Read More >>"> Aslim Kays (Aslim Kays) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aslim Kays
MENU
About Us  

Aslim kays

Namaku Aslim kays, Aku terlahir dikeluarga yang taat agama dan mau belajar agama, itu merupakan harta yang paling berharga buatku, Aku bisa hidup ditengah tengah keluargaku yang begitu bersemangat dalam mempelajari agama meskipun mereka dulunya tidak memiliki sekolah yang tinggi, ini disebabkan kehidupan mereka dulu serba susah, untuk makan saja susah apa lagi untuk bersekolah, sungguh kasihan mereka tapi dengan semangat dan campur tangan Tuhan saat ini kehidupan mereka Alhamdulillah jauh dari kekurangan, dengan keluarga besar kami, seorang nenek berhasil membuat manajemen keluarga yang sampai sekarang Aku belum menemukan keluarga manapun yang bisa sekompak dan seharmonis keluarga kami, yakin haqqul yakin. Alhamdulillah makasi yaa Allah engkau menciptakan hamba untuk bertemu dengan mereka. Aku memiliki empat saudara dan Aku menjadi anak pertama, Aku hidup ditengah keluarga besar, mamaku memiliki saudara sebanyak 11 orang dan mamaku menjadi anak pertama. Subhanallah ini tantangan buatku, Akulah orang nomor satu dikeluarga ini, sekaligus sebagai pemberi contoh yang baik buat adik-adikku. Cucu yang dimiliki oleh nenekku saat ini hampir 60 anak, luar biasa bukan ?? sesuatu yang belum pernah Aku temuin selama merantau dipulau jawa ini . this is amazing wow.

Tamat Sekolah Dasar 027 di kampung kecilku Karungan, Tarakan. Aku melanjutkan Sekolah ke Solo Jawa Tengah. Disana Aku masuk Pondok Pesantren. Mendengar nama Pesantren saja sudah terbayang kuno, kolot, terbelakang, tapi aku penasaran. Nama Pesantrennya yaitu PPMI Assalaam. Sebuah pondok yang megah nan asri. Rasanya senang bisa bersekolah di Pondok tersebut. Aku sekolah di Pondok Assalaam mulai tahun 2003 dan aku wisuda dari Pondok tahun 2009. Aku Mondok selama 6 tahun. Tidak mudah bisa bertahan lama di Pondok jika tidak memiliki kesabaran yang cukup. Sabar jauh dari orang tua, sabar tidak bebas keluar kampus, sabar tidak merasakan dunia luar, sabar menghadapi tipe orang-orang dari berbagai daerah. Oh ya dan di Pondok Assalaam ini Aku bisa menemukan semua teman dari penjuru nusantara bahkan ada pula yang dari luar negeri. Bagiku inilah miniatur sesungguhnya dari bangsa yang besar ini. Semua suku bisa kita temui didalam pesantren.

Pertama kali masuk Pondok Assalaam. Mamaku menanyakan kepadaku, kamu akan Mama masukkan ke Pondok Assalaam solo. Aku pun diam tidak menjawab. Mendengar kata pondok yang terlintas dalam memori otakku yaitu sesuatu yang kampungan, katrok, klowor, tertinggal dengan zaman, celananya ¾, Ustadznya memiliki jenggot yang lebat-lebat, kemana-mana selalu memakai sarung dan peci.

Tidak terbayang pokoknya. Karena rasa penasaran yang selalu tertanam dalam diriku, makanya aku terima saja. Aku mengajukan 1 pertanyaan ke mamaku ketika itu. Aku setuju masuk ke Pondok Assalaam tapi dengan satu syarat. Kata Mamaku apa itu ? aku pun menjawab : aku mau sekolah disana asal Aku tidak hilang. Sesuatu yang konyol kedengarannya tapi itu nyata. Aku dulu takut jika Aku hilang tidak mengetahui jalan pulang. Mungkin karena Aku termasuk korban film yang selalu di tampilkan dalam sinetron-sinetron. Aku dulu suka nonton sinetron mulai nonton Tersanjung, Tersayang dan lain lain haha. Sekarang Aku sangat membenci sinetron. Suatu program yang sama sekali tidak mendidik. Coba para sutradara filmnya mencontoh film “3 idiot” film yang sangat menginspirasi para penontonnya. Disini Aku tidak akan menceritakan banyak urusan sinetron indonesia. Biarkan mereka, entah sampai kapan sinetron itu musnah.

Tahun 2003 merupakan awal petualangku di Pulau Jawa ini. Aku dan keluargaku tiba ke Jawa dengan mengendarai pesawat tentara. Susah di ceritakan rasanya gimana. Cukup aku yang tahu.

Pertama kali menginjakkan kaki di Pondok Assalaam saat pendaftaran santri baru. Lokasi pendaftaran itu terletak di Kompleks 2 Pondok Assalaam. Pondok Assalaam itu ada 2 Kompleks, Kompleks 1 dan Kompleks 2. Sebelum Aku mendaftarkan diri. Aku dan keluargaku terlebih dahulu makan sate madura yang terletak di antara Komplek 1 dan Kompleks 2 dari Pondok Assalaam. Dan Aku minum susu murni yang berjualan disana juga.

Kemudian Aku yang ditemani keluarga pun mendaftarkan diri. Biaya formulir pendaftaran Rp 125 ribu. Kemudian Aku mengisi formulir dan menyerahkan ke panitia pendaftaran. Kemudian Aku disuruh menunggu sebentar. Aku mengantri menunggu giliran untuk tes mengaji, tes kesehatan, tes psikologi.

[Muhammad Aslim] begitu bunyi panggilan dari seorang Ibu panitia. Aku pun mendekat. Lalu si Ibu panitia mengatakan iya silahkan masuk ke ruangan itu, sambil menunjuk ruangan yang di tuju. Aku masuk keruangan, didalam sana Aku melihat rekan-rekan teman seperjuangan sedang di tes. Lalu Aku pun tes mengaji terlebih dahulu. 10 menit berlalu Aku lancar melantunkan ayat suci alquran tanpa ada hambatan dan tidak kagok. Kemudian setelah tes mengaji ada tes lagi yaitu tes imla’ atau dikte bahasa arab. Nah Aku mulai bingung, huruf arab yang Aku tuliskan entah salah atau benar, yang jelas Aku lakukan yang terbaik. Setelah menjalani tes mengaji dan tes menulis huruf arab, tiba saatnya Aku tes wawancara. Pada saat itu seorang bapak-bapak dengan pakaian rapi serta berpeci serambi menampilkan senyum menawan kepada siapa saja yang ada didepannya mulai bertanya kepadaku. Siapa namu nak ? aku pun menjawab tegas Muhammad Aslim pak. Kemudian beliau melanjutkan lagi pertanyaan, berasal dari mana kamu nak ? aku pun menjawab dari Tarakan Kaltim pak (Sekarang sudah menjadi kaltara atau kalimantan utara). Kemudian beliau bertanya lagi kamu saudara berapa orang dirumah ? aku pun menjawab 4 orang pak. Kemudian beliau bertanya lagi, siapa paling galak dirumah ? bapak atau ibu, sedikit kaget dengan pertanyaan si bapak itu, aku pun menjawab ibu pak. Kenapa lanjut si bapak ? lalu aku pun menjawab si mama suka pukulin kami, lalu si bapak bertanya lagi kenapa dipukul ? lalu aku jawab soalnya kami malas-malasan pergi shalat ke masjid. Kemudian beliau tertawa kecil. Kemudian si bapak melanjutkan pertanyaan berikutnya, ibu biasa mukulnya pakai apa nak ? aku pun kaget koq begini pertanyaannya, lalu ku jawab saja pakai sapu pak sambil senyum-senyum kecil. Lalu si bapak berkata oke tes wawancara kali ini selesai. Lalu aku pun keluar ruangan dan menceritakan kejadian unik didalam tadi, lalu mamaku hanya bisa tertawa mendengar ceritaku itu. Kemudian tes terakhir yaitu tes kesehatan, saat itu aku melihat rekan-rekan yang sudah melakukan tes kesehatan keluar ruangan sambil memegang tangan mereka, ternyata darah mereka diambil. Kemudian setelah serangkaian kegiatan pendaftaran telah aku laksanakan tiba saatnya kami pulang kembali ke jogjakarta kampung halaman bapakku. Selang beberapa hari kemudian aku melakukan tes tulis. Aku sedikit bingung mengisi soal-soal psycotes tapi optimis kerjain saja sebisanya, dan setelah selesai tes tulis tiba saatnya adzan dhuhur berkumandang, lalu aku disuruh sama mamaku untuk mengambil air wudhu lalu aku pun shalat berjama’ah dimasjid Jami’ Assalaam.

Seminggu kemudian pengumuman penerimaan santri baru dibuka, saat itu aku sedikit takut juga sih, gimana coba kalau aku tidak diterima untuk bersekolah di Pondok Assalaam, kan kasian orang tua, mereka sudah banyak mengeluarkan uang untuk biaya pendaftaranku ini. Saat itu mamaku yang mengambil surat, kemudian dengan bacaan basmalah yang terucap dari bibir mamaku beliau membuka surat itu dan membaca jika aku diterima bersekolah di Pondok Assalaam. Saat itu senyum pun mengembang dalam wajahku serambi mengucapkan ucapan alhamdulillah tanda syukur kepada Allah SWT. Makasi yaa Allah.

Kemudian setelah itu mamaku pun melakukan daftar ulang, beliau membayar daftar ulang totalnya sekitar 5-6 juta rupiah itu tahun 2003, dalam hati aku berkata banyak banget uang yang mereka keluarkan untuk aku bersekolah disini. Lalu setelah biaya daftar ulang telah beres, kemudian kami pun menuju ketempat pengukuran seragam sekolah serta memesan kaos olahraga. Setelah beres semua, tiba saatnya kami kembali ke Jogja lagi.

Menjelang hari H masuk ke Pondok, dalam hati aku sedikit tidak rela, karena apa ? aku belum sanggup ditinggalin sama mereka. Bahagia bercampur sedih saat itu.

Kemudian tiba saatnya aku masuk ke Pondok Assalaam dengan notabennya resmi sebagai santri baru di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam surakarta. Saat itu namaku resmi tercatat sebagai Santri Assalaam. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, bisa bersekolah di Pondok yang begitu megah dengan masjid yang sangat indah nan besar. Subhanallah. Kampung halamanku sudah jauh tertinggal dibelakang. Kawan-kawan sekolah dasarku sudah sangat jauh tertinggal dibelakang. Inilah saatnya memulai hidup baru, tantangan baru. Liburan nanti kita akan bertemu kembali, pikirku dalam hati.

Menjelang memasuki asrama dan kamar baruku, beberapa hari sebelumnya kami ke Goro Assalaam, guna mempersiapkan segala jenis keperluanku nantinya selama di Pondok, mulai dari peralatan mandi, makanan ringan, milo, dan lain sebagainya.

Kemudian esok harinya tibalah dimana aku harus masuk ke kamar baruku, aku melihat pengumuman di depan asrama, kamarku ada di Rayon 2 kamar No KPA 30. Lalu aku pun masuk kamar itu, belum ada satu orang pun didalamnya, lalu ku pandangi kamar baruku itu, tersusun banyak lemari sekitar 20-an lemari. Kemudian kata mamaku pilihlah lemari yang kamu mau, beliau menyarankan agar aku memilih lemari yang dibawah saja, biar lebih mudah daripada lemari yang di atas karena lebih tinggi dan aku tidak sampai.

