JUARA DUA
HARI-HARI SEBELUMNYA
Sebelum menerima raport aku yakin kalau misalnya aku akan memegang juara 1 lagi di kelasku.ujian yang kuhadapi berjalan lancar tapi yang cukup membuatku kesal adalah pelajaran tentang kejuruan.banyak dari kelasku termasuk kawan yang sudah keluar dari kelasku pun selalu mendukngku untuk mendapat juara umum.
HARI MENERIMA RAPORT
Udara masik terasa menusuk kulit dan tulang-tulangku,angin sepoi-sepoi masih terasa lembut hari itu.Pada saat seperti itulah aku berangkat ke sekolah bersama anak-anak lainnya yang berada di tempat kakakku.pagi itu,aku sangat bahagia bahkan tiga hari sebelum menerima rapot,jantungku sangat berdetak kencang.setiap kami memerima raport,guru guru mengundang setiap orangtua anak-anak maupun walinya.demikianlah kakakku menjadi wali dari enam orang.dia bertanggung jawab mengambil rapotku,bella,friska,firman,ardi,Gideon.
Seluruh orang tua dipanggil ke GOR (gedung olahraga) sekolah.Kami mengangkat kursi ke sana untuk kursi orang tua.Setelah itu,murid di sekolah itu berbaris bersama untuk memberi arahan misalnya :berapa lama libur dan di sana dipanggil siapa yang akan jadi juara umum.
“Ihh..gimana ini”,gumamku sendiri sementata itu seseorang mendengar suara bisikkku.Aku jadi malu.
“Ngapain kau sedih? Tohnya kamu juara satu di kelas”,kata dia.Aku pura-pura tak mendengar dia.
Tapi jauh dari harapan teman-temanku dan orangtua dan Mam RH,aku juara dua di kelasku.Kakaku tidak mengatakan apa-apa,dia hanya menyemangati kau meski kelihatanyya dia sedih.Aku menangis di depan kelasku tapi karena teman-temanku ikut meyakinkan diriku bahwa aku telah mendapat yang baik,aku pun tak sesdih itu lagi sekarang Semua ada masanya,waktulah yang mengaturnya,meski hari ini aku gagal,mungkin masih ada esok yang menantiku untuk sukses.
Berakhirlah sudah perjalananku di kelas X.Sekarang,aku naik ke kelas XI.SEMOGA SUKES ke depannya.
*****