Loading...
Logo TinLit
Read Story - Death Game (Permainan Kematian)
MENU
About Us  

Saat asyik menelusuri sebuah web, iklan menarik muncul membuat Pierre tergelitik untuk mengklik iklan itu. Iklan tentang permainan kematian. Muncul sebuah pertanyaan saat web itu terbuka. Apa kamu yakin ingin bermain permainan kematian? Pierre langsung mengklik pilihan Yes. Pertanyaan kedua muncul setelahnya. Apa kamu cukup berani? Kalau kamu pengecut, lebih baik urungkan niatmu untuk bermain. Pierre tersenyum menantang dan mengklik Yes. Seperti kuis, muncul beberapa pertanyaan seputar kematian. Dimulai dengan pertanyaan, apakah kamu takut mati? Pierre menjawab yes.

Pertanyaan kedua: Dengan alat apa sebaiknya kamu mati? Pertanyaan itu disertai pilihan jawaban dengan gambar. Ada palu, pisau, pistol dan pecahan kaca. Pierre memilih gambar pistol. Mendadak sebuah video muncul. Pierre terkejut karena tampak dirinya sedang menatap layar komputer. Di belakangnya terdapat sosok berjubah hitam menodongkan pistol ke arahnya. Reflek, Pierre menoleh ke belakang namun tidak ada siapapun disana. Pierre kembali menatap layar komputernya dan suara tembakan terdengar mengejutkan bersamaan dengan gambar darah yang memenuhi layar komputernya. Pierre hampir mengira dirinya tertembak sungguhan. Untungnya ia menyadari bahwa itu semua hanya tampilan video yang menggunakan wajahnya dengan memanfaatkan webcam komputernya. Video itu tampak nyata karena editannya yang sangat bagus. Di akhir video ditampilkan wajahnya yang menghadap layar komputer terkulai dengan mata terbuka. Pierre bergidik ngeri melihat dirinya dalam video itu mati mengenaskan. Ia merasa permainan kematian menyeramkan namun juga menantang.

Pertanyaan ketiga: Kalau kamu harus mati, bagaimana kamu akan mati? Dibunuh orang lain, bunuh diri atau mati kecelakaan? Setelah berpikir keras, Pierre memilih mati bunuh diri. Menurutnya, dengan mati bunuh diri, dia bisa memberikan pesan-pesan kematian atau mempersiapkan diri sebelum mati. Berbeda jika mati dibunuh atau kecelakaan karena pasti mati tanpa persiapan. Setelah mengklik pilihan jawaban, sebuah video muncul. Lagi-lagi tampak dirinya di video itu sedang berada di depan layar komputer seperti yang sedang dia lakukan saat ini. Pierre menunggu munculnya video editan yang menyeramkan seperti sebelumnya namun rupanya tidak terjadi apa-apa. Tidak ada editan apapun. Mungkin error, pikir Pierre.

Pierre melihat pertanyaan selanjutnya. Kali ini, Pierre disuruh menuliskan pesan kematiannya. Pierre sama sekali tidak ada niatan untuk melakukan bunuh diri jadi dia menjawab sekenanya saja. Setelah selesai mengisi jawabannya, sebuah video kembali muncul. Dia sedang menatap layar komputer sama seperti sebelumnya. Setelah beberapa menit tidak terjadi apapun, Pierre mulai kesal. Ia merasa permainan kematian tidak lagi menyenangkan. Saat ia berniat menutup laman permainan kematian, sebuah tulisan berwarna merah darah menutupi layar komputernya. Beranikah kamu bunuh diri sekarang? Permainan ini tidak akan menarik kalau kamu tidak menyelesaikannya. Video call dengan banyak orang tiba-tiba tersambung. Kini ia sedang disaksikan banyak orang yang juga sedang menunggu.

Mendadak suara melengking terdengar. Pierre melihat ibunya terbelalak ngeri melihat ke bawahnya. Pierre mengikuti arah pandang ibunya dan terkejut. Tampak dirinya terkulai di lantai dengan darah di sekujur tubuhnya. Tangannya memegang pistol tampak seperti bunuh diri. Ini pasti tipuan, pikir Pierre. Ia melihat layar komputer yang bertuliskan ‘Congratulaton, You win!’ Dan web permainan kematian menutup sendiri. Hanya memunculkan tulisan pesan kematian yang tadi ditulisnya. ‘Aku bunuh diri karena permainan kematian.’

 

==THE END==

Tags: thwc18

How do you feel about this chapter?

2 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
Hello Weena
590      347     1     
Short Story
Ada apa dengan gudang itu?
Apa ada yang salah denganku?
464      309     3     
Short Story
Apa ada yang salah denganku? Sampai-sampai mereka menatapku begitu tajam.
Silent Scream
752      431     6     
Short Story
Kala hidupmu tak lagi sama.
Bells Flower
432      297     2     
Short Story
Bella mendekati ibunya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan namun tak bisa. Mata sang ibu melotot dengan mulut terbuka, menatap tajam ke arah Bella. Mulut terbuka itu menyemburkan kunyahan kelopak bells flower ke wajah Bella. Bau menyengat dan busuk jadi satu. Seketika Bella bangun dari mimpinya.
Ting Ting Ting
418      297     1     
Short Story
Saya, cuma pengen main~
Partial
432      310     2     
Short Story
Tentang balas dendam yang biasa saja. Tentang niat membunuh seekor babi dengan kebenciannya.
Story of Apocrypha
439      280     2     
Short Story
Tahta. Siapa yang tidak tergiur dengan tahta? Apalagi dalam lingkup kerajaan, tahta sangat diidamkan karena dapat menaikkan derajat seseorang. Dendam. Dendam berbeda dengan tahta. Dendam lebih tragis dan bisa menguasai sang pendendam. Seorang putri yang selalu dikalahkan oleh dendamnya, menghancurkan apapun tanpa peduli dengan tahta. Asalkan hasratnya dalam melayani korbannya bisa ...
Between us
658      368     4     
Short Story
She was here, between us! Yash! Hi! I'm Laura! And i'll kill u.
Denting 12
483      337     1     
Short Story
Tak masalah untukku kapanpun kau singgah. Jika menetap buatlah aku terbiasa. Jika sudah, ya sudahlah aku pasrah.
Bad Dream
485      335     1     
Short Story