Read More >>"> Ending (1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ending
MENU 0
About Us  

Jeana Agria, 18 tahun

Jeana berdecak kesal sambil terus menggerutu saat kekasihnya belum datang juga padalah ia sudah telat untuk datang ke kampus.

Jeana Agria adalah seorang mahasiswi tapi saat melihat tinggi badannya ia sama sekali tidak bisa di sebut sebagai mahasiswi, kalau kata orang Jeana lebih terlihat seperti anak yang baru masuk SMA.

Adrian Adinata Wijaya adalah kekasih yang sangat ia cintai mereka sudah berpacaran selama kurang lebih 1 tahun dan Jeana adalah orang yang sangat mempercayai Adrian.

Sebuah motor berhenti di hadapan Jeana dan gadis itu menatap si pengendara dengan kesal.

"10 menit lagi gue masuk kelas!" Katanya ketus

Adrian tertawa kecil dan mencubit pipi Jeana dengan gemas.

"Uuu pacar gue ngambek." Ledek Adrian

"Adrian udah deh buruan jalan gue udah telat!" Kata Jeana kesal

Adrian tersenyum sebelum akhirnya menjalankan motornya dengan lumayan cepat karena jika tidak kekasihnya itu akan cerewet.

8 menit mereka sudah sampai di kampus dan tanpa mengatakan apapun Jeana langsung turun meninggalkan Adrian.

"Jangan lari-lari Je." Kata Adrian saat melihat Jeana berlari menuju kelasnya

Adrian menggelengkan kepalanya saat melihat Jeana yang berlari semakin kencang membuat rambutnya yang di kucir bergerak kesana-kemari.

"Ian"

Adrian menoleh dan mendapati Gara sahabat baiknya tengah berjalan ke arahnya dengan gayanya yang sangat cool.

"Kenapa?" Tanya Adrian

"Lo ada jam sekarang?" Tanya Gara

"3 jam lagi tadi abis nganterin pacar kesayangan dulu." Jawab Adrian dengan bangga

"Sombong lo! Ke cafe depan mau gak? Sambil nunggu jam sama David juga." Ajak Gara

Adrian hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah Gara menuju cafe yang tidak terlalu jauh dari kampus mereka.

                            ♡♡♡♡

Sudah dua jam Adrian dan kedua sahabatnya duduk di cafe ini sambil berbincang satu sama lainnya.

"Lo masih sama Jeana? Awet bener nihh." Tanya David

"Ya masih lah, gue bakal selalu setia dengan ayang beb." Jawab Adrian dengan penuh percaya diri

'Bohong'

"Weh lo berdua cariin gue cewek napa, bosen gue jadi jomblo, lo pada mah enak udah pada punya doi." Kata Gara

"Cari sendiri lah." Kata Adrian

Belum sempat Gara kembali bicara ponsel Adrian berbunyi dan menampilkan nama pacar bawel di layar ponselnya.

Dengan senyum mengembang Adriam mengangkat panggilan dari kekasihnya itu.

'Halo sayang'

'Ian gue mau ke mall sama Alexa'

'Iya i love you too'

'Nanti gue balik sendiri aja'

'Iya sayang'

'Jangan bolos!'

'Iya aku juga sayang kamu'

'Bodo amat gue gak denger'

Belum sempat Adrian menyahut panggilan itu telah di akhiri secara sepihak oleh Jeana.

                            ♡♡♡♡

Sekarang Adrian sudah berada di dalam kelas dan mengikuti pelajaran dengan seksama. Adrian mencatat beberapa hal yang memang perlu untuk di catat dan sisanya ia gunakan untuk mendengarkan materi yang di berikan oleh sang dosen.

Setelah selesai semua orang di kelas berhambur keluar dan Adrian langsung berjalan menuju parkiran sambil sesekali bersiul. Sebelum menjalankan motornya Adrian lebih dulu mengeluarkan ponselnya dan menelfon Jeana.

'Kenapa?'

'Masih di mall?'

'Masih, ini lagi makan'

'Gue otw ya  Jeje sayang'

Gantian sekarang Adrian mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban Jeana.

                           ♡♡♡♡

Bagi teman kampus Jeana dan Adrian adalah couple goals banget karena di mana ada Jeana pasti di situ ada Adrian, apalagi jika melihat perlakuan yang di berikan Adrian untuk Jeana. Seperti sekarang Adrian benar-benar menyusul Jeana ke mall padahal saat ini pacarnya itu sedang bersama teman-temannya.

Dan sedari tadi yang di lakukan Adrian hanya memandangi Jeana membuat gadis itu risih dan malu di saat yang bersamaan.

"Heh Adrian! sekali-sekali lo berhenti gitu ngikutin Jeana biarin dia ngabisin waktu sama kita-kita." Protes Alexa

"Gak bisa! Gue harus ada di manapun Jeana berada ya kan sayang?" Tanya Adrian

Jeana hanya diam sambil memakan makanannya dengan malas, ia sangat kesal jika waktu bersama teman-temannya di ambil alih dengan Adrian seperti ini.

"Je besok kerjaiin tugas bareng ya?" Ajak Renata

"Oke, lo ke rumah gue aja ya." Jawab Jeana dengan semangat

"Jeana pacarnya Adrian kita pulang sekarang yaa?"

Jeana kembali mengangguk dan berpamitan kepada sahabat-sahabatnya lalu melambaikan tangan sebelum akhirnya tangannya di ambil alih oleh adrian.

Pria itu menautkan jarinya dengan jari Jeana dan menggenggamnya dengan erat seolah tak ingin kehilangan.

Padahal pada akhirnya Adrian sendirilah yang melepaskan genggaman itu.

                             ♡♡♡♡

'Hari itu tidak ada yang menyadari bahwa pada akhirnya genggaman itu akan terlepas,'

'Lalu masing-masing dari tangan itu mulai menggenggam tangan yang lain, sebagai bukti bahwa hubungan mereka telah usai'

                           ♡♡♡♡♡

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • aiana

    baca paragraf pertama membuat harti pembaca melecus karena "merasa" pernah mengalaminya...
    tragis!

    Comment on chapter Prolog
  • Wida94_

    @yurriansan Terima kasih sudah mengingatkan typo yang ada😂

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    ceritamu menarik, kalau aku boleh saran masih ada typo (aku juga ratu typo sih, :D). salah satunya pesat, hrusnya pesta.

    kamu juga boleh loh, kasih saran ke ceritaku, judulnya WHEN HE GONE. trims

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags