Loading...
Logo TinLit
Read Story - Power Of Destiny
MENU
About Us  

Pagi-pagi sekali aku mendapat telpon dari rumah sakit kalau Woojin sudah sadar dari komanya. Betapa bahagianya aku mendengarnya. Sesegera mungkin aku dan Lala langsung berangkat ke rumah sakit. Kini aku dan Lala sudah berada di rumah sakit dan kami langsung menuju ke ruang ICU. Untungnya kami sempat bertemu dengan dokter yang menangani Woojin.

" Gimana keadaan Woojin dok? ", tanyaku

"Syukurlah, Pak Woojin sudah sadar dari komanya tetapi kami masih harus memeriksa kondisi badannya secara keseluruhan dan baru lusa bisa dipindahkan ke kamar inap"

"Apakah kami bisa menjenguknya dok?"

"Tentu saja boleh, tetapi satu-satunya ya"

"Baik dok, sekali lagi terima kasih banyak dok"

"Sama-sama"

"Kamu aja yang masuk duluan Lu, aku nunggu di luar aja"

"Sungguh La? Nggak apa-apa aku yang masuk duluan", ujarku yang merasa tidak enak karena harus masuk duluan, bagaimanapun Lala masih pacarnya

"Iya Lu, masuklah"

"Makasih ya La"

Akhirnya aku masuk ke ruang ICU dan aku melihat Woojin sudah sadar tetapi tatapan matanya kosong.

" Woojin", ujarku menyapanya

"Lulu", sahutnya lirih sambil melihat ke arahku

"Syukurlah Woojin akhirnya kamu sadar juga. Terima kasih Tuhan", ujarku tanpa sadar memeluknya sambil menangis

"Aku dimana Lu? Kamu kenapa nangis?", tanyanya masih dengan suara lirih sambil menatap mataku

"Kamu sekarang di rumah sakit Woojin. Kamu sudah lama koma"

"Kamu kemana aja Lu? Kenapa kamu menghilang? Kamu marah sama aku? Aku sayang dan cinta sama kamu Lu", tanyanya sambil memegang tanganku

"Ssst, jangan banyak bicara dulu. Maafkan aku"

"Jawab pertanyaanku dulu Lu. Kenapa kamu minta maaf, harusnya aku yang minta maaf. Kamu masih sayang dan cinta sama aku khan?"

"Nanti setelah kamu dipindahin ke kamar inap, aku akan cerita semuanya, sekarang yang penting kamu cepat sembuh. Aku nggak bisa lama ya, ada Lala di luar. Gantian ya. Lala juga ingin melihat kamu"

"Lala? Lala sudah tau semua tentang kita Lu, aku sudah menceritakan semua sama Lala dan dia kelihatan sangat marah sama aku Lu", ujar Woojin dengan nada lirih dan sedih

"Tenang Woojin, kamu nggak boleh capek dulu. Iya, Lala sudah menceritakan semuanya padaku dan Lala merasa sangat bersalah menyebabkan semua ini"

"Terus? Apakah Lala menyakiti kamu?"

"Aku dan Lala kini sudah menjadi saudara. Lala menyetujui hubungan kita Woojin"

"Sungguh Lu? Sungguh Lala menyetujui hubungan kita? Berarti Lala dan aku sudah resmi putus, iya khan?, tetapi bagaimanapun aku tidak enak sama Lala. Aku merasa mengkhianati hubungan kita"

"Kalau kamu merasa nggak enak sama Lala, haruskah aku yang mundur? dan membiarkan cinta kalian bersatu lagi?, karena bagaimanapun aku juga bersalah disini"

"Kamu kok bicaranya seperti itu. Aku mohon Lu jangan pernah tinggalin aku ya, aku hanya sayang dan cinta sama kamu"

" Iya, aku tau. Aku juga sayang dan cinta sama kamu Woojin. Sekarang yang penting kamu sehat dulu. Udah ya, biar Lala masuk dulu, banyak yang mau Lala omongin sama kamu"

"Lu, tapi nanti kamu masuk lagi khan"

"Iya, paling nanti aku masuk lagi, karena nggak bisa lama-lama dan sering-sering di ruang ICU ini"

"Aku jadi pengen cepat-cepat keluar dari rumah sakit"

"Eitz, belum boleh. Lusa juga kamu masih harus dipindahkan ke kamar inap"

"Aaargh, lama juga"

"Ya udah aku keluar ya"

Kemudian aku menyuruh Lala untuk gantian masuk, pasti banyak yang ingin Lala dan Woojin omongin dan aku memilih untuk menunggu di luar. Dalam hati berkali-kali aku mengucapkan syukur sama Tuhan, kalau Tuhan mendengarkan doaku dengan membuat Woojin sadar dari komanya.

Tidak terasa dua hari sudah berlalu dan hari ini Woojin dipindahkan ke kamar inap. Aku mengurus semua administrasinya dengan memilih kamar vvip untuk Woojin. Awalnya Lala menolak dengan menyuruh aku memilih di kamar biasa aja, tetapi aku tidak mau. Pokoknya aku mau Woojin mendapatkan perawatan yang bagus supaya cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit. Dengan perdebatan yang lumayan, akhirnya Lala menyetujui keputusanku. 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Temu Yang Di Tunggu (up)
19578      4082     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Wannable's Dream
40684      5991     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Perfect Love INTROVERT
10835      2019     2     
Fan Fiction
injured
1501      785     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Surat untuk Tahun 2001
5482      2201     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Ketika Sang Mentari Terbenam di Penghujung Samudera
208      175     2     
Short Story
Tentang hubungan seorang ayah dan putranya yang telah lama terpisah jauh
Can You Be My D?
97      87     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Redup.
722      429     0     
Romance
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja, sebuah kehilangan cukup untuk membuat kita sadar untuk tidak menyia-nyiakan si kesayangan.
Truth Or Dare
9229      1754     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
Secret Elegi
4379      1288     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...