“Telat adalah hal yang paling memalukan, apalagi telat mengakui bahwa ternyata ini cinta”
*****
Dengan rasa gugup keira sedikit berlari saat melihat pak satpam yang sedang menutup gerbang sekolah. melihat sedikit celah yang tersisa keira melempar tas nya kedalam area sekolah. seakan ada efek slow-motion yang sedang berlangsung tas milik keira masuk dalam celah yang sempit dan tepat jatuh di halaman sekolah.
"Eiitts, jangan di tutup dulu dong pak, kan saya belum masuk" ucap keira dengan kondisi nafas yang masih terengah-engah, tak lupa tanganya memegangi lutut sebagai acuan agar tetap berdiri juga menahan gerbang yang akan di tutup.
"Ini sudah jam masuk berarti kamu telat" tegas pa satpam.
"Liat pa tas saya sudah di dalam berarti saya ngga telat dong" ucap keira sambil menunjuk ke arah tasnya yang tergeletak.
"kan yang di dalam tas kamu. emang yang mau belajar tas??"
Keira menunjukan jam tanganya yang masih diangka enam lebih lima puluh lima menit, sembari mendorong gerbang agar dirinya bisa masuk "noh pak belum telat, jam saya sesuai dengan wilayah yang asli. jangan buat saya benar-benar telat karna debat ngga bermutu ini." tegas keira setelah berhasil masuk ke sekolah keira mengambil tas nya yang tergeletak di tanah. Kemudian ia melanjutkan aksi lari marathonnya.
Jam sekolah memang lebih cepat lima menit lebih dahulu itu pun di gunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan, ini, itu, dan lainya yap terlalu banyak alasan. menurut keira.
Keira menghentikan paksa kakinya saat sudah tepat di depan kelasnya. untung saja ia tak sampai jatuh karna aksi rem mendadak tadi. Keberuntungan pertama.
keberuntungan kedua adalah bu emil guru matematika yang terkenal disiplin, tegas berbadan gembul itu belum memasuki ruang kelasnya. Keira menyimpulkan tak ada daftar 'hukuman' dalam list yang dilakukan hari ini dan keberuntungan ketiga adalah menurut info yang beredar semua guru sedang melakukan briefing di kantor yang artinya akan ada jam bebas. lumayan bisa buat leyeh leyeh setelah melakukan aksi tadi.
Ternyata benar setelah hujan lebat akan ada pelangi yang muncul. Setelah tertimpa kesialan keberuntungan datang silih berganti. Quotes ala keira.
Keira memasuki kelas sambil menenteng tasnya
"dasar motor biadab" oceh keira
"Lah kenapa dateng dateng lu ngoceh sendiri neng?" tanya akira menanggapi
"tau tuh tumbenan telat" tambah Hamizan.
Keira membuang nafasnya gusar, tak memperdulikan pertanyaan yang mereka katakan.
"jangan salahin motornya, motor disalahin dasar bego" kali ini buka suara akira bukan pula suara hamizan melainkan suara meizar siswa baru yang di anggap membawa malapetaka buruk di awal kedatangannya.
Tak terima dengan ucapan meizar barusan. mulut beo milik keira tak dibiarkan diam begitu saja. pastinya keira sudah merapalkan segala macam kata yang akan membalas ucapan meizar barusan.
"lu bilang apa?? gue bego?? heh! siapa lu sampe ngatain gue bego?? lu cuma anak baru disini, paham!?" cibir keira dengan satu tarikan nafas yang penuh penekanan juga tatapan dingin yang mematikan.
Sejak kedatangan meizar untuk pertama kalinya yang langsung menghantarkan keira pada ruang BK dan hukuman. ia sudah merasa sebal dengan meizar apalagi ditambah harus satu kelas dengannya.
Meizar tak menanggapi perkataan yang keira ucapkan. membalas ocehan orang yang sedang emosi sama saja seperti bicara dengan persetan. Percuma, dari pada menanggapi orang yang seperti sedang kesetanan. Meizar kembali memfokuskan dirinya membaca komik terbaru yang ia beli tanpa memperdulikan keira yang masih kesal denganya.
"iihh dasar nyebelin!" ucap keira gemas.
"ternyata seperti ini rasanya lomba lari marathon" keluhnya keira sambil mengkibas kibaskam tangan ke arahnya.
Kedua kakinya terasa lunglai dan benar-benar pegal. Berlari 500 meter saja sudah sangat melelahkan bagaimana para atlet lari yang bahkan mampu berlari dengan jarak ratusan bahkan ribuan meter. Atau pemain bola yang lari kesana kemari mengelilingi lapangan menggiring menendang dengan ukuran lapangan yang terbilang luas. Oohh itu benar-benar melelahkan.
Membayangkannya saja sudah membuat keira lelah bagaimana jika benar-benar melakukan?? Mungkin akan banyak biru biru yang terdapat di kakinya karna pegal atau bahkan keira menghabiskan satu pack freshcare agar sakit yang ia rasa mereda.
"lu kenapa telat kei?? setau gue senakal nakalnya seorang bintan keira raditha telat adalah hal yang paling dibenci" tanya akira mengulang.
Keira menarik nafasnya panjang lalu meminum aqua milik akira yang berdiri tegak di mejanya sebelum menceritakan hal sial yang menimpanya.
"jadi tuh gini...."
1 jam yang lalu
Keira mengerjapkan matanya beberapa kali. ia ingat hari ini berangkat sekolah sebelum besok libur akhir pekan, namun tak ada sedikit pun tanda tanda dering alarm yang berbunyi dari jam weker nya.
"masih pagi kali yaa, lanjut mimpi deh" beo-nya.
Tanpa berfikir panjang keira kembali menutup tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. yang keira ingat ia sudah memasang alarm juga jamnya tidak rusak. so, untuk apa bangun di pagi buta. seperti itulah yang terlintas dalam benaknya.
Untuk kedua kalinya keira mengerjapkan matanya. namun lagi lagi tak ada tanda tanda dering berbunyi yang menembus pendengaranya. merasa ada yang tidak beres. Keira melihat jam weker yang ada di nakas.
Teriakan histeris langsung memecahkan pintu dunia nyata dan dunia mimpi. Suara alarm dari ponselnya sudah menunjuk jam 06.05. yap itu gila, ternyata baterai jam wekernya sudah habis. mungkin habis di pertengahan malam. pantas saja alarmnya tidak berbunyi.
Keira langsung bangun dan berlari mengambil handuk yang tergantung dan langsung mandi secepat kilat. tanpa makan roti tanpa minum susu. Keira langsung meraih kunci yang tergeletak di lemari bufet miliknya.
karna merasa gugup ia dengan sembarang mengikat tali sepatunya namun efeknya ia jatuh karna tali sepatu terlepas dan terinjak oleh dirinya sendiri.
"ahh, bego" rutuknya.
Tanpa memikirkan lututnya yang membiru keira langsung menaiki motor vario miliknya. memasukan kunci lalu menekan tombol start dan rem secara bersamaan. tak ada tanda tanda motor itu menyala bahkan suara mesinnya pun tidak terdengar.
Keira mengulang lagi namun hasilnya sama tak ada tanda tanda motornya menyala. "apa bensinnya habis??" tanya nya pada diri sendiri.
Keira mengecek bensin di spido motornya juga tangki bensin. dan bensinnya masih ada bahkan hampir penuh.
"kenapa ngga mau nyala??" tanya keira frustasi bahkan hampir menangis
Tak ingin membuang-buang waktu, keira akhirnya memilih menggunakan kendaraan umum. angkot. yap, itu pilihan satu satunya. mau tak mau keira berangkat menggunakan angkot.
Sebenernya bisa saja ia memesan gojek atau grab namun itu terlalu menghabiskan banyak waktu karna menungguinya. jadilah ia memilih angkot.
Di jalan keira benar-benar gelisah, "senakal-nakalnya seorang bintan keira raditha, telat adalah hal yang paling memalukan. Dan gue ngga bakal telat!" kata itu seakan menghantui dan meledeknya kali ini. Keira selalu mengucapkan satu kata itu namun kini akan menimpa pada dirinya hari ini. Mengerikan.
Saat sudah hampir sampai tiba-tiba angkot yang ditumpaki mendadak berhenti. bukan untuk mengangkut penumpang lain. bukan pula untuk menurunkan penumpang. tapi karna angkotnya mogok. yaa, hari ini penuh dengan kesialan. 30 juni 2018. perlu di catat!
Keira menunggu angkot lain bersama penumpang lain yang satu angkot denganya. tapi sekalinya ada angkot yang berhenti semua kursinya langsung dipenuhi oleh penumpang-penumpang itu, tubuh keira yang mungil tersenggol, tertabrak, dan akhirnya terhempas.
Tak mau membuang waktu cuma-cuma keira akhirnya memilih berlari. toh tinggal beberapa meter lagi. yaa, sekitar 500 meter. itupun kata petunjuk jalan.
Setelah sampai di sekolah dirinya sempat debat dengan pak satpam membuat dirinya naik potam saat berhasil masuk Ia juga harus menaiki anak tangga dan melewati beberaa koridor sekolah.
Tak hanya itu jantungnya pun berpacu keras seakan hukuman sudah menanti...
"gitu ceritanya..." kata terakhir yang keira ucapkan setelah menyelesaikan kesialan beruntun yang terjadi pada dirinya.
"omegaaat, keira ku.. alangkah malangnya dirimu sayang" pekik akira.
Keira menjitak kepala akira pelan. kata-kata yang diucapkan bukan terliha seperti berempati padanya tapi lebih terkesan mencela. Akira pantas mendapat jitakan itu.
Akira mengusap usap jidatnya dengan bibir yang sudah maju alias cemberut."sakit" katanya.
"ya, lu malah nyela”
"gue perhatian di bilang nyela. gue bodo amat dibilang ngga peka, dede tuh lelah disalahin mulu" ucap akira dengan nada sok cantiknya.
"ish jijik" desis keira.
"sabar ya zan mereka emang kurbel jadi gitu" ucap hamizan si ketua kelas itu.
"apa lu bilang!!?"
"apa lu bilang!!?"
sentak mereka bersama. Keira dengan suara penuh penekanan sedangkan akira dengan suara cemprengnya. ibarat dalam vokal suara satu dan suara dua yang akan terdengar merdu nan apik, namun yang terdengar kali ini vokal yang gagal, ancur, rusak, yaa kata-kata seperti itu yang mampu mendeskripsikannya.
suara mereka berdua mampu mengalihkan perhatian beberapa siswa yang sibuk dengan kegiatanya. mereka kompak menengok keduanya atau mungkin mereka terkejut karna teriakan cetar tanpa membahana itu.
mereka berdua hanya tersenyum getir, untung saja semua guru sedang briefing. jadi tidak masalah jika mereka berteriak kaya dihutan seperti tadi.
"dasar paketu lambe cabe" ucap akira
"dasar paketu admin lambe turah" tambah keira. Mendengar kata 'lambe' yang baru saja di ucap oleh akira membuat keira mengingat akun gosip terkenal seantero jagad raya itu.
Meizar hanya tersenyum simpul di balik komik yang ia baca sedari tadi. Untuk kesekian kalinya ia melihat perdebatan. Namun beda untuk kali ini, perdebatan kecil ini tersirat lelucon dan kekeluargaan yang hangat di dalamnya.
"Tapi, kenapa lo ngga bareng si akira aja kei?? Tanya hamizan menjeda "kan rumah lo tetanggaan" lanjutnya.
"Oiyaa yaah kenapa gue ngga nebeng lu aja ra??"
"Yeu, pikunerszt. Kan kemaren gue bilang, gue nginep di rumah nenek. Pe'a." Jawab akira sambil memutar bola matanya ke atas.
"Oiyaayahh. Kok gue jadi bego siih??" Tanya keira sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Emang lu bego!"
"Emang lu bego!"
"Emang lu bego!"
Desis akira, hamizan, dan juga meizar serentak. Untung saja keira tidak punya riwayat penyakit jantung. Kalo saja ia menderita pasti sekarang nyawanya sudah di ujung tanduk gara-gara pekikan mereka bertiga.
--ooo--
"Ngga kerasa ternyata lu udah 3 hari sekolah disini" ucap hamizan.
Meizar hanya mengangguk lalu tersenyum ramah ke arah hamizan.
"Lu mau ikut eskul apa zar??" tanya hamizan. kemudian menyeruput es teh manis yang ia beli di salah satu warung di kantin ini.
"Gue sih penginnya basket. Lanjutin eskul pas di sekolah yang dulu" jelas meizar santai namun pasti.
"Lu anak basket!?" Pekik hamizan.
"Ish, gue anak orang elaah" jawabnya dengan nada bercanda.
"Yee lu mah. Yaudah mumpung anggota basket kurang 1 lu masuk aja"
"Kok lu tau sih??"
"Iyaalahh mas kapten gitu" ucap hamizan.ia sengaja menaruh kedua tangannya bersedakep diatas dadanya sambil memainkan keduanalisnya. Menyombongkan dirinya karna jabatan sebagai kapten basket.
"Hahh masa siih??" Tanya maizar tak percaya.
