Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Sstt .....Kalo nemu typo lewat aja Chingu ☺

 

Komen yaa....Author pengen di komen loh

 

.
.
.
 

 


Kim Sis Kae POV

 

"Tidak mungkin"

 

Dunia tiba-tiba terasa berhenti sejenak saat aku membaca tulisan tangan pada kertas yang ku temukan itu. Entah itu benar atau tidak yang pasti ada sisi khawatir pada diri ku sekarang. Tulisan disini dengan aksi teror di sekolah, apakah keduanya saling berhubungan?

 

Terpampang jelas nama-nama disini yang ditulis oleh seseorang. Dan aku menemukannya dirumah ini. Sebelum nama-nama itu, aku juga melihat kalimat yang sangat aku yakini pasti adalah pemilik dari pelaku teror. Tapi, sekali lagi aku harus memastikan apakah ini benar?


"Sis Kae--"

Buru-buru aku menyembunyikan kertas itu dibalik punggungku kemudian baru menghadap Rye Hyun sunbae yang menyodorkan sebuah gaun padaku.

"Pakai ini ya. Maaf mungkin tidak secantik punyamu, tapi minimal kau nyaman. Aku tidak ingin merasa bersalah" ujar Rye Hyun masih dengan nada ketusnya. Aku sudah terbiasa dengan itu. Rasanya tidak pernah merasa sakit hati.Aku juga sangat memakluminya. Mungkin itu sifat Rye Hyun Sunbae.

"Wah...Sunbae, gaun ini cantik. Aku suka, Gomawo.." Bagaimana mungkin aku menolak gaun yang cantik itu. Bahkan menurutku gaun yang dibawa Rye Hyun Sunbae ini  jauh lebih mewah dari yang  dipakai ku sebelumnya.

"Kalau begitu aku tunggu diluar ya?"

"Ne..." Rye Hyun Sunbae pun pergi meninggalkanku sendiri dikamar ini.

Aku masih berdecak kagum pada senior ku itu. Hanya membuat gaun ku basah saja dia sampai membelikan gaun baru. Aku hanya bisa membayangkan bagaimana mewahnya hidup Rye Hyun sunbae.

Aku membuka gaun baru ini dan segera menggantinya. Sewaktu melipat gaun yang basah, tiba-tiba ingatan ku berputar lagi pada teror-teror disekolah. Tentang bagaimana dengan lancangnya aku malah menuduh Kai yang melakukannya. Pasti ini ada kaitannya dengan pemilik pesta yang dia temui. Iya, aku ingat Kyungsoo itu adalah orang yang sama yang ikut bermain basket dengan tim Baekhyun Sunbae. Dan Kyungsoo Sunbae punya inisial 'K' yang waktu itu disebut oleh Baekhyun Sunbae. Inisial 'K' bukanlah untuk Kai tapi untuk Kyungsoo Sunbae. Baekhyun Sunbae tidak pernah memberitahu yang lain karena dia adalah temannya sendiri. Foto-foto punggung diruangan ini adalah Baekhyun Sunbae.

Tuhan...apa ini hanya aku yang menebak-nebak atau kah semuanya benar.

Setelah selesai mengganti baju aku tidak langsung keluar. Aku  pun mendapat ide ingin melihat-lihat siapa tahu dapat petunjuk yang lain disini. Aku harus bisa mencari bukti lain.

Aku memasukkan kertas yang kutemukan kedalam tasku. Aku akan membawanya dan mencari tahu sendiri.

Tok..tok...tok
Aku tidak bisa membiarkan Rye Hyun Sunbae menunggu lama. Ya sudahlah aku hanya akan membawa itu saja.

Aku membuka pintu kamar dan melihat wajah Rye Hyun Sunbae yang semula kesal tiba-tiba tersenyum melihatku. Demi EXO, senior di depan ku ini sangat cantik jika tersenyum.

"Cantik"

"Gomawo Sunbae"

"Kenapa lama sekali? ayo turun, tadi ada yang mencarimu"

"Ne"

***

Sejak semalam setelah pulang dari pesta itu, Kai terus saja memaksa berangkat sekolah bersama. Jadilah sekarang aku menunggunya didepan rumah. Katanya dia lupa membawa ponselnya.

 

"Sis Kae..."

 

"Ne Eomma"

 

Eomma menghampiriku dan memberikan kunci rumah. Sepertinya rumah akan sepi hari ini. Appa sibuk di kantor dan eomma keluar.

 

"Eomma ada seminar hari ini mungkin pulang malam" aku mengangguk karena sudah biasa Eomma pergi seminar. Andai saja hari ini libur aku pasti ingin ikut.