Kemudian lemari baruku itu mamaku bersihin dan merapikan dengan menaruh kertas kado sebagai wadah untuk baju-bajuku nantinya agar tidak kotor terkena kayu dari lemari itu. Kemudian setelah rapi, aku pun memasukkan pakaianku kedalam lemari baruku itu.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu “ assalamu’alaikum ” kami lihat orang yang mengucapkan salam itu ada seorang anak laki-laki beserta kedua orang tuanya. Serambi menjawab salam dari mereka, tiba-tiba terpecahlah pembicaraan dari orangtua yang mengetuk pintu itu. Ayo kenalkan ini anak saya namanya Chozin Shiddiq, kemudian aku pun menyalami Chozin. Lalu orang tua kami pun melakukan perkenalan, mulai dari menanyakan asal, tinggal dimana kalau di Jogja, kapan datang dan lain-lain. Chozin merupakan teman pertama aku di Pondok Assalaam. Chozin berasal dari kebumen, dia bercerita jika bersaudara cuman dua orang.

 

Singkat cerita tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam, assalamu’alaikum. Kami yang berada dalam kamar 30 itu pun lalu serentak menjawab, wa’alaikumussalam. Kami melihat ada seorang bapak yang memakai peci ditemani dengan seorang anak yang agak gemuk. Kami pun memasang wajah senyum untuk meyambut mereka. Lalu si  bapak itu pun tanpa basa basi menyuruh anaknya untuk berkenalan dengan Aku dan Chozin. Si anak itu kemudian melayangkan tangannya sambil berkata “ namaku Dedy”. Lalu aku pun menjawab namaku Aslim, dan si Chozin pun memperkenalkan namanya. Itu teman keduaku di Pondok Assalaam saat itu. Dedy berasal dari NTB Lombok. Sekilas aku melihat Bapaknya si Dedy sepertinya taat beribadah dengan peci selalu terpasang rapi dikepala beliau. Kemudian setelah beres semua, aku kemudian keluar dari kamar. Aku dan orangtuaku mengitari halaman Pondok Assalaam yang begitu asri nan nyaman. Kami pergi ke penginapan wali santri, sebelum sampai di penginapan wali santri terlebih dahulu kita mampir untuk makan siang di taman putri Pondok Assalaam. Aku makan mie ayam ketika itu dengan es teh sebagai minuman yang pas ditengah terik matahari siang itu.

Sekembali aku dari penginapan wali santri, aku kembali ke kamar baruku. Disana aku melihat kamarku telah dipenuhi oleh santri-santri baru yang berdatangan, mereka pun memperkenalkan diri mereka, ada Savero-Rizki mereka berasal dari Jakarta, Zulfikar berasal dari Nabire Papua, Mizan berasal dari Semarang, Affan berasal dari Sukoharjo, Himam berasal dari Klaten, Yusuf berasal dari Boyolali, Gunawan berasal dari Irian Jaya dan lain-lain. Tiba-tiba muncul satu orang dengan badan yang besar dan kelihatan lebih dewasa, dia bersama orang tuanya, Firdaus yah nama anak itu Firdaus. Dia berasal dari Pemalang, gaya bicaranya yang ngapak membuat anak-anak kamar pun langsung memanggilnya tegal. Si Rizki dialah pencetus nama Tegal buat si Firdaus.

Satu hari itu merupakan awal perkenalan kami antar satu sama lain sekaligus merupakan awal dari perjalanan kami selama di Pondok Assalaam. Esok hari kemudian sebelum adzan shubuh berkumandang, Aku, Chozin, Rizki, Mizan, Dedi dan anak kamar lainnya sudah bangun dan kita langsung menuju ke kamar mandi guna untuk mempersiapkan diri untuk shalat shubuh. Kita langsung mandi pagi, beeeerrrrr dingin banget pikirku ketika itu. Dalam hati aku berkata “ apakah begini terus hari-hariku di Pondok ini ” sebelum shubuh harus mandi terlebih dahulu, wah berat ini kayaknya. Hari demi hari kita jalanin selalu tepat bangun shubuhnya dan sempat mandi pagi sebelum shubuh, mungkin dikarenakan suasana kamarnya yang masih baru ditambah punya teman baru pula jadinya disiplin banget.

Ada pengumuman atau i’lan berbunyi “ diharapkan kepada santri baru untuk datang ke depan gelora assalaam guna menghadiri masa-masa ta’aruf ”. Acara itu diselenggarakan dari pihak pondok guna untuk memperkenalkan Pondok Assalaam kepada santri-santri baru, dimana laboratorium, ruang belajar, kamar ustadz, ruang ukp/uks dll.

Hari jumat merupakan hari yang sangat sedih buatku, orangtuaku berpamitan kepadaku untuk pulang ke Tarakan Kaltim (Sekarang Kaltara). Aku merasa sangat kehilangan ketika itu. Aku menangis diantara pagar hijau dan mobil travel itu. Mereka hanya berpesan baik-baik disini dan belajar yang rajin, sambil ku cium tangan mereka aku menangis. Dan kulihat mereka pun menangis, lalu kemudian ku lihat mobil travel itu pergi dan aku pun langsung menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat berjama’ah. Di masjid saat shalat sedang berlangsung tiba-tiba aku teringat wajah mamaku dan keluargaku lainnya, dan aku pun menitihkan air mata. Si dedi yang berada tepat di sampingku pun bertanya : mamamu sudah pulang yah ? aku pun menjawab : iyah sudah pulang. Aku pun bertambah nangis, yang mula-mula air mataku sedikit, tiba-tiba menjadi banyak. Lalu si dedi berkata : maaf ya lim, gara-gara aku kamu jadi teringat orangtuamu lagi. Aku pun menjawab : iyah tidak apa-apa. Padahal kejadian itu terjadi saat sedang shalat jumat. masyaAllah sungguh kejadian yang menggelitik  jika mengingat itu semua.

Singkat cerita tiba saatnya santri-santri lama berdatangan masuk ke Pondok Assalaam setelah liburan panjang. Saat itu ada khutbah ta’aruf dari mudirul ma’had (Pemimpin Pondok). Acara tersebut berlangsung di depan gedung olahraga atau sering disebut gelora. Saat itu kami anak kamar 30 sedikit terlambat jadi kami tidak kebagian kursi. Lalu kami berdiri paling di belakang sambil mendengarkan khutbah dari ustadz. Tiba-tiba aku melihat ada kursi kosong, lalu aku menghampiri kursi itu lalu duduk. Selang berapa menit kemudian ada yang menarik aku dari kursi itu, begitu kasar orang itu pikirku saat itu. Setelah kulihat orang itu ternyata dia adalah putra anak kelas 2 mts. Namanya putra. Sosok yang berkaca mata, dengan badan yang tidak terlalu besar dan sangat songong. Harga senyum dia aku rasa sangat mahal, kemudian aku hanya bisa melihat sosok kakak kelas yang begitu kasar itu. Di dalam dada ini ada rasa kesal di perlakukan seperti itu. Mbok yao baik-baik ngomongnya kalau itu kursi punya dia. Jangan asal main tarik-tarik aja donk. Si rizki saat itu menenangkan aku, akhirnya biasa aja namun sedikit ada goresan di hati. Andai saja aku tidak bisa kontrol emosi saat itu, sudah ku hajar muka dan kaca matanya itu. Tapi yasudah pilihanku saat itu mengalah aja.

 

Suatu malam anak kamar 30 sedang galau-galaunya. Kami rindu sama orangtua kami. Aku melihat Dedi, Savero, Ilun dll pada serentak menangis di atas kasur yang di tumpuk ke atas, sehingga kasur menjadi tinggi hingga sampai ke jendela kamar. Saat itu aku malu untuk menangis, namun ada suatu waktu ketika itu aku sangat merindukan keluargaku. Saat itu sehabis shalat maghrib saat semua santri pergi makan ke resto. Saat itu aku menangis sendiri dikamar. Aku tidak sanggup dengan ini semua, aku rindu orang tuaku. Lalu ada satu pembimbing yang melihatku menangis dan beliau bertanya kenapa kamu nangis ? aku pun menjawab aku rindu orangtua kak, begitu kataku polos. Lalu beliau menceritakan pengalaman beliau saat beliau masuk ke Pondok Assalaam dan beliau memberi sedikit motivasi kepadaku. Saat itu pula aku tidak menangis lagi, kemudian setelah mendengar siraman rohani dari beliau aku pun bangkit lalu bersiap-siap menuju ke masjid guna melanjutkan shalat isya secara berjama’ah. Saat itu aku tidak makan di dapur karena habis waktuku untuk nangis. Hehe

Hari jumat merupakan hari yang sedih jika aku harus melihat ke taman-taman Pondok Assalaam. Kenapa tidak ? setiap minggu aku melihat anak-anak yang berasal dari wilayah jawa, mereka pada di jenguk orangtua mereka. Saat itu ada sedikit rasa iri kapan aku di jenguk orangtuaku yah, hmm begitu gumamku dalam hati. Lalu aku ke kamar mandi dan menangis lagi, aku rindu orangtuaku. Kemudian setelah itu aku berfikir jika aku tidak bisa terus-terusan seperti ini. Aku tidak boleh jadi laki-laki lemah, aku menangis belum tentu orang tuaku akan datang kesini juga. Lalu mulai saat itu aku mulai hidup seperti biasa, mulai melupakan orang tua dan fokus untuk belajar seperti apa yang di amanahin kepadaku.

Bermula karena Sepakbola, membuat aku bisa melupakan semua masalahku. Jika ada hari libur di Pondok aku selalu memanfaatkan untuk bermain bola bersama teman-teman kamar. Saat di Pondok dulu kami selalu melakukan sparing (adu tanding) antar kamar. Kadang kami menang, kadang kalah, biasalah namanya permainan. Sejak saat itu aku mulai tertarik dengan Pondokku itu, dikarenakan fasilitas olahraganya sangat mendukung. Ada lapangan sepakbola, basket, takraw dll. Dari semua fasilitas itu, cuma sepakbola yang aku tertarik. Aku tidak minat bermain basket, karena biasanya senior-senior yang bermain basket. Aku fokus bermain sepakbola saja, begitu pikirku saat itu. Aku sudah tidak sabar menjajal kemampuan orang-orang ini semua.

Lalu aku mulai membuka diri, aku pun mendaftar di salah satu ssb di Pondok. Pelatih sepakbolaku ketika itu Ustadz Rudi. Beliau adalah salah satu ustadz yang memegang mata pelajaran olahraga di Pondok. Hari pertama mengikuti latihan ssb bersama beliau sangat berat. Dimana aku bisa bermain bola berkat bakat alami dalam diriku, aku mengalami kesusahan dalam pola latihan beliau. Kemudian aku keluar dari ssb dan aku sehari-hari hanya bermain bola biasa tanpa aturan, sekedar mengisi hari-hari di Pondok. Kemudian saat Ustadz Rudi memiliki kesibukan di luar Pondok, tiba saatnya Ustadz Nurcholis yang mengambil peran di Sepakbola Assalaam. Beliau menyuruh kami membuat beberapa tim guna untuk di pertandingkan antar satu angkatan saja. Dari sanalah orang-orang mulai melihat kemampuan asliku, seorang sprinter kelas atas. Striker andalan angkatan untuk masa yang akan datang.

Siang itu sehabis makan siang, aku berjalan menuju kamarku. Tiba-tiba rizki datang menghampiriku, dia bersama akbar teman dekatnya yang sesama berasal dari jakarta. Lalu si rizki berkata kepada akbar, ini aslim orang yang aku ceritakan itu. Lalu si akbar bertanya kepadaku “ aslim gabung sama timku yah, aku mendengar itu pun langsung teringat ustadz nurcholis yang menyuruh santri-santrinya membuat sebuah club bola di angkatan kami, ketika itu aku pun menjawab iya, aku ikut”. Nama tim kami saat itu bonser FC. Entah apa artinya, biarlah para pengurus yang ngerti, tugasku Cuma menang menang dan buat klub bonser FC menjadi yang terbaik di angkatan kami. Dimana anak-anak bonser mayoritas pemain-pemainnya adalah anak jakarta. Barangkali cuman aku yang bukan anak jakarta saat itu tapi itu tidak masalah.

Pertandingan pertama bonser melawan Moeslem United, saat itu kami menang. Kemudian pertandingan kedua bonser melawan Al-‘Adiyat dan saat itu pula kami menang, selang berapa hari kemudian tim terkuat yang belum terkalahkan yaitu Victory menjadi lawan ketiga kami. Ba’da ashar terdengar suara dari mikrofon “ jadwal pertandingan pada sore hari ini mempertandingkan antara Bonser Fc vs Victory fc yang akan dilaksanakan di lapangan belakang Pondok Assalaam”. Sontak kami semua bersemangat mendengar i’lan/pengumuman itu. Kemudian kami bersiap-siap menuju lapangan, aku berjalan bersama timku.

Priiiittt peluit tanda pertandingan pun dibunyikan oleh wasit yang dipimpin Ustadz Nurcholis. Setelah menunggu lama satu gol pun belum tercipta. Pertandingan pada sore itu didominasi tim bonser, namun belum ada tanda-tanda gol. Kemudian waktu menunjukkan hampir pukul 5 sore, tiba-tiba aku berhasil mencetak gol, dan itu menjadi gol pertamaku di ajang pertandingan beneran selama di pondok. Kemudian saat bel berbunyi tiba-tiba yovi mencetak gol kedua. Akhirnya kami yang memenangkan pertandingan saat itu. Sejak itu orang-orang mulai mengetahui siapa itu Aslim dan siapa itu bonser. Aku hanya seorang anak laki-laki kecil, akantetapi sejak itu orang-orang sudah melihat kapasitasku khususnya dalam olahraga. Ini bisa terjadi dikarenakan bakat alam, sejak di kalimantan aku sudah sering main bola emm kira-kira aku mengenal sepakbola sejak tahun 2002 saat piala dunia. Setelah menonton final piala dunia 2002 aku tersentuh untuk menekuni sepakbola. Awal mula belajar sepakbola aku mencoba untuk menjadi kiper, namun apa daya aku tidak bisa, aku tidak berani melompat untuk menangkap bola dan aku takut jika ada yang menendang bola dengan kencang. Hehehe. Kemudian aku memutuskan untuk menjadi striker saja. Seperti Ronaldo asal brazil itu.

Pertandingan keempat terjadi saat tim bonser melawan Moeslem United. Saat itu sedang ada konflik antara Aku dan Zulkarnain, seorang bocah gendut dari Jakarta. Aku marahan sama dia, dan dia marahan sama aku. Entah apa dulu yang menyebabkan kami marahan. Singkat cerita mendengar i’lan/pengumuman dari masjid yang intinya mengumumkan jadwal pertandingan sore hari ini antara Bonser fc vs Moeslem United. Saat itu aku dengan egoku tidak mau ikut main, lalu aku memutuskan untuk pergi melihat orang main basket. Namun apa daya ternyata aku bertemu dengan musuhku saat itu, si Zulkarnain. Pikirku dalam hati ternyata dia tidak main juga, mungkin dia juga dengan egonya malas untuk bermain apalagi satu tim denganku. Tapi yasudah aku hanya berdoa semoga timku yang sedang bertanding itu bisa menang. Pukul 5 dan bel pun berbunyi, lalu aku kembali ke asrama dan siap-siap untuk mandi. Lalu aku mendengar kabar dari anak Moeslem United bahwasanya timku kalah 1-0. Gol dicetak irul anak ungaran. Katanya golnya keren, gol jarak jauh gitu. Lalu aku tanya ke rizki benar apa tidak, dan si Rizki membenarkan, dalam hati ada sedikit penyesalan kenapa aku tidak ikut bermain. Mungkin saja jika aku ikut bermain bisa saja lain ceritanya. Ini dikarenakan ego yang masih terpelihara dalam diriku. Sampai turnamen ini berakhir tim kami hanya sekali kalah sisanya kami selalu menang, dan lucunya Moeslem United berkali-kali mengajak Victory bertanding akan tetapi tidak pernah menang hehe. Hanya bonser yang bisa mengalahkan victory.

Setelah turnamen itu orang-orang mulai mengenalku, bukan karena Aku kecil tapi karena kemampuanku dalam bermain bola. Sejak saat itu jika ada pertandingan antar angkatan, aku selalu dipasang menjadi striker. Satu per satu banyak kawan mendekatiku. Begitupun kenangan tentang keluarga mulai menghilang, kawan-kawan sekolah dasarku sudah sangat jauh tertinggal dibelakang. Nanti kita akan bertemu kembali saat liburan Ramadhan, begitu pikirku.

Pekan olahraga dan seni Santri Assalaam atau dikenal dengan posa. Posa seperti pon, jadi mempertandingkan berbagai macam olahraga. Saat itu suasana Pondok harus sepi dikarenakan kakak-kakak kelas 3 mts dan 3 aliyah akan mengadakan ujian akhir nasional. Posa saat itu dilaksanakan di Boyolali sekaligus kemah akbar. Diikuti mulai dari kelas 1, 2 mts, takhasus, 1,2 aliyah. Pembimbing kemahku saat itu bernama Kak Dimas. Beliau baik dan dekat dengan kita. Kita memasang kemah membutuhkan perjuangan yang sangat berat, saat hujan deras turun saat itu pula kami memasang kemah di pinggir lapangan. Saat kemahku sudah berdiri tegak, aku melihat keluar kemah kudapati kemahnya Chozin teman kamarku belum selesai terpasang, mereka hujan-hujanan bersama pembimbing mereka.

Didalam kemah kami membuat jadwal piket siapa saja yang akan mengambil makanan dan piket bersihin tenda. Setelah selesai kami mengobrol dan kenalan dengan Kak Dimas. Kami pun bercerita panjang lebar dengan beliau.

Tiba saatnya hari kedua di bumi perkemahan, aku mendengar i’lan/pengumuman pagi ini kelasku ( 1 j ) yang akan bermain bola melawan kelas 1 k. Lalu kami pun siap-siap menuju ke lapangan yang di selenggarakan buat pertandingan tersebut.

Kick off berbunyi aku kesusahan mengembangkan permainanku dan kami pun kalah telak 4-1 dan tersingkir. Aku marah, aku kecewa, aku bersedih kenapa aku kalah. Aku masih hafal wajah-wajah mereka yang mengalahkan timku. Kemudian aku dan teman kelasku pun balik ke tenda. Tiba-tiba Savero datang dan menghampiriku ayo Lim kita main tenis meja, soalnya tidak ada perwakilan dari kelas kita. Lalu kami pun bermain ganda, saat ganda aku melihat sesama duetku dengan kemampuan yang pas-pasan Savero menampilkan kemampuan terbaiknya akan tetapi kami berdua tetap kalah melawan senior kami, anak kelas 2 i mts. Kemudian saat single si Savero mempersilahkan aku untuk melawan senior itu. Pertandingan di mulai aku melancarkan serangan dan dia pun sempat tertekan. Awal mula aku melihat dia sepertinya dia meremehkan kemampuanku, lalu aku mengalahkannya di set pertama dan sejak itu dia mulai serius, aku pun kalah di set 2, aku belum lancar memainkan smash jadi pas di set 3 aku pun kalah lagi. Aku kali ini tidak kecewa karena kalah dari dia, setidaknya dia tidak mudah mengalahkan aku, dan kejadian unik terjadi setelah pertandingan itu saat dia bertemu denganku, dia selalu menyapa. Haha tuing tuing entahlah apa yang membuatnya menyapaku.

Sore hari telah tiba, kamar mandi penuh sesak aku dan teman tendaku pun berjalan menyusuri rumah warga, kata si helmi anak kelas 1 L boleh mandi dirumah warga asal bisa berbicara jawa. Apaaa ??? aku tidak bisa berbahasa jawa, yasudah aku dan teman-temanku pun mandi di masjid dekat rumah warga hehe.

Pagi hari begitu dingin di bawah lereng gunung, setelah sarapan aku, Rizki dan teman lainnya jalan-jalan di sekitar lokasi tenda sambil membeli jajanan cilok. Kemudian saat jam 8 ada pertandingan final antar kelas 2 F vs 2 I saat itu yang menang kelas 2 F. Kemudian sore harinya pertandingan final antar kelas 2 Aliyah vs 2 SMA saat itu yang juara kakak kelas 2 Aliyah. Pemain bintang dari kelas 2 Aliyah bernama Kak Yanuardi dan Ferdi Dessu.

Seminggu telah berlalu di bumi perkemahan, tiba saatnya kami pulang ke pondok, namun malam sebelum pulang ke Pondok ada pentas seni yang di bawakan kakak-kakak kelas 3 Aliyah mereka datang ke bumi perkemahan setelah selesai mengikuti ujian akhir nasional. Mereka dengan gaya rockernya menyanyikan sebuah lagu, liriknya begini “ berdiri tegak menantang jreng jreng “. Pagi menjelang siang kami pulang menuju Pondok, namun truk yang mengangkut kami belum kunjung datang dan kami pun disuruh untuk jalan kaki terlebih dahulu menuruni jalan turunan. Barang bawaanku banyak saat itu, capek sih iya, mau gimana lagi kan tidak mungkin menyuruh orang membawakan, disini dilatih tanggung jawab. Kemudian setelah berjalan beberapa kilo, truknya akhirnya datang juga, saat itu semua santri berlarian menaiki truk. Aku lari sekencang-kencangnya dan aku pun berhasil mencapai truk itu, lalu aku teriak ke arah Rizki “ ayo ki cepetan, sini barangmu sambil mengulurkan tanganku untuk menariknya kedalam truk”. Lega bercampur capek untuk bisa mencapai truk itu, kulihat mereka-mereka yang tidak kebagian truk harus rela dan sabar menunggu truk lain yang datang. Aku dan Rizki teman akrab, dia sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri, kemana-mana kami selalu bersama kebetulan hobi kami sama yaitu main bola hehe.

Akhirnya kami sampai di Pondok, lalu Aku dan Rizki dan teman lainnya pergi mandi, betapa bersyukurnya aku saat itu, aku akhirnya bisa mandi sepuas-puasnya tanpa harus berjalan ke rumah warga untuk mengemis mandi.

Keesokan harinya, saat bangun pagi aku melihat ada tanda-tanda tidak beres dengan ujung hidungku, kudapati hidungku menjadi belang dikarenakan terbakar oleh sinar matahari dan ternyata bukan cuma aku yang mengalami kejadian itu, Rizki dan teman-teman lainnya juga mengalami itu hehe.

Siang itu sehabis makan, Rizki mengajakku untuk pergi memesan kaos bola angkatan, lalu aku pun pergi keruang olahraga ternyata sudah banyak yang mengantri disana. Kemudian tiba giliranku, lalu kak yanuardi sang juara posa itu, menanyakan apa nama punggungmu, aku pun menjawab Aslim, disitu kita tidak bisa memilih nomer punggung karena dipilihkan, aku kebagian nomer 13, pikirku aku ntar mau jadi kayak Michael Ballack aja hehe kami sama-sama nomer 13.

Oh iya sebelum membuat kaos bola angkatan aku sudah punya kaos Tim Bonser nomer punggung 9, nomer favoritku, sebenarnya nomer 9 itu sangat bersahabat denganku, aku rajin cetak gol jika memakai nomer 9 beda halnya dengan no 13, seperti ada kutukan jika aku memakai kaos itu wallahu’alam deh pokoknya hihihi.

Aku kelas 1 J MTS, wali kelasku bernama Ustadz Hamdan Harahap. Beliau berasal dari Madura kalau tidak salah, dulu beliau pernah Mondok di Madura. Beliau Ustadz yang lucu dan tegas. Aku suka cara beliau mengajar. Kebetulan orangtuaku suka menghubungi beliau jadi aku diperhatikan sama beliau. Dua minggu sebelum ujian tengah semester aku jatuh sakit. Aku sakit cacar air. Aku selama seminggu menginap di ukp/uks takutnya ntar bisa tertular ke lainnya jika aku menginap di kamar. Hari demi hari rasa tidak nyaman yang ku derita selama sakit cacar. Panas, banyak nyamuk, lidah yang tidak bersahabat dengan menu makan, lengkaplah penderitaanku. Pagi hari saat aku masih terlelap tidur aku dibanguni petugas ukp/uks, kata beliau ada telpon dari orangtuaku. Lalu dengan wajah dipenuhi bintik-bintik hitam dan sedikit pusing jika berjalan, aku berbicara dengan mamaku. Aku tanyakan kenapa bisa tau kalau aku lagi sakit cacar lalu mamaku menjawab beliau dapat telepon dari Ustadz Hamdan, lalu sejak saat itu mamaku selalu menelponku. Malam itu aku tidak sendirian di ukp/uks aku bersama Sri Cahyadi, Fadlan, Reza mereka semua anak Jakarta. Tiba-tiba sehabis shalat isya Rizki dan teman kamarku datang menjengukku di UKP/UKS lalu si Rizki menanyakan kepadaku kalau lusa kita akan uts, hmm pikirku bisa apa ntar aku pas ujian, sudah seminggu tidak pernah masuk. Esok harinya aku lihat cacarku sudah kering dan kata petugas UKP/UKS aku boleh meninggalkan UKP/UKS, tepat seminggu pas aku sakit cacar air.

Singkat cerita ketika hari ujian berlangsung aku jawab sebisaku, sekiranya semua soal yang diajukan kepadaku semua kukerjakan. Saat pembagian rapot, semua orang tercengang melihat aku mendapat Rangking 1 di kelas 1 J Mts. Sejak saat itu, orang-orang mulai memandangku lagi bukan hanya jago main bola tapi pelajaran juga. Memang sejak sd dulu aku selalu Rangking 1 cuma saat Cawu 2 di kelas 4 SD dan semester 1 di kelas 6 SD Aku Rangking 2 sisanya Alhamdulillah Aku selalu mendapat Rangking 1. Ada 1 orang yang selalu memandangku agak gimana-gimana gitu melihat prestasiku dikelas 1 J, namanya Gorbi asal Cirebon, dia selalu memperhatikan aku, tapi aku tidak tau apa yang ada dalam pikirannya. Sekilas aku melihat mukanya sengak, gengsian dan susah bergaul sepertinya, tapi seiring berjalannya waktu akhirnya kami berteman juga bahkan dia menjadi partner organisasiku saat Aku kelas 2 Aliyah, kami menjadi bagian bahasa di OP3MIA ( Organisasai Pelajar Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam ).

Aku menjadi anak kesayangan Ustadz Hamdan saat Kelas 1 dan Aku membalas dengan prestasi-prestasi khususnya Aku harus menguasai mata pelajaran yang beliau ajarkan yaitu Durusullughoh/Bahasa Arab. Aku paling suka pelajaran Bahasa Arab yang diajarkan beliau. Beliau kocak dan lucu, jadi belajarnya enak dimengerti, tidak monoton. Pernah suatu ketika, beliau berteriak di telinga Aprianto dan Reza, dikarenakan berkali-kali diajarkan tidak ngerti-ngerti dan suka bicara sendiri saat diterangkan, lalu beliau pernah menampar Fani dikarenakan si fani menampar audio. Aprianto berasal dari Wonosobo, Reza dari Jakarta, Fani dari Jogja dan Audio dari Demak. Aprianto sering dipanggil bambu karena panjang kakinya. Reza suka menggambar Tsubasa jadi dipanggil Raiju, Fani hidungnya besar jadi dipanggil hidung, Audio kumisnya lebat dipanggil Pak Kumis. Suatu waktu sehabis liburan dari bali kami mendengar kalau Ustadz Hamdan jatuh sakit dan beliau tidak bisa mengajar, kemudian kami berganti wali kelas sementara, Ustadz Nasihin dan Ustadz Qahar secara bergantian menggantikan Ustadz Hamdan yang sedang sakit. Ustadz Nasihin ternyata tidak kalah gokil dari Ustadz Hamdan, namun Ustadz Qahar karena belum memiliki jam terbang yang tinggi, tergolong Ustadz muda atau Ustadz pengabdian, jadi belum bisa sehebat Ustadz Nasihin dan Ustadz Hamdan. Singkat cerita Aku, Iqbal, Rizki, Ilun, Zaki kami izin keluar kampus untuk menjenguk Ustadz Hamdan yang jatuh sakit. Setelah kami keliling mengendarai Mobil Kuning 01 A tibalah kami di alamat beliau, dekat Pondok Pesantren Al Mu’ayyat sesuai alamat yang tertera di Biodata Ustadz Hamdan sewaktu perkenalan di awal masuk sekolah. Lalu kami menanyakan warga tentang alamat beliau itu, kemudian kami diberi petunjuk dan akhirnya tibalah kami didepan rumah beliau, lalu kami mengetuk pintu dan dibukakan oleh istri beliau. Istri beliau masih muda kira-kira berumur 28-30 tahun. Kemudian kami memperkenalkan diri jika kami adalah santri dari beliau, lalu kami pun dipersilahkan untuk masuk. Dipojok kamar Aku melihat beliau Ustadz Hamdan sedang terbaring lemah dengan wajah pucat dan tubuh semakin kurus, dalam hati Aku berkata astagfirullah. Wajah ceriah itu akhirnya terlipat karena penyakit yang diderita. Lalu kami menyalami beliau dan mulailah terjadi percakapan. Beliau bercerita penyakit ini muncul setelah beliau dan keluarga pergi ke bali. Saat itu beliau melihat seekor ular yang konon katanya besar, lalu beliau melihat ular itu dan ternyata kecil tiba-tiba beliau terucap kata begini “ ular kecil gini koq dibilang besarwallahu’alam ada apa dengan perkataan beliau, tiba-tiba sesampai dari liburan di bali, beliau kembali ke solo ternyata, beliau jatuh sakit, yang jelas ini merupakan takdir Allah SWT. Penyakit itu, Allah yang berikan bukan ular itu atau setan dan Allah pula yang menyembuhkan. Beliau cukup lama untuk bisa pulih seutuhnya dari penyakit aneh itu. Beliau sudah berobat kemana-mana, akan tetapi tidak menghasilkan tanda-tanda kesembuhan dan tidak ada satu pun orang yang mengerti penyakit itu, bener-bener aneh.

Awal mula Aku masuk di kelas 1 J. Aku dikerjain salah seorang anak. Namanya Aditya Ruruh Bagus berasal dari Malang. Dia menaruh lem alteco dibangku, tempat Aku duduk. Saat Aku hendak berdiri terdengar bunyi cat bangku itu menempel di celanaku. Aku marah, Aku menangis, Aku malu. Siapa yang mau Aku salahkan. Aku tidak tahu orangnya. Tapi yang Aku tahu si Ruruh itu, suka usilin orang-orang. Dan dia juga suka megang-megang alteco. Saat itu lagi-lagi Rizki yang menenangkan Aku.

Hari jumat, hari untuk liburan. Santriwan boleh keluar komplek. Saat itu Rizki mengajakku pergi ke Pasar Klewer. Aku tanya kepadanya ngapain kesana ? kata dia mau merokok. Beh, Aku pun tolak mentah-mentah. Merupakan sebuah pelanggaran berat didalam pesantren larangan merokok. Aku bilang, Aku tidak mau kesana tegasku, kemudian dia mengajak si Firdaus atau Tegal. Dan si Tegal pun mau, jadilah mereka pergi ke Pasar Klewer hanya untuk merokok.

Aku membaca tulisan dipapan pengumuman. Bagi yang ingin masuk ke Kapatra 1 atau Kamar Empat Putra maka dia harus memiliki nilai yang baik, rata-rata 7 koma, berkelakuan baik, dan Aku pun mendaftar untuk kamarku di tahun kedua kelak. Selamat tinggal kamar berdua puluh orang, pikirku dalam hati.

Ilun ulang tahun, dan kita pun akan makan-makan indomie goreng 1 eksel/lemari plastik. Sebelum makan, ilun terlebih dahulu di pukuli Kak Anom. Dia adalah pembimbing kamar lain, dikarenakan tempat mie itu punya Kak Anom. Singkat cerita matanya ilun bonyok kena hantaman Kak Anom. Kak Anom kelas 1 SMA dan merupakan Anak Sanpala/Santri Pecinta Alam. Ada rasa kasihan melihat matanya sudah tidak karuan gitu, bonyok dihantam Kak Anom. Kemudian saat habis makan siang, salah satu kakak senior dari kelas 2 Aliyah yaitu Kak Yanuardi Sang juara posa, kebetulan mereka dekat. Kak Yanuardi tanya ke ilun kenapa matanya jadi begitu, ilun pun menjawab kalau habis dipukulin Kak Anom. Lalu Anom dipanggil ke Rayon 1 tempat senior-senior kelas 2 Aliyah/SMA. Anom disikati, dipukuli rame-rame. Aku dan Aidil Akbar sehabis makan siang mendengar Anom berteriak kesakitan dipukuli kakak kelas 2 Aliyah/SMA. Sapu patah, Anom dipukuli pakai sepatu bola, berbagai tendangan dan tonjokan bersarang dibadan-wajahnya. Kemudian selang berapa jam kemudian Kak Anom keluar dari ruangan itu, dengan muka memar dengan mata sedikit bengkak tapi tidak sampai bonyok kayak ilun. Berbuat semena-mena bakal kena semena-mena pula. Hukum alam.

