Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ending
MENU
About Us  

Seorang gadis baru saja mendapatkan sebuah undangan pernikahan dan saat melihat nama yang tertera disana ia tersenyum kecil lalu ia mulai bangkit dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya untuk menemui seseorang. Suara pintu terbuka terdengar saat gadis itu membuka sebuah ruangan tempat dimana seorang pria bekerja pria yang merupakan bosnya di sini.

"Adapa nyonya Jeana?" Tanya pria itu saat melihat gadis itu memasuki ruangannya

Gadis itu tersenyum lalu melangkahkan kakinya mendekat dan menyerahkan undangan yang baru saja ia dapat ke pria itu. Pria dengan balutan jas itu mengambil undangan yang baru saja di sodorkan oleh salah seorang karyawannya itu.

"Untuk apa kamu kasih ini ke aku Je?" Tanya pria itu bingung

Gadis itu tersenyum, "Aku mau dateng, tapi gak mau sendiri kamu temenin ya?"

Pria itu tersenyum miring, "Kamu berani nyuruh atasan kamu buat nemenin kamu ke pesat pernikahan orang ini?"

Gadis itu ikut tersenyum miring, "Aku gak nyuruh kamu sebagai atasan, tapi aku nyuruh kamu sebagai tunangan aku dan aku gak nerima penolakan."

"Hey nona Jeana kamu udah berani sama aku sekarang ya." Kata pria itu

"Temenin aku Gaa yaa temeninn." Rengek gadis itu

"Gak takut gagal move on?" Ledek pria itu

Gadis itu langsung mengerucutkan bibirnya kesal, "Yaudah kalau kamu gak mau temenin aku gak papa! Aku bisa kesana sama Farhan!"

Melihat gadisnya yang sudah cemberut dan terburu-buru ingin meninggalkan ruangannya membuat pria itu langsung bangun dari tempat duduknya dan memanggil sang gadis.

"Hey bercanda nonaa gitu aja ngambek." Kata pria itu

"Kamu ngeselin Gaa!"

Pria itu tertawa lalu menarik gadisnya kedalam pelukan pria itu dan mengelus rambut hitamnya dengan lembut.

"Iya maaf nanti kita ke sana sama-sama aku bakal nemenin kamu." Kata pria itu

Gadis itu mengangguk lalu membalas pelukan pria itu dan seketika ia tersenyum saat melihat undangan yang tergeletak di meja pria itu sekarang.

'Selamat ya Adrian'

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • aiana

    baca paragraf pertama membuat harti pembaca melecus karena "merasa" pernah mengalaminya...
    tragis!

    Comment on chapter Prolog
  • Wida94_

    @yurriansan Terima kasih sudah mengingatkan typo yang ada😂

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    ceritamu menarik, kalau aku boleh saran masih ada typo (aku juga ratu typo sih, :D). salah satunya pesat, hrusnya pesta.

    kamu juga boleh loh, kasih saran ke ceritaku, judulnya WHEN HE GONE. trims

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags