Loading...
Logo TinLit
Read Story - In Love With the Librarian
MENU
About Us  

"Kak Liam, mau kemana?" Anne mengejar Liam yang berada beberapa meter didepannya. Baju flanel kotak-kotak hijau daunnya ikut melambai ketika ia berlari. Anne sedang dalam perjalanan menuju perpustakaan, shift-nya baru mulai di jam 16.00.

"Ke perpus. Kau jaga hari ini?" Matahari sore menyinar terik, namun Anne senang ia berada dalam bayang-bayang Liam yang tinggi sehingga tidak merasakan silaunya matahari.

"Ya, 25 menit lagi. Kalau aku telat, Leyla bakal marah besar." Anne melemparkan tangannya kekiri-kanan tubuhnya. Liam tertawa melihatnya. "Oh ya kak, kemarin ada satu perempuan berambut merah di dekat Bas. Dia siapa ya?"

"Kenapa? Kau cemburu?"

"Ah, aku hampir tidak kenal Bas, kecuali bahwa dia temanmu. Perempuan itu ada di perpus kemarin Kak, sepertinya sifatnya tidak baik, aku curiga." Anne mengurut-urut dagunya.

"Bas benar, kau itu lucu kalau serius." Liam tertawa, kemudian menjelaskan, "dia itu Maria, anak arsitektur tingkat tiga. Pacar Bas yang lain."

"Waaahhh... banyak banget pacarnya!" Anne menekan pipinya dengan kedua telapak tangannya dengan frustasi.

"Menurutmu Bas gantengkah?"

"Dia lelaki sombong yang kebiasaan dituruti semua orang, ia mendapatkan semuanya dengan mudah sehingga memandang semua orang tidak berharga." Anne menyemburkannya cepat-cepat. Ia telah memikirkannya kemarin malam apa yang salah dengan lelaki itu. Langkah Liam terhenti, ia menoleh. Terkesima dengan kesimpulan Anne yang tepat sasaran. Anne tertawa malu-malu, ia baru sadar Liam adalah sahabat Sebastian. "Aku benarkan?"

Lift membawa mereka lantai demi lantai bersama dengan mahasiswa lainnya sampai ke lantai delapan. Begitu masuk ke ruang perpustakaan, perempuan itu disana--Megalo-woman dan genk-nya.

Lily terkejut dan bangun dari bangkunya ketika Anne dan Liam masuk ke ruangan. Anne buru-buru berjalan menuju counter, ia tidak ingin terlibat masalah dengan mereka. Melihat Lily bangun, Maria ikut menoleh kearah tatapan Lily.

"Ah, Liam. Tumben disini." Suaranya lemah lembut mendesah. Anne melirik dari sudut matanya, Maria menghampiri dan menumpangkan satu tangan di pundak Liam yang tinggi sehingga kaosnya yang pendek terangkat memperlihatkan perut yang rata tanpa lemak. Liam tidak menjawab, ia menepis tangan Maria dan berjalan ke rak-rak buku melewati beberapa mahasiswa yang sedang membaca.

Maria memberi isyarat pada lelaki serigala itu untuk menangani anak kutu buku di depannya agar menyelesaikan tugasnya, sementara Lily dan Maria menyusul Liam ke antara rak buku. Kali ini anak kutu buku itu adalah seorang perempuan seumur dengannya.

Melihat kesempatan yang ada, Anne mendekati anak perempuan itu dan langsung duduk disebelahnya, "sedang apa?" Lelaki serigala didepannya terkejut.

"A... aku."

Brak! Lelaki serigala itu menggebrak meja. Anne terlonjak bersama gadis itu. Liam menjulurkan kepala dari balik rak buku, instingnya sebagai asisten dosen membuatnya menghampiri meja Anne. "Ada apa, Anne?"

"Aku baru bertanya apa yang gadis ini sedang lakukan dan dia menggebrak meja." Anne menunjuk hidung si lelaki serigala.

