Loading...
Logo TinLit
Read Story - Di Tengah Hujan
MENU
About Us  

Lelaki berambut ikal hitam bernama Irdan ini selalu kerepotan dengan kotak kecil yang setiap pagi terletak di mejanya. Dia harus menjadi orang pertama yang mengisi tong sampah kelas karena kotak itu.

Isinya hanya secarik kertas bertuliskan 'selamat pagi'. Irdan membuang kotak itu tanpa merasa kasihan pada pengirim. Malah Irdan sangat merasa terganggu.

***

Kara, gadis manis dengan style rambut kuncir kuda ini sedang mengagumi seorang cowok kelas sebelah. Setiap hari, Kara rela datang lebih pagi hanya untuk meletakkan sebuah kotak kecil di meja cowok itu.

Berharap dia mendapatkan respon setidaknya balasan satu huruf saja. Percuma. Tidak sedikitpun cowok dingin itu merespon pemberiannya.

Kecewa, sudah pasti. Namun, Kara tetap akan setia mengagumi lelaki itu. Entah sampai kapan Kara akan bertahan dengan rasa terpendamnya.

***

Lima tahun berjalan, mereka sudah memasuki masa perkuliahan. Sayangnya Kara tidak lagi dapat bertemu Irdan, sosok yang ia kagumi sejak kelas 2 SMP.

Irdan telah pindah ke Surabaya untuk melanjutkan Perguruan Tingginya. Sedangkan Kara? Kuliah di salah satu Universitas terkenal di Kalimantan.

Kara kini hanya bisa merindukan cowok itu. Saat hujan turun, Kara menulis sebuah puisi, berharap hujan akan menjadi penyampai puisinya kepada Irdan yang sekarang entah sedang apa.

 

Di tengah hujan, aku melihat bayang semu dirimu.

Aku ingin menyentuh bayang semu itu.

Ah, tapi aku kebasahan!

Siapa yang akan memayungiku?

Tidak ada.

Aku tak ingin berharap banyak kepadamu.

Ini menyiksaku.

 

Suatu saat ingin ia berikan puisi pertama selain ucapan 'selamat pagi' ini kepada Irdan.

Akankah Irdan tersentuh dengan puisinya?

***

Lelaki berambut ikal itu kini berubah dengan tampilan barunya. Terlihat sangat tampan. Ditambah lagi almamater kampus yang ia kenakan, menambah rawak dewasa di dalam dirinya.

Irdan memiliki rencana untuk kembali ke kampung halamannya pekan depan, di mana kenangan masa SMP-nya masih lekat di sana. Terlebih kepada si misterius yang selalu memberinya ucapan 'selamat pagi' dengan kotak yang diletakkan di atas mejanya.

Setelah penerbangan selama 1jam 45menit itu, akhirnya Irdan sampai di kota kecil penuh kenangan ini.

Irdan dijemput oleh mobil pribadi milik ayahnya menuju rumah lama yang pernah ia tinggali selama masa sekolah dulu. Tidak sabar ingin bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya.

Malam pertama di kota kecil ini, Irdan tidak dapat tidur karena memikirkan si misterius yang memberinya kotak pada masa sekolah dulu.

Yang dapat Ia lakukan hanyalah bertanya pada angin malam, "apakah dia masih di sini?"

***

Pagi ini Kara akan berlari pagi. Di sebuah rumah yang ia tahu adalah rumah cowok dingin itu, terlihat ramai. Seorang lelaki ber-almamater keluar dari rumah tersebut.

Jantung Kara berdegup saat itu juga, mendapati bahwa lelaki itu adalah Irdan. Kara ingin menatap lelaki itu lebih lama lagi, tetapi sayang, Kara tidak tahan melihat seorang wanita berambut curly mencium pipi Irdan.

Kara berlari, melewati rumah itu dengan matanya yang sudah memerah.

Pandangan Irdan beralih pada gadis yang baru saja berlari melewati rumahnya. Gadis itu menjatuhkan sebuah kotak kecil. Irdan mengambil kotak itu, di sana tertulis 'isinya bukan lagi selamat pagi'.

Irdan membuka kotak itu tanpa berpikir panjang. Dia mendapati sebuah puisi indah yang menceritakan perasaan seorang perempuan yang selama ini tersakiti.

Tags: ffwc2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 3 0 0
Submit A Comment
Comments (6)
Similar Tags
Milikku
447      310     2     
Short Story
Menceritakannya mudah, Kamu mengkhianati, aku tersakiti, kamu menyesal dan ingin kembali. Mudah, tapi tidak dengan perasaan setiap kali kau ada. Hati ini bimbang, dan sulit bagiku untuk menahannya agar tidak tumbang. ~ *'Soy' dalam bahasa Spanyol memiliki arti yang sama dengan kata 'My'.
BUMI TANPA MENTARI
595      388     3     
Short Story
Bumi menanti Mentari kembali. Dia berjanji takkan membiarkan gadis itu berjuang sendiri lagi.
Hematidrosis
431      293     3     
Short Story
Obat yang telah lama aku temukan kini harus aku jauhi, setidaknya aku pernah merasakan jika ada obat lain selain resep dari pihak medis--Igo. Kini aku merasakan bahwa dunia dan segala isinya tak pernah berpihak pada alur hidupku.
Kenangan
474      347     5     
Short Story
Lala adalah seorang gadis yang mempunyai kenangan sangat pahit dimana kekasih yang sangat dia cintai meninggal dalam sebuah kecelakaan.Semenjak kejadian itu Lala berubah dari gadis periang menjadi gadis pemurung.Bahkan Lala memutuskan untuk tinggal di desa bersama neneknya daripada tinggal di kota.Dengan bantuan neneknya Lala memulai menulis karena memang hobinya adalah menulis.Bagaimana kisah La...
HILANG
542      334     3     
Short Story
Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan.
365 Hari, Aku Bertanya pada Kalian?
699      460     3     
Short Story
Aku akan menceritakan kisahku pada kalian semua. Tidak, tidak. Aku tidak meminta belas kasihan kalian. Wanita seperti ku tidak perlu dikasihani oleh kalian. Karena setelah mendengar ceritaku ini, mungkin kalian akan memberiku kalimat penyemangat yang terdengar basi dan empat menit kemudian kalian sudah melupakanku. Jadi, aku tidak perlu itu semua. Aku hanya ingin bertanya kepada kalian, Apak...
Te Amo
506      355     4     
Short Story
Kita pernah saling merasakan titik jenuh, namun percayalah bahwa aku memperjuangkanmu agar harapan kita menjadi nyata. Satu untuk selamanya, cukup kamu untuk saya. Kita hadapi bersama-sama karena aku mencintaimu. Te Amo.
Bitter Memories
505      348     2     
Short Story
Galau tak selalu tentang cinta. Kegalauan bisa terjadi karena apa saja. Dan inilah potongan kisah hidupku yang penuh kemuraman. Apakah kalian pernah merasakan kegalauan juga? - Shi-An
Tell to The Wind
631      370     5     
Short Story
Kau tahu lagu April milik Fiersa Besari? Aku baru mendengarnya malam ini, yang secara acak diputar oleh pemilik kafe. Dan entah mengapa, terasa begitu menyakitkan.... Mengapa bisa seperti itu? Karena sepertinya, lagu itu merepresentasikan apa yang sedang kurasakan.
Asa Menggenggam Kata
647      368     2     
Short Story
Kalbuku tersayat, mengenang kesalahan yang tak dapat kuperbaiki. Hatiku bimbang, kemana kaki harus melangkah?