Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Hati-hati typo ya chingu ✌

Sis Kae memandangi ponselnya sambil tiduran dibawah sofa dengan selimut yang sudah menutupi tubuhnya hingga leher. Entah apa yang ada dalam pikiran gadis itu. Malam ini ia malas masuk kamar dan belajar. Dirumahnya juga sedang sepi membuat ia merasa benar-benar sendirian. Ia ingin menenangkan pikirannya. Percakapannya dengan Xiumin membuatnya sesekali merasakan nyeri didadanya.

"Karena aku Umin"

Kalimat Xiumin sesekali terdengar memasuki gendang telinga Sis Kae.

Apa keputusannya sudah benar?

Sis Kae membuka kembali email lewat ponselnya. Ia sempat tersenyum membaca pesan-pesan yang dulu pernah di ketik nya untuk Xiumin. Namun, detik berikutnya gadis itu malah terisak dan menjauhkan diri dari ponsel. Setelah isakannya selesai Sis Kae kembali meraih ponselnya dan tersenyum hingga akhirnya terisak kembali. Begitu seterusnya hingga gadis itu tertidur.


***

Malam ini Xiumin benar-benar tidak bisa tidur. Ia mencoba menyibukkan diri dengan buku-buku di pelajaran, berharap akan lelah lalu mengantuk. Tapi, sudah berkali-kali Xiumin mengisi soal-soal disana tetap saja ia tidak bisa tidur.

Sudah pukul dua dan Xiumin masih terjaga. Besok ia sekolah dan entah kenapa malah tidak bisa tidur. Ia masih mengingat kalimat-kalimat Sis Kae.

Tidak bisa! Xiumin harus tidur.Ia akhirnya menyerah dan berbaring di tempat tidur. Tidak peduli apakah nantinya bisa tidur atau tidak. Xiumin sudah selesai dengan aksi belajarnya.

Setelah berbicara panjang lebar dengan Kai mengenai masa lalunya Xiumin jadi merasa ini semua adalah kesalahannya. Andai saja dulu ia membiarkan Baekhyun mendapatkan Na Ri. Tidak, andaikan dulu Xiumin tidak membiarkan Baekhyun menerima Kyungsoo.

"memang tidak waras" gumam Xiumin tanpa sadar. Sedangkan kini tangannya sibuk memainkan lampu tidur dinakas. Ia menyalakannya lalu mematikannya. Menyalakannya lagi kemudian mematikannya. Terus saja hingga matanya terpejam dan Xiumin tertidur.

***

"Baekki tolong...Kyungsoo takut dengan polisi"

"Argh..." Baekhyun menjambak rambutnya tanpa rasa sakit. Ia muak mendengar celotehan Kyungsoo.

"Kau gila Kyungsoo...cepat kembali ke kantor polisi dan membusuk saja disana" bentak Baekhyun.Benar-benar tidak habis pikir. Apa saja yang dilakukan polisi. Kenapa bisa-bisanya membebaskan pembunuh seperti Kyungsoo.

"Aku melakukannya untukmu. Gadis itu...iya Min Nari. Dia sudah pergi sekarang. Karena kau tidak bisa mendapatkannya Xiumin juga tidak bisa mendapatkannya"

"Omong kosong"

"Kita temankan?"

"Teman? mau kau bilang kita teman, sahabat, saudara atau apapun itu aku tidak peduli. Tolong pergilah Kyungsoo"

"Aku tidak akan pergi, aku akan tetap disisimu"

"YAKH PERGI. AKU BILANG PERGI"

"PERGI!!!" Baekhyun membuka matanya kemudian mengerjap berkali-kali hingga tersadar semua hanya mimpi. Nafas Baekhyun begitu memburu akibat mimpinya tadi.

Baekhyun meraih ponselnya diatas nakas.Ia melihat tanggal disana. Tidak terasa ternyata besok hari kematian Na Ri. Rasanya masih sama seperti satu tahun yang lalu. Menyesakkan dan penuh penyesalan.

"Maafkan aku Na Ri" Baekhyun melihat-lihat foto diponselnya. Masih tersisa foto-foto gadis itu yang diambil Baekhyun secara diam-diam. Ada juga foto yang menampilkan dirinya, Xiumin, Na Ri dan juga...ada Kyungsoo disana.

Baekhyun menghela tubuhnya saat melihat sebuah foto yang menampilkan dirinya, Rye Hyun, Xiumin dan juga Sis Kae. Baekhyun ingat itu foto yang diambilnya saat makan malam bersama itu.