Siang itu Aku dari koperasi membeli odol tiba-tiba, Aku mendengar pecahan kaca dan bola yang keluar dari salah satu kamar senior. Aku bingung, Aku diam membisu, Aku hanya mendengar jeritan dari dalam kamar itu. 1 menit kemudian Aku melihat kakak-kakak kelas 5 berlarian membawa salah satu teman mereka ke UKP/UKS. Aku melihat darah segar bercucuran seperti air. Aku jijik, Aku takut, Aku geli melihatnya. Lalu mobil UKP/UKS pun mengantar Kakak tersebut ke Rumah Sakit Islam yang tidak jauh dari Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ba’da maghrib salah seorang Ustadz, kalau tidak salah Ustadz Kadarusman berdiri diatas mimbar dan berkhutbah bahwasanya hari ini kita berduka. Pesantren Assalam berduka. Salah satu dari saudara kita dari santriwan sedang mendapat musibah. Mata kiri beliau terkena jatuhan kaca setebal kurang lebih 3-4 mm. Saat kakak kelas 2 Aliyah/SMA itu bermain bola dikamar. Salah satu dari mereka menendang bola dengan keras dan mengenai kaca kemudian beliau yang tepat berada dibawah jendela kaca secara refleks melihat keatas, nahas bagi beliau, pecahan kaca itu tanpa ampun menghujani beliau salah satunya ke arah mata beliau. Akhir dari khutbah, Ustadz Kadarusman beliau menjelaskan bahwa mata kiri beliau akan di operasi dan diganti dengan mata palsu. Yaa Kariim.

Jika itu terjadi di rayon 1 tempat kamar senior-senior, lain halnya dengan di rayon 2 asrama kamar santri baru. Saat itu hari jumat merupakan hal wajar jika hari itu masing-masing kamar pada bermain kasur. Walaupun sudah berulang kali di ingatin Pembimbing Kamar tetap aja anak-anak pada ngeyel. Hari jumat pagi ada tragedi putus jari tangan. Irul anak kamar 27 berasal dari Riau, jarinya putus tersangkut di jendela. Saat kasur yang ditumpuk cukup tinggi sampai dijendela tiba-tiba kasur itu jatuh, apa daya jari si Irul masih nempel di jendela. Secara refleks, dia melihat kalau jarinya putus dan langsung berlari ke UKP/UKS untuk berobat.

Suatu hari Affan kehilangan uang kurang lebih 2-3 ratus ribu. Kami satu kamar disidang sampai jam 1-2 malam. Sangat tidak menyenangkan berdiri dengan mata tertutup dan di takut-takuti jika ada Tuyul yang sedang mengamati si Pencuri itu. Hari pertama gagal ditemukan maling itu. Malam berikutnya kami di bangunkan lagi lalu disidang, kali ini kami disidang sedikit lebih keras. Setelah berdiri sekian jam akhirnya ada yang mengaku. Pagi harinya ada pengumuman berbunyi diharapkan kepada saudara Dedi Danis Zulkarnaen ditunggu dikamar 36. Kami heran membaca pengumuman itu sedikit aneh. Akhirnya Dedi ke kamar 36 kemudian setelah keluar dari kamar itu rambutnya sudah tidak beraturan. Ternyata dialah maling uangnya Affan. Aku tanya ke Affan kenapa itu bisa terjadi, lalu Affan menjawab si Dedi tau uangku ada didompet saat mereka bulis/piket bersama, disitu Dedi mengincarnya saat Affan sedang tidur si Dedi mengambil dompet Affan dari saku celana Affan. Saat terbangun Affan mendapati dompetnya sudah keluar dari saku celananya dan uangnya sudah tidak ada.

Siang itu, Aku dan teman-teman kamar 25 sedang mengobrol tidak jelas, mulai dari katanya ada hantu dikamar mandi, ada extra joss ditempat buang hajat. Sehingga, kejadian itu membuat kita pada takut dan Alwan bercerita jika dia terbangun tengah malam, dia tidak pernah ke kamar mandi tapi dia kencing diselokan dekat asrama Masya Allah...... tidak kebayang deh pokoknya, dan itu bukan cuma si Alwan, ternyata si Tegal atau Firdaus juga sering begitu. Nah mendengar cerita dari mereka, suatu malam Aku terbangun dan mencoba-coba mengikuti jejak mereka, saat itu Aku pun kencing diselokan itu tiba-tiba ada yang berteriak WOI, tengah malam buta Aku mendengar ada yang berteriak, Aku pun kaget dan langsung lari kedalam kamarku, kemudian Aku masuk kamar dan pura-pura tidur, setelah itu dia mencari kamar demi kamar dan hatiku saat itu sangat gelisah dan gelisah.... sambil pura-pura kupejamkan mataku, dia masuk kekamarku, lalu Aku buka mataku dan Dia bilang “eh sini Kamu, lalu Aku bangkit dari kasurku keluar kamar lalu plaaaak, Aku di tampar dan ini pertama kalinya Aku di tampar orang, dimana orangtuaku saja tidak pernah melakukan ini. Aku merasa salah dan pantas mendapatkan tamparan itu, mungkin bagi mereka itu yang pas buatku. Lalu mereka mengajakku ke depan Asrama mereka, dimana sebelumnya Aku di suruh cebok terlebih dahulu karena habis kencing. Setelah itu, Aku di ajak ngobrol kenapa Aku kencing diselokan itu, lalu Aku pun menjawab, kalau Aku takut setelah mendengar cerita dari teman-teman yang katanya ada hantu dan ada pula extra joss yang tiba-tiba bisa keluar dari dalam tempat pembuangan hajat. Mendengar penjelasanku seperti itu si Kakak Senior itu menyuruhku dan mengajakku ke suatu tempat lalu Aku dimasukkan kedalam dapur lama yang sangat gelap dan sepi. Dalam hati Aku berkata, mati Aku, ternyata dia mau menguji nyaliku, Aku berani atau tidak, setelah menunggu beberapa menit didalam Aku mendengar suara batu yang mengenai seng dapur lama itu, dalam hati Aku berkata ini orang sengaja mau nakut-nakutin Aku, tapi sayang itu tidak berhasil ha ha ha Aku sama sekali tidak takut. Kemudian dia menyuruhku untuk keluar dari dapur lama itu dan bertanya lagi apa yang Kamu rasakan didalam, lalu Aku menjawab Aku dengar ada seng berbunyi dan sangat gelap, dan si Dia pun mengatakan sebenarnya Kamu itu tidak takut, cuma Kamu malas aja ke kamar mandi, dalam hati Aku bilang mungkin karena usahanya yang gagal saat mau nakut-nakutin Aku, kemudian dia berkata demikian. Setelah itu Dia berpesan untuk tidak mengulangi lagi dan dia pun menyalamiku dan berkata punya makanan tidak kamu ? lalu Aku bilang ada indomie, mau tidak ? lalu mereka bilang yasudah tidak apa-apa, dalam hati, Aku hanya bisa tersenyum kecil. Ha ha ha.

[Kelas 2 MTS]

Selamat tinggal kelas 1 MTS, selamat datang kelas 2 MTS. Kata-kata itu mungkin sangat tepat menggambarkan kondisiku saat itu. Alhamdulillah Aku di terima di Kapatra 1 atau Kamar Empat Putra, tidak semua orang bisa masuk ke Kapatra 1. Hanya untuk orang-orang yang berkelakuan baik dan memiliki nilai baik. Kamarku bernomor 42, Aku sekamar dengan Dilang Eka atau sering di sapa Giga asal Jember, ada juga Denandra asal Jember, ada Faza Dzul Himam asal Tegal tapi kalau bicara tidak ngapak. Semuanya Aku tidak kenal sebelumnya, karena kami beda hobi, beda kamar, beda kelas. Masa-masa awal dikamar itu sungguh sangat tidak menyenangkan, Aku tidak dekat dengan mereka. Aku lebih sering main ke kamar bawah tempat teman-teman satu hobiku. Entah sampai kapan ini berakhir, begitu kata hatiku, Aku juga merasa tidak enak dengan mereka. Aku hanya di kamar saat mandi dan tidur setelah itu, Aku keluar lagi ke kamar teman-temanku. Hari terus berganti, banyak cerita di Kapatra 1 yang terjadi, mulai hukuman bagi yang terlambat ke masjid, begitu sangat tersiksa paha kami dipukul dengan sekuat tenaga. Orang itu bernama Kak Hanum santri kelas 2 aliyah, Dia sangat kejam, berpenampilan kalem dan biasa-biasa aja, akan tetapi sangat bengis jika menghukum kami. Namun, di Kapatra ada juga orang yang baik hati, namanya Kak Rifqi. Dia orangnya santai dan baik. Pernah ada kejadian di Kapatra saat Tarmidzi Ma’ruf seorang bocah yang berasal dari Bali, menjadi korban penyiraman wipol ke mukanya, hingga Dia mengerang kesakitan, Aku pikir anak itu akan menjadi buta, untungnya tidak apa-apa. Pelaku penyiraman itu bernama Yuris Azmi, seorang anak yang berperawakan gendut, mata sipit, rambut keriting berasal dari Sukoharjo. Setelah terjadi kejadian itu, Dia dihukum untuk berjalan jongkok kira-kira 100 m, sungguh sangat malu jika itu terjadi padaku.

Pekan Olahraga dan Seni Santri segera di mulai, saat itu Aku sangat bersemangat. Aku ingin meraih medali sebanyak-banyaknya buat kelasku. Kelasku saat itu Kelas 2 F MTS atau Kelas Unggulan, kumpulan Anak-anak pintar dari kelas 1 MTS dulu. Ada perasaan bangga bisa masuk di Kelas Unggulan, namun ada perasaan minder juga saat itu, khusus di Bidang Bahasa Inggris, kebanyakan mereka hebat-hebat Bahasa Inggrisnya. Sedangkan Aku hanya bisa Bermain Bola, Mereka Pintar tapi lemah dalam Fisik atau Tentang Olahraga. Pembukaan POSA dibuka, saat itu juga Aku ikut lomba lari Marathon perwakilan kelas 2 F MTS, Aku juara 2 saat itu. Kalah tipis dengan Sijjir Risidki anak Bali, awalnya hampir saja Anak Kelas 1 MTS yang juara akan tetapi menjelang pertengahan, rute lari mereka KO dan terus berjalan, mereka kehabisan stamina, saat itu pula Aku kumpulkan semua tenagaku dan menyalip Mereka, hanya Sijjir yang Aku tidak bisa salip, Dia sangat terlatih dan Dia memang keahliannya di lomba lari.

Alhamdulillahnya Aku Juara 2 saat itu, ada perasaan bangga. Medali pertamaku di Assalaam saat itu. Kemudian lawan berikutnya pertandingan Sepakbola kelas 2 F melawan kelas 1 L, awal mula pertandingan kami mendominasi permainan, apalagi saat itu salah satu Striker andalan mereka namanya Rio Valdy asal kediri yang sangat menjagokan cristian gonzalez el loco, Rio beralih posisi dari Striker ke Kiper. Mungkin dia frustasi karena gawang timnya kebobolan terus. Saat itu kami menang telak. 9-0.

