Sis Kae POV
Pulang sekolah sendiri adalah salah satu hal yang ingin sekali aku hindari. Rasanya begini ya punya teman sang ketua kelas. Suka sok sibuk. Tadinya aku ingin menunggu Han Mel tapi malas harus nunggu lama. Mending pulang saja sendiri.
Berjalan dari kelas keluar gerbang masih aman. Saat menunggu bis di halte, kenyamanan mulai terancam.
"Sendiri aja? Tenang aku temenin"
"Tidak perlu. Aku sudah biasa sendiri"
"Itukan dulu sebelum kau kenal denganku. Sekarang beda, aku bisa terus pulang bareng kamu" Kai mengerlingkan matanya.
"Kau itu..."
"Kajja kita pulang"
Dia menarikku masuk kedalam bis. Tadinya aku akan menaiki bis setelah Kai pergi. Tapi malah dia yang mengajakku.
Aku duduk didekat jendela dengannya. Menyebalkan!
Aku membuka tas dipangkuanku. Mengeluarkan aerphone dan menyumpil telingaku dengan lantunan lagu dari EXO.
***
Setelah perkenalan ku dengannya. Dia jadi sering menggangguku. Seperti pagi ini. Dia sudah berdiri didepan gerbang rumahku. Aku terlonjak kaget.
"Morning. Yuk berangkat bareng" ajaknya santai.
"Rumah kamu dimana? ko bisa pagi-pagi kesini. Kemarin waktu kita pulang aku turun duluan"
"Tidak lama setelahnya aku turun"
"Oh..."
"Kajja"
"Chakamma. Halte kan disebelah sana" aku menunjuk seberang jalan tempat halte bis berada. Karena Kai menarikku menuju arah yang berbeda.
Dia mengacak rambutku.
"Naik mobilku"
"Oh..."
Aku menaiki mobil Kai. Dia melajukan mobilnya sedikit kencang. Membuatku takut hingga harus menutup mata. Setelah beberapa menit mobil berhenti dan aku membuka mata.
Menatap heran sekeliling. Ini bukan di sekolah. Apa Kai membawaku bolos.
"Yakh! Odiga?" aku memukul lengannya. Dia hanya terkekeh.
"Ayo ke sekolah. Kau gila"
"Masih pagi kok. Aku cuma mau ngajakin kamu sarapan" jawab Kai beralasan.
"Aku udah sarapan. Seenggaknya kamu tuh bilang dulu kalo mau ngajak orang. Bisa kan?"
Dia membuka pintu mobilnya dan turun. Lalu, membukakan pintu untukku. Aku masih diam disana. Namun Kai menarikku. Tenaganya sangat besar hingga aku bisa terhuyung ke depan.
Dia mendudukanku disalah satu kursi dalam sebuah restauran. Dia memanggil seorang pelayan dan memesan makanan. Tidak lama kemudian pesanan pun datang. Dua porsi pasta lengkap dengan minumannya. Dia menyajikannya juga untukku.
"Kau tidak makan?" tanyanya padaku.
Aku diam sambil menatapnya penuh amarah. Sesekali aku melirik arloji di pergelangan tanganku.
"Makan yang cepet dong. Aku tidak mau terlambat" protesku pada Kai.
"Makan itu tidak boleh terburu-buru"
Selalu saja Kai bisa membalas perkataanku. Aku menghela napas kasar. Mengacak rambutku. Benci menatap detak jam yang cepat berlalu.
Setelah makanan Kai habis dia kembali menarik tanganku dan membawaku memasuki mobilnya. Dia melajukannya dengan cepat. Membuatku teriak merutukinya.
"Yakh! Kai pelan-pelan"
"Aku takut kai"
"Turunkan saja aku disini. Palli"
Ciiitt....
Suara gesekan antara jalan dengan ban mobil Kai terdengar begitu nyaring. Aku langsung turun dan berdiri didepan gerbang sekolah sambil menggenggam erat besi-besi gerbangnya yang sudah tertutup.
"Ini semua gara-gara kamu"
"Aku Lupa kalo kamu anak baik-baik. Jadi nggak terbiasa telat"
Bagaimana dia bisa terlihat setenang itu. Dengan suasana genting seperti ini.
"Tarawa" lagi-lagi dia menarik lenganku. Dia menyuruhku bersembunyi dibalik pohon sementara dia berteriak memanggil satpam sekolah.
"Pagi ahjussi. Bukakan gerbangnya"
"Kai...Kai terlambat lagi terlambat lagi..tunggu saya panggilkan Ms.Anne"
Aku membelalakkan kedua mataku menatap Kai. Dia masih tenang ditempatnya.
"Bukain dulu ahjussi gerbangnya biar saya bisa markirin mobil"
Penjaga sekolah yang diajak ngobrol oleh Kai kembali menghampiri Kai. Dia melihat mobil merah didepan sekolah dan kembali menatap Kai.
"Tumben kamu bawa mobil"
Jadi Kai baru bawa mobil ke sekolah hari ini. Sengaja untuk menjemputku. Ah...molla tetap saja aku kesal padanya.
Akhirnya penjaga sekolah itupun membukakan gerbang.
"Tapi jangan kemana-mana dulu. Biar saya panggil Ms.Anne"
Katanya lalu berlalu pergi.
Kai menghampiriku lalu menarik kembali tanganku.
"Pergi ke kelasmu cepat"
"Kamu?" aku menunjuknya. Dia tersenyum sambil mengacak rambutku.
"Ciee khawatir. Kau mau dihukum bersamaku?"
Aku berlari menuju kelasku. Kai sendiri yang memintaku meninggalkannya dihukum sendiri. Jangan salahkan aku.
***
Saat jam istirahat aku membantu Han Mel menaruh buku tugas dimeja Ms.Anne. Aku tak sengaja melihat Kai sedang dimarahi oleh Joong Saem. Aku jadi sedikit merasa bersalah melihat Kai harus menerima hukuman sendiri.
Han Mel menepuk bahuku. Sepertinya dia menyadari pandanganku yang sedang tertuju pada Kai.
"Kau sedang memperhatikan Kai?"
Aku buru-buru menjauhkan pandanganku dari Kai.
"Anni"
"Nggak usah bohong kali"
"Ck! Ne...ne Han Mel-ah aku cuma penasaran apa yang akan terjadi padanya" kataku mengaku pada akhirnya.
"Oh...gitu. Palli kita ke kantin. Aku sudah lapar"
Aku berjalan beriringan dengan Han Mel menuju kantin. Sambil sesekali masih membicarakan Kai. Aku terlanjur penasaran pada namja itu. Terlebih saat dia membiarkan aku lolos dari hukuman.
"Han Mel-ah. Kai itu kelas berapa?"
"Seangkatan sama kita Sis Kae-yah"
"Jeongmalyeo? Aku tidak tau"
"Dia kan sering bolos jadi wajar saja kamu jarang liat dia" terang Han Mel.
Aku mengangguk-angguk paham.
Begitu kami sampai di kantin aku dan Han Mel memilih duduk dimeja dekat jendela. Kami memakan makanan yang sudah diisi oleh para penjaga kantin.
Tiba-tiba saja sebuah suara menginterupsi kami. Belum sempat makanan sampai dimulutku. Aku langsung terkejut melihat banyak siswa-siswi jatuh pingsan.
"Semuanya tolong hentikan makannya. Sepertinya makanan kita terdapat racun"
Semua menjadi gelisah. Aku sangat bersyukur belum sempat memakannya sedikitpun. Kalau saja tadi aku memilih pergi ke kantin sendiri mungkin aku juga bakalan bernasib sama seperti yang lain.
"Pusing ..." aku melirik asal suara disebelahku.
Aku membantunya berdiri dan memapahnya ke UKS.
"Aku akan membantumu ke UKS" kataku padanya.
"Han Mel-ah kau bantu yang lain sementara aku mengantarkan dia ke UKS"
"Ne " jawabnya.
Aku mengeratkan peganganku dibahunya. Gadis itu masih memegangi kapalanya. Jalannya makin terhuyung-huyung. Kurasa dia semakin lemas.
"Apa kau menghabiskan semua makananmu?" tanyaku hati-hati. Dia mengangguk pelan.
"Kamu yang kuat ya. Sebentar lagi sampai ke UKS".
Tapi saat melewati beberapa kelas gadis ini malah jatuh pingsan. Aku kalap, bingung harus bagaimana. Banyak siswa-siswi lain yang sibuk memapah yang lainnya.
Hingga tiba-tiba saja seseorang menghampiriku.
"Bantu aku menggendongnya"
"Ne "
Kami berjalan cepat menuju UKS. Ternyata disana penuh. Namun Dokter Yoon bisa menanganinya. Ia sudah memanggil para medis tambahan untuk membantu menangani masalah ini.
"Kau mau kemana?"
"Umin-ah . Aku akan ke kantin dan membantu yang lainnya"
"Kau tidak ingin memeriksa keadaanmu juga?"
"Aku belum memakan apapun di kantin. Aku yakin baik-baik saja"
"Jinjja?"
Aku senang melihat Xiumin khawatir padaku.
"Ne . Umin ayo kita bantu yang lain"
"Kajja" katanya lalu menarik tanganku. Apa dia lupa dengan permainan drama kita? Dia mau menggandeng tanganku di sekolah. Demi EXO, saat ini aku ingin terbang sampai ke bulan.
"Xiumin-ah"
Ternyata kebahagianku hanya sebentar saja. Sebuah suara membuat Xiumin melepas genggamannya. Xiumin menengok keasal suara. Orang itu berlari menghampiri Xiumin dengan wajah cemas.
"Waeyo?" Tanya Xiumin pada temannya itu.
"Chanyeol pingsan di Kantin" jawab teman Xiumin.
"Palli kita kesana Byun"
Xiumin berlari menuju kantin dan menghiraukan aku. Baru saja aku ingin melanjutkan langkahku. Tiba-tiba teman Xiumin memanggilku.
"Kau kenal Xiumin?"
"Hmm....anni. Tadi sunbae itu membantuku mengantar temanku ke UKS" bohong. Padahal aku ingin sekali mengaku kenal dengan Xiumin.
"Oh..."
Dia mengangguk mengerti. Lagi-lagi aku gagal melanjutkan tujuanku karena sebuah suara mengejutkanku. Buru-buru aku dan sunbae disebelahku menghampiri asal suara itu.
"Tolong..." itu suara Rye Hyun sunbae.
Lelaki yang dipanggil Byun oleh Xiumin malah menatap Rye Hyun Sunbae.
"Tolong bantu temanku ke UKS. Dia pingsan setelah menghabiskan makanannya" kata Rye Hyun sunbae.
Byun sunbae langsung menggendong teman Rye Hyun sunbae yang pingsan. Sedangkan aku malah ditinggalkan sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut ke part selanjutnya.....
Upss voment-nya chinguya jangan lupa.
Saranghae ...😆☺