Loading...
Logo TinLit
Read Story - HILANG
MENU
About Us  

Rabu, 13 Juni 2018

Sepersekian detik, di hari itu

Mataku dan matanya bertemu

Bibirku tersenyum, namun bibirnya tidak

Salah satu tulisan yang tertera di buku diarynya. Si gadis penyuka senja sedang membaca kembali apa yang telah ditulisnya selama ini. Tak lain dan tak bukan isinya mengenai sosok yang selama beberapa tahun ini mengganggu pikirannya.

Sebulan yang lalu, Ana memutuskan untuk menceritakan kisah itu pada salah satu sahabatnya. Ana merasa sudah tidak mampu lagi menahannya seorang diri, dia butuh pendengar tanpa perlu saran, karena Ana hanya ingin sedikit mengistirahatkan hati. Bahkan Ana pernah meminta kepada Tuhan agar dia diberi hati yang baru tanpa perlu mengingat kenangan masa lalu.

Ana memang tidak membutuhkan saran, namun sahabatnya itu adalah pendengar sekaligus pemberi saran yang baik. Tanpa sarannya, mungkin Ana masih sama dengan hati yang tak kunjung sembuh. Dengan sakit yang akan terus menghujani hatinya tanpa diberi persiapan apapun untuk menolak bahkan untuk menyudahinya.

Setelahnya, Ana memutuskan  menghentikan semua rasa untuk sosok itu. Berhenti mencari informasi tentangnya, berhenti membaca bait demi bait yang pernah ia tulis. Menyimpan buku diarynya di kotak dan tak pernah mau lagi membukanya.

Ana siap memulai hidup dengan lembaran baru, berganti buku diary misalnya. Menikmati senja di sore hari, menikamati hujan yang mengguyur tubuhnya hingga basah. Ana merasa menemukan dirinya yang dulu, entah yang terjadi sekarang memang murni atau hanya kamuflase untuk menutupi kesedihan yang semakin tak terbendung. Hingga suatu hari, tepat sehari sebelum tahun baru 2019. Tembok yang sedang ia bangun sejak dulu hancur lebur, ia bertemu dengan sosok itu. Hanya bertemu, membuat hatinya yang rapuh makin rapuh.

Seperti memutar kejadian tahun lalu, mata mereka sama-sama bertemu. Keduanya tidak melengkungkan bibir. Entah berusaha fokus pada objek yang dipandang, atau hanya Ana yang berusaha melukakan semuanya. Berusaha untuk tidak merasakan apapaun. Namun, semuanya sia-sia.

Kini, Ana merasakannya lagi. Kesedihan dan kehancuran, Ana terbiasa merasakannya. Namun kali ini rasanya begitu dalam. Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan. Ana memang tidak menangis, namun hatinya sesak.

Esoknya Ana berusaha menyembuhkan hatinya sendiri. Menyadarkan dirinya bahwa cinta tidak harus dibalas dengan cinta pula, biarkan rasa ini menjadi kenangan. Menulis kata demi kata yang terlintas dalam pikirannya.

Telah Ana tulis semua yang ia rasakan. Dengan harapan hatinya akan jauh lebih baik. Namun, rasanya telah hilang. Rasa cinta yang pada awalnya ingin memiliki sosok itu, berubah menjadi rasa cinta yang mulai mengerti akan arti keikhlasan.

Teruntuk kamu,

Dengan atau tidak adanya dirimu, aku akan baik-baik saja

Aku belajar untuk mengikhlaskanmu

Asal kau tahu, sampai saat ini

Hatiku masih ada untukmu

Namun ku sadari, semuanya sia-sia

Ditakdirkan bersamamu ataupun tidak

Hatiku telah siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang jauh lebih menyakitkan

 

Teruntuk kamu,

Saat ini atau bahkan selamanya

Aku dan kamu berada dalam jalan yang berbeda

Biarkan aku berjalan di jalanku sendiri tanpa mengingatmu

Kubiarkan engkau pergi lagi

Dan terima kasih atas cinta yang kau berikan

Atau hanya aku yang merasakan

 

How do you feel about this chapter?

2 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
ALUSI
9788      2325     3     
Romance
Banyak orang memberikan identitas "bodoh" pada orang-orang yang rela tidak dicintai balik oleh orang yang mereka cintai. Jika seperti itu adanya lalu, identitas macam apa yang cocok untuk seseorang seperti Nhaya yang tidak hanya rela tidak dicintai, tetapi juga harus berjuang menghidupi orang yang ia cintai? Goblok? Idiot?! Gila?! Pada nyatanya ada banyak alur aneh tentang cinta yang t...
BUMI TANPA MENTARI
559      355     3     
Short Story
Bumi menanti Mentari kembali. Dia berjanji takkan membiarkan gadis itu berjuang sendiri lagi.
Far From You
369      256     1     
Short Story
"Seseorang yang harus kamu perjuangkan, haruslah orang yang pantas untuk diperjuangkan" -Alvaro Alvina, seorang siswi SMA yang berhati baik dan berwajah cantik merasa kecewa dengan mantan pacarnya. Namun selain kecewa, setelah ia putus dengan pacarnya, ia berhasil berubah dan mengetahui arti cinta yang sebenarnya.
Search My Couple
561      320     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Semut dan Coklatnya
742      434     4     
Short Story
Aku prajurit dan ia ratunya. Apakah aku harus melawan takdir untuk bisa memilikinya?
Bersyukurlah
435      304     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
Diary Pandemi
268      195     1     
True Story
Gue tahu, masa pandemi emang nyusahin. Tapi jangan lupa buat tetep senyum dan bahagia. Percaya deh, suata saat nanti pasti bakal ketemu titik terang yang bisa mengubah hidup kalian.
Burn In Tears
212      189     0     
Short Story
Semua tanda bahwa kita pernah saling tergila-gila nyaris tandas dibakar air mata. Aku, jadi tanda yang paling lama menghadapi mati dan hilang.
Don't Leave Me
412      275     0     
Short Story
Dia selalu bersamaku, selalu menemani hari-hariku. Tapi, maaf, aku harus pergi dengan yang lain. -Clara-
I'm A Sunset
395      285     3     
Short Story
Banyak hal yang tidak bisa dipaksakan. Salah satunya adalah cinta.