Read More >>"> The Last Mask
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Last Mask
MENU 0
About Us  

“ Kumohon, jangan bunuh aku! Kumohon! Aaaaaa!” keringat gadis itu bercucuran dengan derasnya.

            “ Bangun Ge, kau harus bangun. Cepat sadarlah” ucap gadis itu frustasi di dalam mimpinya. Sekuat tenaga ia berusaha akhirnya gadis itu berhasil terbangun dari mimpi buruknya

            Gadis itu selalu memimpikan hal yang sama, terbunuh di rumah yang ia tak tahu dimana oleh seseorang yang memakai stiletto merah. Langkah kaki perempuan itu terasa begitu nyata. Bahkan mimpi itu terasa begitu nyata. Ia selalu tersadar setiap kali ia memimpikan hal itu. Bahkan di mimpi itu ia selalu berkata “ Bangunlah, kau harus sadar! Kau akan terbunuh kalau kau tak bangun!” itu adalah kata-kata yang selalu keluar dari mulutnya di mimpi itu.

            Nafas gadis itu memburu, ia berusaha mengaturnya. Ia mengacak rambutnya frustasi. Ia sudah lelah dengan yang terjadi padanya. Ia ketakutan, bahwa ia akan bernasib sama dengan semua perempuan di keluarganya. Mati terbunuh, tak tau apa sebabnya, bahkan tak ada jejak sama sekali. Ia adalah satu-satunya perempuan yang tersisa dari keluarganya. Ia berusaha untuk bersembunyi. Namun mimpi itu mengikutinya kemanapun ia pergi

            Hari pun berganti, sang mentari datang menyambut. Ia sangat bahagia setidakknya ia tidak akan tidur, tak akan ada suasana dingin, sunyi dan mencekam seperti malam hari.

“ Lihatlah Ge, rumah itu.” Bisik seseorang ditelinga nya. Namun tak ada orang yang ia kenal disekelilingnya. Yang ada hanyalah orang asing.

“ Gege, lihatlah. Disitu.” Angin seolah mengarahkan pandangannya kepada rumah itu. Gege begitu terkejut. Itu adalah rumah itu. Rumah yang selalu menjadi mimpi buruknya. Ia berlari dengan sangan kencang. Ia langsung mengunci pintu kamarnya. Berharap ia belum ditemukan

Namun ia salah, angin itu berhembus. angin. Angin yang membawa dedaunan maple. Pertanda bahwa ia sudah ditemukan. Dan gilirannya akan segera tiba.

            “ Cukup sudah! Sudah cukup. Aku sudah tak tahan lagi. Tunjukkan dirimu pengecut. Aku tak takut padamu. Ayo! Dasar pengecut!” ucap Gege frustasi sambil terisak. Ia segera pergi kerumah itu. Ia sudah tak tahan lagi. Jujur, rasa takut itu sangat besar namun ia melangkahkan kakinya.

            Rumah itu terlihat seperti rumah yang kesepian. Gege masuk kedalam dengan segala ketakutan. Pintu yang menjulang tinggi berukirkan srigala terdapat pada pintunya. Baru saja ia melangkahkan kakinya dirumah itu bau busuk bercampur bau darah langsung menyeruak di hidungnya.

            “ Keluarlah, kita harus menyelesaikan ini. Kau atau aku yang harus pergi. Keluarrr!” teriak frustasi. Ia menangis ketakutan, namun ia juga sudah lelah.

“ Nyittt…” bunyi pintu lemari itu membuat jantungnya hampir saja keluar. Disana ia melihatnya. Topeng-topeng wajah anggota keluarganya yang terbunuh. Ia menangis melihat itu semua. Melihat generasi perempuan keluarganya yang tragis.

“ Aaaaaaaaa…” teriaknya ketika tiba-tiba mata dari semua topeng itu mengeluarkan darah. Sambil mengeluarkan tangisan ketakutan sambil meminta pertolongan.

            Ia berusaha lari, lalu tiba-tiba langkah nya terhenti. Stiletto merah. Itu dia. Wanita itu. Wajahnya wanita itu pucat pasi. Namun terdapat sayatan-sayatan pisau diseluruh wajahnya.

“ Kau harus mati. Lukas harus membayarnya.” Ucapnya sambil berteriak mengeluarkan asap hitam dari mulutnya dan mencekik Gege.  Gadis itu mati ditangan yang sama. Wanita itu tertawa sambil menghisap darah Gege mengambil wajahnya untuk menjadikannya topeng terakhir.

Tags: thwc18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Flashdisk
455      298     2     
Short Story
Ada yang aneh dengan flashdiskku. Semuanya terjadi begitu saja. Aneh. Lalat itu tiba-tiba muncul dan bergerak liar pada layar laptopku, semuanya terasa cepat. Hingga kuku pada semua jariku lepas dengan sendirinya, seperti terpotong namun dengan bentuk yang tak beraturan. Ah, wajahku! Astaga apalagi ini?
Dekapan Mata Jahat
422      288     1     
Short Story
Suatu malam dia menidurkanku dengan pulas namun seringnya dia mengajakku bermain hingga larut malam
Loteng Rumah Ku
830      503     6     
Short Story
Apakah ada seseorang di atas sana?
Hello Weena
528      297     1     
Short Story
Ada apa dengan gudang itu?
The Halloween Girl
494      346     2     
Short Story
"Jika keajaiban memang ada aku tidak berharap dia kembali, tapi aku ingin bersamanya. Selamanya".
Little Riding Hood Alternative Universe
382      256     1     
Short Story
Little Riding Hood yang harus dihadapkan pada sebuah perintah. Ia tak mampu berkutik untuk melawan karena ia hanya anak pungut, namun perintah yang sederhana itu adalah sebuah ketakutan yang tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Pic Source : -pexels.com/@stacey-resimont-183655 -rs9seoul Edited with : -Picsart Cerita ini diikutsertakan untuk mengikuti thwc18
Kena Kau
443      288     1     
Short Story
Story of Apocrypha
378      232     2     
Short Story
Tahta. Siapa yang tidak tergiur dengan tahta? Apalagi dalam lingkup kerajaan, tahta sangat diidamkan karena dapat menaikkan derajat seseorang. Dendam. Dendam berbeda dengan tahta. Dendam lebih tragis dan bisa menguasai sang pendendam. Seorang putri yang selalu dikalahkan oleh dendamnya, menghancurkan apapun tanpa peduli dengan tahta. Asalkan hasratnya dalam melayani korbannya bisa ...
Trick or Treat!
684      399     2     
Short Story
Malam Halloween ... saatnya untuk "Trick or Treat!"
One Way Or Another
546      394     0     
Short Story
Jangan baca sendirian di malam hari, mungkin 'dia' sedang dalam perjalanan menemuimu, dan menemanimu sepanjang malam.