Aku Daisy, dan ini cerita tentang cinta pertamaku.
Waktu itu aku kelas 3 SMP mendekati ujian nasional ketika aku merasakan ada yang berbeda. Jika biasanya aku tidak merasakan apa-apa ketika mengobrol dengannya, kini tiap aku bertemu pandang dengannya aku merasa seakan-akan lidah ku kelu, jantung ku berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia yang aku maksud adalah teman sekelasku, Dennis. Dia bukan termasuk cowok populer di sekolah hanya saja dia mudah bergaul dengan siapa saja. Sangat berbeda denganku yang merupakan cewek biasa di kelas, dan tidak terlalu dikenal banyak orang.
Aku pikir perasaanku akan hilang dengan sendirinya, apalagi kini sedang disibukkan dengan berbagai tambahan pelajaran. Tapi, aku salah karna tiap hari perasaanku padanya kian nyata. Sampai menjelang kelulusan, aku tidak berani untuk mengungkapkan perasaanku padanya. Hanya lewat selembar kertas aku berani mengungkapkan isi hatiku.
Untuk kamu, pencuri hatiku…
Aku tahu mungkin ini terdengar aneh dan konyol, tapi perasaanku padamu memang nyata. Mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi, dan hanya lewat surat ini aku berani bilang ke kamu kalau aku ada rasa sama kamu. Aku belum berani memastikan apakah perasaan ini sayang atau cinta, hanya saja aku yakin jika perasaanku padamu lebih dari sekedar teman.
Aku tak mengharapkan balasan atas perasaanku. Aku hanya ingin kamu tahu tentang perasaanku. Semoga kamu di beri kelancaran untuk meraih cita-cita kamu.
Salam Daisy
Yah, hanya seperti itu yang bisa aku sampaikan padanya. Sampai suatu hari aku menerima pesan dari nomernya yang berisi sebuah janji untuk bertemu dengannya 1000 hari lagi di tempat aku dan dia pernah belajar bersama. Aku tersenyum sendiri membaca pesan itu, bahkan senyum ku tak hilang dari wajahku setelah beberapa hari.
1000 hari bukanlah waktu yang lama menurutku, untuk mengingat hari itu aku membuat origami bangau tiap harinya. Satu origami di satu hari. Aku menjalani hari-hari ku dengan sukacita, meskipun aku dan dia tidak ada kontak sama sekali tapi aku yakin dengan perasaanku.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari kelulusanku bertepatan dengan hari ke 1000 dari janjinya padaku. Setelah selesai menghadiri acara kelulusan ku yang diselenggarakan di salah satu hotel di kotaku, aku segera pergi ke SMP ku dulu masih lengkap dengan kebaya dan make up ku. Aku menyusuri ruang kelas yang kosong, karna ini memang sudah sore.
“Daisy…” panggil Dennis, berdiri di pintu masuk.
“Haii…” jawabku gugup.
“Kamu apa kabar ??”
“Baik. Kamu sendiri gimana kabarnya ??”
“Aku juga baik.”
“Oh yaa aku ada sesuatu buat kamu.” kataku menyerahkan sebuah kotak berisi kan origami bangau yang selama ini kubuat, semuanya berjumlah 1000 buah.
“Ini apaan ??”
“Tiap hari aku buat satu origami bangau, totalnya ada 1000 buah.”
“Daisy aku sebelumnya mau terima kasih sama kamu karna udah tulus sayang sama aku. Tapi, aku juga mau minta maaf sama kamu, karna aku gak bisa bales perasaan kamu. Aku kira dengan ngasih kamu waktu, kamu akan lupa sama aku dan nemuin cinta yang baru. Tapi sepertinya aku salah.” tanpa terasa air mataku jatuh membasahi pipiku.
“Kamu jangan nangis. Kita bisa temenan kok.”
Dan hari itu jadi hari terburuk yang pernah aku miliki.