Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Author POV

 

Sekolah terasa sangat sepi tanpa kehadiran Xiumin. Bagi Baekhyun dan Chen, Xiumin adalah bagian dari jiwa mereka. Pertemanan mereka sudah sangat lama. Tentu sudah semakin erat. Mereka bahkan menamakan geng mereka dengan sebutan 'CBX' yaitu Chen, Baekhyun dan Xiumin.

 

Pelajaran matematika berlangsung sangat lama. Sesekali Baekhyun mencatat rumus-rumus dari papan tulis. Ia juga sering menatap jam dinding tak sabar ingin mengakhiri pembelajaran hari ini.

 

Setelah bel berbunyi dan guru keluar dari kelasnya. Baekhyun bergegas membereskan buku-bukunya dan langsung keluar kelas.

 

"Byun...Byun...tunggu Byun.." Chen menghampiri Baekhyun dengan terburu-buru.

 

"Kau melupakan aku" lanjut Chen.

 

"Mian...aku sangat tak sabar menjenguk Xiumin. Kenapa ia tak juga mengakhiri kesedihannya" balas Baekhyun.

 

"Aku juga sangat mengkhawatirkannya"

 

"Makanya ayo cepat kita pergi. Kau sangat lambat"

 

"Yey.. Bukan aku yang lambat tapi kau yang ke cepetan"

 

Baekhyun dan Chen langsung berjalan menuju parkiran kemudian langsung melajukan mobilnya pergi melewati gerbang sekolah.

 

***

 

Kim Sis Ke POV

 

Aku meratapi baterai ponselku yang habis. Alhasil sekarang ponselku malah mati. Bagaimana aku mau pesan bunga. Jadilah hari ini aku membeli bunga sendiri lagi seperti kemarin.

 

Go Han Mel menghampiriku lalu merebut ponselku begitu saja.

 

"Waeyo? Pacarmu belum mengirim Chat?"

 

"Ponselku mati, siapa juga yang punya pacar. Kalau aku sudah punya pacar aku pasti akan memberitahumu"

 

"Benar"

 

"Aku harus pulang sekarang. Sampai nanti " Aku melambaikan tanganku kearah Han Mel. lalu pergi meninggalkannya sendirian di dalam kelas.

 

Aku berjalan sendiri melewati lorong kelas yang mulai sepi. Saat sampai didepan gerbang aku melihat Kai berjalan tergesa-gesa mendekati mobilnya. Aku langsung bersembunyi dibalik pepohonan dan mengamati pergerakannya. Akan gawat juga kalau harus bertemu dengannya. Sebelum masuk mobil, Kai berbicara lewat telepon.

 

"Semuanya pasti berhasil"

 

"Kau terlalu mengkhawatirkannya. Tidak akan ada yang tahu. Aku sungguh sangat mahir"

 

"Ne."

 

Kai menutup ponselnya dan masuk kedalam mobilnya. Kemudian meninggalkan sekolah.

 

Apa yang barusan aku dengar? apa ini ada kaitannya dengan teror disekolah akhir-akhir ini? Kai mengatakan bahwa ia sangat mahir. Aku keluar dari tempat persembunyianku. Kembali berjalan keluar sekolah.

 

Sepanjang perjalanan fikiranku masih penasaran dengan Kai. Berulang kali aku berusaha melupakannya. Tapi tetap saja ini semua malah membuat aku semakin yakin bahwa dia memang pelakunya.

 

"Anniya...anniya...aku akan memberimu satu kesempatan lagi Kai. Satu kali lagi aku menangkap basah dirimu. Aku akan membongkar kedokmu"

 

Aku sampai lupa sudah sampai didepan toko bunga. Seorang pelayan menyambutku saat memasuki toko itu. Ia manyaiku tentang bunga apa yang hendak aku pesan. Lalu aku memilih dan ia pun langsung menyiapkannya untukku.

 

***

 

Author POV

 

Kamar dengan ukuran sangat luas dan menyerbakkan harum ruangan yang khas saat memasukinya terasa makin menyedihkan. Biasanya disana tawa berhamburan. Biasanya disana musik dari petikan gitar membahana. Biasanya disana menjadi tempat pemiliknya menari. Sekarang terasa sangat dingin seolah kamar itu tertimbun oleh ribuan butir salju.