 

"Kau menunggu siapa?"

 

"Itu---"

 

"Selamat pagi, tante" sapa Kai yang tiba-tiba saja sudah ada dihadapan ku.

 

"Kau yang waktu itu kan. Oh...berangkat bersama?"

 

"Iya tante"

 

"Tapi---" Eomma melihat rumah Kai dan terlihat bingung. Jangan-jangan Eomma curiga, Mian eomma aku tidak mengatakan kalau Kai ini adik Umin.
"kamu tinggal dirumah itu kan? sebenarnya ada hubungan apa dengan Xiumin, nak?"

 

Mampus! Aduh...gimana ini kalau Eomma sampai bilang aku mengenal Xiumin.

 

"Aku adiknya. Sebenarnya aku tinggal bersama ibuku. Sejak Eomma meninggal aku ikut dengan Appa dan Hyung"

 

"Oh...ternyata begitu. Pantas saja sejak di Incheon---" aku memotong kalimat Eomma dan menarik Kai menuju mobil merahnya.

 

"Wah...Aku lupa hari ini ada ulangan sejarah korea. Eomma aku harus pergi. Ayoo Kai, Kajja..."

 

"Byee....Eomma.."

 

Hampir saja...hampir saja. Aku tidak tahu bagaimana jadinya kalau Kai tahu tentang hubunganku dan Umin.

 

Kai melajukan mobil merah kesayangannya dengan pandangan fokus kedepan saja. Syukurlah Kai tidak mencurigaiku ataupun menanyakan perihal kalimat terpotong eomma.

 

"Kemarin...itu pesta ulang tahun adik Kyungsoo Hyung" tiba-tiba saja Kai buka suara. Aku melihat ekspresi wajah Kai terlihat sedih. Kurasa Kai memang lebih dekat dengan Kyungsoo Sunbae daripada dengan kakaknya sendiri.

 

"Tapi...aku tidak melihat adiknya disana. Atau mungkin karena aku kelamaan genti baju ya---"

 

"Tidak. Dia tidak hadir" potong Kai.

 

Tidak hadir? maksudnya apa. Bukankah itu pesta ulang tahunnya. Kalau si empunya hari itu tidak ada kenapa harus mengadakan pesta segala. Aku tidak mengerti.

 

"Karena dia sudah meninggal"

 

Aduh...apa aku salah bicara ya? Aku diam saja deh takut mengatakan sesuatu yang salah lagi.

 

"Dia temanku. Orangnya sangat periang dan humoris. Ia mirip dengan Baekhyun. Tapi tuhan ternyata lebih menyayangi nya"

 

Adik Kyungsoo Sunbae mirip Baekhyun Sunbae dan sudah meninggal. Lalu foto yang aku lihat semalam dikamar itu pasti foto adik Kyungsoo Sunbae bukan Baekhyun Sunbae.

 

"Kenapa dia meninggal?"

 

Tidak terasa kami sudah sampai disekolah. Tapi kami tidak langsung turun. Kai belum menjawab pertanyaan ku. Apa aku menyinggung perasaannya? Aku hanya penasaran.

 

"Tidak usah dijawab kalau kau tidak mau. Aku hanya penasaran"

 

"Gomawo Kai sudah mengantar ku"

 

Aku melihat Kai membuka pintu mobil disebelahnya kemudian buru-buru membukakan pintuku. Aku tersenyum saja menerima perlakuan itu. Kami pun masuk ke gedung sekolah sambil berjalan beriringan.

 

"Aku tidak tahu dia meninggal karena apa. Itu kenapa aku diam. Bukannya aku tidak mau menjawab. Hanya saja aku tidak tahu"

 

Aku menatap manik mata Kai,pupilnya seolah bergetar. Aku merasakan apa yang Kai rasakan sekarang. Sebuah perasaan rindu.

 

"Tapi yang selalu Kyungsoo Hyung katakan. Adiknya meninggal bunuh diri" Kai menunduk didepan ku dan aku sangat tidak tega melihatnya. Ku beranikan diri menepuk-nepuk bahunya mencoba menenangkan dia.

 

Umin?--- Aku melihat Umin sedang memandang kearahku. Buru-buru aku melepas tanganku dari bahu Kai.

 

***

 

Sekarang aku benar-benar kesepian. Aku baru merasakannya.Apa aku sangat jahat?Harusnya aku memaafkan Han Mel. Hari ini aku benar-benar sendirian. Han Mel tidak masuk sekolah. Tapi aku tidak tahu alasannya apa. Tidak biasanya gadis itu tidak masuk tanpa kabar.

