Read More >>"> STATUE, I Love You...
Loading...
Logo TinLit
Read Story - STATUE, I Love You...
MENU
About Us  

"Pagi Dewi," sapa rekan kerja di kantor.

"Iya pagi," balasku dengan senyuman terpaksa.

Mungkin mereka berpikiran ada sesuatu hal yang sedang terjadi padaku, yes right! Bener banget. Ini semua tak lain adalah karena keputusan Pak Taufiq yang mengharuskan aku dan Simo kembali berpartner.

Kenapa harus Simo sih? Kan bisa partner sama Kak Dito? Pak Reno? Tika? Fina? Kak Reza juga, kenapa harus cuti sih? Iiissshhh nyebelin.gerutuku sembari menatap laptop sesekali mengetik laporan.

Jam di dinding tercetak angka 11.02, sudah jam segini tapi pekerjaanku terbengkalai.

Ini semua gara-gara Simo.​​ucapku merapikan meja kerja yang berantakan, lalu mengetik laporan.

"Mbak Dew, ayo kantin." ajak Fina masuk ke ruang kerjaku.

"Loh? Lu kenapa gak maksi? Udah, ayo maksi dulu. Ntar gue bantu deh kerjaan lu." Tika menggeret tanganku mengajak ke kantin.

Setibanya di kantin, Fina memesan makanan dan minuman sedangkan aku dan Tika duduk menunggu di kursi kantin yang letaknya di pojokan.

Dari kejauhan, pandangan mataku tertuju pada Simo yang sedang makan siang bersama Kak Ical, Kak Reza, Kak Reno dan Pak Rudi. Simo tertawa terbahak-bahak, melihat ekspresi Simo membuatku seketika tersenyum.

Jujur, baru kali ini aku melihat Simo bisa tertawa seperti itu. Tawanya seperti lepas tidak ada beban. Tidak seperti biasanya, tawa yang kaku dan hanya formalitas saja.

"Hei Dew...." panggil Tika sembari memukul tanganku.

"Heh, apa Tik?" tanyaku gelagapan.

"Lu ngapain? Senyumin apa sih?" tanya Tika penasaran, ia kemudian menoleh ke arah yang aku lihat.

"Ciyeee, jangan dilihatin Mbak Dew, Simo emang udah berubah, sepertinya dia berubah sejak pertengkaran hebat kalian deh." tutur Fina sembari meletakkan makanan.

"Iya, Simo sekarang udah banyak berubah." imbuh Tika.

"Jangan-jangan perubahan Mas Simo karena love kamu Mbak Dew." ucap Fina terkikik.

Uhukk

Dengan sigap Simo memberikan air mineral yang masih bersegel kepadaku.

"Makasih." ucapku sembari membuka tutup botol kemudian meneguknya.

"Sama-sama," balas Simo tangan kirinya mengambil sesuatu dari dalam saku celananya.

Simo mengusap sisa makanan yang belepotan di sekitar mulutku, tangannya gemetaran membuat hatiku berdebar jantung serasa copot.

Gak-gak, ini perasaan apa sih? Jangan bilang ini cinta? Gak-gak. No way. Ah palingan ini cuma reaksiku aja.gumamku.

Aku dan Simo saling memandang, bahkan suara riuh di area kantin kita abaikan. Simo tersenyum sebelum akhirnya meninggalkanku, meninggalkan debaran hati yang semakin menggebu, seolah di dalam dada berlarian hendak keluar.

Aku berusaha menyembunyikan perasaan yang belakangan ini kurasakan, hanya Rika-sahabatku yang mengetahuinya.

Simo acap kali cemburu saat aku ngobrol dengan rekan kerja cowok, sempat ia marah pada Vino teman kampusku karena mengantarkanku pulang larut malam.

Perhatian dan kecemburuan Simo semakin hari semakin tergambar jelas di raut wajahnya, sayangnya ia tidak mau mengatakan sejujurnya. Berbagai cara kulakukan, nyatanya ia tak kunjung mengungkapkan sampai akhirnya Ijazah Sarjana Akuntansi Negara dari STAN kudapatkan.

Dorongan dari rekan kerja di kantor seolah tidak berhasil, nyatanya di kursi tunggu Bandara aku tidak melihat Simo menampakkan batang hidungnya.

20 menit berlalu, Simo tak kunjung juga datang.

"Sepertinya hanya aku yang merasakan cinta, sebaiknya cukup ku pendam saja rasa ini. Aku juga tak punya nyali untuk memulai, apalagi Simo selama ini seolah tak menggubris kode-kode yang kuberikan."

 

 

 

Tags: FFCW2 Galau

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Bahagia, Sungguh..!
408      287     2     
Short Story
Aku yakin pilihanku adalah bahagiaku mungkin aku hanya perlu bersabar tapi mengapa ingatanku tidak bisa lepas darinya --Dara--
Love Arrow
376      243     2     
Short Story
Kanya pikir dia menemukan sahabat, tapi ternyata Zuan adalah dia yang berusaha mendekat karena terpanah hatinya oleh Kanya.
Sebuah Jawaban
363      257     2     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
Menunggumu
380      243     4     
Short Story
Jika menunggumu adalah cara untuk membuatmu kembali bersamaku, aku akan menunggumu. Untuk waktu yang lama pun aku tak peduli, aku akan menunggumu...
#FFWC2 Wish
386      264     3     
Short Story
Cerita ini dibuat untuk kontes FFWC2 bersama Lokamedia
The Second Lady?
412      293     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
Cinta Dalam Diam
357      238     3     
Short Story
Cinta dalam diam memang cinta paling tulus, karna tak mengharapkan balasan atas perasannya.
ANSWER
653      391     6     
Short Story
Ketika rasa itu tak lagi ada....
Jawaban
345      215     3     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
Melankolis
2795      1023     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...