Hati-hati typo guys. Oh, iya ini panjang kuatkan hati ya, hihihi..๐
***
Sis Kae dan Kai baru saja sampai disebuah gedung besar yang menyeramkan. Bahkan Sis Ke dapat merasakan bulu kuduknya berdiri kala matanya menelusuk bangunan itu.Bagaimana bisa orang setega itu menyembunyikan Han Mel disana. Sis Kae akan membebaskan sahabatnya. Tenang saja disini ada Kai.
Sesekali Kai meringis saat dirasakan perih menlusup wajahnya yang lebam. Oh lihat bagaimana Sis Kae bisa mengandalkan orang yang jelas-jelas sedang lemah begitu.
Gadis itu baru saja akan melangkah saat dirasakan sesuatu menahan tangannya. Kai kembali membawa Sis Kae ke posisi nya. Mereka bersembunyi di semak-semak tak jauh dari gedung berhantu itu.
"Wae? apa lagi yang kita tunggu. Ayo kita kedalam"
"Kau lupa? hubungi dulu Baekhyun Sunbae. Lagian kalau kita ketahuan aku tidak bisa melawan. Badanku sakit semua"
Kai benar juga, Bagaimanapun mereka tetap membutuhkan bantuan. Sis Kae segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon Baekhyun.
"Tidak diangkat" pekik Sis Kae.
"Coba lagi"
Sis Kae kembali menghubungi Baekhyun tapi tetap tidak ada balasan.
"Bagaimana kalau Baekhyun Sunbae ternyata--"
"Iya.Bagaimana ini? eh? Tapi tidak mungkin karena Kyungsoo Hyung begitu sayang padanya" Kai menepis pemikiran buruknya. Beberapa kali Kyungsoo selalu melindungi Baekhyun.
"Lalu dia kemana? dia sudah bilang harus dihubungi tapi ponselnya tidak aktif begini" keluh Sis Kae.
Gadis itu menggigiti ujung kukunya merasa gugup. Tidak mungkin kan mereka hanya berdiam diri begitu.
"Kau siap?" tanya Kai.
"Siap apa?"
"Masuk kesana" tunjuk Kai ke bangunan menyeramkan di depan nya.
"Si-siap!"
Kai menggandeng tangan Sis Kae dan membawanya memasuki gedung itu. Aneh, kenapa tidak ada penjaga satupun. Kalau seperti ini kenapa Mereka tidak kabur saja.
Begitu sampai lebih dalam, Kai meneguk ludahnya. Pertanyaannya kini terjawab. Ternyata tidak perlu menggunakan penjaga korbannya pasti tidak bisa kabur. Banyak sekali jalan-jalan yang bercabang dan penuh dengan pintu. Belum lagi pencahayaan yang minim membuat tempat itu terlihat sama semua.
Sis Kae membelalakkan matanya bingung. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Semua ruangan di tempat itu menyeramkan.
"Apa?!!--" Suara bentakan seseorang membuat Sis Kae menarik tangan Kai dan membawanya bersembunyi dibalik pintu.
"Kenapa kalian menangkap Baekhyun?"
"Maaf bos. Bukan kami tapi Young Tae dan Boy. Sekarang mereka sudah kabur ke Belanda, Bos"
"Apa mereka juga memukulnya?"
"Itu karena dia melawan. Boy bilang begitu"
"Bagus. Suka seenaknya ya mereka. Sekarang kalian cari Baekhyun kedalam dan bawa dia keluar dari sini sebelum saya bakar tempat ini"
"Siap bos!"
Sis Kae membuka mulutnya lebar saking kaget nya dia. Apa? tempat ini akan dibakar?
"Kita harus melakukan sesuatu" bisik Sis Kae.
Kai mengepalkan tangannya dan tengah berfikir. Butuh waktu lama untuk menemukan semua yang ada didalam sebelum tempat ini dibakar. Apalagi tempat ini persis seperti labirin. Mereka sulit menemukan jalan keluar.
"Pinjam ponsel mu, Sis Kae" Sis Kae mengangguk dan menyerahkan ponselnya pada Kai. Ternyata Kai tengah menghubungi Sehun agar mau membantunya.
"Mian ini Siap--"
"Sehun aku perlu bantuanmu"
"Kenapa kau?"
"Tolong bawa serta polisi kesini. Aku akan mengirim alamatnya. Tapi ingat sembunyi-sembunyi"
"Tapi kai, kau kenapa ayo ceritakan?"
"Oh Sehun! aku akan menceritakannya nanti. Ini darurat. Cepat lakukan permintaanku. Aku mohon. Dan...Gomawo"
Tut.