Pertandingan berikutnya melawan kelas 1 I MTS, dimana saat itu terjadi Perang Saudara. Aku melawan timnya Adikku sendiri si Syamsul Bahri. Awal pertandingan kami sedikit tertekan, akan tetapi itu tidak bertahan lama, kami lalu mengalahkan mereka, adik-adik kelas kami, seperti tahun lalu kami dikalahkan senior-senior kami. Dua Tim sudah gugur karena kelasku, itu pencapaian yang luar biasa jika kami mengenang masa lalu kami saat masih kelas 1. Akhirnya timku masuk Semifinal, di Semifinal kami bertemu lawan terberat di kelas 2 MTS, kami melawan kelas 2 H MTS. Tim terkuat di Angkatan akan tetapi, kami tidak takut, kami ladeni permainan mereka, 2x30 skor akhir, masih kaca mata, lalu dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, dan ternyata skornya masih tetap kaca mata, akhirnya terjadi Adu Penalti. Ada kejadian aneh yang terjadi saat terjadi Adu Penalti, dari 5 Penendang hanya satu yang gol dan itu dari kelas 2 H MTS. Aku saat itu gagal menjalankan tugasku dengan baik, karena tendanganku melambung tinggi ke atas. Akhirnya kami kalah dan harus puas memperebutkan perunggu, esok harinya kami melawan kelas 2 I MTS untuk Memperebutkan juara 3. Babak pertama pertandingan masih kaca mata namun, pada babak kedua terjadi momen yang sangat membanggakan dan tidak pernah terbayangkan dan masih teringat sampai sekarang, saat dimana Aku mencetak Gol Tunggal Kemenangan dengan mengecoh Dua Pemain Lawan yang notabennya salah Satu Bek terkuat di Angkatan namanya Kakek dan Ridho, setelah Aku mengecoh Mereka Aku kemudian menaklukan Kiper mereka Tio Caresta dengan menendang bola ke pojok kanan gawang mereka, dan sontak semua teman-temanku menyelamati dan mengerumuni Aku saat itu. Timku Juara 3 Sepakbola sekaligus memastikan Aku menjadi Top Scorer pada POSA kali itu. Itu medali keduaku di Assalaam. Pada Cabang Takraw Aku kalah melawan Tim Kelas 1 I MTS. Dari cabang Bulu Tangkis pun Tim Kelasku kalah saat itu, Anak Kelas 2 H menghabisi tim kelasku saat itu. Saat Lomba Sprint keberuntungan tidak berpihak kepadaku, Aku kalah saat itu. Pada Cabang Lompat Jauh Aku berhasil meraih juara tiga.

Tiba saatnya malam Penutupan POSA, saat itu Aku memakai Jersey Otistra dan celana training, merupakan sebuah kebanggaan di Hari itu, Aku menjadi bintang malam itu, bagaimana tidak, Aku meraih medali paling banyak dan Aku sangat sering maju ke Podium, itulah Prestasi terbesar yang pernah Aku raih di Assalaam setelah mendapat Rangking Satu saat Kelas 1 J MTS. Menjelang acara penutupan POSA berakhir, MC membaca peraih Top Scorer pada POSA tahun 2004, dari Unit MTS MUHAMMAD ASLIM keluar sebagai Pencetak Gol terbanyak dengan raihan Lima Gol dan dari Unit MA/SMA ada Kak Yus dengan raihan Empat Gol saat itu. Aku melangkahkan kakiku ke arah Podium dengan semua orang pasang mata melihatku. Subhanallah seorang Anak Kecil dari Pulau terpencil di Tarakan bisa menaklukkan Pesantren Assalaam dalam bidang Olahraga, dari semua Santri yang berasal dari Nusantara Indonesia, hanya satu yang bisa meraih Tropi Top Scorer itu, Dia adalah Diriku Muhammad Aslim, Alhamdulillah makasi yaa Allah.

Setelah acara POSA berakhir, pengurus dari Kapatra Satu mengadakan Acara Liga Kapatra. Semenjak saat itu Aku mulai jarang turun ke Kamar teman-teman yang ada di bawah, Aku lebih fokus menyiapkan diri dan mengakrabkan diri dengan timku. Kamar atas, Agung Saputra dan kawan-kawan menjadi partnerku untuk menjuarai Liga Kapatra Satu. Pertandingan dimulai kami mengalahkan anak-anak kamar bawah yang notabennya teman-temanku, kemudian kami masuk Final dan bertemu dengan tim yang sangat kuat, karena ada Striker andalan angkatan, sekaligus duetku di angkatan namanya Patriot Sekar Jati atau sering di panggil Ikang. Pemain ini berasal dari Kota Demak. Dia dari kecil sudah ikut SSB. Kick Off dimulai saat itu Aku teringat akan kegagalan saat Liga Rayon tahun lalu saat Aku kelas 1 MTS dimana timku gagal total ketika itu. Alhamdulillah kami berhasil mengalahkan tim kuat itu dan kami pun dinobatkan sebagai Juara Liga Kapatra saat itu, tahun 2004. Dalam hati, Aku berkata akhirnya Aku mendapatkan Medali Emas juga dalam kejuaraan Sepakbola, Alhamdulillah begitu pikirku saat itu. Setelah menjadi Raja Sepakbola di Kapatra, pengurus tidak terima mereka menantang kami untuk sparing dengan Para Pengurus, momen yang sangat ditunggu, kami menantikan si Hanum bermain bola, kami ingin mengincar saat pertandingan berlangsung, akan tetapi sayang seribu sayang si Hanum tidak ikut pertandingan saat itu. Saat itu kami kalah 1-0 melawan pengurus, itu pun kalah lewat penalti. Namun tidak masalah yang penting kami tetap Juara di Kapatra 1. Semenjak itu Aku makin dekat dengan anak-anak kamar dan juga anak kamar atas lainnya. Dan untuk menjaga silaturahmi Aku mulai jarang main ke bawah, ternyata mereka menyenangkan dan semenjak anak bawah kalah mereka jadi terlihat agak gimana gitu terhadapku. Never mind.

Menjelang berakhir Ujian Akhir Nasional untuk Kakak Kelas 3 MTS, terjadi kejadian besar di Kapatra 1. Anak Kelas 3 merampok Anak Kelas 2. Saat tengah malam mereka menjarah barang-barang temanku, mereka memang kakak kelas sialan, sungguh memalukan kejadian itu. Alhamdulillah, Aku yang saat itu berada di kamar atas dan dekat dengan Kamar Ustadz aman-aman saja, lain hal dengan teman-temanku yang kamar bawah, habis pakaian mereka di jarah, Fadhlan kawanku yang berasal dari Jakarta, habis lemari dan makanannya dijarah sama si Anak Kelas 3 MTS yang ada malam itu. Dua kaosku, yang saat itu Aku jemur dan masih basah tidak luput dari jarahan mereka, sungguh mereka orang-orang yang tidak memiliki adab, mereka biadab.

Keesokan harinya ketua angkatanku bernama Huda Nur Rahman, saat itu melaporkan kejadian dimalam itu kepada Ustadz Trisnojoyo Khotob Sang Kepala Sekolah atau kami sering memanggil dengan sebutan Ustadz TiJe, mendengar hal itu Ustadz TiJe melarang Anak Kelas 3 MTS untuk keluar dari Pondok terlebih dahulu, secara bersamaan bagian keamanan saat itu Kak Syarif Fanani mendaur, menginterogasi mereka, dimana barang-barang curian itu disembunyikan, dan akhirnya ditemukan kurang lebih ada 2 Karung Besar semua berisi pakaian-pakaian bermerk, lalu kami disuruh mencari pakaian kami yang dijarah, teman-teman pun berbondong-bondong mencari baju, celana, kaos mereka. Kemudian sejak saat itu mereka mencap Angkatan Kami sebagai Codotan, karena kami melapor ke Ustadz, Mereka Tolol, Mereka pikir Kami Orang Bodoh yang mau ditindas sama Mereka, Dasar Angkatan maling. Malu-maluin angkatan, koq Pondok memelihara Maling seperti Mereka yah, Aku juga tidak ngerti kenapa ada orang seperti mereka itu, saat makan di Resto Assalaam Aku melihat ada Anak Kelas 3 MTS yang memakai kaosku, Aku hanya diam saat itu dan tahu ternyata Orang ini yang maling kaosku saat kujemur malam-malam itu. Hadeh.

Buntut dari kejadian itu panjang, ada dari mereka yang tidak boleh melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Pondok Assalaam, itu semua karena akhlak mereka yang tidak terpuji. Namun, dari hancurnya angkatan mereka itu, tertutupi dengan kebaikan beberapa kakak kelas 3 atau Otistra, ada Widura Buyung, Azmi Alfian, Dendra Febriawan, Agoes Aufiya dan lain-lain. Buyung memberikan Aku kaos bola milik angkatan mereka Otistra 531 dan itu Aku pakai saat POSA.  Begitu pun saat aku juara.

Suasana belajar malam sungguh sangat membosankan, sehabis makan malam sekitar jam 8-nan, Ustadz Toha menyuruh Anak Kapatra 1 untuk pergi ke kelas, yang merupakan kegiatan rutin tiap malam dari kesiswaan MTS. Sesampai dikelas Aku bertemu dengan Wali Kelasku yang berperawakan gemuk, lucu, rambut keriting, beliau memilik Putra di Assalaam juga, nama anak beliau Yogdi Anak Kelas 3 MTS, si Yogdi tidak boleh melanjutkan studinya di Pondok Assalaam karena banyak pelanggaran yang dilakukan selama di Pondok. Wali kelasku Ustadz Agus Sucipto, beliau mengajarkan matematika, tidak jarang anak-anak kelas memanggil mereka Ustadz Ketek karena kebiasaan sambil ngajar garuk-garuk ketek huaah. Prestasiku di bidang Akademik di Kelas 2 Unggulan menurun jauh, akan tetapi untuk rata-rata nilai masih tujuh koma, namun Rangking Tiga dari bawah beda jauh saat Aku di Kelas 1 J MTS, Aku menjadi Bintang di Kelas, ini disebabkan karena Aku mulai malas-malasan, Sepakbola dinomorsatukan Astagfirullah, masa-masa di Kelas 2 Unggulan ada manis dan pahitnya ternyata begitu rasanya belajar sama Orang-orang Pintar.

   

Siang itu kami dikumpulin diruangan kelas, lantai atas MTS oleh anak-anak otistra 531. Otistra 531 adalah sebuah organisasi angkatan kelas 3 MTS. Jadi ketika itu, anak-anak Ascos (sebuah nama angkatan Kelas 2 Mts) dipanggil dan dikumpulkan sama panjoel dkk. Kami dikumpulin ba’da shalat dhuhur. Aku pun bertanya tanya, ada masalah apa lagi ini ? dan teman-teman pun ternyata ada yang bertanya-tanya ada apa gerangan, kenapa kami dikumpulin di lantai dua Mts. Beberapa menit kemudian, kita pun terkumpul di lantai 2 ruang Mts tersebut. Singkat cerita Panjoel dan Buyung mulai membuka pembicaraan bahwa tujuan kami dikumpulin disini bertujuan untuk mencari siapa yang mencuri HP pembimbing mereka yaitu Dessu. Dessu kehilangan HP di Kagatra (kamarnya). Jadi ceritanya angkatanku yang dituduh mencuri Hpnya. Setelah mereka ngomong panjang lebar sampai bibir mereka ndower hingga capek tidak ada satu pun yang mengakui. Gimana mau mengaku toh bukan kami yang maling. Bayangkan kita berfikir pakai logika saja, sekedar untuk jalan lewat depan kamarnya Dessu dan anak anak Otistra saja kita malasnya minta ampun, apalagi berfikir untuk mau maling di sana. Yakkksss maaf bung angkatanku bukan seperti itu. Kami walaupun lebih junior dari mereka, tapi kami masih memiliki hati, Kami Bukan Pecundang Seperti Kalian dan Kami Bukan Maling sekali lagi Aku tegaskan, Ascos Bukan Maling. Kalau menurutku sih malingnya itu tidak jauh-jauh amat dari anak-anak Otistra sendiri. Akhirnya mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa dengan mengumpulkan kami di lantai 2 ruang Mts. Toh bukan kami juga yang maling, kenapa harus mengakui kalau tidak salah.  

