Seperti biasanya, setelah berpesta paginya semua pulang tanpa membereskan kamar. “Plok Plok, Robo bersihkan kamarku.” Cukup kukatakan itu saja dan semua beres, tidak sia-sia aku membeli rumah ini.
“Boom Grooaarrr..” tertera panggilan telepon di dinding.
Sial pikirku, Dassel dan Jerry pasti yang berulah mengubah suara notifikasi telepon.
“Hallo ada apa pagi-pagi kamu sudah memanggilku Zig?” muncul muka Ziggy yang sedang mandi di tembok. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihatnya.
“Pagi Niel, ada panggilan darurat dari kantor pusat. Dan juga kita perlu menghadap ke Charm Office.” katanya sambil memakai shampoo.
“Apa maksudmu mereka memindah kantor kita dari pusat ke cabang dengan mendadak!? Mereka bilang tenggat waktunya satu bulan! Apa yang terjadi!?”
“Tidak tahu Niel, aku hanya menyampaikan info dari pusat.” Segera dia memakai handuknya dan bergegas.
“Okay Zig, kita akan urus ini segera temui aku di depan Cosmo Plaza, aku tidak bisa merasakan kopiku setelah mendengar kabarmu tadi. Aku butuh sarapan.”
“Boleh aku pesan burger pedas?” tanyanya sambil memakai celana.
“Bebas, aku tidak mau membayar makan pagimu kali ini.”
Yang kupakai hanyalah seragam tanpa senjata, tidak bagus bila aku tidak berdiskusi dengan Ziggy sebelum berkonfrontasi dengan manajemen Aegis. Lagipula posisiku hanyalah pegawai di lapangan, bukanlah seorang yang makan siang dengan konglomerat sambil membicarakan gossip kehidupan mereka. Tidak ada salahnya memikirkan langkah sebelum ada hal – hal yang buruk terjadi.
Imajinasi si penulis ini sungguh tak terbatas. Banyak sekali istilah2 teknologi dan nama2 monster yg disebutkan. Herannya mengapa si penulis bisa bgt memplot2kan banyak nama jalan, serta kondisi dari setiap pemain di cerita ini pun juga dijelaskan dengan detail perannya sebagai apa. Recomended sih ini buat dibaca, bagi pecinta cerita aksi dan fantasi. Good Luck ya untuk Autor. Ditunggu chapter berikutnya
Comment on chapter Dark Portal : The Pathfinder