Setelah menutup telfon nya, Kai menghela nafas dan mengusap wajahnya. Lagi-lagi rasa perih menyelinap. Ia menatap ke sekelilingnya.Tapi kenapa rasanya ia seperti tidak menyadari sesuatu. Mungkin karena, tunggu Kai tidak melihat Sis Kae. Hei, dimana gadis itu. Dimana Sis Kae?
"Aigoo. Dimana dia?" Kai keluar dari persembunyian dan tidak melihat ada tanda-tanda keberadaan Sis Kae.
Kai tidak bisa masuk kesana mencari gadis itu. Lagipula kalau ia melakukannya pasti semua hanya akan menambah masalah. Jadi, Kai akan menunggu saja disana. Ia akan bergerak nanti jika Sehun datang.
"Sis Kae, kenapa kau ceroboh sekali?"
***
Xiumin POV
Sudah berapa kali aku menemukan tempat yang sama. Aku menyerah. Kalaupun melangkah lebih jauh, yang ditemui hanya pintu dan jalan buntu.
Aku melihat sebuah batu disampingku duduk. Aku mengambilnya dan melemparnya ke dinding. Entahlah apa yang aku lakukan ini. Tapi, aku hanya sedang berfikir untuk keluar dari tempat ini.
Siapa sebenarnya dalang dari semua ini. Kyungsoo? ah...mungkin aku tidak perlu berburuk sangka. Kenapa juga Kyungsoo melakukan hal ini padaku.
"Han Mel....."
Sepertinya aku mendengar suara lagi. Kenapa tempat ini mengerikan sekali. Bahkan aku mendengar suara Sis Kae.
"Umiin..."
Aku bangkit dan membuka sebuah pintu. Tidak-tidak...ini pasti hanya halusinasi ku saja.
Ini karena aku merindukan Sis Kae. Aku hanya melihat lorong panjang di depan ku dengan kanan dan kiri yang penuh dengan ruangan. Aku bahkan bisa menebak bangunan ini dulunya pasti sebuah hotel. Tapi, hotel mana yang ruangannya sempit-sempit. Aku penasaran untuk apa pemiliknya membuat gedung ini.
"Umin!"
Aku gila. Benar-benar sudah gila. Cukup Xiumin jangan lagi mengigau di siang bolong. Atau kini sudah sore ya? Ah disini sama saja. Pagi, siang, sore, malam tetap saja gelap.
"Umin "
Tapi kenapa suara itu begitu nyata dan dekat. Karena penasaran aku membalikkan badan. Aku terkejut melihat Sis Kae berada dengan jarak beberapa meter saja dari tempatku berdiri.
Gadis itu berlari menghampiriku. Jadi, sedari tadi suara itu nyata? Aku bahagia melihat Sis Kae ada disini.
Dia memelukku sangat erat. Seperti tidak mau melepaskan aku. Aku mengelus kepalanya karena gadis ini tengah terisak didadaku.
"U-umin...hiks..."
Dia begitu khawatir padaku? Aku senang Sis Kae.
Setelah Sis Kae berhasil menenangkan isakannya. Ia melerai pelukanku dan menatapku lekat.Apa gadis ini juga diculik.
"Sis Kae bagaimana bisa kau disini. Apa kau juga diculik?"
Gadis itu menggelengkan kepalanya.
"Aku dan Kai ingin membebaskan kalian. Kai sudah menyusun rencana dengan Sehun. Tapi aku tidak bisa diam saja. Aku sangat khawatir pada Han Mel dan juga Kau"
Aku tersenyum dan mengusap puncak kepalanya. Lucu sekali dia terang-terangan mencemaskan aku. Katanya mau menghindar. Dasar gadis aneh.
"Sekarang kau malah terjebak nona Kim. Kalau kau kesini kita tidak bisa keluar. Semua jalan terlihat sama"
"Aku tidak peduli. Setelah mendengar Kyungsoo Sunbae akan membakar tempat ini. Aku langsung berlari"
"Kyungsoo?" Kenapa Sis Kae jadi harus membawa-bawa nama Kyungsoo.
"Ne. Kyungsoo adalah pelakunya. Ah aku tidak sudi memanggilnya Sunbae. Dia bahkan berani memukuli adikmu"
"Kyungsoo? Apa-apaan dia. Sis Kae kau bawa ponsel kan? pinjam aku harus menghubungi Baekhyun"
Sis Kae menepuk keningnya. Sepertinya dia melupakan sesuatu.
"Ah...ponselku ada sama Kai. Tadi ia meminjam untuk menghubungi Sehun. Oh, iya Umin. Baekhyun Sunbae juga ada ditempat ini, sebenarnya dia dan aku akan membebaskan kalian, tapi saat ia menyelamatkan Rye Hyun sunbae, Ia ikut ditangkap juga"
Permainan apa ini Kyungsoo? Aku sangat membencinya. Apa lagi sekarang? Setelah teror bahkan dia berani melakukan percobaan pembunuhan. Oh aku lupa, bukankah dia juga sudah sering membunuh?Min Na Ri? Do Jaehwan, adiknya?
"Kenapa dia membawa Baekhyun juga?"
"Itu kesalahan penculik, Umin. Bahkan kedua namja itu sedang mencari Baekhyun Sunbae. Agar bebas kemudian membakar tempat ini. Kita harus segera mencari yang lain sebelum kedua namja itu berhasil menemukan Baekhyun sunbae" Sis Kae tidak bisa berhenti gelisah.
"Siapa saja yang ada disini?"
Sis Kae mengingat-ingat.
"Go Han Mel, Chanyeol Sunbae, Chen Sunbae, Rye Hyun Sunbae, Baekhyun Sunbae, dan Kau"
"Kita harus mencarinya. Biarkan Kai menangani masalah Kyungsoo bersama Sehun. Mereka juga bawa polisi kan?"
Sis Kae mengangguk dan aku segera membawanya mencari keberadaan yang lain.
***
"Han Mel !"
"Chanyeol !"
"Chen Sunbae !"
"Baekhyun !"
"Rye Hyun Sunbae !"
Aku dan Sis Kae harus berulang kali berbalik arah dan mencari pintu lain. Sis Kae sudah menandai pintu-pintu yang sudah kami lewati dengan spidol dari tasnya. Tapi tetap saja,sepertinya emosi ku sedang diuji.
Dasar sinting!
Aku tidak bisa berhenti mengumpat pada Kyungsoo. Sudah cukup sampai disini. Setelah ini aku akan memastikan aku sendiri yang akan menyaksikan Kyungsoo dipenjara.
"Umin lihat" teriak Sis Kae dan aku pun segera menghampirinya. Dia menunjuk sebuah tanda dipintu. Tapi aku sama sekali tidak mengerti.
"Wae?"
"Ini. Tanda ini bukan berasal dari spidolku. Aku yakin ada yang menggambar nya. Kalau kita mencari. Siapa tahu kita bisa menemukan mereka"
"Benar Sis Kae. Ayo kita cari"
"Iya Umin"
Kami pun berjalan mencari-cari pintu bertanda yang diperlihatkan Sis Kae. Gadis itu begitu bekerja keras mencari sahabatnya. Aku salah, ternyata Han Mel yang sedang dikhawatirkan Sis Kae. Mungkin aku cuma kebetulan.
"Ayo kita akhiri drama ini, Umin. Aku tidak akan berperan lagi"
Iya Sis Kae. Aku tidak akan berperan lagi. Dan setelah kita keluar dari sini. Aku akan memulai semua tanpa ada rahasia.
"Disini tertulis buntu. Oh ini ada lagi. Ayo Umin kita masuk"
"Iyaa"
***
Sis Kae dan aku menuruni tangga dan berhenti berjalan. Entah kenapa aku tiba-tiba pusing. Mungkin aku kelaparan.
Sis Kae yang baru menyadari aku tidak lagi disampingnya pun berbalik dan menghampiriku. Dia melihat aku sedang memegangi kepalaku. Tiba-tiba dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
"Ayo duduk Umin"
Sis Kae membantu aku duduk di anak tangga. Dia membukakan botol minumnya dan memberikannya padaku.
"Aku hanya membawa air. Kau pasti lapar kan? minum saja dulu Umin"
Aku tersenyum dan segera menghabiskan semua isi botol minum Sis Kae.
"Tidak apa-apa. Sekarang hausku hilang. Gomawo Sis Kae-yah"
"Kita istirahat saja dulu Umin. Kau pasti lelah"
Aku menggeleng,meskipun kepalaku agak pusing. Tapi aku harus segera menemukan teman-temanku sebelum apa yang Kyungsoo pikirkan menjadi kenyataan.
"Tidak, Sis Kae. Ayo kita lanjutkan"
"Baiklah. Tapi pelan-pelan saja"
Aku dan Sis Kae menuruni anak tangga. Tangan Sis Kae menggenggam tanganku. Ia sangat menjaga diriku. Bahkan sesekali memegangi pundak ku. Seakan aku akan jatuh kalau tidak dipegang.
"Akh....Yakh jauhkan-jauhkan...!"
Baik aku maupun Sis Kae berhenti melangkah dan saling berpandangan. Sepertinya Sis Kae juga mendengar suara.
"Aku rasa mereka masih disini. Ayo Sis Kae"
"Iya Umin"
Aku menarik Sis Kae kembali menaiki tangga. Dan dengan mengandalkan pendengaran, kami pun membuka sebuah pintu. Betapa terkejutnya Sis Kae dan aku saat berhasil menemukan mereka. Tidak, hanya Chanyeol, Chen dan Han Mel.
"Xiumin !" Chen yang pertama kali melihatku langsung merengkuh tubuhku erat sampai aku sesak napas. Aku menepuk-nepuk dada Chen dan menjauhkannya. Sudah tau sedang lapar dan pusing. Bisa-bisa aku mati gara-gara dipeluk.
Aku juga senang bisa bertemu mereka. Setelah ini baru kita harus mencari Baekhyun dan Rye Hyun.
Sis Kae mendekati Han Mel dan memeluk sahabatnya itu. Gadis itu bahkan kembali menitikkan air mata.
"Hai Xiumin,kau diculik juga? Dari semua hal yang membuat diculik itu menyebalkan. Selain lapar adalah bertemu tikus" Chanyeol duduk dengan bersender di dinding dan berbisik padaku. Aku menepuk bahu Chanyeol dan duduk disampingnya. Rupanya Chanyeol yang tadi berteriak. Tapi aku bersyukur Chanyeol bertemu makhluk yang dibencinya. Dengan begitu kan aku bisa menemukan dia. Chen menghampiri ku dan duduk juga di sebelah ku.
Sepertinya kami sedang menyaksikan drama persahabatan antara Sis Kae dan Han Mel.
"Han Mel, Mian...aku sudah jahat padamu. Mulai sekarang mau kan kamu memaafkan aku dan menjadi sahabatku kembali?"
"Tentu saja Sis Kae. Kita adalah sahabat. Aku yang seharusnya minta maaf. Mulai sekarang aku akan selalu jujur padamu"
"Aku juga. Maaf sebenarnya aku juga bohong padamu soal kedekatan--" Sis Kae memandang ku sebelum berbicara lagi. Aku mengerti maksudnya dan kemudian mengangguk. Lagi pula aku sudah janji setelah ini akan mengakhiri drama nya.
"Sebenarnya aku bohong padamu. Dan merahasiakan kalau aku mengenal Xiumin"
Han Mel tersenyum dan mencolek pipi Sis Kae. Kupikir gadis itu akan balas marah ternyata Han Mel lebih dewasa dibanding Sis Kae.
"Tidak apa-apa. Jadi sekarang tidak ada lagi rahasia kan?"
"Benar. Tidak ada lagi"
Mereka kembali berpelukan dan melepas rindu. Sementara aku sudah mendapat tatapan horor dari Chanyeol dan Chen. Sepertinya aku harus mendongeng sekarang. Aku menceritakan soal kedekatanku dengan Sis Kae pada Chanyeol dan Chen tanpa melewatkan apapun. Sekarang Han Mel dan Sis Kae juga ikut duduk didepan kami untuk ikut mendengarkan. Bahkan aku menceritakan alasan kenapa aku bermain drama ini. Tentang Kai yang ternyata adik kandungku dan soal Kyungsoo yang membunuh Adiknya dan gadis yang direbutkan aku dan Baekhyun. Chanyeol dan Chen mengerti mengapa aku merahasiakan itu dengan Baekhyun. Sis Kae menunduk menyembunyikan wajahnya. Mungkin saja dia kaget mendengar alasan bahwa aku hanya ingin melindunginya dari Kyungsoo.
"Jadi Baekhyun sudah tau?" tanya Chen dan hanya aku balas dengan anggukan.
"Kenapa kau malah membuat dirimu susah sendiri, Min? harusnya cerita saja pada kami. Kukira kita--" belum selesai Chanyeol bicara Han Mel menyentuh kaki Chanyeol dan menenangkan nya. Ada apa antara Chanyeol dan Han Mel?
"Kau harus berterima kasih, Sunbae. Xiumin Sunbae rela menanggungnya sendiri. Karena sekarang dia sudah mengaku. Lupakan saja yang dulu" ucap Han Mel.
"Iyaa Han Mel. Maaf kan aku Xiumin" aku mengangguk.
"Tidak apa-apa Nyeol"
Sis Kae mneyikut lengan Han Mel dan meledeknya dengan senyum dan tatapan yang berkata cie-cie.
"Lihat calon pacarku begitu dewasa kan?" Chanyeol berbisik lagi padaku. Kali ini sungguh membuatku tertawa. Sedangkan Han Mel hanya tersenyum dengan wajah yang sudah merah.
"Calon pacar darimana? Modus Kan Nyeol?" ledek Chen yang juga mendengar kalimat Chanyeol.
"Sirik kan Chen?" balas Chanyeol.
"Kalian tidak melihat Baekhyun?"
Chen dan Chanyeol mengedikkan bahu. Okee ini mungkin sulit.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Sis Kae ๐
๏ฟผ
Voment nya Ya Chingu~~๐