Loading...
Logo TinLit
Read Story - Supardi dan Supangat
MENU
About Us  

Supardi dan Supangat kembali lagi....

Pagi ini terasa ceria dan menawan, begitulah batin Supangat karena pagi ini ada yang membayar cicilan utangan kredit panci miliknya, hati Pangat riang gembira bagaikan Tasya si Anak Gembala. Tapi, ketika berpapasan dengan sahabatnya, yaitu Supardi dia melihat ada se-cuil kegalauan dalam muka nya.

“wahai Supardi ku sayang, mengapa dikau bermuram durja ? tidakkah kau lihat langit pagi ini begitu cerah” kata Pangat sambil menunjukkan langit yang sedang mendung dan siap menurunkan hujan kapanpun

“mata lu suekk.. ini mau hujan blo’on  dibilang cerah !” sahut Pardi kesal

“langit boleh mendung, tapi hatimu jangan”

“ihhh geli gue dengernya Ngat”

“sek.. sek kamu ini sebenernya ada apa to Di ?”

“sebenernya begini Ngat.. mantan bini  gue mau nikah lagi”

“loo.. bagus to, apa yang membuat dikau sedih ?”

“gimana gue kagak sedih, lama nggak ketemu mantan bini gue, dia sekarang tambah cakep, kurus, putih, bersih tambah pakai krudung huhhh bikin gue melongo”

“loh.. Prapti sekarang wes pakai krudung to?”

“IYO”

“Wohh beruntung yo seng (seng = yang) dadi bojo ne Prapti”

“BANGKE lu Ngat !! malah manas-manasi gue”

“lha calon bojone Prapti sopo saiki ?”

“pengusaha katanya Ngat, namanya Hendra”

“whooo.. jeneng e ae bagus apik tenan, mesti wong e iki yo ngganteng (ngganteng = tampan) to ?”

Lirikan tajam Supardi langsung mengarahkan ke ulu hati si Pangat

“wushhh.. tatapanmu iku lho, koyo ate ngglinding (ngglinding = menggelinding) bola mata mu”

“gue masih sayang Ngat sama si Prapti”

“lha lak sek sayang nyapo ndisek (ndisek = dulu) kamu tinggalin ?”

“gue udah bosen”

“yowes iku SALAHMU ! MASALAHMU !”

“Eh Ngat.. Ngat.. lu mau kemana, main pergi aja”

“ya aku mau keliling, dagang ini lo akunya, posesif banget to kamu Di” sambil senyum genit

“tak gampar mau lu Ngat ! jijik lihat muka lu”

“uh yaudah tak tinggalin”

“eh jangan dong.. gue ikut jualan ya”

“emohhh !!!! (emoh = tidak mau)”

“kenape?”

“entar kagak laku dagangan ku, orang-orang ntar phobia lihat muka mu”

“yaelahhh tega banget sama temen lu”

“wes wes ojo nangis, mukamu tambah uelek lo Di, ayo ayo tak ajak sekali-kali, siapa tau kamu ke-gaet janda”

“emang banyak Ngat jandanya ?”

“banyak sih, tapi kayae yang nolak kamu juga banyak HAHAHA”

“Gue bakar lama-lama dagangan lu ya Ngat”

eit.. berani bakar kagak dapat janda, mau ?”

“suekk”

“hahaha”

Akhirnya dua sabahabat itu berjalan bergandengan (eh enggak deng haha, ntar dikira jeruk makan jeruk yee kan ?) bagaikan Upin dan Ipin yang siap memburu Rembo Atuk Dalang (eh.. memburu janda maksudnya #eh loh)

“yok pancinya yok masih gresss masih mulus masih kinclong, boleh nyicil, yang mau bayar cicilan yo tak terima lo ini” teriak Pangat

“emang harus teriak-teriak gitu ya Ngat?”

“lha iya to PAR, SUPAR.. namanya juga sales

“gue kagak pernah teriak-teriak kalo kerja”

“yo jelas to SUPAR... masa kamu mau teriak ‘yok semen nya yok diaduk, boleh dicicil masih gress masih mulus semennya’ gitu ? dipukul balok kamu sama mandornya!”

“eh tapi boleh deh.. gue bikin tutorial mengaduk dan mencampur adonan semen, ntar gue aplud di youtube”

“iyo.. terus sing lihat videomu siapa ? mentok ya Pak Mandor, terus temen-temen mu tuh si Jabor, Tablak, Engeng sama Trepil”

Pembicaraan double S ini tiba-tiba harus terhenti karena seorang perempuan yang cantik, manis, legit nan lembut (lah ini orang apa kue lapis ?)

“Mas Pangatttt...” teriak dengan genitnya

“eh mbak Deni, Ya Allah makin cantik aja nih” goda Pangat

Mata Pardi langsung melotot seakan bola mata hendak meninggalkan tempatnya

“lho mas Pangat bawa siapa ini ?”