 

Pertama membuka pintu yang terlihat hanya Xiumin yang sedang berdiri di balkon kamarnya. Kedua namja itu tak berani menegur Xiumin duluan. Baekhyun melempar pada Chen dan sebaliknya. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menyapa bersamaan.

 

"Annyeong Xiumin" Chen dan Baekhyun bersamaan.

 

Mereka saling tatap karena tak mendapat teguran dari Xiumin. Baekhyun melangkahkan kakinya dan menghampiri meja dekat sofa. Tangannya meraih sebuah buket bunga berukuran besar.

 

"Sejak kapan kau menyukai bunga?" kata Baekhyun
"Hmm...uri-Xiumin sangat manis. Benarkan Chen?" lanjutnya.

 

Chen mendekati Baekhyun dan menatapnya sedikit iba.

 

"Byun...kompetisi kita dua hari lagi kan?" tanya Chen sedikit mengeraskan suaranya supaya Xiumin mendengar dengan jelas.

 

"Ne" jawab Baekhyun.

 

"Sedih rasanya kalau si X tak hadir. Kan Byun?" tanya Chen lagi.

 

"Ne" jawab Baekhyun lagi.

 

"Haus Byun?" aku Chen.

 

Baekhyun meletakkan kembali buket bunganya dan menarik tangan Chen.

 

"Minum noh air mata Xiumin"

 

"Aku akan meminumnya sampai habis supaya X tak sedih lagi"

 

Baekhyun menghela napas.
Chen menghembuskan napas pasrah.

 

Keduanya tak mendapat respon dari Xiumin.

 

"Xiumin main yuk" lelucon Baekhyun tidak berhasil saat ini.

 

"Xiumin aku dapat lagu baru pas loh buat dance kita nanti" Chen dikacangin.

 

Satu menit...

 

Tiga menit...

 

Delapan menit...

 

Chen dan Baekhyun memutuskan sesuatu. Sepertinya mereka takkan berhasil menghibur Xiumin.

 

"Xiumin, sungguh kesedihan jahat sekali sampai harus membuat temanku seperti ini. Chen ada disini Xiumin"

 

"Menjijikkan sekali kau Chen. Geunde Xiumin-ah mari hadapi ini bersama kami. CBX ada karena kau, takkan lengkap kalau kau tidak ada. Baekki juga selalu disisimu"

 

Chen mendengus mendengar kata-kata Baekhyun. Nyatanya kedua namja itu takkan berjiwa jika hanya berdua.

 

"Kami pergi Xiumin" pamit Chen.

 

Saat mereka keluar Xiumin membalikkan badannya. Ia mengusap air matanya yang terjatuh mendengar kata-kata kedua sahabatnya.

 

***

 

Kim Sis Kae POV

 

Sepertinya aku kehilangan alasan didepan kedua sunbae ini. Kenapa kami harus bertemu sekarang? akan menjawab apa aku nanti jika ditanya?

 

Aku memberi hormat pada kedua Sunbae didepan ku saat ini. Sedikit membungkukkan badan dan memberi senyum.

 

"Oh..kau yang bertemu didepan uks kan?" Kata Baekhyun.

 

Aku senang Baekhyun Sunbae masih mengingat ku. Sekaligus cemas jika nanti dia tahu aku kenal Xiumin.

 

"Ne Sunbae" jawabku mencoba biasa saja.

 

"Ada apa kau ke rumah Xiumin?" tanyanya lagi.

 

Aku menelan ludahku susah payah
"Hmm...Ne, aku ...kesini...ingin mengantarkan bunga ini. Aku bekerja paruh waktu di toko bunga dan mendapat tugas mengantarkannya ke alamat ini. Aku...tidak tahu ini rumah temanmu..ne..heheh"

 

"Oh...gitu"

 

Yes! aku berhasil. Akhirnya alasanku diterima juga. Mereka akhirnya pergi juga setelah mendengar alasanku. Aku langsung masuk kedalam rumah tak lupa menyapa ahjumma Bin.

 

Kurasa hari ini tak jauh berbeda dengan kemarin hanya ada suara hembusan nafas namja malang yang berdiri menatap dari balkon kamarnya. Aku mencoba mengumpulkan kekuatanku untuk melangkah memasuki ruangan yang begitu keramat ini.

 

"Annyeong Umin-ah, bagaimana hari ini?"

 

Aku meletakkan bunga yang ku bawa dinakas samping ranjang. Ingin sekali aku mendekatinya dan melihat wajahnya. Tapi aku tak ingin sekalipun membuatnya merasa tak nyaman.