Aneh tiba-tiba saja Baekhyun rindu pada gadis itu. Tangannya iseng mengetik pesan padahal sudah larut malam. Entahlah Baekhyun hanya sedang merindu.

To: Rye Hyun

Besok berangkat bareng boleh?

Sent.

Baekhyun sudah gila mengirim pesan jam dua malam. Tangannya bergerak menggaruki kepalanya yang tidak gatal. Konyol sekali dia.

Drrt...drrt...
Baekhyun terperanjat mendengar dering ponselnya. Ternyata Rye Hyun membalas pesannya. Apa gadis itu belum tidur? atau terbangun sama seperti dirinya?

From : Rye Hyun

Naik apa?

Meski hanya dibalas sesingkat itu Baekhyun sudah sangat bahagia. Senang bukan main seperti naik balon udara dan keliling dunia.

To : Rye Hyun

Jam 2 ? Tidak bisa tidur atau terbangun?

Sent.

Baekhyun mengubah posisinya menjadi tengkurab. Ia menyembunyikan kepalanya pada bantal. Rasa sedihnya akibat mimpi seketika terlupakan. Hatinya baru saja kembali tumbuh setelah layu. Tapi, ada ketakutan mendalam yang Baekhyun pikirkan. Ia takut kisah lama terulang kembali. Bukankah Rye Hyun menyukai Xiumin?

Rye Hyun : terbangun

Baekhyun : masih ingat Suho? Jangan terlalu di fikirkan.Ingat perkataanku saat di kafe Chanyeol ya...'Aku tidak kalah ganteng dari Oppa mu' ☺


Rye Hyun : Suho Oppa lebih tampan.

Baekhyun : Matamu harus diperiksa.


Rye Hyun : Baekhyun...

Baekhyun : kenapa?sayang?


Rye Hyun  : kangen...

Baekhyun : kangen aku? Demi apa?demi EXO kamu kangen aku?bahagianya...


Rye Hyun : Oppa.

Baekhyun berhenti mengetik balasan. Ia jadi sedikit merasa simpati pada Rye Hyun. Tidak! Baekhyun sangat peduli pada gadis itu. Saat Rye Hyun menangis bercerita tentang Suho saja hati Baekhyun ikut menangis meski tidak ada yang tahu. Hanya dirinya dan Tuhan saja yang tahu.

Rye Hyun : Baekhyun...

Ah..kenapa Baekhyun malah melamun. Pasti Rye Hyun sedang menunggu.

Baekhyun : Wae?

 

Baek Hyun : Kau besok sekolahkan?


Rye Hyun : Ne.

Jika saja ini pesan dari Chanyeol, Xiumin, Chen atau teman-temannya yang lain. Katakanlah pesan dari Jisung,adiknya sendiri. Pasti sudah kena 'semprot' darinya. Siapapun ingatkan Baekhyun ini pesan dari Rye Hyun. Seberapa singkat pun itu Baekhyun tidak akan marah.

 

Baekhyun : berangkat bersama?


Rye Hyun : Naik bis?

Baekhyun : Kau meledekku? Aku punya motor. Naik itu bersamaku?


Rye Hyun : Benarkah? Tidak perlu aku lebih suka naik bis. Call !

Baekhyun : Tidurlah...


Rye Hyun : Aku takut mimpi buruk lagi.

Baekhyun menghentikan chatt tersebut dan segera menelfon Rye Hyun. Tanpa lama menunggu panggilannya langsung diterima. Baekhyun tersenyum kembali.

"Mimpi buruk tentang apa?"

Terjadi hening sebentar hingga suara tarikan nafas Rye Hyun terdengar.

"Aku...sendirian ditempat yang sangat gelap...hehe..itu menakutkan bagiku"

"Jangan matikan telponnya. Aku akan bernyanyi untukmu"

"Hmm...benarkah? bagaimana jika kita hanya bicara sampai pagi"

"Andwae kau akan mengantuk disekolah besok. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Kau harus berhasil mempertahankan peringkat mu"

"Aneh...aku suka kau mengomeliku. Biasanya aku tidak suka ada yang mengomeliku"

Apa itu artinya Baekhyun istimewa dihati Rye Hyun. Oh...lihatlah pipi Baekhyun rasanya panas. Ah...untung saja mereka berbicara lewat telpon.

"Baekhyun..."

"N-ne?" Baekhyun sadar baru saja melamun.Ini pasti karena hatinya melambung.

"Bernyanyi lah...kau membuatku menunggu"

"Ini Live dari lubuk hatiku...dengarkan" Baekhyun bisa mendengar Rye Hyun terkekeh karena leluconnya. Sebelum bernyanyi Baekhyun menghela napas memikirkan sebuah lagu yang pas untuk ia nyanyikan.

"Ireoke neocheoreom
areumdaun bami naerimyeon
jamdeun sesange nan pogeunhi
angyeoseo joeun kkumeul kkugetji
jeo meolli haneul wie jageun byeori
uriga georeoganeun gireul bichugo
neoye gwitgaeda naega ganjikaetteon
sarangeul soksagyeojudeon geunal

Baby good night
kkumsoge geuryeobodeon sungane nan
geudaero meomchweobeorigoman shipeo
dashi neol nae pume angireul weonhae
ajik

niga geuriweo nan
eodiseodo neoreul chajeul su eopseo
areumdaun i bameun doraogo
amugeotto namji aneun binjarineun keojeo
jakkuman

cham isanghan iriya
neol mannal su eomneunde
naye shigando naye gyejeoldo
amu il eopshi heulleo Yeah

nan ireoke neocheoreom
areumdaun bami naerimyeon
jamdeun sesange nan joyonghi
angyeoseo neoye kkumeul kkugetji

yunanhi banjjagideon neoye nunppit
neomuna budeureoun neoye moksori
neoye songireul dashi han beonman
neukkyeobol suman ittamyeon Yeah

seupgwancheoreom nan
neoreul saenggakage dweneun geol

bameul bichweojudeon byeori jakku heuryeojeo
neowa naye georicheoreom jakkuman meoreojeo
achimi omyeon neoreul ijeobeorin chae
naegero ttodashi i bami ogiman gidaryeo

I wont give up baby
I'll be waiting for you
niga eomneun areumdaun bami
ttodashi nareul chajawa

gamanhi nuneul gama nan
neol tteoollida
nado moreuge jami deureo"
(EXO-Good Night)

***

Karena cuaca pagi ini cukup membuat asap keluar dari mulut ketika kita bicara maka banyak siswa-siswi terlihat memakai mantel, sweater atau apapun yang dapat menghangatkan tubuh mereka. Akhir-akhir ini cuaca sering berubah-ubah.

Baekhyun turun dari bis bersama Rye Hyun yang kini gadis itu masih tertawa. Ya...Rye Hyun tertawa sejak masuk kedalam bis. Apalagi kalau bukan karena lelucon Baekhyun.

"Aku ingin bertemu Jisung kembali. kau tahu tidak? waktu kau sakit saat aku bermain PS bersama adikmu. Aku menang Baekhyun. Tapi aku belum menagihnya"

"Benarkah? Kau harus memintanya aku tidak yakin Jisung mengingatnya. Itu sudah lama Rye Hyun-ah"

"Benar"

Mereka berjalan menuju kelas dengan langkah yang begitu seirama. Sesekali Baekhyun juga bersenandung membuat Rye Hyun ikut menggelengkan kepalanya merasa terenyuh dengan suara Baekhyun.

"Semalam aku tidak ingat kapan tertidur" ucap Rye Hyun. Mereka sudah sampai didepan koridor kelas sepuluh.

"Aku juga. Sepertinya aku bernyanyi.....saja sepanjang malam"

Rye Hyun menghentikan tawanya saat melihat seorang gadis yang beberapa kali sempat bersangkutan dengannya. Baekhyun yang merasa Rye Hyun diam ikut melihat kearah pandangan gadis itu.

"Sis Kae Annyeong " dengan telapak tangan kanannya yang mengangkat didepan wajah Sis Kae senyuman Rye Hyun juga terlihat menyeramkan bagi Sis Kae. Apa lagi sekarang? apa pagi-pagi sekali Rye Hyun Sunbae ini akan memakannya. Sis Kae kesulitan menelan ludahnya.

"A-Anyyeong sunbae-nim" balas Sis Kae.

"Kau tidak menyapa nya Baekhyun?Kalian kan terlihat begitu dekat waktu itu"

"Yakh! Kau cemburu? Aku dan Sis Kae hanya mengikuti mu waktu itu. Sebenarnya kita teman yang begitu dekat" ucap Baekhyun sepenilaian dirinya sendiri. Sis Kae sungguh tidak perduli. Dia hanya tersenyum dan mengangguk saja.

"Ayo kita ke kelas saja" Baekhyun meraih pergelangan tangan Rye Hyun dan membawanya meninggalkan Sis Kae.

