Tarik nafas dulu guys....😄
...
Seharusnya Kai bisa mengontrol dirinya sebelum meneriaki Kyungsoo. Alhasil kini dirinya malah terjebak dirumah besar milik Kakak dari sahabatnya.
Kai tidak bisa membuka pintu. Untuk mendobraknya bahkan Kai harus berkali-kali tersungkur. Tubuhnya masih lemas setelah mendapat beberapa pukulan dari bodyguard Kyungsoo.
Kai menepuk-nepuk pipinya agar kekuatannya kembali. Yang di fikirkan dia saat ini hanyalah tentang keadaan Xiumin.
"Ponselku" Kai meraba-raba kantung celananya.
"Sial!" Ponselnya juga diambil oleh Kyungsoo.
Kai mengedarkan pandangannya keseluruh isi ruangan tempatnya dikunci. Kalau tidak salah ruangan itu adalah gudang. Dan Kai ingat kalau gudang berada dibelakang. Gudang adalah bangunan paling belakang dirumah Kyungsoo. Kalau Kai bisa keluar selain dari pintu pasti Kai bisa membebaskan diri dari Kyungsoo.
Kai menemukan sebuah ventilasi udara mirip jendela. Lumayan besar tapi sayang itu sangat tinggi. Kai harus menemukan sesuatu untuk membantunya mencapai itu.
Dengan keadaannya yang lemas Kai berusaha sekuat tenaga bisa terbebas dari ruangan itu.
Saat Kai akan menyusun meja untuk dijadikan tangga, tiba-tiba Ia mendengar sebuah keributan.
Ia yakin itu adalah suara dari kedua bodyguard Kyungsoo. Dan itu membuat Kai harus berpura-pura tidur.
Kedua lelaki dewasa bertubuh tegap itu membuka pintu gudang dan melihat Kai tergeletak dibawah seperti posisi saat pertama kali mereka memasukkan Kai.
Setelah memastikan tawanannya aman, barulah kedua bodyguard itu mengunci kembali gudang.
Kai menghembuskan nafas lega saat sandiwaranya tidak terbongkar. Kai menaiki meja yang telah ia susun dan memeriksa ventilasi udara, yang ternyata kuat juga.
Tapi Kai akan berusaha meski sepanjang malam ia belum juga bisa membukanya.
***
Sis Kae masih bisa merasakan bagaimana tubuhnya gemetar sejak melihat dengan kedua matanya bahwa Chen diculik. Ia juga semalam hanya tidur beberapa jam saja. Sis Kae pulang dengan kedua tangan mengepal dan memasuki kamar dengan pikiran kosong.
"Sis Kae---" tegur Eomma.
Sis Kae terlonjak mendengar seruan ibunya. Ia melamun saja dimeja makan.
"Kamu kenapa sayang. Sakit? kalau sakit nggak usah berangkat."
"Iyaa Sis Kae. Dengarkan Eomma"
Sis Kae memandangi Ayah dan Ibunya kemudian tersenyum tidak ingin membuat kedua orangtuanya khawatir. Bukan berarti Sis Kae mau menyembunyikan hal ini, tapi gadis itu sangat tahu perasaan kedua orangtuanya bagaimana.
"Aku tidak apa-apa Eomma"
"Lanjut kan makan nya sayang ntar terlambat" ujar Eomma. Sis Kae pun mengangguk.
Setelah selesai makan Sis Kae menolak ayahnya yang menawarkan untuk mengantar gadis itu ke sekolah. Karena Sis Kae ingin mencari Kai. Hanya Kai yang mengetahui soal pelaku penculikan ini. Sis Kae yakin itu.
Saat mengetuk pintu rumah Kai dan pintu itu dibuka oleh Ayah Kai.
"Sis Kae kan?"
"Ne, paman"
"Ada apa kemari, nak. Mencari Umin?"
Sis Kae menggeleng kemudian mulai angkat bicara.
"Kai sudah berangkat?"
"Kai..Sudah berangkat. Iya kemarin saya dapat surat dari temannya bahwa Kai menginap ikut pekan olahraga. Xiumin juga"
"Apa?"
Kedua mata Sis Kae melebar seiring dengan kecemasan yang melandanya. Kenapa bisa penculik itu secepat ini membawa semua teman-temannya.
"Kenapa? kau tidak tau, nak"
"Terima kasih, paman. Saya permisi"
Sis Kae menjambak rambutnya sendiri karena Frustasi. Gadis itu berjalan sendirian menuju halte bis dengan air mata yang sesekali menetes. Sekarang siapa yang bisa membantunya. Siapa yang dapat Sis Kae andalkan untuk membantunya menyelamatkan Han Mel, Chen dan Xiumin. Bahkan Kai yang merupakan kaki tangan seorang penculik itu menghilang.
"Baekhyun Sunbae"
Sis Kae menghapus air matanya dan menaiki bis dengan begitu semangat. Ia harus segera menemui Baekhyun sebelum terlambat. Sis Kae ingat kalau pelaku itu sangat melindungi Baekhyun.
***
"Rye Hyun-ah, Annyeong" Sapa Baekhyun begitu berhasil mengejar Rye Hyun.
"Annyeong Baekhyun"
Mereka berjalan beriringan memasuki gedung sekolah. Sungguh Baekhyun sangat gugup sekali saat ini berdua bersama Rye Hyun. Meski sudah sering bersama tapi tetap saja rasanya deg-degan seperti biasa.
"Baekhyun"
"Hmm"
"Dari kemarin aku tidak bisa menghubungi Xiumin. Kau bagaimana?"
Baekhyun tersenyum sinis. Menyindir hatinya sendiri. Ia selalu merasa cemburu kala Rye Hyun membahas Xiumin.
"Aku tidak menghubunginya. Tidak tau" ketus Baekhyun.
"Baekhyun"
"Hmm"
"Aku ke kelas duluan ya"
Baekhyun mengangguk dan pergi setelah melihat gadis itu memasuki kelasnya.
"Tidak bisa kah kau mulai melihatku saja?"
Baekhyun duduk di kursi nya sambil menenggelamkan kepalanya dimeja. Ia sangat kecewa mendapat perlakuan seperti itu dari Rye Hyun.
***
"Ah..sial kenapa bel nya sudah berbunyi"
Sis Kae geram karena ia terlambat mencari Baekhyun. Gadis itu sekarang terjebak didalam kelas. Bagaimana kalau ia bolos saja?
Tidak mungkin karena sekarang Saem sudah masuk ke kelasnya.
Baiklah aku bisa menemuinya setelah kelas berakhir---Batin Sis Kae.
Selama mendengar penjelasan Sis Kae sering melirik bangku Han Mel. Ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi sesuatu pada Han Mel.
"Ketua kelas mana?" tanya Kang Saem.
"Tidak masuk, Saem" Jawab teman-teman yang lain.
"Kalau begitu wakilnya saja"
Seorang murid namja maju mendekati Kang Saem. Memberikan sebuah tugas padanya.
Begitu mendengar bel pergantian pelajaran dan melihat Kang Saem akan keluar Sis Kae ikut beranjak dan keluar dari kelas sambil membawa dua kertas.
Ia segera menuju kelas Baekhyun sambil berlari dan mengendap-endap takut ketahuan oleh guru.
Sesampainya didepan kelas Baekhyun, tiba-tiba hati Sis Kae mencelos. Ia tidak melihat Xiumin disana,bahkan kedua temannya juga. Hanya ada Baekhyun saja.
Saat Baekhyun menyadari ada yang tengah memperhatikannya, ia pun keluar kelas dan menghampiri Sis Kae.
"Ada Apa?" tanya Baekhyun.
"Temanku diculik. Xiumin Sunbae, Chen sunbae dan Kai mereka juga diculik, Sunbae. Aku tahu siapa pelakunya. Pelakunya orang yang sama yang telah meneror sekolah"
"Kau--"
"Dia Kyungsoo Sunbae"
Baekhyun bergeming ditempat. Kini terjawab sudah semua teka-teki mengenai ia yang mendengar bahwa Kyungsoo menculik dua orang.
"Lihat ini" Sis Ke menyerahkan surat palsu dan kertas yang ia temukan dirumah Kyungsoo.
"Kyungsoo gila"
"Sunbae, ayo kita lakukan sesuatu. Dari kemarin aku sudah ingin lapor polisi tapi, aku tidak tega pada para orangtua. Karena mereka hanya tau kalau anak-anaknya sedang berlomba"
Baekhyun menyentuh kedua bahu Sis Kae yang terguncang akibat menangis.
"Iyaa ayo kita cari mereka sepulang sekolah"
"Tidak. Sekarang saja"
"Tapikan--"
"Ayo kita bolos"
Baekhyun pun setuju dan kembali kekelas, begitu pun dengan Sis Kae. Mereka berjanji harus bertemu di belakang tembok sekolah.
Dan disinilah Sis Kae dan Baekhyun berdiri didepan sebuah dinding besar untuk siap dipanjati.
Sis Kae akan benar-benar menggunakan pengalaman bolosnya dengan Kai waktu itu pada Baekhyun.
Pertama-tama Sis Kae menaiki tangga dan melompat keluar dari sekolah. Rupanya gadis itu begitu mahir membuat Baekhyun tercengang. Padahal kan dindingnya lumayan tinggi.
Giliran Baekhyun naik dan ia juga berhasil turun dengan mulus. Akhirnya mereka bisa keluar dari lingkungan sekolah.
"Kita akan kemana?" tanya Baekhyun pada Sis Kae. Namun Sis Kae juga tidak tahu akan pergi kemana.
"Kita kerumah Kyungsoo saja" ujar Baekhyun.
Sis Kae sedikit ragu, tapi ia harus melakukan ini sekarang.
"Iya. Ayo Sunbae"
***
Kreek!
Nafas Kai tersengal-sengal menjatuhkan ventilasi udaranya. Kini ia dapat keluar dari sana tanpa ada yang tahu.
Kai terjatuh dan memegangi tubuhnya yang semakin terasa remuk. Terseret-seret Kai berjalan menuju pintu keluar. Kebetulan rumah Kyungsoo sedang sepi, Kai bisa keluar dari sana dengan aman.
Begitu sampai diluar, Kai beristirahat sebentar karena lelah dan tidak bisa berjalan lagi.
"Kai"
"Kai apa yang terjadi?"
Kai tersenyum sekaligus kaget melihat Sis Kae dan Baekhyun menemukan dia. Ini masih pagi dan kenapa mereka keluyuran diluar dengan pakaian sekolahnya.
"Kau bolos lagi?" tanya Kai pada Sis Kae.Sontak membuat gadis itu memukul lengan Kai. Disaat situasi menegangkan seperti ini bisa-bisanya dia malah bergurau.
"Apa yang terjadi padamu Kai?" tanya Baekhyun seraya meneliti wajah Kai yang babak belur.
"Aku dipukuli dan disekap dirumah Kyungsoo hyung setelah mengetahui kalau Xiumin hyung diculik"
Baekhyun melongo mendengar penuturan Kai. Tapi apa hubungan Kai dan temannya, Xiumin. Disini hanya Baekhyun yang belum mengetahui hal itu.
"Kau pasti bingung.Mian selama ini aku dan Xiumin hyung merahasiakan status kami. Dia adalah kakak kandungku. Dulu aku tinggal bersama Eomma. Itu yang menyebabkan ia belum mau mengakui ku" ngaku Kai.
"Sudah-sudah. Ini bukan saatnya menceritakan hal itu. Ayo kita obati luka Kai, Sunbae" Sis Kae hampir membantu Baekhyun memapah Kai. Tapi Kai menolak untuk diobati. Ia melepaskan kaitan tangan Baekhyun dan Sis Kae dari bahunya.
"Aku baik-baik saja. Ayo kita cari tempat itu, sebelum terjadi hal buruk" ujar Kai.
