Loading...
Logo TinLit
Read Story - Secangkir Kopi dan Sajak Hujan
MENU
About Us  

Tuan berwajah mendung duduk sendirian. Matanya berkabut. Pahitnya bubuk kahwa tak cukup masif menawarkan sakit di dada. Terlihat jelas hancurnya. Porak-porandanya. Yang dicintai sudah berlalu. Mengucapkan kata pamit yang tak sedap di rungu dan kalbu. Setelah setahun bersama dalam keterbiasaan, nonanya hengkang bersama orang lain. Membawa serta sebelah hatinya dan sestoples kue kering sebagai kawan minum kopi yang sebelumnya rutin tiba saban petang.

Di sudut yang berbeda …

Puan beraroma hujan memandangi derai presipitasi di luar melalui jendela kaca. Matanya turut basah, persis hatinya. Pemuda mentari yang menggebuki perasaannya ingkar janji dan mendua. Memercikkan pedih dan perih pada luka yang menganga. Dia paham, mentari dan hujan bukan pasangan yang klop. Keduanya bakal membias menjadi pelangi, kemudian hilang.

"Dua hati yang remuk. Hmmm …."

Satu entitas tak kasatmata memandangi keduanya dengan tertarik. Perasaan dan hati manusia terlalu seru diutak-atik. Jemari panjang berkuku sewarna darah pun menjentik. Sebentar lagi, satu kisah baru akan terbetik.

 

 

"Kopinya, Mbak. Silakan dinikmati."

Si puan mengusap bulir bening yang menggantung di pucuk mata, menoleh.

"Tapi saya nggak pesan, Mbak."

"Memang bukan Mbak yang pesan. Tapi itu, di sana. Katanya buat Mbak yang duduk di sini." Telunjuk sang pegawai kafe mengarah ke seorang tuan berekspresi muram di sudut seberang. Sontak si puan kian bingung, bercampur berang. Siapa laki-laki asing yang begitu lancang?

Kafe ini sepi. Tidak apa-apa bila ada sedikit keributan di sini, batinnya. Dia butuh pelampiasan emosi untuk hatinya yang ringsek.

"Permisi, Mas. Anda yang pesankan kopi buat saya? Maksudnya apa ya? Anda kenal saya?"

Sang tuan menarik diri dari palung kontemplasi. Mendapati gadis asing marah-marah di hadapan membuatnya bingung.

"Maaf?"

"Kopi ini," ucap si puan sembari meletakkan cangkir kopi ke atas meja, "Anda pesankan buat saya? Saya tidak pernah meminta. Dan saya tidak merasa mengenal Anda."

Ini terlalu rumit, alis si tuan bertaut. "Sebentar. Dari tadi saya di sini dan sama sekali nggak memesan apapun buat siapapun kecuali kopi ini," dia menunjuk cangkir kopinya yang tinggal separuh dan sudah tak lagi beruap, "untuk diri saya sendiri."

"Tapi tadi kata Mbak pelayannya, Anda yang pesankan buat saya."

"Pelayan yang mana?" tanya si tuan sembari bangkit.

"Yang it--" Telunjuk sang puan terhenti di udara. Matanya bingung menelusuri sekeliling kafe. Selain karena tak ditemukannya gadis pengantar kopi tadi, dia juga baru menyadari busana gadis itu berbeda dengan seragam pelayan.

"Yang mana?"

Si puan geragapan. "Pokoknya tadi ada yang datang dan bilang begitu." Suaranya mencicit di akhir kalimat. Dia sendiri mulai ragu pada pernyataannya.

"Hmm?"

"Ya …, begitulah pokoknya!" Si puan mendesah, menyerah. "Intinya tadi ada yang datang dan ngasih kopi ini, katanya dari Anda. Tapi sudah nggak perlu. Maaf sudah berlaku nggak sopan dan membuat keributan."

Namun, langkahnya tertahan. Satu tangan kekar menyentuh sikunya.

"Nggak bisa begitu, Mbak." Suara si tuan terdengar. "Saya memaafkan Mbak, tetapi saya perlu prosesi yang lebih sopan buat sebuah perkenalan. Saya Kaffa, dan Mbak?"

Si puan mengerjap. Pelan-pelan rasa panas merambati mukanya.

"Saya Raina."

Semua adegan itu terekam jelas dalam penglihatan sosok wanita yang tak terendus eksistensinya di meja seberang. Dia terkikik senang.

Tags: ffwc2

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
Similar Tags
Sebuah Jawaban
439      319     2     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
134340
676      419     3     
Short Story
"Pada suatu waktu, aku pernah menjadi bagian dari mentari..." "Aku masih akan berkeliaran di sekitarmu tanpa ada yang berubah kecuali perasaan yang dulu kusebut cinta sama seperti Pluto yang dibuang dari solar sistem dan akan selalu berputar mengelilingi matahari..."
No One But You
441      294     5     
Short Story
Sudah seminggu sejak Bram dan Rokku menghubungiku untuk mengajakku kembali tampil bersama mereka. Ya, aku tahu aku keterlaluan dengan secara tiba-tiba menghilang dari Raven Band sejak dua tahun lalu. Tapi itu semua kulakukan bukan tanpa alasan.
Kenangan
474      347     5     
Short Story
Lala adalah seorang gadis yang mempunyai kenangan sangat pahit dimana kekasih yang sangat dia cintai meninggal dalam sebuah kecelakaan.Semenjak kejadian itu Lala berubah dari gadis periang menjadi gadis pemurung.Bahkan Lala memutuskan untuk tinggal di desa bersama neneknya daripada tinggal di kota.Dengan bantuan neneknya Lala memulai menulis karena memang hobinya adalah menulis.Bagaimana kisah La...
For Now
246      206     0     
Short Story
Honestly, it hurts a little Though I'm smiling in front of you
HILANG
543      335     3     
Short Story
Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan.
Rewind
490      344     0     
Short Story
Just because someone doesn't love you the way you want them to, doesn't mean they don't love you with all they have. ©2019 by EttaGurl
ANAGAPESIS #ffwc2
506      351     1     
Short Story
Ini berawal dari harapan yang dipupuk kebiasaan. Oh, sebuah rutinitas yang mengesankan. Harapanku tumbuh, menjulang menantang akanan. . Hingga suatu ketika kenyataan menamparku agar putar halu. Ini tentang kamu.
#FFWC2 Wish
478      333     3     
Short Story
Cerita ini dibuat untuk kontes FFWC2 bersama Lokamedia
He or Them?
678      410     4     
Short Story
Shouta terlihat pintar, tampan dan baik hati ... tapi, Amane merasa sangat sulit menaklukkannya. Sedangkan pria-pria yang tak diinginkan Amane berjejer di depan kelas membawa spanduk bertuliskan berbagai pernyataan cinta para pria itu untuknya. Mana yang akan dipilih Amane?