 

"Yeri-yah...Kau tau Han Mel kenapa tidak masuk hari ini?"

 

"Tidak ada surat, Sis Kae. Kau juga tidak tahu? dia kan temanmu?" perkataan Yeri mampu membuatku diam. Aku memang sangat jahat tidak memaafkan Han Mel segera.

 

Aku mengambil sebuah kertas yang aku dapat kemarin. Kepala ku pusing terus-terusan menebak tentang ini,tentang itu. Andai saja ada Han Mel disini...

 

***

 

Author POV


Suasana didalam kelas 2-2 saat ini begitu tenang. Bahkan suara tarikan nafas saja tidak terdengar. Hanya terdengar bunyi jarum jam yang memburu bagai hantu. Wajah-wajah cemas menyelimuti para penghuninya.

"Lima menit lagi" Suara Park Saem masuk ke gendang telinga dan menembus otak mereka. Chen mempercepat perhitungannya. Ia sungguh ketakutan akan mendapat nilai rendah kembali. Kenapa Kimia harus ada dimuka bumi??!!---teriak Chen dari dalam hati. Sementara itu Xiumin terlihat begitu tenang mengerjakan soalnya meskipun masih memikirkan Sis Kae dan adiknya.

Baekhyun sedang mengukir nama Rye Hyun di kertas coretan nya. Ia sudah tenang karena selesai dengan cepat. Kalau saja Chanyeol ada disini sudah Pasti Baekhyun sibuk meladeni namja tinggi itu. Ternyata ada untungnya juga Chanyeol tidak masuk.

"Waktu habis. Cepat kumpulkan dalam hitungan lima"

Semua murid berbondong-bondong menyerahkan jawabannya pada guru kimia mereka. Takut kalau lebih dari hitungan lima Park Saem pasti tidak mau menerimanya.

Chen menghela nafas lelah sekaligus lega. Setelah kepergian guru Kimia itu Chen seperti baru bisa bernafas.

"Chanyeol tidak kasih kabar, Byun?" tanya Xiumin yang kini sudah memutar badannya duduk menghadap meja Chen. Baekhyun menarik kursinya dan menghampiri meja Chen. Sementara yang punya meja sudah menenggelamkan wajahnya diatas meja tersebut.

"Tidak. Sama. Sekali"
jawab Baekhyun menekankan setiap katanya.

"Chen-ah...Kimia membunuh mu?" goda Baekhyun dengan nada suara dibuat imut. Chen segera mendongak dan menatap Baekhyun.

"Kau. Jahat sekali tidak mau memberiku jawaban"

"Xiumin juga. Ah..kukira selama ini kita teman"

Tuk.
Chen kembali menempelkan keningnya dengan meja. Baekhyun terkekeh melihat Chen sengsara Sedangkan Xiumin hanya memandang meja kosong Chanyeol.

"Xiumin--"

"Kenapa Byun?"

Baekhyun mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu kemudian menyuruh Xiumin membuka ponselnya. Ternyata Baekhyun memberi Xiumin pesan.

Ada yang ingin aku bicarakan.

Xiumin menatap kearah Chen yang masih dengan posisinya. Baekhyun mengangkat kedua alisnya memberitahu Xiumin agar keluar segera.

Dan disinilah Baekhyun dan Xiumin berada. Ruang musik. Mereka memilih ruangan itu karena dekat dengan kelas mereka dan juga tidak akan ada yang mendengar karena tidak bisa sembarangan masuk kecuali anak musik.

"Kemarin aku mendengar dia menculik dua orang" ujar Baekhyun.

"Kenapa?"

"Bukan kenapa. Tapi siapa dan Dima---"

Baekhyun kehabisan kata-kata. Apa hanya dia yang memikirkan itu di kepala nya. Tidak, kini Xiumin pun nyatanya menatap Baekhyun dengan wajah khawatir.

Chanyeol.

Nama itu tiba-tiba terlintas di fikiran mereka.

"Tidak mungkin kan?" elak Xiumin.

***

Side story....

"Dimana aku...?" Chanyeol membuka matanya dan mengerjap saat tidak mengetahui dimana ia berada sekarang.

Ruangan itu begitu menyeramkan, Chanyeol yakin ini adalah sebuah bangunan yang sudah tidak dipakai lagi. Terbukti sekitarnya hanya dipenuhi debu dan barang-barang bekas. Jendela disini bahkan sangat tinggi.

Chanyeol berdiri dan merasakan kepalanya begitu berat. Ia melihat pintu didepannya dan segera membuka pintu tersebut.

Mata Chanyeol melebar melihat pemandangan didepannya. Ia melihat banyak ruangan disana. Pintu-pintu itu saling memberikan jalan yang entah akan mengarah kemana.

"Tempat apa ini?" Chanyeol berjalan sesuai keinginan kakinya saja. Ia bahkan sudah tiga kali membuka pintu namun yang ditemukannya hanya pintu dan ruang yang buntu. Selanjutnya Chanyeol harus kembali mencari pintu lain.

Duk...duk...duk
Samar-samar Chanyeol dapat mendengar suara pintu dipukul. Tapi, dimana?

Chanyeol melangkah kearah pintu yang ia yakini menimbulkan suara itu.

"Ada orang disana?" Tanya Chanyeol.

"Sunbae...Chanyeol Sunbae tolong aku...hiks..aku takut" suara itu, itu gadis yang Chanyeol lihat kemarin berusaha menyelamatkannya. Jadi, dia ikut diculik?

Brakk !
Cahnyeol berhasil mendobrak pintu itu dan nafasnya tersengal-sengal karena kelelahan. Ia melihat seorang gadis tengah meringkuk sambil memeluk lututnya.

Chanyeol mendekatinya dan merengkuh tubuhnya mencoba menenangkan. Bahu gadis itu naik turun karena menangis. Chanyeol mengusap-usap kepala gadis itu. Tangisan nya mampu membuat Chanyeol merasa sedih.

"Tidak apa-apa Han Mel-ah kau tidak sendirian. Ada aku disini. Kita akan keluar bersama"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang udah tau ya siapa pelakunya. Yap Kyungsoo

Menegangkan nih menegangkan....Suwerrr Author bener-bener kebawa banyak feel di part ini.

1.sedih lihat Kai deket sama Sis Kae jadinya Umin cemburu.

2.Greget dan kesel sama Aksi penculikan Kyungsoo.

3.Ambyar liat Han Mel dipeluk sama Ceye. Author mau jugaa..😢
*ngarep ae trusss


Cantik banget sih Sis Kae...❤

Info penting nih.
Kepoin author yaa...
Ig : Indriyani_safariatun (penulis)

Ig : siskawulandari890
(Pemilik akun)

TBC.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Desire Of The Star
1442      918     4     
Romance
Seorang pria bernama Mahesa Bintang yang hidup dalam keluarga supportif dan harmonis, pendidikan yang baik serta hubungan pertemanan yang baik. Kehidupan Mahesa sibuk dengan perkuliahannya di bidang seni dimana menjadi seniman adalah cita-citanya sejak kecil. Keinginannya cukup sederhana, dari dulu ia ingin sekali mempunyai galeri seni sendiri dan mengadakan pameran seni. Kehidupan Mahesa yang si...
Mimpi Milik Shira
528      300     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Alice : The Circle Blood
2775      962     3     
Fantasy
Penelitian baru dan kejam membuat murid di Munnart University dipenuhi dengan ketakutan. Pihak Kerajaan Mtyh telah mengubah segala sistem kerajaan dengan sekejap mata, membuat makhluk-makhluk di luar teritori Negeri Alfambell bertanya-tanya akan sikap Sang Ratu. Alice adalah makhluk setengah penyihir. Perempuan itu salah satu yang berbeda di Munnart, hingga membuat dirinya menjadi sorotan murid-...
RAHASIA TONI
41190      5390     62     
Romance
Kinanti jatuh cinta pada lelaki penuh pesona bernama Toni. Bukan hanya pesona, dia juga memiliki rahasia. Tentang hidupnya dan juga sosok yang selalu setia menemaninya. Ketika rahasia itu terbongkar, Kinanti justru harus merasakan perihnya mencintai hampir sepanjang hidupnya.
Bukan kepribadian ganda
9615      1866     5     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
FORGIVE
2109      745     2     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Tumpuan Tanpa Tepi
11456      3165     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Phi
2139      858     6     
Science Fiction
Wii kabur dari rumah dengan alasan ingin melanjutkan kuliah di kota. Padahal dia memutus segala identitas dan kontak yang berhubungan dengan rumah. Wii ingin mencari panggung baru yang bisa menerima dia apa adanya. Tapi di kota, dia bertemu dengan sekumpulan orang aneh. Bergaul dengan masalah orang lain, hingga membuatnya menemukan dirinya sendiri.
With or without you
2122      819     4     
Romance
Salendrina
2464      915     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...