih mengejar gadis itu. Baekhyun dan Rye Hyun yang bermain kucing-kucingan. Semuanya masih sama.

Sis Kae sibuk membuat rencana prom night untuk pesta kelulusan kelas dua belas. Ia ingin memberikan yang terbaik.

"Sis Kae-yah..."

"Umin..." gadis itu berlarian menghampiri Xiumin. Kekasihnya terlihat begitu berantakan. Wajahnya makin pucat dan jangan lupakan kantung matanya yang berat. Menjadi anak kelas dua belas yang sibuk dengan berbagai ujian memang menyeramkan.

"Umin...fighting!"

"Gomawo...."

"Love You Umin..."

Sis Kae tersenyum mendengar kalimatnya sendiri.

"Love you too love..."

.
.
.
.
.
.

END

Yeayy🎉....akhirnya ini dia....
Iya end nya gini. Sorry kalau jelek 😃

Jangan hapus dulu ya bakal ada epilognya dan extra part yang buannnyaaak....

Oh...iya nanti author pengen bikin Q&A Gitu. Kalo ada yang nanya bikin part khususnya. Ayo spam komen kalian dengan pertanyaan untuk para cast nya. Bebas siapa aja.

So...See you next chapter.☺

Kai ❤

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
IZIN
3218      1178     1     
Romance
Takdir, adalah sesuatu yang tidak dapat ditentukan atau disalahkan oleh manusia. Saat semua telah saling menemukan dan mencoba bertahan justru runtuh oleh kenyataan. Apakah sebuah perizinan dapat menguatkan mereka? atau justru hanya sebagai alasan untuk dapat saling merelakan?
Sweet Seventeen
1255      858     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
Farewell Melody
274      188     2     
Romance
Kisah Ini bukan tentang menemukan ataupun ditemukan. Melainkan tentang kehilangan dan perpisahan paling menyakitkan. Berjalan di ambang kehancuran, tanpa sandaran dan juga panutan. Untuk yang tidak sanggup mengalami kepatahan yang menyedihkan, maka aku sarankan untuk pergi dan tinggalkan. Tapi bagi para pemilik hati yang penuh persiapan untuk bertahan, maka selamat datang di roller coaster kehidu...
Wake Me Up With Amnesia
799      500     2     
Short Story
who would have thought that forgetting a past is a very difficult thing
Rasa yang Membisu?
2242      1011     4     
Romance
Menceritakan 4 orang sahabatnya yang memiliki karakter yang beda. Kisah cerita mereka terus terukir di dalam benak mereka walaupun mereka mengalami permasalahan satu sama lain. Terutama kisah cerita dimana salah satu dari mereka memiliki perasaan terhadap temannya yang membuat dirinya menjadi lebih baik dan bangga menjadi dirinya sendiri. Pertemanan menjadikan alasan Ayu untuk ragu apakah pera...
KAMU MILIKKU
1019      612     8     
Short Story
Apa yang tidak diucapkan, tidak berarti tidak berada dalam hati.
Salendrina
2464      915     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Lentera
902      614     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...
KASTARA
464      366     0     
Fantasy
Dunia ini tidak hanya diisi oleh makhluk hidup normal seperti yang kita ketahui pada umumnya Ada banyak kehidupan lain yang di luar logika manusia Salah satunya adalah para Orbs, sebutan bagi mereka yang memiliki energi lebih dan luar biasa Tara hanya ingin bisa hidup bebas menggunkan Elemental Energy yang dia miliki dan mengasahnya menjadi lebih kuat dengan masuk ke dunia Neverbefore dan...
Aldi: Suara Hati untuk Aldi
381      277     1     
Short Story
Suara hati Raina untuk pembaca yang lebih ditujukan untuk Aldi, cowok yang telah lama pergi dari kehidupannya