“oh..kacung baru”

Suek si Pangat, temennya sendiri dibilang kacung (batin Pardi)

“eh mbak perkenalkan saya Ardi” sahut Pardi

“nama panjanganya S.U.P.A.R.D.I” timpa Pangat

“Oh.. mas Supardi, pagi mas Supardi” Deni melempar senyum genitnya kepada Pardi

Pardi hanya melongo melihat si Deni, badannya gemetar, jantungnya berdetak lebih cepat, mulutnya bergetar, mola matanya melotot, wajahnya pucat (lah.. ini orang penyakitan apa yak)

“ehh Par, uwes jangan lama-lama natap mbak Deni, entar mbak Deni mimpi buruk lihat wajahmu” ejek Pangat

“eh Mas Pangat apasih, aku malah mimpi indah lo mas ditatap sama mas Ardi” sahut Deni dengan malu-malu

Mendengar ucapan Deni, si Pardi bagaikan terbang kelangit ke tujuh bertemu gatot kaca di awang-awang.

“eh bisa aja mbak Deni ini” Sahut Pardi yang mengukir senyum di wajahnya yang sudah bagaikan romeo yang digoda juliet

“HEHE.. eh ya Allah mas Pangat, aku ini lo mau bayar cicilan panci, malah ngobrol disini. Aku harus cepet-cepet nih mas tadi aku disuruh ke balai desa ada yang mau diurus”

Deni pergi meninggalkan Double S dengan tergesa-gesa dan terburu-buru kemudian berlari kecil menuju ke balai desa

weeee.. wes ayuk keliling lagi” sahut Pangat sambil menyenggol pundak Pardi

“eh bentar-bentar ngat, ini sandal siapa ?”

“lha Cuma 1 doang ?”

“iya Cuma 1 doang” (dipegangnya sandal japit Swall*w berwarna biru oleh Pardi)

“oh aku yakin ini pasti sendal nya neng Deni, bidadariku” sambung si Pardi

taikk kebo (taik kebo = kotoran kerbau)”

heee beneran Ngat, dia sengaja ninggalin 1 sendalnya biar gue nyariin dia, ini dia kode Ngat, KODE !!”

“Kode gundulmu iku ! iya kalo punya mbak Deni, la kalo punya orang gila gimana ?”

“enggak mungkin Ngat, bau kakinya ini lo beda, WANGI” Pardi mencium sekilas sendal biru itu

“wong gendeng (wong gendeng = orang gila) !! ora waras kamu ini Di lama-lama, miris aku. Sandal dicium ! ini lo cium-en ! “ Pangat mengarahkan bokong panci dagangannya ke bibir Pardi

“aduhh sakit ngat, kena gigiku !! Dasar...”

“apa ? mau bilang aku kutu kambing lagi ? huh dasar BUNDAL !!”

“apa tu ?”

“BUdak saNDAL HAHAHA”

“Suek si bokong panci !”

---------------------------------------

 

Bokong Panci akan segera kembali....

Eh salah, maksudnya Double S akan segera kembali......

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dalam Satu Ruang
144      96     2     
Inspirational
Dalam Satu Ruang kita akan mengikuti cerita Kalila—Seorang gadis SMA yang ditugaskan oleh guru BKnya untuk menjalankan suatu program. Bersama ketiga temannya, Kalila akan melalui suka duka selama menjadi konselor sebaya dan juga kejadian-kejadian yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Me & Molla
554      328     2     
Short Story
Fan's Girl Fanatik. Itulah kesan yang melekat pada ku. Tak peduli dengan hal lainnya selain sang oppa. Tak peduli boss akan berkata apa, tak peduli orang marah padanya, dan satu lagi tak peduli meski kawan- kawannya melihatnya seperti orang tak waras. Yah biarkan saja orang bilang apa tentangku,
Kenangan Masa Muda
6929      1919     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
AKU BUKAN ORPHEUS [ DO ]
731      413     5     
Short Story
Seandainya aku adalah Orpheus pria yang mampu meluluhkan hati Hades dengan lantutan musik indahnya agar kekasihnya dihidupkan kembali.
What If I Die Tomorrow?
424      270     2     
Short Story
Aku tak suka hidup di dunia ini. Semua penuh basa-basi. Mereka selalu menganggap aku kasat mata, merasa aku adalah hal termenakutkan di semesta ini yang harus dijauhi. Rasa tertekan itu, sungguh membuatku ingin cepat-cepat mati. Hingga suatu hari, bayangan hitam dan kemunculan seorang pria tak dikenal yang bisa masuk begitu saja ke apartemenku membuatku pingsan, mengetahui bahwa dia adalah han...
Pieces of Word
2610      916     4     
Inspirational
Hanya serangkaian kata yang terhubung karena dibunuh waktu dan kesendirian berkepanjangan. I hope you like it, guys! 😊🤗
Sang Musisi
379      245     1     
Short Story
Ini Sekilas Tentang kisah Sang Musisi yang nyaris membuat kehidupan ku berubah :')
A Ghost Diary
5418      1767     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Hati dan Perasaan
1504      936     8     
Short Story
Apakah hati itu?, tempat segenap perasaan mengendap didalamnya? Lantas mengapa kita begitu peduli, walau setiap hari kita mengaku menyakiti hati dan perasaan yang lain?
Flashdisk
484      321     2     
Short Story
Ada yang aneh dengan flashdiskku. Semuanya terjadi begitu saja. Aneh. Lalat itu tiba-tiba muncul dan bergerak liar pada layar laptopku, semuanya terasa cepat. Hingga kuku pada semua jariku lepas dengan sendirinya, seperti terpotong namun dengan bentuk yang tak beraturan. Ah, wajahku! Astaga apalagi ini?