Loading...
Logo TinLit
Read Story - Syal Hampa
MENU
About Us  

Merenda hati yang luka tidak semudah belajar cara merajut. Ah, belajar merajut juga sulit, batin Hana.

Pagi ini kedua lengannya sibuk dengan benang yang sesekali membelit jarinya. Terkadang belitan itu membuat hasil rajutannya rapi, terkadang malah nampak mengkerut. Apabila sudah begitu, ingin rasanya Hana menyerah saja.

Sebenarnya ia bisa dengan mudahnya meminta bantuan Mbok Yayu. Hanya dalam hitungan jam, pasti sudah selesai di tangan Mbok Yayu. Wanita paruh baya yang sudah 10 tahun membantu pekerjaan rumah itu, sangat ahli dalam merajut. Dengan telaten Mbok Yayu mengajari Hana yang merengut ingin membuat syal. Namun sekarang, setelah Mbok Yayu melepasnya, ia mulai kewalahan.

Kalau bukan karena tekadnya yang kuat untuk memberikan syal tersebut kepada Andi, mungkin benang yang sudah menjadi separuh syal itu akan ia tarik hingga kembali ke bentuk gulungan benang. Namun ia bertahan hanya demi memberikan sebuah kado valentine untuk Andi, teman sebangku yang diam-diam ia sukai.

Diam-diam suka. Oh, kata-kata itu sungguh mengerikan. Sebuah perasaan yang muncul tanpa diketahui oleh siapapun dan ketika terluka, tidak ada pula yang tahu bagaimana tangis yang mendera.

Hana menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin, Andi tidak mungkin tidak memiliki perasaan yang sama dengan dirinya. Semua kebaikan dan perlakuan spesial yang ditujukan Andi pada dirinya adalah bukti tak terbantahkan dari sebuah chemistry yang tercipta. Dengan semangat 45, Hana pun melanjutkan rajutannya. 

Drrrrttt... 

Hana melirik ke arah ponselnya yang bergetar di kursi. Seketika ia terlonjak dan melepaskan benang dan hakpen yang dipegangnya. Diraihnya dengan cepat ponsel itu. Ia pun langsung menggeser bulatan hijau yang muncul pada layar. 

"Halo?" 

"Hana! Besok lo ada acara, nggak?" Suara Andi ciptakan gelenyar aneh di dalam dadanya. 

"Besok?" Hana yang sedikit gugup merasa harus berpikir cukup lama untuk mengingat besok hari apa. 

"Iya, besok Minggu. Gue mau traktiran. Bisa, kan?" ulang Andi. 

"Bisa!" Hana terlampau semangat saat menjawab ajakan Andi. 

"Sip kalau begitu. Gue tunggu di Cafe Betawi ya," ujar Andi. 

"Ok." Hana menjawab singkat. Namun tiba-tiba saja ia penasaran mengapa Andi ingin mentraktirnya. "Eh, dalam rangka apa lo traktir gue?" 

Hana mendengar suara tawa kecil dari balik ponselnya sebelum ia mendengar Andi menjawab, "Gue baru aja jadian sama Sasa." 

Tidak perlu hujan untuk merasa ada butiran basah yang menghujam di kepala. Tidak perlu juga mendaki gunung tertinggi untuk merasa sesak seakan kekurangan oksigen untuk bernapas. Cukup mendengar pernyataan Andi, mampu membuat Hana lemas seperti seseorang yang kehilangan banyak darah.

Hana tidak sengaja menutup panggilan telepon dari Andi. Diliriknya gulungan benang dan hasil rajutan yang sudah hampir selesai. Ingin rasanya ia membuang syal rajutan buatannya.

 

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
Emily
670      410     5     
Short Story
... aku mencintainya.
LOVEphobia
441      295     4     
Short Story
"Aku takut jatuh cinta karena takut ditinggalkan” Mengidap Lovephobia? Itu bukan kemauanku. Aku hanya takut gagal, takut kehilangan untuk beberapa kalinya. Cukup mereka yang meninggalkanku dalam luka dan sarang penyesalan.
Secret story : ketika akhir cerita tak sesuai keinginan kita.
1607      953     19     
Short Story
Baca ceritanya dan temukan kejutannya. Enjoyyyyyyyyyy.
desire and waiting
396      271     2     
Short Story
Semilir angin menerpa wajah dan helaian rambutku ,,, Ku ukir senyuman yang amat sangat indah dan tulus,, Sambil membawa kotak berwarnag merah dan di hiasi pita berwarna merah muda,,,
Muara
368      269     1     
Short Story
Dunia ku hanya sebatas rindu, kata dan Delta -Muara.
Angan di Atas Awan
1035      502     6     
Short Story
Mimpi adalah angan, manakala takdir tak merestui. Vanya hanya bisa mendekap sendu, di antara kegembiraan dua insan yang bersatu. Dan ikhlas, semudah itukah kata terucap?
Pebruari Yang Dingin
518      335     2     
Short Story
September ku yang hangat berganti dengan Pebruari yang dingin. Teruntuk kamu yang telah pergi bersama hangatnya matahari.
Far Different
813      490     28     
Short Story
Sebagai seorang gadis biasa yang lahir di Guang'An, Guo Yun merasa bahwa mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan Microsoft Guangzhou merupakan keberuntungan besar.
Hematidrosis
416      281     3     
Short Story
Obat yang telah lama aku temukan kini harus aku jauhi, setidaknya aku pernah merasakan jika ada obat lain selain resep dari pihak medis--Igo. Kini aku merasakan bahwa dunia dan segala isinya tak pernah berpihak pada alur hidupku.
1000 Origami Bangau
409      281     3     
Short Story
Origami bangau melambangkan cinta dan kesetiaan, karna bangau hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Tapi, jika semua itu hanyalah angan-angan belaka, aku harus bagaimana ??