DIMARAHI
Meskipun sudah kelas sepuluh,masalah tidak pernah menjauh dari hidup kelasku.Malah masalah berhamburan datang menghampiri,bisa diilustrasikan kalo masalah sudah menjadi bunga-bunga di kelasku tanpa masalah,kelasku mungki akan sangat hening.
Besok adalah acara perpisahan kakak kelas yang tamat tahun ini.Acara tersebut dipimpin oleh sekolah dan dihadiri oleh setiap ornagtua.Acara ini juga diatur oleh keanggotaan OSIS.Dalam acara itu,seluruh kelas diminta untuk membuat suatu hiburan untuk ditampilkan besok,misalnya menari,yel-yel,dance,dan bernyanyi.Pokoknya yang menghibur.Semua murid di sekolahku berlatih untuk menampilkan yang terbaik tanpa terkecuali,di samping kelasku terdengar suara gema kor anak TKR (Teknik Kendaraan Ringan).Lagunya sangat enak didengar.Kami tidak mau kalah.Satu hari sebelumnya,kami berlatih keras meskipun lagu kami adalah lagu yang sangat biasa-biasa saja tapi kami ingin melakukannya dengan luar biasa,itulah prinsip kami untuk saat itu,entah apa yang terjadi esok hari.
Seluruh anggota OSIS selalu ingin tampil beda dari murid lainnya meskipun berada dalam sekolah yang sama.Organisasi OSIS mulai melakukan perannya dalam sekolah untuk pertama kalinya setelah dilantik semalam.OSIS tidak memakai seragam sekolah melainkan memakai baju putih dengan bawahan hitam.
Udara masih dingin,awan mengikuti langkahku,desir pasir menyisir sepatu kusutku.Dari rumah,aku,Bella,dan Friska sudah memakai baju hitam putih.Langkah kami sepertiya tergesa-gesa.Ini sudah jam tujuh lewat lima belas menit.Tidak seperti biasa kami selalu berangkat jam tujuh pas atau jam enam kurang,pantas kami sangat terburu-buru.
“Cepatan..”,ujarku kepada mereka
“Gak papa itu…”,kata Bella
“Apanya gak papa….ini hari pertama kita OSIS oon”,kata Friska berada di pihakku sembari mempercepat langkahnya
“Ya..ya?”,kata Bella pura-pura lupa.
“Iyalah..”,kata Friska.Kami bertiga sedikit berlari ke gerbang sekolah.Ehh..nyatanya gerbang sekolah sudah tertutup artinya murid-murid udah pada baris nih…
“Gimana nih..’,kata Bella
“I don’t know”,jawabku seolah-olah tidak papa
“Woi..kita lewat dari sini ajah..’,kata Friska tiba-tiba.
“Ayo”,teriakku bersamaan dengan Bella.Kami bertiga berlari dari gerbang belakang.Tepat sekali ruang kelas Bella ada di belakang.Kami menyimpan tas sekolah di kelasnya dengan membuka jendela yang kebetulan terbuka.”Ayo..ayo”,itulah kalimat yang selalu kami katakan.
Ketika kami bereggas pergi ke lapangan,kami bertiga berhenti melangkahkan kaki ketika melihat anak lain hamper bubar barisan,ternyata benar,itu bukan dugaan kalo mereka sudah apel pagi.”Mentang-mentang jadi OSIS klen”,kata anak-anak lain.”Emang iya”,pikirku dalam hati.”Emangnya itu kami sengaja ha?”,cetus Friska dengan mengepalkan tinjunya.
Kakak kelas beserta orangtuanya mulai berdatangan sedikit demi sedikit tapi tidak semua yang hadir,karena mereka sudah ada yang bepergian entah kemana…..acara pun dimulai.Semua acara berjalan dengan baik.Kecuali satu hal yakni saat pertunjukan kelas.
Ketika penampilan kelasku akan dimulai,seluruh anak dari kelasku keluar dai GOR,untuk merunding sedikit.
“Siapa yang gitari..?”,kata mam RH
“Gak tahu jadinya mam”,kaat Nelsy
“Jadi gimana ini..”,kata mam RH mulai kesal.
“Sahbani,kamu aja yang iringi lagu kiya ya..?”,kata Mam RH sambil menatap Sahbani
Sahbani diam menunduk.Dasar tak bertanggung jawab.kami semua tak tahu bagaimana nanti penampilan kami.Mungkinkah lebih anjlok dari apa yang kami pikirkan saat ini?.
“Sahbani lah..cuman dia yang pintar gitar”,kata Nelsy
“Iya Mam”,kata Sri
Akhirnya yang iringi lagu adalah sahbani.”selanjutnya kita lanjutkan dengan penampilan kelas sepuluh tkj I”,kata pembawa acara.karena rasa malu,tak percaya diri,menyatu menjadi satu,ketika mau maju pun ragu.Itu berkisar lima menit ditunggu-tunggu ama anak lainnya.Ma RH memukul beberapa siswa di kelasku dengan menggunakan tangannya supaya maju.bukannkah itu cukup membuat malu…aish
Lompit tangnmu…,itulah judul lagu yang kami bawa yang menjadi dirigen waktu itu adalah mam RHsendiri.lompit tangnmu..satu dua tiga..yak..,seru mama rh.yang ebrnyanyi hanya beberapa ornag saja bahkan ada yang pura-pura yang nany padahal tidak.di tengah lagu,tidak ada yang bernyanyi.suarnay mati.semua orang menawai kami.Mam RH dengan emosinya menatap kami dengan mata tajam,dia kembali membuka syairnya.lompit tangnmu satu..dua tiga..yak.kami bernayanyi tapi tidak semua,benar-benar membuat malu.setelah penampilan kami selesai,mama Rh memilih untuk diam saking emosinya dia.kami tidak mampu lagi menunjukkan muka di dalam GOR karena malunya.bagaimana tidak,seluruh kelas menampilkanpertunjukan dengans erius kecuali kelasku padahal kami ada perempuan-perempaun.pokonya kami harus siap menerima hukuman.
Keesokan harinya,ketika jam kosong,mam rh memanggil seluruh siswa di kelasku.
“Mayolanda..Mam RH memanggil seluruh siswa dari kelsmu”,kata salah satu kaka kela
“woi..kita dipanggil mam rh waoi..”,panggilku
“Ngapain”,kata mereka
“”entah..”
“ngapain..sih?”,kata Nelsy mengikutiku dan Elisabet pas melangkah keluar dari kelasku.
“Tak tahu…capek kali aku ngomong ahk..”,kata ku dengan nada amat kesal.
“Bha…tinggi kali hatimu..’,kata Nelsy.Terserah dia ngomgng apa,emang benar aku tak tahu kog…
Dari kejauhna,kami telah melihat Mam RH menunggu kedatangan kami di meja piket sekolah.Dia memasang lagu wajah horror.
“Mana yang lain..?”,kata Mam RH
“Masih di kelas Mam..”,kata Nelsy
“Panggil kesini…dasar tak tahu malu”,kata Mam RH berteriak.Aku dan Elisabet berdiri di bawah teriknya mentari hari itu.Wajah kalau aku kepanasan,orang kulitku terbakar sementara Mam RH duduk manis di situ.
“Jangan pasang muka kek gitu Mayolanda…uah kau yang tak ikut nyanyi semalam.OK pigilah k OSIS sana,jangan lagi di kelas sepuluh TKJ satu.”,kata Mam RH dengan kasarnya.Dia tidak tahu kalau semalam itu aku ikut nyanyi bersama mereka.Aku mau menjawabnya tapi sudahlah….dia emang begitu,pikrku dalam hatiku yang dalam.Aku mengeluskan nafasku mendengar kalimatnya.
Nelsy pun membawa teman-temanku yang lain berdiri di bawah terik mentari itu.
“siapa yang tidak ikut nyanyi semalam/”,kata mam rh sedikit mengeraskan suaranya.mereka yang tidak ikut ditunjuk tangan,mereka habis diomeli, tapi dia tak asadar dengan kalimatnya tadi padaku,seharusnya dia menyadari itu.
Man RH hari itu benar-benar mempermalukan kami di depan guru yang lain.Pertama dia menyruh kami menyanyikan lagu wajib nasional sebnayk mungkin,kemudian dia meningglakan kami.dia muncul lagi.
“sudah…kalian duduk di sana ajah”,kata Mam RH sambil menunjuk teras UKS di sekolahku.Kami secara cepat berlari ke sana saking panasnya di bawah teri matahari itu.Mam RH mulai menceramahi kami.Dia menghukum kami lagi,dia menyruh kami untuk memegnag kuping dalam bentu silang.mungkin ini adalah kedua kali aku kena hokum dengan seperti itu.pertama itu saya dapat ketika saya kelas satu SD sudah lama banget.bukan hanya kelasku yang ada diluar kelas saat itu.Di tengah lapangan,anak laki-laki dari kelas sebelas Tkr dua sedang latihan upacara untuk hari senin.Aish…memalukan amat.Tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur.
Kami di suruh duduk di teras uks itu sementara Mam RH duduk dikursi panjang.Dia kembali menceramahi kami.tiba-tiba ia bertanya ama Friska
“Mana buku bendahara?”,kata Mam RH kepada FRiska sang bendahara kelas.
“Hilang MAM..’
“Hilang…?”,kata Mam RH menaikkan suaranya.Friska mengangguk.
“Pigi hormat bendera cepat”,awalnya Friska tidak mau tapi karena MamRH sangat marah,akhirnya Friska dengan langkah yang amat berat,dia pun melangkahkankaiknya ke tengah-tngah lapangan sewaktu ana TKR melakukan upacara.Friska keiatannay sungguh malu tapi ia tidak dapat mengatakan apa-apa.Hrai ini sunguuh sulit untuk dilupakan seklaigus ini sejarahnya Ma RH mempermalukan kelasku,sebelumnya,belum pernah bahkan dia menutupi kekurangan kami.Setiap ada acara misalnya ada pertandingan,pertunjukan,dia selalu menekankan supaya hal seperti itu tak terjadi lagi,kalau misalnya hal itu terjadi kembali,kami harus terima konsekuensinya.Mungkin lebih kejam dari itu.
*****