Read More >>"> Aroma Parfum
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aroma Parfum
MENU
About Us  

Pagi ini cuaca yang cukup bagus untuk jalan–jalan. Lalu. Aku segera bersiap–siap dan pergi ke taman pinggir danau. Tak lupa aku membawa peralatan untuk menggambar dan earphoneku. Ya, hobiku adalah menggambar. Setiap perasaan dihatiku ini kucurahkan dengan gambaran. Entah itu berupa pemandangan ataupun berupa aktivitas manusia. Hari ini ingin sekali aku ke sana, sebabnya beberapa hari ini aku di sibukkan oleh tugas sekolah yang setiap harinya selalu bertambah.  Kebetulan hari ini sekolahku sedang libur, maka dari itu aku memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi kesana. 

Sesampainya, aku mencari tempat yang bagus untuk menggambar. Setelah melihat sekitar, bangku pinggir danau adalah tempat yang bagus untuk menggambar. Ku pasang earphoneku dan memutar lagu–lagu yang menjadi favoritku. Setelah persiapan menggambar telah selesai, aku mulai menggambar dengan ujung pensilku ini. Ketika aku masih mengerjakan seperempat gambaran, tiba-tiba aku mencium aroma parfum yang melintas di belakangku. Bagiku aroma ini terasa tidak asing bagiku. Spontan saja aku menoleh  ke belakang untuk melihat siapa yang melintas di belakangku barusan. Namun, ada banyak orang yang telah melintas di belakangku. Aku pun berdiri dan melihat orang-orang di sekitarku. Lalu, aku kembali duduk dan membatin, “aroma itu milik siapaKenapa aku merasa tak asing dengan aroma itu. Seakan–akan ada suatu peristiwa di balik aroma parfum itu.”

Walaupun pikiranku terus memikirkan aroma parfum itu tapi aku tetap melanjutkan gambaranku hingga selesai. Sebenarnya aku ingin menggambar lagi karena aku masih merasa ada yang kurang dari gambaranku. Tapi aku tidak jadi melakukannya karena Mama sudah menghubungiku untuk segera pulang. Segera kubereskan peralatan gambarku dan pergi pulang kerumah. Aku pulang naik sepeda kesayanganku. Menurutku naik sepeda jauh lebih menyenangkan daripada naik alat transportasi lainnya saat hendak pergi ke taman. Lagipula jarak antara taman dengan rumah gak jauh–jauh  amat. 

Sesampai dirumah Mama mendatangiku dan berkata,
 “Kamu siap–siap ya. Temenin Mama ke rumahnya Sabrina. Itu Mamanya udah ngelahirin lagi. Mama pengen liat. Lagian sudah lama kita gak ke rumah mereka. Yuk!”. 

Mendengar itu, aku juga jadi ingin ikut dan ternyata aku lebih semangat dari Mama buat liat adiknya Sabrina. karena terlalu semangat aku jadi menabrak dinding rumah. Ya itulah aku, seorang gadis berumur 17 tahun yang mempunyai semangat yang tinggi hingga tak sadar membuat dirinya sendiri terluka alias ceroboh. Sedangkan namaku Intania Sucita Nugraha biasa di panggil Nia, tapi teman sekolahku memanggilku Intan. Aku sih gak masalah dipanggil apa asalkan itu masih namaku, it’s okay lah. Sabrina sendiri adalah sepupuku. Mamanya baru aja melahirkan anak ketiganya. Maka dari itu, aku sama Mama pengen banget kerumahnya. Sampai tengah malam pun, kami masih di rumah Sabrina. Gimana enggak bayinya lucu banget, pokoknya gregetan terus sama bayinya. Tapi karena sudah tengah malam aku dan Mama nginap di rumah Sabrina dan besok baru pulang. Lagian besok juga masih libur, jadi aku berpikir ”santai aja”.
Waktu telah menunjukkan pukul 01.00 WIB tapi aku sama sekali tidak mengantuk. Ingin pergi ke ruang keluarga takut karena sudah lewat tengah malam. Syukurnya aku membawa earphone, jadi aku mendengarkan lagu aja. Ketika lagu yang kudengar beralih ke lagu selanjutnya, aku teringat kejadian pagi tadi. Dimana lagu tersebut adalah lagu yang juga kudengar pagi tadi. Aku pun memikirkan hal itu kembali. Mencoba mengingat tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan aroma parfum tersebut.

Pada akhirnya aku ingat hal apa yang terjadi padaku yang berkaitan tentang parfum tersebut. Ya, hal itu terjadi ketika aku kelas 7, dimana saat itu aku mengikuti kegiatan les di sebuah bimbingan belajar dekat sekolahku. Aku les setiap hari senin dan kamis sore selama 2,5 jam. Aku berada di kelas yang memiliki murid sebanayak 22 murid. Namun aku bergabungnya telat, aku bergabung ketika program lesnya selesai tinggal 3 bulan lagi. Tapi hal itu tak menyurutkan semangatku untuk belajar disana. Waktu itu aku duduk dibarisan keempat disebelahku hanya ada satu orang cewek dan juga di belakangku ada 3 cowok. Tapi aku sama teman yang di sebelahku itu kesel banget sama cowok–cowok itu. Gimana tidak, kami berdua diganggu terus sama mereka. Entah kursi kami yang didorong–tarik, entah mereka manggil–manggil kami. Pokoknya mereka itu nyebelin banget. Bahkan temanku pernah menangis gara–gara tingkah usil mereka. Mereka juga membuat suasana kelas mejadi sangat ricuh dan berisik banget. Bisa dibilang mereka itu pembuat onar.

Tapi karena kejadian itu juga, aku jadi mengalami hal–hal berkaitan dengan perasaan dan ketertarikan terhadap lawan jenis untuk pertama kalinya. Hanya saja waktu itu aku polos banget dengan urusan yang seperti itu. Sampai pada akhirnya temanku, Vina berkata 
”Intan, kamu nyadar gak sih. Kayanya Raffi suka sama kamu. Liat aja dia sering bangetkan gangguin kamu. Emang sih dia itu orang juga usil ke aku. Tapi kalo ke kamu tuh beda usilnya, kaya nyari perhatian gitu.” 

Aku merasa itu tidak benar bahkan menyangkal apa yang dikatakan temanku itu. Tapi rasa penasaranku sangat besar hingga aku tak segan bertanya pada Raffi tentang apa yang dikatakan Vina padaku. Tapi aku menanyakan hal itu lewat sms aja, sih. Kalau secara langsung kayaknya enggak deh, hehe. Sudah panjang lebar aku mengetiknya dia hanya menjawab satu kata 'oh'. Sungguh kesal banget rasanya. Udah cape ngetiknya eh dia cuma jawab satu kata. 

Hari senin pun tiba, dan akhirnya kami bertemu. Biasa aja sih awalnya. Namun saat jam istirahat. Aku membiarkan  temanku itu pergi duluan karena masih ada hal yang ingin kulakukan di dalam kelas. Tanpa kusadari Raffi masih ada dibelakangku. Setelah ruang kelas hanya menyisakan kami berdua, dia beranjak pergi keluar kelas sambil mengatakan sesuatu yang membuatku bingung. Dia berkata
“Yang kamu bilang waktu itu (sms) emang bener kok.”
 

Jujur aku bingung dengan apa yang dia katakan. Aku juga gak tau harus berbuat apa. Pada akhirnya tak ada yang kulakukan. Aku hanya berperilaku seperti biasa. Iya sih kadang kami juga sms-an layaknya orang yang lagi PDKT tapi hal itu tak lama. Setelah program les berakhir, kami pun tidak pernah lagi berkomunikasi sampai sekarang. 
Aku juga baru ingat kenapa waktu aku mencium aroma parfum itu aku mengingat kejadian saat aku les waktu itu. Itu terjadi karena saat aku pergi ke tempat les itu aku selalu menggunakan parfum yang beraroma persis seperti yang kucium ketika di taman. Jadi tak heran kenapa aku bisa mengingat hal itu lagi. Aku juga pernah membaca sebuah artikel bahwa suatu aroma parfum bisa membangkitkan memori atau kenangan seseorang. 

Mengingat kejadian ini membuatku malu dan rasanya ingin tidur saja. Kulihat baterai handphoneku hampir habis. Maka dari itu aku beranjak dari kasur dan membuka tasku apakah aku membawa pengisi baterai atau tidak. Sudah dapat benda yang kucari, aku charge-lah handphoneku. Belum kulepas tanganku dari handphoneku yang ku pasang di stopkontak, aku merasakan getaran yang kuat dari handphone tersebut. Aku tidak bisa melepas tanganku darinya dan ternyata aku tersengat listrik. Aku sangat ingin teriak memanggil Mamaku yang tengah tertidur. Namun entah kenapa mulut ini sama sekali tak bisa bergerak. Aku pun hanya bisa berpasrah dengan hidup ini dengan menutup mataku. 
Tapi tiba–tiba aku melihat cahaya putih dengan pandangan yang kabur. Aku juga merasa tubuhku sangat terguncang. Hingga aku bertanya–tanya “Ada apa dengan tubuhku? Apakah ini efek dari sengatan listrik tadi atau apakah aku sudah mati meninggalkan dunia ini?” batinku. Tapi aku juga mendengar suara samar-samar Mamaku sedang memanggil namaku. Hingga akhirnya cahaya itu semakin terang dan kulihat terangnya cahaya lampu di langit-langit rumah. Aku juga melihatMamaku yang terlihat kesal padaku. Maka dari itu, aku tanya pada Mama 
“Ma, ini dimana? Mama mukanya kenapa kaya kesal gitu? Apa Nia selamat dari sengatan listrik?” Tanya ku sambil mengusap wajah. 
“Sengatan listrik apa? Sengatan ubur–ubur? Kamu ini Mama bangunin kok susah banget sih! Sudah jam berapa ini kamu belum bangun juga! Coba liatin jendela, harinya sudah terik. Kebiasaan kamu ini, ya kalo sudah tidur udah kaya tidur mati. Biar dibangunin kaya gimanapun susah  banget banguninnya. Udah bangun jangan  tidur lagi!” ucap Mamaku mengomel.