"Muka lo tuh ngga ada pantes pantesnya jadi kapten basket zan" ejek dariel yang baru datang dengan tangan kosongnya.
"Dateng-dateng malah nistain gue, dapet karma dari roy kiroshi baru tau rasa lu" tukas hamizan.
Dariel dan meizar tertawa renyah bahkan sampai terbahak. Melihat wajah hamizan yang cemberut malah membuat kesan lucu. Kapten basket, cemberut?? It's funny.
"Eh, bukanya anggota basket kurang dua?? Kan kemaren josh sama dino resmi ngundurin diri" tanya dariel dengan satu tarikan nafas.
"Kalo nanya pelan pelan kali masbro, spasinya kabur" ujar hamizan.
"Udah jawab aja" sentak dariel.
Hamizan memjawab pertanyaan dariel dengan santai sedangkan dariel dan meizar menyimak apa yang ia katakan.
Dariel juga salah satu anggota basket itu sebabnya ia tahu bawa tim basket kekurangan anggota.
Dariel nama yang terkesan bad padahal cool banget. Ia salah satu anggota basket juga tercatat sebagai murid kesayangan para guru. Wajahnya yang blasteran amerika-indonesia memang menjadi nilai plus bagi kaum wanita. Tak jarang mereka sengaja cari cari perhatian, ada juga yang memberikan surat di loker miliknya namun malangnya surat itu belum terbaca tapi sudah mencium tong sampah. Na'as sekali bukan??
Ada juga yang mengatakan kalau dariel cocok di jadikan selingkuhan. yang pasti perkataan itu tidak keluar dari mulut anak-anak yang tergolong sifat baik, kalem, apalagi anak yang terbilang 'cupu'. Kalimat itu diucapkan oleh manusia yang berasal dari pelanet paprica. Alias cabe cabean.
--ooo--
Seperti istirahat biasanya. Waktu istirahat kedua memang lebih lama dari pada istirahat pertama dan yang terakhir. Karna berpapasan dengan waktu sholat dzuhur. Sekitar 1 jam. "Lumayan lah buat rebahin otak sebentar" tutur keira.
Keira memasang earphone di kedua telinganya menyetel lagu milik meghan trainor yang berjudul just a friend to you. Petikan gitar yang apik ditambah suara lembut milik meghan benar-benar membuat keira dalam zona nyaman.
"Woyy!!" Suara akira mengagetkan.
Sebenernya yang membuat kaget bukan suaranya. toh, sekeras apapun akira berteriak tak akan ada efeknya karna kuping keira masih tersumpal earphone. Yang membuat kaget adalah akira mendorong punggung keira. Membuat ia hampir saja mendapat serangan jantung ringan.
"Ish, akira!! Bikin orang kaget aja!" Omel keira.
"Ck, baru kedatangan gue aja udah kaget gimana kalo malaikan pencabut nyawa coba?"ucapnya
"kalo gue mati gegara kelakuan lo tadi, berarti lo malaikatnya"
"Idih sembarangan" akira menjeda kalimatnya "solat sana kei muka kumel banget kaya ngga pernah kena air wudhu" lanjutnya.
"Lu kalo lagi insaf melebihi batas maximum yaa, ra. orang lagi kena menstruasi disuruh solat. Dasar bego" cibir keira. Ia memasang kembali earphone-nya.
Akira hanya menyengir seperti tak punya dosa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal "mau sebanyak apapun si keira sholat kalo lagi ngga suci yaa percuma. Dasar akira bego" ucapnya dalam hati seakan setuju dengan perkataan yang keira ucapkan tadi.
Keira kembali memasang telinganya dengan earphon. menikmati kembali alunan musik yang ia pilih dari daftar playsit nya.
"Kantin yuk" ajak kiara.
Melihat gerakan bibir akira ia sudah tau apa yang akira katakan. Keira menggeleng dengan malas sambil sesekali ia ikut bernyanyi.
"Keira.. ayooo. Gue laper" ajaknya lagi namun kali ini ia memasang muka melasnya. Keira tak merespon ia bersikap acuh kepadanya.
Merasa terkacangi sifat jail milik akira muncul. Ia memincingkan kedua matanya. Satu.. dua... tiga...
Akira menarik sebelah earphon lalu berlari keluar kelas meninggalkan keira yang pastinya sudah mencak-mencak di dalam. Ia tertawa terbahak-bahak sampai keluar kelas. Bahkan mendapat tatapan aneh dari siswa lain yang lewat didepannya.