"Wah...Sunbae tengil memang suka seenaknya saja" gumam Sis Kae tentu saja setelah Baekhyun dan Rye Hyun menghilang. Dua manusia itu bisa membuat darah Sis Kae berhenti mengalir beberapa detik.

"Tengil?"

Sis Kae berbalik karena ada yang berbicara tepat di telinga nya. Saat ia berbalik tentu saja sedikit terlonjak.

"Yakh! Kenapa harus mengagetkan seperti itu"

Namja itu menggaruk hidungnya sebelum membela diri dengan senyum konyol. Apa-apaan itu disebut pembelaan. Lebih mirip sikap idiot. Tuh...kan?ini pasti gara-gara si Hyun Couple itu. Sis Kae jadi suka marah-marah.

"Kau dan Han Mel masih belum berbaikan?" tanyanya sangat membuat Sis Kae tidak nyaman.

"Tanyakan pertanyaan yang jelas saja aku tidak akan menjawab apa yang tidak ingin aku jawab"

Sis Kae melirik jam dipergelangan tangannya. Saat akan meminta namja didepannya ini pergi karena bel akan berbunyi tangannya sudah terlebih dulu dicekal dan Sis Kae terhuyung mengikuti sosok tegap dihadapannya.

"Yakh! apa-apaan ini?"

"Jangan berlari cepat-cepat aku bisa jatuh"

"KAI......berhenti dan jelaskan"

Tubuh Sis Kae seperti melayang dibawa Kai.

.
.
.
.
.
.
.

Tbc

Night my-readers. ☺

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Teman Kecil
384      246     0     
Short Story
Sudah sepuluh tahun kita bersama, maafkan aku, aku harus melepasmu. Bukan karena aku membencimu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Black Envelope
374      259     1     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Rindumu Terbalas, Aisha
549      383     0     
Short Story
Bulan menggantung pada malam yang tak pernah sama. Dihiasi tempelan gemerlap bintang. Harusnya Aisha terus melukis rindu untuk yang dirindunya. Tapi kenapa Aisha terdiam, menutup gerbang kelopak matanya. Air mata Aisha mengerahkan pasukan untuk mendobrak gerbang kelopak mata.
TEA ADDICT
321      212     5     
Romance
"Kamu akan menarik selimut lagi? Tidak jadi bangun?" "Ya." "Kenapa? Kan sudah siang." "Dingin." "Dasar pemalas!" - Ellisa Rumi Swarandina "Hmm. Anggap saja saya nggak dengar." -Bumi Altarez Wiratmaja Ketika dua manusia keras kepala disatukan dengan sengaja oleh Semesta dalam birai rumah tangga. Ketika takdir berusaha mempermaink...
Ellipsis
2394      994     4     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
My Naughty Wolf
10285      1446     3     
Fantasy
Rencana liburan musim dingin yang akan dihabiskan Elizabeth Brown di salah satu resor di pulau tropis bersama sahabat-sahabat terbaiknya hanya menjadi rencana ketika Ayahnya, pemilik kerajaan bisnis Brown Corp. , menantang Eli untuk menaikan keuntungan salah satu bisnisnya yang mulai merugi selama musim dingin. Brown Chemical Factory adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan ter...
Tanda Tanya
445      323     3     
Humor
Keanehan pada diri Kak Azka menimbulkan tanda tanya pada benak Dira. Namun tanda tanya pada wajah Dira lah yang menimbulkan keanehan pada sikap Kak Azka. Sebuah kisah tentang kebingungan antara kakak beradik berwajah mirip.
Until The Last Second Before Your Death
482      344     4     
Short Story
“Nia, meskipun kau tidak mengatakannya, aku tetap tidak akan meninggalkanmu. Karena bagiku, meninggalkanmu hanya akan membuatku menyesal nantinya, dan aku tidak ingin membawa penyesalan itu hingga sepuluh tahun mendatang, bahkan hingga detik terakhir sebelum kematianku tiba.”
Delilah
9519      2049     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
Dia Dia Dia
13860      2222     2     
Romance
Gadis tomboy yang berbakat melukis dan baru pindah sekolah ke Jakarta harus menahan egonya supaya tidak dikeluarkan dari sekolah barunya, saat beberapa teman barunya tidak menyukai gadis itu, yang bernama Zifan Alfanisa. Dinginnya sikap Zifan dirasa siswa/siswi sekolah akan menjadi pengganti geng anak sekolah itu yang dimotori oleh Riska, Elis, Lani, Tara dan Vera. Hingga masalah demi masalah...