Aku pun bangun setelah mendengar omelan dari Mamaku dan membatin “Pagi–pagi udah di omelin aja sama Mama. Aduh pusingkan jadinya.” Sambilku mengacak–acak rambut. Saat aku menggosok gigiku aku jadi teringat akan mimpiku malam tadi. Entah kenapa setiap aku bermimpi ketika tidur, aku pasti akan ingat saat bangunnya. Ketika memikirkan itu aku jadi berfikir ini pasti gara–gara aroma parfum itu aku jadi bermimpi seperti itu. Bahkan orang–orang yang didalam mimpiku itu aku gak kenal siapa mereka. Hingga akhirnya kutepiskan hal–hal itu dari fikiranku.

Setelah selesai mandi, aku pergi ke kamar Sabrina. Kulihat Sabrina sedang bersiap–siap pergi ke kampus dan dia sedang memakai parfum dan parfum itu memiliki aroma yang sama dengan yang ditaman. Dalam hatiku mengatakan “Kenapa harus parfum lagi? Sudah cukup. Gak mau lagi dengan parfum-parfuman”. Melihat aku yang berada di pintu kamarnya. Dia menyuruhku masuk dan mengatakan sesuatu yang membuatku malu
“Nia, ingat gak tentang parfum ini? Parfum yang isinya kamu siram ke seluruh tubuh kamu waktu kamu baruk masuk SMP. Dari yang isinya penuh sampai habis kamu siramin semuanya ke tubuh kamu. Sampai akhirnya kamu pingsan sendiri karena pusing mencium aroma parfumnya. Hahaha!” ujar Sabrina sambil tertawa. Pada akhirnya yang bisa kukatakan “Duh!” sambil menepuk jidat.

How do you feel about this chapter?

4 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Iskanje
4664      1285     2     
Action
Dera adalah seorang mahasiswa pindahan dari Jakarta. Entah takdir atau kebetulan, ia beberapa kali bertemu dengan Arif, seorang Komandan Resimen Mahasiswa Kutara Manawa. Dera yang begitu mengagumi sosok lelaki yang berwibawa pada akhirnya jatuh cinta pada Arif. Ia pun menjadi anggota Resimen Mahasiswa. Pada mulanya, ia masuk menwa untuk mencari sesuatu. Pencariannya menemui jalan buntu, tetapi ia...
The Last Mask
420      264     3     
Short Story
mimpi itu seperti nyata. gadis itu selalu berusaha bersembunyi. namun waktu membawanya pada hal yang sama seperti perempuan-perempuan di keluarganya
Gossen, Master Of Blades
849      501     1     
Short Story
Gossen was a master of blades that grows up in a small village. To be the strongest creature in the world he must find the 5 magic swords.
Piromaniak
5066      1483     5     
Romance
Dia merubah apiku dengan cahayanya
The Dark Side of Kramati Memory
440      293     1     
Horror
Kira menatap nanar ketika pijakannya bergetar. Di detik berikutnya, gelegar auman singa bergetar kuat di telinga. Ia terperanjat hebat. Perempuan itu mundur perlahan hingga terperosok sendiri di atas tanah. Kini, ia berhadapan langsung dengan bulu-bulu lebat singa yang terus mendekat, seolah menikmati ekspresi ketakutan buruannya. Dalam waktu singkat, ia mengaum tepat di atas wajahnya. Embusan...
My sweetheart senior
15030      2819     3     
Romance
Berawal dari kata Benci. Senior? Kata itu sungguh membuat seorang gadis sangat sebal apalagi posisinya kini berada di antara senior dan junior. Gadis itu bernama Titania dia sangat membenci seniornya di tambah lagi juniornya yang tingkahnya membuat ia gereget bukan main itu selalu mendapat pembelaan dari sang senior hal itu membuat tania benci. Dan pada suatu kejadian rencana untuk me...
Flower
272      230     0     
Fantasy
Hana, remaja tujuh belas tahun yang terjebak dalam terowongan waktu. Gelap dan dalam keadaan ketakutan dia bertemu dengan Azra, lelaki misterius yang tampan. Pertemuannya dengan Azra ternyata membawanya pada sebuah petualangan yang mempertaruhkan kehidupan manusia bumi di masa depan.
AUNTUMN GARDENIA
113      97     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
SiadianDela
7598      2076     1     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...
NIKAH MUDA
2539      901     3     
Romance
Oh tidak, kenapa harus dijodohin sih bun?,aku ini masih 18 tahun loh kakak aja yang udah 27 tapi belum nikah-nikah gak ibun jodohin sekalian, emang siapa sih yang mau jadi suami aku itu? apa dia om-om tua gendut dan botak, pokoknya aku gak mau!!,BIG NO!!. VALERRIE ANDARA ADIWIJAYA KUSUMA Segitu gak lakunya ya gue, sampe-sampe mama mau jodohin sama anak SMA, what apa kata orang nanti, pasti g...