Liam menyipitkan matanya. Kemudian mengambil buku didepan gadis itu dan membolak-baliknya. "Ini buku literatur arsitektur tingkat tiga. Tingkat berapa kamu dik?"

Gadis itu perlahan menatap Liam, "tingkat satu kak."

Liam membanting buku itu diatas meja, Anne dan gadis itu terlonjak lagi di bangkunya. Semua mahasiswa menaruh perhatian pada apa yang terjadi. "Apa maksud kalian menyuruh anak tingkat satu untuk mengerjakan tugas-tugas kalian?" Liam menengok ke Maria, Lily dan lelaki serigala itu. Anne memperhatikan wajah Liam yang marah dan terpesona. Tidak ada yang memperhatikan Bas yang baru masuk ke perpus.

Gadis disebelah Anne tiba-tiba menangis ketakutan. Anne secara refleks memeluknya. "Kalian itu sudah tingkat tiga tapi untuk banyak pelajaran kalian masih tidak lulus, dan ini cara kalian untuk lulus? Dengan memanfaatkan junior? Darimana kalian dapat ide itu?" Liam mendengus. Dari beberapa meja disebelah mereka mahasiswa lain mulai mendapat gambaran akan apa yang sedang terjadi, bahwa si senior tengah membully juniornya.

"Tapi, Bas..." Liam menoleh ke Maria yang membuka suara, "juga begitu." Lanjutnya dengan suara lemah. Kemudian terdiam.

Bas yang tadinya hanya mendengarkan, sekarang berjalan menghampiri. Wajahnya bahkan lebih horor dari Liam yang menangkap basah kegiatan bullying itu. "Kalian, ikut aku." Bas memutar badannya dan keluar dari ruang perpus, diikuti Maria dan genk-nya serta Liam.

Liam menghentikan Anne yang ikut berdiri mendengar perintah Bas. "Kau disini saja Anne, ini akan buruk kalau Bas sudah marah." Anne hanya mengangguk dengan si gadis yang masih dalam pelukannya.

Mereka tidak kembali lagi ke perpus, dan Anne bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.

Bas duduk di kantin biru bersama Liam sejam kemudian. Matahari sore mengubah pemandangan di depan mereka menjadi berwarna jingga sebelum akhirnya malam bergantian menyelimuti. Tidak banyak lagi mahasiswa yang berseliweran karena tidak ada pertandingan atau acara lainnya.

Maria dan genk-nya sudah dibubarkan. Bas marah sekali mengenai penggunaan namanya oleh pacarnya untuk memanfaatkan anak-anak junior. Ia tidak percaya Maria bisa melakukan itu. Dia mulai berpikir apakah pacarnya yang lain juga menyalah-gunakan namanya seperti itu.

"Kau memberi contoh yang buruk untuk pacar-pacarmu Bas, dan ini akibatnya." Liam membuka suara.

Bas menyeka wajahnya dan bersandar pada kursi, "Yeah, aku tau aku salah. Itu hanya terjadi di tahun pertama kuliahku. Selanjutnya aku tidak pernah melakukannya lagi Liam."

"Tapi dengan reputasi setahun itu namamu menjadi momok untuk anak-anak junior. Apalagi jika mereka tau yang membully mereka adalah pacarmu." Liam memijit-mijit keningnya yang pegal.

Bas kalau sudah marah, bahkan Liam yang teman baiknya sejak SMA tidak berani menyelanya. Liam pernah menyaksikan Bas hampir meninju wajah Andrew ketika mencoba melerai pertengkaran pada pertandingan basket di SMA karena tim yang berseberangan dengan mereka menjegal Bas sampai jatuh dengan hidung berdarah.

"Aku akan memutuskan hubunganku dengan Maria besok. Hari ini biar dia memikirkan dulu apa yang sudah terjadi."

"Bukan karena Anne kan?" Liam bertanya, Bas terkejut dan baru teringat kalau tadi dia mampir ke perpus karena ingin mencari Anne dan mempertanyakan kemana dia pergi kemarin setelah pertandingan.