 

"Aku hampir saja ketauan sama teman-temanmu itu. Syukurnya mereka masih percaya apa yang aku katakan. Aku berbohong menjadi penjual bunga"

 

Kedua mataku tiba-tiba terasa sangat berat. Perih sekali rasanya. Kelopak mataku berkedip-kedip mencoba menghalau sesuatu yang mudah luruh ini.

 

"Umin-ah.." aku menggigit bibir bawahku supaya isakan kecil ini tak dapat didengar oleh siapapun.

 

"Cobalah...kau melihat awan putih diatas sana" aku melihat Xiumin mendongakkan kepalanya menatap langit.

 

"Awan itu beberapa kali mencoba menutupi matahari. Dia ingin memberikan kesejukan pada semua kehidupan dibumi"

 

"Meskipun...dirinya sendiri mungkin merasakan kepanasan. Tapi dia merasa bahagia"

 

Air mataku luruh juga pada akhirnya. Aku tak ingin Xiumin melihatnya. Aku berbalik badan dan berlari keluar dari rumahnya.

 

.
.
.
.
.
.
.
.
.

 

Whats up guys....
Yuks lanjutkan membacanya.langsung vote dan komen aja biar palli...okee πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜€πŸ˜€

 

Big hug guys....😍😍

 

Tbc...

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hidden Path
5942      1582     7     
Mystery
Seorang reporter berdarah campuran Korea Indonesia, bernama Lee Hana menemukan sebuah keanehan di tempat tinggal barunya. Ia yang terjebak, mau tidak mau harus melakukan sebuah misi 'gila' mengubah takdirnya melalui perjalanan waktu demi menyelamatkan dirinya dan orang yang disayanginya. Dengan dibantu Arjuna, seorang detektif muda yang kompeten, ia ternyata menemukan fakta lainnya yang berkaita...
AMORE KARAOKE
18741      3033     7     
Romance
Dengan sangat berat hati, Devon harus mendirikan kembali usaha karaoke warisan kakeknya bersama cewek barbar itu. Menatap cewek itu saja sangat menyakitkan, bagaimana bila berdekatan selayaknya partner kerja? Dengan sangat terpaksa, Mora rela membuka usaha dengan cowok itu. Menatapnya mata sipit saja sangat mengerikan seolah ingin menerkamnya hidup-hidup, bagaimana dia bisa bertahan mempunyai ...
Selamat Tinggal Sayang
397      264     3     
Short Story
Cinta tak harus memiliki, itu yang aku yakini. Karna sekarang aku harus melepaskan cintaku untuk orang lain.
I Fallen for Jena Henzie
8580      1895     0     
Romance
Saat pitcher melempar bola, perempuan itu berhasil memukul bola hingga jauh keluar lapangan. Para penonton SMA Campbell langsung berdiri dengan semangat dan bersorak bangga padanya. Marvel melihat perempuan itu tersenyum lebar saat mengetahui bolanya melambung jauh, lalu ia berlari sekencang mungkin melewati base pertama hingga kembali ke home. Marvel melihat keramaian anak-anak tim base...
Kala Senja
35375      4958     8     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
Pasha
1291      579     3     
Romance
Akankah ada asa yang tersisa? Apakah semuanya akan membaik?
Perayaan Patah Hati
512      350     2     
Short Story
Satu, dua, hingga 730. Aku terus menghitung hari yang terlewati setelah kaupatahkan hati. Di bawah langit sore ini, bibirku memulas senyuman. Bukankah luka yang menemani manusia mendewasa?
Bitter Memories
471      318     2     
Short Story
Galau tak selalu tentang cinta. Kegalauan bisa terjadi karena apa saja. Dan inilah potongan kisah hidupku yang penuh kemuraman. Apakah kalian pernah merasakan kegalauan juga? - Shi-An
The International School
465      315     2     
Short Story
Best school ever... read to know more
Attention Whore
245      202     0     
Romance
Kelas dua belas SMA, Arumi Kinanti duduk sebangku dengan Dirgan Askara. Arumi selalu menyulitkan Dirgan ketika sedang ada latihan, ulangan, PR, bahkan ujian. Wajar Arumi tidak mengerti pelajaran, nyatanya memperhatikan wajah tampan di sampingnya jauh lebih menyenangkan.