 [Kelas 3 MTS]

Tidak terasa Aku sudah 2 Tahun di Pondok Assalaam Solo, begitu cepat waktu berlalu, tiba saat kenaikan Kelas Aku naik ke Kelas 3 MTS sekaligus menjadi Raja di MTS Angkatan kami saat itu. Aku tidak tahu Aku dikelas apa, apakah masih tetap di Kelas Unggulan atau turun ke Kelas Matematika, dalam hati ada perasaan tetap ingin di Kelas Unggulan, kegengsian masih saja menyelimuti hati ini, siapapun Aku rasa pasti akan bangga bisa masuk di Kelas Unggulan dimana tempat berkumpul Anak-anak pintar dari Seluruh Indonesia. Aku melihat namaku di Pintu Kelas 3 Unggulan dan Namaku tidak ada, lalu Aku ke Kelas Matematika dan ada Namaku disitu, sesuai prediksiku Aku turun ke Kelas 3 Matematika bukan di Kelas 3 Unggulan lagi. Aku ikhlas namun dalam hati ada sedikit perasaan tidak enak juga, Aku tidak sendiri di Kelas Matematika ada Ahmad Fikri ada Amal Akbar yang turun ke Kelas IPA lebih rendah dari Kelas Matematika. Hari demi hari di Kelas Matematika, banyak canda dan tawa yang terjadi di kelas itu, beda jauh saat Aku di Kelas Unggulan, mereka sibuk dengan belajar mereka sekalipun sesekali ada canda tawa tapi itu sangat jarang terjadi beda dengan kelasku yang sekarang ini, siapapun Ustadz atau Ustadzah yang masuk selalu jadi bahan candaan kecuali Ustadz Edi Suprapto. Namun jika yang masuk Ustadzah jangan harap bisa luput dari candaan Rifqi dan Wawan, Dua Bocah yang selalu bikin Onar di Kelas, belum lagi si Korban ada Fajar, Lilik, Anaf, Galih Rakasiwi dan masih banyak lagi, semua itu mereka lakukan tanpa belas kasihan, sesekali bukan hanya lewat kata-kata yang terlontar dari mulut mereka, kadang pukulan melayang ke Mereka, khususnya Fajar. Si Fajar dengan pasrah diperlakukan seperti itu tanpa melawan, pikirku dalam hati saat itu, jika Aku yang dipukulin Aku bakal hajar Mereka, masa bodoh dengan Mereka mau besar kayak apa, Aku tidak takut jika Aku benar. Pernah suatu saat ada ulangan harian matematika, si Fanny becanda memainkan tipe-x tiba-tiba tamparan melayang dari Wali Kelas Kami yaitu Ustadz Damar. Beliau kesal melihat tingkah laku si Fanny, serasa meremehkan dan tidak serius dalam ujian. Setelah kejadian itu ruangan kelas Kami pun mendadak sepi bercampur takut, tidak ada yang berani becanda lagi. Memang selama ini kelas kami terkenal bandel dari Ustadz Ustadzah sehingga mungkin kesabaran Wali Kelas Kami menjadi hilang dan pelampiasannya ya ke Fanny. Ustadzah Istikharah dan Ustadzah Umi Ari sering menjadi bahan candaan kami, bukan kami ding tapi si Wawan dan Rifqi, Aku termasuk kalem tidak macam-macam. He he serius Loh

Nama Angkatan Kelas 3 MTS saat itu Cluster Head. Menjelang akan di adakan POSA, Angkatan kami diminta mengutus Kontingen buat tampil mengisi acara di pembukaan POSA. Kami menampilkan Sepakbola dan itu sudah menjadi tradisi setiap Tahun Anak Kelas 3 MTS selalu mengisi acara pembukaan POSA dengan Sepakbola. Malam itu Bagian Olahraga mengumpulkan kami. Dicari 10 Orang untuk mengisi acara Tablo itu. Akbar, Reza dan Silfika selaku Bagian Olahraga Angkatan mulai memilih siapa-siapa saja yang maju sebagai perwakilan Angkatan. Alhamdulillah saat itu Aku terpilih, ini berkat Aidil Akbar. Akbar sama Aku sangat dekat, kita kawan baik. Setelah terbentuk Tim Utusan Tablo, Esok malamnya kita mulai latihan. Kak Putra yang melatih kami, siang-malam kami selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa maksimal saat tampil. Hari H pembukaan dimulai Aku sangat deg-degan. Semua orang menyaksikan Kami. Bagaimana tidak olahraga yang paling populer di Assalaam Sepakbola. Siapapun yang bisa tampil di acara itu merasa terhormat. Wow sungguh fantastis pembukaan POSA kami.

Foto angkatan. Menjelang berakhir masa-masa Studi Kami di Assalaam. Dari Pengurus Angkatan ingin membuat agenda. Lalu kami pun disuruh berfoto. Saat itu sebelum berfoto, Aku bergelantungan di depan Kapatra 1 seraya tidak memakai bahasa. Bagian Bahasa saat itu namanya Angga Budi, lalu memanggilku dan memukul pahaku memakai sapu. Gila, Aku marah, Aku pengen hajar dia, tapi Aku tidak bisa, Aku harus sabar. Dia seniorku dan Aku salah karena tidak memakai Bahasa Arab atau Inggris seperti yang disuruh Bagian Bahasa. Akan tetapi mungkin saat itu mood Dia lagi tidak baik sehingga Aku yang menjadi pelampiasannya. Namun setelah Dia memukul Aku, esok-esok harinya tidak ada komunikasi sama Dia.

Saat Kelas 3 MTS, Aku tinggal di Asrama Kapatra 2. Suatu asrama yang tidak mudah orang-orang bisa masuk ke dalamnya. Di Kapatra 2 ada program Tahfidzul Quran. Ini pertama kalinya dibuat di Assalaam. Aku dan Teman-teman menjadi Santri Pertama di Assalaam yang menjalani Program Tahfidzul Quran itu. Bos besar kami yang membimbing kami bernama Ustadz Dadang dan Ustadz Eko Al Amin. Ustadz Dadang sangat baik hati. Dan beliau sedikit pemalu. Ada rasa tidak enak dengan beliau jika Aku berbuat salah. Ustadz Eko Al Amin dengan perawakan biasa-biasa saja akan tetapi beliau yang selalu menjaga keamanan Kapatra 2. Dulu beliau saat menjadi Santri sangat nakal akan tetapi setelah beliau mengabdi di Assalaam, beliau berubah total menjadi Orang baik-baik. Masa-masa di Kapatra merupakan masa-masa yang sangat menyenangkan. Masa-masa emas selama ada di MTS. Aku sekamar sama Faza Dzul Himam, Maulana Miftahul Khairi, Irhas Faisal Ramsi. Alhamdulillah semua Mereka menyenangkan. Faza kalau mandi sangat lama, kadang jenuh juga menunggunya. Irhas paling doyan membeli koran pulsa. Maulana sosok yang suka membaca buku. Aku sendiri santai dan suka olahraga. Di kapatra 2 Kami sangat kompak. Aku memiliki kawan baik, ada Saifan At Tsauri, Faris Haqqul Anwar, Bagus Bahtiar dan masih banyak lagi. Mereka semua menyenangkan. Sedangkan teman-temanku yang tidak diterima di Kapatra 2 Mereka tinggal di Kagatra atau Kamar Tiga Putra. Zizi dan Ridho salah satu teman baikku saat itu, Mereka sedikit iri dengan Aku masuk ke Kapatra 2. Tapi yasudahlah, Aku biarin aja. Mereka terlihat agak gimana-gimana gitu terhadapku padahal dulu tidak seperti itu. Allah emang paling hebat dalam membolak-balikkan hati manusia. Cukup mengatakan kun fa yakun, jadi maka jadilah.

[Kelas 4 MA]

Inilah saat-saat yang paling tidak menyenangkan, galau mau lanjut di Assalaam atau keluar. Banyak yang eksodus dari Assalaam. Banyak pula yang masih bertahan termasuk Aku. Tidak ada sama sekali niatanku untuk keluar dan melanjutkan sekolah keluar selain Assalaam. Nyaman mungkin menjadi salah satu alasanku ketika itu. Serta nanggung menurutku. Kalau hanya belajar agama 3 tahun di Pondok itu belum dapat apa-apa. Baru dapat ampasnya. Baru bisa ngaji doank. Belum kenal apa itu kitab kuning, apa itu ulumul hadis, apa itu ushul fiqh, apa itu tarjamah alquran dan lain sebagainya. Tapi hidup adalah pilihan.

Aku tanpa mikir panjang langsung memilih masuk ke Madrasah Aliyah. Bukan SMA atau SMK. Bagiku apalah arti masuk Pesantren kalau belajar agama setengah-tengah. Langsung saja masuk Aliyah. Ketemu arab gundul yang super duper banyake pool. Diajar sama KH Rosyidi pula, lulusan Al Azhar Kairo. Di SMA dan SMK untuk mata pelajaran agama telah dikurangi. Sedangkan di MA atau Madrasah Aliyah tidak ada pengurangan mata pelajaran agama. Bahkan buku bahasa arab yang kita pakai disana, buku dari Al Azhar Kairo. Dan pengajarnya pun tidak tanggung-tanggung dari mesir pula. Dua orang syaikh yang mengajar kita. Syaikh ahmad dan syaikh kholid. Aku sangat dekat dengan Syaikh Ahmad. Beliau baik dan suka memanggil Aku Yaa Aslam ketika dibacakan presensi. Aku dan anak kelas lainnya sering main kerumah beliau. Yang terletak diperumahan ustadz ustadzah. Beliau sangat terbuka untuk santri. Kita main kesana sekedar basa basi pengen belajar bahasa arab dari beliau. Padahal modus pengen nonton bola hehe. Kadang kalau lagi dapat rezeki. Kita diberi minum teh arab namanya karkarih. Rasanya karkarih asem-asem gimana gitu. Teh rasa asem mungkin begitulah gambarannya. Namun kebersamaan itu tidak berlangsung lama, beliau kembali ke Mesir saat memasuki semester akhir dikelas madrasah aliyah. Sampai jumpa lagi Syaikh Ahmad !!!

Masa-masa kelas 4 Aliyah tidak nyaman. Kita mulai beradaptasi lagi. Memiliki teman baru dari Madrasah Takhasusiyah. Madrasah takhasusiyah ini berasal dari SMP luar. Namun mereka mengikuti program persiapan selama setahun. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan mata pelajaran yang ada di Pondok. Agar tidak tertinggal dan bisa mengikuti pelajaran Pondok. Dari sini pula Aku bisa kenal sama Teguh, Robben, Ahmad Pallah, Genta dan lain sebagainya. Dari sini pula terbentuk kekeluargaan yang sangat kuat. Teman teman yang keluar dari MTS dan melanjutkan keluar, perlahan dengan adanya mereka (anak-anak takhasus) kita mulai membuat kebersamaan baru. Kadang risih juga tapi lama-lama kita bisa menyatu dan kompak. Paling seru pas di aliyah kita sparing lawan anak SMA. Setiap sparing sepakbola anak SMA tidak pernah mengalahkan kita. Kita selalu menang dan menang. Kita kompak. Padahal pemain mereka bagus-bagus cuman mereka kebanyakan individu. Tidak percaya teman. Beda dengan anak aliyah. Kemampuan biasa aja. Tapi kerja samanya perlu diacungi empat jempol. Luar dalam oke pokoknya anak aliyah.