"Bukan." Jawab Bas singkat, memang sudah waktunya ia mencampakkan Maria. "Liam, aku pergi dulu ya, ada urusan yang harus kuselesaikan." Liam mengangguk merespon kata-kata Bas. "Thanks Liam."

Bas ingin menemui Anne, dia sudah di depan lift yang akan membawanya naik, namun setelah memikirkan lagi Bas mengurungkan niatnya. Besok, aku akan menemuimu.

Tags: Twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • YUYU

    @deborahana hugs... terima kasih Deb

    Comment on chapter 21. Semester Baru Bersama Anne
  • siboratukangtulis

    Lanjutttt!

    Comment on chapter 21. Semester Baru Bersama Anne
Similar Tags
Cinta (tak) Harus Memiliki
5654      1432     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
G E V A N C I A
1168      639     0     
Romance
G E V A N C I A - You're the Trouble-maker , i'll get it done - Gevancia Rosiebell - Hidupnya kacau setelah ibunya pergi dari rumah dan ayahnya membencinya. Sejak itu berusaha untuk mengandalkan dirinya sendiri. Sangat tertutup dan memberi garis keras siapapun yang berniat masuk ke wilayah pribadinya. Sampai seorang cowok badboy selengean dengan pesona segudang tapi tukang paksa m...
ONE SIDED LOVE
1536      681     10     
Romance
Pernah gak sih ngalamin yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?? Gue, FADESA AIRA SALMA, pernah!. Sering malah! iih pediih!, pedih banget rasanya!. Di saat gue seneng banget ngeliat cowok yang gue suka, tapi di sisi lain dianya biasa aja!. Saat gue baperan sama perlakuannya ke gue, dianya malah begitu juga ke cewek lain. Ya mungkin emang guenya aja yang baper! Tapi, ya ampun!, ini mah b...
High Quality Jomblo
45326      6339     53     
Romance
"Karena jomblo adalah cara gue untuk mencintai Lo." --- Masih tentang Ayunda yang mengagumi Laut. Gadis SMK yang diam-diam jatuh cinta pada guru killernya sendiri. Diam, namun dituliskan dalam ceritanya? Apakah itu masih bisa disebut cinta dalam diam? Nyatanya Ayunda terang-terangan menyatakan pada dunia. Bahwa dia menyukai Laut. "Hallo, Pak Laut. Aku tahu, mungki...
Untuk Navi
1185      655     2     
Romance
Ada sesuatu yang tidak pernah Navi dapatkan selain dari Raga. Dan ada banyak hal yang Raga dapatkan dari Navi. Navi tidak kenal siapa Raga. Tapi, Raga tahu siapa Navi. Raga selalu bilang bahwa, "Navi menyenangkan dan menenangkan." *** Sebuah rasa yang tercipta dari raga. Kisah di mana seorang remaja menempatkan cintanya dengan tepat. Raga tidak pernah menyesal jatuh cinta den...
School, Love, and Friends
19570      3003     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Aku Mau
11691      2208     3     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Stuck In Memories
15985      3280     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Di Bawah Langit
3262      1028     1     
Inspirational
Saiful Bahri atau yang sering dipanggil Ipul, adalah anak asli Mangopoh yang tak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Namun, Ipul begitu yakin bahwa seseorang bisa sukses tanpa harus memiliki ijazah. Bersama kedua temannya Togar dan Satria, Ipul pergi merantau ke Ibu Kota. Mereka terlonjak ketika bertemu dengan pengusaha kaya yang menawarkan sebuah pekerjaan sesampainya di Jakarta. ...
When the Winter Comes
60791      8207     124     
Mystery
Pertemuan Eun-Hye dengan Hyun-Shik mengingatkannya kembali pada trauma masa lalu yang menghancurkan hidupnya. Pemuda itu seakan mengisi kekosongan hatinya karena kepergian Ji-Hyun. Perlahan semua ini membawanya pada takdir yang menguak misteri kematian kedua kakaknya.