Seluruh pemandangan kota semakin berlarut seiring mobil auto yang kami tumpangi menuju kea rah Charm Office. Melewati Rose Road seluruh area yang kulihat hanya pohon mawar penuh membentengi jalan. Dinding jalan hanyalah pagar dengan sengat elektrik untuk menghindari hewan menyeberang jalan.
Beep Beep… “Status listrik lemah. Segera menuju ke pengisian terdekat.”
“Woah Zig, bagaimana muka Brezznex kalau kita terlambat?” seraya kumengecek waktu.
“Tenang saja. Ada sekotak donat Prisma.” Senyumnya santai.
“Zig, yang kutahu orang Central tidak suka dengan makanan. Lebih bagus uang. Seperti pengalamanku dulu.”
“Hahaha, tenang saja jangan terlalu pesimis. Hal itu juga sudah kusiapkan.”
Terkadang optimisme Ziggy tidak pernah memberiku celah untuk mengeluh. Sangat disayangkan di saat ini yang harus dia hadapi orang dari pusat. Aku bisa paham sebelumnya dia sudah terbiasa mengurus masalah korup dengan bagian inspeksi dari kantor cabang. Hanya kali ini akan menyedihkan kalau dia harus mengalami nasib sepertiku hanya demi karir. Total perhitungan pendapatan bisa berubah minus.
“Niel, apa kau lihat apa yang kulihat?” tunjuknya di jendela mobil.
“Ya, hanya sebuah pohon yang hangus. Ada apa Zig?”
“Bukankah aneh kalau hanya satu pohon itu yang hangus? Selain itu sepertinya tidak hujan semalam bahkan jalan begitu kering.” Tanyanya sambil terus mengamati.
“Zig, daerah ini dekat dengan Slump District, kawasan penuh criminal dan tenggelam dalam kemiskinan.
Paling hanya ulah penduduk sekitar. Tapi poin yang bagus Zig, kemungkinan Charm Office bukan tempat yang ramah.”
“Niel, kulihat pohon yang hangus itu bergerak sedikit. Sepertinya pohon itu hidup!!” Teriaknya keras sambil menunjuk-nunjuk.
“Zig, pohon itu tidak bergerak dan sekarang lebih penting kita tidak berurusan dengan orang pusat. Aku tidak mengenal Breznex sepertimu, tapi pengalamnku dengan orang pusat cukup tidak menyenangkan. Speed Rive, apakah kita bisa berangkat sekarang?”
“Bisa. Permintaan diterima. Tujuan akhir Charm Office dalam 20 menit.”
“Okee…”
“Hey ada apa Niel?” Apa yang kau lihat?”
“Tidak ada Zig, hanya terpikir yang nanti akan kita bahas dengan Breznex.”
Sangat jarang ada orang di sekitar sini. Kalaupun penjahat pasti bukan di siang hari seperti ini. Mungkin barusan hanya halusinasi saja. Atau bayangan orang hanya siluet dari pepohonan. Mungkin hanya pikiranku saja yang tidak terbiasa dengan tempat ini. Semoga Charm Office masih bagus seperti namanya.
Imajinasi si penulis ini sungguh tak terbatas. Banyak sekali istilah2 teknologi dan nama2 monster yg disebutkan. Herannya mengapa si penulis bisa bgt memplot2kan banyak nama jalan, serta kondisi dari setiap pemain di cerita ini pun juga dijelaskan dengan detail perannya sebagai apa. Recomended sih ini buat dibaca, bagi pecinta cerita aksi dan fantasi. Good Luck ya untuk Autor. Ditunggu chapter berikutnya
Comment on chapter Dark Portal : The Pathfinder