Read More >>"> Penjagal sam (wajah yang lelah termakan waktu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penjagal sam
MENU
About Us  

Pagi hari yang begitu cerah, tidak sabar untuk menunggu sore itu tiba.

Erl ini hadiah untukmu maaf ibu telat memberikannya , cepat bukalah hadiahnya Erl ibu sudah terlambat kerja,

Baiklah ibu aku buka , wah bagus sekali bu ! sudah lengkap tubuhku ini menjadi hangat setelah leherku ini dililit Scraf dari Toe dan Topi dari Ibu seperti topi seorang pelukis dari italty. Terima kasih ibu hadiah ini sangat berharga pemberian dari orang-orang yang aku sayangi.

Erl Ibu berangkat , hari ini ibu pulang larut malam karena ada pekerjaan tambahan dari keparat atasan yang tidak memikirkan pembayaran upah yang kecil, kamu tidurlah dulu apabila mengantuk tidak usah tunggu Ibu, kunci taruh di bawah pot bunga tempat seperti biasa.

Ibuku , dahulu waktu masih usiaku 8 tahun Ibu mempunyai wajah yang sangat cantik ,wajah yang cerah ,wajah yang selalu dilihat apabila ibu berjalan di keramaian terutama diantara para pria mata keranjang yang selalu menggoda ibu.

Makanya Ayah Jatuh cinta melihat pesona ibu yang terpancar dari senyum paras cantiknya, kalau menurut cerita dari ibu Ayah mengejar dan menyatakan cinta kepada ibu sampai yang ke tiga kali nya baru ibu luluh hatinya sama Ayah, karena melihat ketulusan Ayah bukan hanya sekedar nafsu cinta , tetapi cinta tulus dari hati.

Kalau Ayah mempunya standar wajah biasa saja tidak ganteng dan juga tidak jelek , tetapi ayah orang yang baik hati dan penyayang makanya hati ibu langsung luluh dengan ketulusan Ayah.

Tetapi wajah cerah itu sekarang sudah tidak terlihat lagi karena semenjak ayahku tiada ibu bekerja keras membanting tulang, sampai sekarang kami bisa bertahan hidup dari kejamnya kehidupan di masa perang, wajah yang termakan waktu.

Ayah meninggal pada saat usiaku 8 tahun, usia dimana seorang anak masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah , begitupun dengan Ibu yang masih membutuhkan seorang suami untuk saling membantu dan menjaga keluarga , karena saat itu masih terjadi perang .

Kami sangat bersyukur masih bisa ebrtahan di tengah kerasnya kehidupan, saat ini usia ibu masih dibilang tidak terlalu tua sekitar empat puluh tahunan, mungkin apabila ibu seorang yang kaya raya dengan baju yang bagus dan perawatan wajah yang teratur serta tidak memikirkan akan makan apa esok hari , pasti apabila ada orang yang melihat wajah ibu akan di bilang kakak aku, tetapi nasib berkehendak lain beginilah kehidupan kami, hidup untuk tinggal di atap yang sudah sedikit bocor saja kami sangat bersyukur, ditambah lagi dengan ibu mendapatkan pekerjaan juga kami sangat bersyukur.

Untuk itu aku akan selalu bekerja keras untuk ibu, hanya ibu yang aku punya.

Ibu tidak ingin menikah lagi dengan lelaki dari golongan apapun mau dia kaya atau miskin, pernah suatu ketika ada seorang pria bertemu dengan ibu sampai beberapa kali , kalau melihat pakaiannya pasti dia dari golongan orang kaya, wajahnya pun terlihat tampan.

Tetapi ibu menolak dengan tegas, dari bahasa tubuh ibu terlihat bahwa ibu akan menutup diri untuk Lelaki yang selalu saling berlomba-lomba mendapatkan hati ibu.

Begitulah Ibu seorang wanita yang selalu "SETIA SEHATI" sampai mau memisahkan bahkan setelah maut itupun datang ibu tidak bergeming ke pria lain, dia begitu mencintai Ayah mungkin sampai usia ibu sudah tidak ada di dunia ini lagi.

Kadang aku terus berfikir , sampai usia saat ini belum pernah aku memberikan apapun yang berharga kepada ibu, apakah ibu bahagia atau malah ibu bersedih hati tetapi ibu tidak pernah menunjukan ekspresi sedih di depanku, tetapi aku bisa melihat dengan ekspresi ibu yang tegas demi untuk bisa bertahan hidup,mungkin Tuhan belum memberikan kehidupan yang lebih nyaman kepada kami. 

Tidak terasa waktu sudah hampir jam satu siang , sebaiknya aku istirahat di rumah sambil menunggu waktu sore tiba, karena pelabuhan hari ini sepi sekali sampai saat inipun aku hanya mendapatkan sembilan penny, dari tiga kali mengangkut barang. Biasanya per hari aku bisa mendapatkan tiga puluh lima penny . 

Semoga saja aku tidak kepulesan tidur, dan terlambat menemui Toe.

 

 

continues

 

 

 

 

 

 

Tags: Penjagal-sam

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags