Terlihat mudah, namun susah. Apa itu? Meminta maaf, meminta tolong, dan berterima kasih.
Presiden pertama Republik Indonesia pernah bilang, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."
Hampir setiap orang memiliki cita-cita tinggi. Dahulu, jika guru bertanya apa yang menjadi cita-cita, teman seusianya dengan percaya diri berkata ingin menjadi dokter, polisi atau seorang pilot. Sedangkan dia? Dia tidak tahu apa cita-citanya dan akan menjadi apa.
Sedari kecil, kedua orang tuanya tidak pernah memaksakan apa pun termasuk cita-cita. Tidak pernah menuntutnya untuk menjadi nomor satu, tidak pernah dipaksa untuk menonjol. Keduanya meminta dia untuk biasa-biasa saja.
Kalau dipikir, maksud Soekarno berkata begitu agar setiap orang bermimpi juga berusaha sekeras mungkin. Jika gagal, setidaknya tetap berkilau. Tapi dia suka berpikir, apakah harus menjadi tinggi agar berkilau?
Mama selalu bilang kalau permata adalah batu yang berkilau. Yang membedakan permata dengan batu yang lain adalah tingkat tekanan yang mengubahnya. Dia ingin sekali menanyakan penjelasannya, tetapi Mama sudah lebih dahulu pergi. Yang tersisa hanya tekanan-tekanan tanpa dia tahu kapan akan berkilau.
***
"ELO?"
Mata pemuda itu terbelalak. Tidak percaya. Ia menelisik gadis berambut ikal yang berdiri di sampingnya.
Gadis itu menjulurkan tangan. "Iya, gue. Lo nggak papa?"
Sang pemuda masih tercengang. Bantuan datang tanpa prediksi. Tangan kurus dengan jari lentik itu dihiraukannya. Ia mencoba berdiri sendiri. Namun, nahas. Badannya limbung, ia terjatuh lagi.
Gadis berusia tujuh belas tahun itu tersenyum dan berjongkok. Ia tahu pemuda berbadan tegap yang terduduk sedang merasakan malu luar biasa.
Ketika pertolongan datang dari orang yang selalu dipandang sebelah mata.
Ketika seseorang yang selalu dicibir malah balik tersenyum.
Ketika yang tidak dianggap malah menjadi penyelamat.
Saat itu, ada pelajaran yang lebih penting daripada kumpulan rumus dan teori di dalam kelas.
Adalah tentang memanusiakan manusia.
***
Hai, salam kenal semuanya!
Aku baru menapaki dunia tinlit nih. Selamat menikmati ceritaku.
Boleh tinggalkan komentar agar aku mengunjungi balik lapakmu.
XOXO,
Nadya yang masih meraba-raba di Tinlit dan butuh pegangan -dipegang Nicholas Saputra gitu-