"Setidaknya obati dulu luka mu" pekik Baekhyun.
Tiba-tiba Kai teringat sesuatu.
"Rye Hyun. Oh.. iya, Baekhyun Sunbae kau harus melindungi Rye Hyun. Dia adalah korban selanjutnya"
"Apa?!" itu suara Baekhyun dan Sis Kae yang terkejut bersamaan.
"Aku mendengarnya kemarin"
"Kalo begitu kau jaga Sis Kae. Aku akan kembali ke sekolah dan melindungi Rye Hyun. Jangan lupa kabari tempatnya padaku"
"Ne, sunbae"
Baekhyun segera berlari kalang kabut menuju sekolah meninggalkan Kai dan Sis Kae berdua.
Meskipun berkali-kali dibujuk supaya Kai mengobati lukanya tapi namja itu bersikeras baik-baik saja. Padahal untuk berjalan saja ia sampai terpincang-pincang.
"Kau tau tempatnya Kai?"
Kai berhenti sebentar. Ia sedang mencoba mengingat sesuatu.
"Tempat berhantu...Oh aku tau pasti yang dimaksud adalah bangunan penuh pintu itu"
Alis Sis Kae berkerut. Gadis itu sama sekali baru mendengar ada tempat seperti itu di kota ini.
"Ayo kita kesana" ajak Sis Kae.
***
Baekhyun tidak tahu bagaimana caranya masuk kembali ke lingkungan sekolah setelah bolos. Yang bisa dilakukan saat ini adalah menghubungi Rye Hyun. Lagipula sekarang pasti sudah waktunya istirahat.
Baekhyun bersembunyi dibalik pohon yang tak jauh dari gerbang sekolah. Berkali-kali sambungan telfon nya belum juga diangkat Rye Hyun.
Tapi, tiba-tiba Baekhyun melihat gadis itu tengah berdiri tidak jauh dari nya. Tapi untuk apa Rye Hyun ada diluar sekolah.
Baekhyun menghampiri Rye Hyun, tapi dia tidak sendirian karena tiba-tiba ada dua orang berpakaian serba hitam datang menghampiri gadis itu.
"Rye Hyun--"
Bugh!
Rye Hyun pingsan karena belakang kepalanya dipukul oleh salah satu dari dua orang jahat itu.
Baekhyun mencengkeram baju orang yang memukul Rye Hyun. Tapi karena kekuatan orang itu lebih besar ia pun malah tersungkur saat dia mendorong Baekhyun.
"Yakh! Lepaskan Rye Hyun" teriak Baekhyun.
"Jangan bawa gadis itu"
Lengan Baekhyun ditekuk kebelakang oleh salah satu diantara dua orang itu hingga Baekhyun tidak bisa berkutik. Ditambah orang yang memasukkan Rye Hyun kedalam mobil memukuli Baekhyun hingga wajah Baekhyun penuh dengan luka. Mereka melakukan itu agar Baekhyun tidak berteriak dan mengundang perhatian orang-orang.
Saat name tag Baekhyun jatuh dan mereka menyadari bahwa orang yang telah mereka pukuli adalah Baekhyun, kedua orang itu terkejut dan segera membawa Baekhyun masuk kedalam mobil.
Didalam mobil kedua orang itu merasa waswas.
"Dia Byun Baekhyun. Apa yang harus kita lakukan?" tanya orang yang tengah menyetir mobil kepada rekannya.
"Akhh...Molla. Bawa saja ketempat itu.Setelah ini kan kita tidak ada urusan lagi"
"Benar juga, kau. Kita tidak perlu beritahu kalau kita kabur ke Belanda"
"Setelah uangnya ditransfer kita bebas"
"Hahah...cerdas kau"
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
OMG apa yg terjadi sama dua Hyun itu....
Bias aku dipukuli ini gimana?
Mian Byun Baekhyun.

Sampai ketemu di part selanjutnya...jangan lupa komen dan Vote. Awas komen dan Vote. Okee
Bye...bye.