Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dira dan Aga
MENU
About Us  

Malam ini Dira mengenakkan pakaian yang sama. Button shirt berwarna merah muda dan jeans  berwarna gelap, ia juga mengenakkan jaket hitamnya, lengkap dengan kupluk. Ini seminggu semenjak ia menyadari ada yang tidak biasa dari dirinya, bahkan sudah tiga malam ia hanya menghabisakan waktu dua jam untuk tidur. Dira menyadari bahwa semua ini terjadi setelah ia bertemu dengan orang asing di danau dekat rumahnya dua bulan lalu.

 

&&&

            Dunia terkadang terasa tidak berpihak pada orang-orang tertentu, mungkin itu yang Dira pikirkan sekarang. Ia memang terlahir dari keluarga yang terbilang berkecukupan, bahkan bisa dibilang berlebihan. Tapi ada satu hal yang membuatnya tidak bisa menikmati hidupnya. Banyak orang bilang bahwa penampilan adalah yang pertama kali dilihat, dan  Dira sangat setuju dengan itu. Sejak kecil ayah dan ibunya lebih memperhatikan kakak perempuannya yang cantik, bahkan kakaknya sekarang telah menjadi seorang model, sedangkan Dira hanya dianggap seperti pemeran pendukung di rumahnya. Tak banyak hal yang bisa ia lakukan, sepulang dari kampus, ia hanya tidur, makan, dan bermain games kesukaannya. Ia bahkan takut untuk jatuh cinta, karena ia sering ditolak di depan teman-temannya.

            Hingga suatu malam ia keluar untuk minghilangkan kebosanan. Rumahnya berada di dekat danau yang indah dengan pohon-pohon yang berbaris rapi. Ia duduk sejenak di bangku pinggir danau sambil mendengarkan musik dan meminum sebotol lemonade.

“Permisi nak, ibu boleh minta bantuannya? Ibu ingin pulang, tapi tadi kaki ibu tergelincir jadi sakit sekali. Kamu bisa gendong ibu?”

            “Yah ampun, ibu kenapa bisa ada di sini malam-malam bagini?” Dira bertanya sembari berusaha menggendong ibu.

            “Ibu tadi sedang mencari cincin ibu yang terjatuh di dekat danau, dan ibu tidak melihat ada batu tepat di depan ibu. Tolong antarkan ibu sampai toko bunga di persimpangan depan yah?”

            Dira tidak menjawab, ia kelelahan menggendong ibu itu. Sebenarnya ia termaksud wanita yang kuat, bahkan di rumha ia terbiasa mencuci pakaian sendiri jika merasa bosan, namun tubuhnya tidak terlalu tinggi, dan agak berlemak, jadi ia cukup kelelahan.

            “Sudah sampai bu, ini kan tokonya?” Dira menurunkan ibu itu dari punggungnya seraya melirik ke kanan dan kiri. Ia baru menyadari ada toko bunga di sana, padhal ia tinggal di daerah itu sudah hampir sepuluh tahun.

            “Terimakasih banyak yah. Oh iya namanu siapa gadis cantik?”

            “Cantik bu?, hahaha ibu sepetinya adalah orang pertama yang bilang saya cantik semenjak 3 bulan ini. Terakhir ayah saya yang berkata bahwa saya cantiki, itupun agar saya mau membantunya mengecat dinding rumah. Nama saya Dira Permata Dewi”

            Ibu itu terdiam, segurat senyum manis menghiasi wajah anggunnya. “ini untuk kamu, sebagai ucapan terimakasih” ibu itu kemudian melepas cincin dari jarinya, dan menyerahkannya pada Dira.

            “Saya menolong bukan untuk meminta apapun kok bu, apalagi itu kan cincin yang membuat ibu rela keluar malam-malam dan sendirian.”

            “Tidak apa, ambilah. Ini adlah cincin yang saya ingin berikan pada orang yang tepat.”

 

&&&

            Semenjak Dira memakai cincin itu semuanya berubah menjadi aneh, Aga, teman satu kampusnya yang sudah ia sukai sejak awal masuk universitas jadi jatuh cinta padanya. Setiap hari Aga mengajaknya untuk makan siang bersama, menonton film, dan bermain bersama. Tapi anehnya, hanya Aga yang mengatakan bahwa dirinya cantik, selebihnya tetap mengatakan bahwa Dira adalah gadis aneh.

            “Hai cantikku, jadi hari ini kamu mau kemana? Biar aku antar.” Seisi kelas menatapnya, berbisik tak percaya. Aga termaksud mahasiswa populer di kampusnya, dan semua orang tahu bahwa Aga telah menolak Dira tiga minggu yang lalu.

            “A...aakuu gak bisa pergi bareng kamu, aku ada les hari ini”

            “Mau aku antar?”                                              

            “Gausah, aku bareng Nadia.” Dira tersenyum manis padanya. Di hari pertama perubahan Aga, Dira memang masih bingung dan tidak mengerti, ia juga masih merasa risih dan aneh. Namun kini dia telah terbiasa dan bahkan menikmatinya.

            Sepanjang perjalanan Nadia terus mendesak agar Dira mau memberitahunya, apapenyebab Aga jadi terrgila-gila padanya.

            “Jangan-jangan kamu pakai dukun yah?.” Sejurus kemudian seluhur penumpang bus melihat kearah mereka berdua.

            “Ya! Husstt.. . Bicaranya jangan keras-keras dong. Pakai dukun? Kamu pikir aku wanita  apa?”

            “Yah terus apa dong? Jujur sama aku, ini udah hampir sebulan semenjak Aga sama kamu jadian, dan anehnya Aga selalu bilang kamu bak dewi. Dewi apaan model kayak gini ?.” Dira sontak memukul kepala sahabatnya itu.

            “Oke, aku kasih tahu, tapi janji ini cukup rahasia antara kamu sama aku?”

            “Siap, masa kamu meragukanku.”

           

Dira menceritakan keseluruhan cerita, sampai pada bagian yang menyatakan bahwa seseorang yang ia sukai akan melihatnya seperti gadis lain yang ada di benaknya, jika ia memakai cincin tersebut.

 “Jadi di matanya Aga, kamu itu perempuan yang dia suka? Terus gimana kalau dia ketemu perempuan aslinya. Itu bisa gawat.” Dira terdiam, dia melupakan hal yang satu itu.

 

&&&

Sudah hampir dua bulan berlalu, dan Aga tetap bertingkah seolah-olah Dira adalah satu-satunya wanita tercantik di dunia. Namun itu tak bertahan lama, sebab wanita yang Aga sukai ternyata muncul di antara mereka.

“Jadi maksud kamu wanita itu teman Aga waktu sekolah menengah? Namanya Airin? Dan dia pindah ke kampus ini? Apa Aga udah ketemu dia?.” Nadia bertanya tanpa henti, Dira hanya menggeleng menjawab pertanyaan itu.

“Wah untung belum ketemu, kalau sudah, mungkin Aga bingung karena selama ini kalian pacaran, tapi perempuan asli itu tidak tahu.”

“Aga sudah tahu Din.”

“Apa maksud kamu?”

“Kemarin aku lupa taruh cincin aku di mana, dan aku gak sadar ternyata aku ke kampus tanpa memkainya. Di lorong gedung tujuh aku ketemu Aga, dan tiba-tiba ada perempuan lain berlari kearahnya. Selama ini aku gak tau wajah aku seperti apa di pandangan Aga, jadi aku merangkulnya, dan mengajaknya pergi. Lalu dia mendorongku, dan terlihat bingung sekaligus marah. perempuan itu bertanya siapa aku, dan....”

“Dan apa?”

“Aga bilang, aku adalah wanita aneh dari kelas seni yang tergila-gila padanya. Aku yakin ia telah menyadari semuanya, ia pasti sedang bertanya-tanya apa yang terjadi padanya selama dua bulan ini.”

“Lalu gimana cara jelasin ke dia?” meja kantin itu basah oleh airmata Dira. Beruntung kantin sedang tidak ramai, jadi tidak akan ada yang bertanya mengapa wanita aneh menangis di kantin di siang hari terik.

“Aku akan menemui wanita yang memberiku cincin, mungkin dia punya solusinya. Aku ingin menggunakan cincin itu satu kali saja untuk menjelaskan semuanya.

 

&&&

Malam itu hujan lebat, tapi Dira tetap bertekad menemui wanita tua yang ia temui dua bulan lalu. Ia mengenakan pakaian yang biasa ia pakai, dan payung berwarna ungu dengan corak bunga. Tetapi nihil, toko bunga itu tidak ada, ia telah menduga ada yang aneh dengan toko bunga itu. Dira terduduk di tanah yang basah karena hujan. Ia benar-benar ingin memeluk Aga untuk terkahir kalinya, dan menjelaskan semuanya. Dira menangis sejadi-jadinya, ia berharap bisa berubah menjadi Airin untuk malam itu saja.

Tiga bulan berlalu semenjak Aga memutuskan hubungan dengannya. Dira melihat Aga sedang makan di kantin bersama Airin, dia yakin Aga telah mengetahui kebenarnnya, dan memutuskan untuk memulai hubungan yang baru dengan Airin.

Are you okay?” Nadia berusaha menghibunrnya sejak semalam, tapi Nadia tahu Dira adlah gadis tegar, buktinya pagi ini ia telah banyak tertawa.

“Aku baik kok, tenang aja.” Dira melewati Aga tanpa ingin menoleh kearahnya, karena itu menyakitkan.

Sampai di kelas ia terkejut melihat seikat mawar dan sebuah ice cream tergeletak di mejanya.

“Teman-teman, kayaknya ada yang salah meja nih”

“Itu emang buat lo Ra, tadi pagi Aga kesini, katanya jangan ada yang nyentuh seain lo.” Salah satu teman Dira nyeletuk, dan tanpa ia sadari, ia segera berlari kencang menuju kantin.

&&&

Sesampainya ia di kantin, ia melihat rangkaian bunga mawar di meja-meja kantin, juga boneka beruang kesukaannya. Dari ujung kantin seorang lelaki tberwajah tampan dengan tinggi badan proporsional, dan senyum manisnya membawa boneka beruang besar.

“Hai Ra, ini gua Aga.” Dira hanya terdiam, dan hampir meneteskan airmata.

“Ada apa ini?”

“Gua udah tau semuanya, bahkan sejak beberapa hari setelah kita jadian. Gua ngeras ada yang aneh, karena Airin yang gua kenal gak sembrono, dan sebawel lo. Tapi gua berusaha hilangin pikiran-pikiran aneh itu, gua kesel banget saat awal gua tahu kalau ternyata lu udah bohongin gua pakai cincin ajaib lo itu.”

“Kok kamu tahu? Aku kan gak pernah cerita selain ke Nadia?”

“Karena lo selalu pegang cincin itu, dan gak pernah mau lepasin. Dan hari dimana kita putus, lo gak pakai cincin itu kan?, darisitu gua sadar, ada yang aneh dari cincin itu.”

“terus kenapa kamu ngelakuin semua ini?”

“Karena kali ini gua beneran jatuh cinta sama lo, gua udah coba jalanin hubungan dari awal sama Airin tapi ternyata itu beda, gua gak sebahagia waktu sama lo. Dira lo mau kan jadi wanita yang akan nemenin gua terus sampai kapanpun, dan tetap jadi diri lo yang apa adanya?.” Saat itu juga Dira merasakan aliran darah disekujur tubuhnya mendidih, dan dia tersenyum juga menangis karena bahagia.

“Maulah, sama lelaki terganteng di jurusan seni masa gak mau.” Ia lantas memeluknya dan membisikkan terimakasih di telinga Aga.

 

 

-SELESAI-

 

Tags: romance

How do you feel about this chapter?

0 0 5 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
in Silence
502      358     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
When I\'m With You (I Have Fun)
727      438     2     
Short Story
They said first impression is the key of a success relationship, but maybe sometimes it\'s not. That\'s what Miles felt upon discovering a hidden cafe far from her city, along with a grumpy man she met there.
Search My Couple
608      361     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Iskanje
5958      1771     2     
Action
Dera adalah seorang mahasiswa pindahan dari Jakarta. Entah takdir atau kebetulan, ia beberapa kali bertemu dengan Arif, seorang Komandan Resimen Mahasiswa Kutara Manawa. Dera yang begitu mengagumi sosok lelaki yang berwibawa pada akhirnya jatuh cinta pada Arif. Ia pun menjadi anggota Resimen Mahasiswa. Pada mulanya, ia masuk menwa untuk mencari sesuatu. Pencariannya menemui jalan buntu, tetapi ia...
(not) the last sunset
642      455     0     
Short Story
Deburan ombak memecah keheningan.diatas batu karang aku duduk bersila menikmati indahnya pemandangan sore ini,matahari yang mulai kembali keperaduannya dan sebentar lagi akan digantikan oleh sinar rembulan.aku menggulung rambutku dan memejamkan mata perlahan,merasakan setiap sentuhan lembut angin pantai. “excusme.. may I sit down?” seseorang bertanya padaku,aku membuka mataku dan untuk bebera...
Love You, Om Ganteng
18461      4809     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
fall
5173      1663     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
pat malone
5079      1535     1     
Romance
there is many people around me but why i feel pat malone ?
Dialog Hujan
639      453     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.
Hello Goodbye, Mr. Tsundere
1662      1100     2     
Romance
Ulya tak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Natan di kampus. Natan adalah panggilan kesayangan Ulya untuk seorang cowok cool, jenius, dan anti sosial Hide Nataneo. Ketika para siswa di SMU Hibaraki memanggilnya, Hide, Ulya malah lain sendiri. Ulya yakin si cowok misterius dan Tsundere ini punya sisi lain yang menakjubkan. Hingga suatu hari, seorang wanita paruh baya bertopi fedora beludru...