?

Pekan Olahraga dan Seni Santri Assalaam. Ini acara yang paling ditunggu-tunggu santri Assalaam. Berjuang untuk kelasnya. Berjuang untuk angkatannya. Melakukan yang terbaik untuk mendapatkan medali dan tropi. Dari ratusan santri hanya ada tiga pemenang. Juara satu,dua dan tiga. Hanya orang yang memiliki keistimewaan saja yang bisa mendapatkan juara. Sebagai anak hutan, anak rimba, anak bolang. Aku tidak sulit untuk menaklukan lawan-lawan baik dari anak SMA maupun SMK. Apalagi dikelas yang baru. Aku memiliki teman baru yang sesama anak rimba. Bakat sepakbola dari alam. Adapula yang ikut SSB. Semua medali kita borong. Kita juara 1 takraw. Juara sepakbola. Juara tenis meja. Dan pada malam puncak kita dinyatakan juara umum untuk kelas senior. We are the champions !!! dari tahun ke tahun kelas aliyah memang selalu juara umum. Mungkin karena belajar arab gundul kali yah makanya terbentuk mentalnya hehe.

?

Paling seru dari kelas 4 Aliyah. Kita bertemu dengan Albert Einsteinnya Assalaam. Namanya ustadz AR. Saat perkenalan dengan beliau dikelas, kita tanyakan apa kepanjangan AR. Sampai sekarang pun Aku tidak tahu apa itu AR. Beliau ustadz yang gokil. Super percaya diri. Beliau mengajar fisika. Pelajaran yang paling kubenci. Tapi dengan tangan dingin beliau. Aku mencintai fisika saat kelas 4 aliyah. Saat kelas 5 aliyah Aku kembali membenci fisika. Soalnya bukan beliau yang mengajar hehe.

Hubungan kita dengan ustadz ustadzah aliyah sangat dekat. Ibarat teman. Kita tidak malu. Santai tidak ada sekat. Tidak ada ketakutan. Kekeluargaan ini yang aku pelajari selama disana. Indahnya kebersamaan dengan mereka para ustadz. Jika bertemu kita salaman. Sambil ngantri wudhu kita bercengkrama, sesekali bercanda. Dan orang-orang pada heran dengan kedekatan kita. Kadang sesekali kita saling ledek ledekan hehe. Itu hal biasa. Jadi itu yang tidak Aku dapatkan saat duduk di MTS. Terasa banget kakunya. Mungkin karena masih kucil juga kali. Belum dewasa. Di aliyah kita bertemu dengan makhluk makhluk aneh. Ada ustadz Ochim pengajar kimia. Diam-diam menghanyutkan. Tanpa ekspresi tapi bisa membuat kita ngakak terbahak-bahak. Ada ustadz Budi (almarhum). Sangat tegas dalam urusan akidah. Dari beliau Aku belajar ketegasan. Ada ustadz Ghofar. Seorang ustadz pengajar bahasa inggris. Mirip Arjen Robben kalau main bola. Beliau sangat lincah. Aku salut dengan beliau. Mesti kepala sudah botak tetap sepakbola menjadi olahraga beliau. Kecil dan lincah itulah ustadz ghofar. Ada ustadzah Sirikit. Seorang pencerita handal. Pengajar fisika juga. Saat kita jenuh dengan suasana Pondok beliau hadir sebagai embun dihati kami. Ada ustadzah Mar’i. Pengajar ilmu sosial dan pkn. Beliau sosok ibu yang selalu memperhatikan keadaan anaknya. Selalu memberi nasehat yang baik beserta motivasi untuk selalu maju maju dan maju. Ada ustadz Sigit. Kepala sekolah kami. Ada ustadz Bashir. Sangat baik dan kalem. Ada ustadz Nurro. Ustadz baru di Assalaam. Lucu dan kita sering bercanda dengan beliau. Suka jayus pula akan tetapi selalu saja krik krik krik. Dan masih banyak lagi kisah kisah seru dimadrasah aliyah ini.

Saat adzan dhuhur. Kita selalu kompak pergi wudhu bersama. Melepas sepatu bersama. Sesekali melihat santriwati yang lewat. Itulah saat indah bagi santri yang normal. Hanya modus pura-pura lambat masuk masjid, pura-pura ngobrol dengan ustadz padahal ngeceng hehe. Namanya juga anak-anak. Bandel dikit tidak apa-apa toh.

?

Ada satu orang wanita yang selalu tersimpan di memoriku. Paras wajahnya yang ceria, pemalu, imut dan smart. Aku suka dia. Dia beda dengan wanita lainnya. Dari sekian banyak wanita yang kukenal cuma dia yang bisa menghipnotis hatiku *cie. Dia sangat spesial buatku. Andai dia bisa menjadi milikku. Akan kujaga dia sepenuh hati. Awal mula bertemu dengan dirinya saat aku dan kawan-kawan habis main bola tepatnya pas Kelas 1 MTS. Hanya sekilas mendengar namanya. Tapi itu Aku tidak pikirin lagi. Puncaknya kita dipertemukan saat ada perlombaan pramuka di UMS Surakarta. Aku bisa menyaksikan dirinya dekat sangat dekat sekali. Dia begitu mempesona. Subhanallah sekali ciptaan Tuhan ini begitu pikirku. Aku sayang dia Tuhan. Aturlah semua urusan ini Tuhan, engkaulah yang paling tahu.

[KELAS 5 ALIYAH]

Tidak terasa setahun telah berlalu. Kini saatnya kita yang memimpin. Dulu dipimpin. Sekarang gantian memimpin. Butuh 5 tahun lamanya untuk bisa menjadi pengurus OP3MIA [Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam]. Merupakan suatu kebanggaan bisa memakai jas hitam itu. Dulu hanya bengong melihat kakak kelas yang memakai jas itu. Terlihat ganteng sekali kalau aku memakainya. Kini tiba saatnya aku pakai jas hitam itu. Dengan dalaman baju putih panjang. Aku berkaca dicermin sambil senyam senyum. Ganteng juga Aku yah memakai jas ini celotehku ketika itu hehe. Aku menjadi bagian bahasa dikepengurusan OP3MIA pada tahun periode 2008. Sangat berbeda dengan bakat yang Aku miliki. Harusnya Aku menjadi bagian olahraga akan tetapi ada sebuah peristiwa yang membuat Aku menjadi bagian bahasa. Awalnya Aku sedikit kecewa. Namun setelah berjalannya waktu. Aku enjoy dengan itu semua. Aku satu organisasi dengan Galang, Gorbi, Ghassan, Pujo, Dwiky, Rian ‘Qatar’, Alfian dan ternyata mereka semua gila. Tidak berhenti Aku tertawa dengan mereka. Ada hikmah yang kudapat dengan tidak menjadi bagian olahraga. Aku sangat bahagia dengan mereka. Mereka gokil dan smart. Dan khusus bagian bahasa dan bagian keamanan. Kita memiliki kantor sendiri. Kita bagian yang spesial. Kita dapat ruang di tipe D. Bersamaan dengan ustadz-ustadz muda pengabdian. Kita perang dengan salah satu dari mereka. Ada ustadz hedonal. Seorang ustadz muda pengabdian yang selalu mencari masalah dengan kita. Banyak mengurusi kita. Sebagai anak muda yang lagi tinggi egonya, kita membangkang. Suka kejar-kejaran dengan beliau. Saling ngerjain. Motor tuanya biasanya yang menjadi sasaran empuk jika kita kesal dengan beliau. Tidak mungkin kan kita pukulin ustadz muda. Yasudah apapun yang bisa dihajar, hajar pokoknya. Biasa kalau ego yang dinomor satukan. Begitu jadinya. Intinya kita minta maaf sudah banyak salah. Mohon dimaklumi pula, biasa jiwa anak muda. Pengen berantem aja kalau tidak sesuai dengan pemikiran kita. Yah jadi pembelajaran kedepannya.

Dikelas 5 Aku ditunjuk menjadi pelatih sepakbola. Yang menunjuk Aku adalah adik-adik kelas 3 mts [Thunder Clap]. Awalnya Aku menolak. Aku katakan kepada perwakilan mereka. Ketika itu Memet dan Alfian yang menghadap Aku. Aku katakan kepada mereka. Aku memang bisa bermain bola tapi untuk urusan melatih Aku tidak bisa. Itu alasanku. Ternyata mereka tidak menyerah. Mereka pun mengatakan tidak masalah. Yang penting ada yang melatih mereka dan membimbing mereka. Lama Aku terdiam sambil tidak percaya jika Aku akan menjadi pelatih di Pondok Assalaam ini. Dengan bacaan bismillah. Aku terima tantangan itu. Aku katakan ke mereka oke. Semenjak itu Aku berpikir keras. Aku tidak mempunyai basic sekolah sepak bola. Aku bisa bermain bola berkat bakat alam. Otodidak dalam bermain bola. Itu pun Aku belajar trik-trik sepakbola lewat nonton bola setiap hari sabtu dan minggu. Bisa dikatakan Aku nekat melatih mereka. Aku akhirnya menemui salah satu sahabatku Hanif. Hanif pernah mencicipi sekolah sepak bola di Banjarmasin. Aku katakan perihal ajakan dari adik-adik kelas 3 mts. Tanpa pikir panjang hanif pun setuju. Alhamdulillah baik banget si kamu nif nif. Sebenarnya sebelum Aku ajak hanif, Aku ajak kawan-kawanku yang pernah merasakan turnamen mts cup. Aku ajak mereka untuk melatih adik-adik kelas 3 mts. Tapi mereka pada tidak mau. Entah kenapa. Malas mungkin. Atau mungkin juga gengsi berteman dengan adik kelas. Hanif dulunya tidak sekolah mts di Assalaam. Dia dari mts luar dan saat sma dia sekolah di Assalaam. Banyak jalan menuju madrid. Aku tidak patah semangat dan akhirnya Aku menemukan hanif yang menjadi partnerku melatih mereka. Iseng-iseng Aku pun mengajak salah satu sahabatku. Fauzan robben. Menurutku dialah santri di Assalaam yang paling jago main bola. Pendiam namun jika dilapangan dia seperti pembunuh berdarah dingin. Dia pemalu namun lama kelamaan setelah ku yakinkan akhirnya dia menerima untuk melatih adik-adik kelas 3 mts. Akhirnya lengkap sudah kita para pelatih. Aku, Hanif dan Fauzan Robben. Setiap siang kita latihan. Lari keliling kompleks Assalaam. Jika sore hari lapangan kosong kita gunakan untuk latihan. Itu berjalan setiap hari sebelum turnamen mts cup antar pesantren digelar. Menjelang akan digelar mts cup. Adik-adik dari kelas 3 mts diminta untuk mengutus 2 tim. Akhirnya kita buat 2 tim. Persas A dan persas B. Tim terbaik ada di tim A dan tim biasa ada di tim B. Tim A kita targetkan untuk bisa juara. Tim A tetap dilatih oleh Aku, Hanif dan Fauzan Robben. Sedangkan tim B dilatih oleh Ahmad Kurniawan dibantu oleh Aku juga. Setiap jumat pagi sehabis latihan sering kita sparing tim A vs tim B. Hasilnya pun bisa ditebak. Kemenangan untuk tim A. Saat hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Mts cup 2008 pun dimulai. Tim asuhanku persas A menghadapi lawan pertama dari pondok ngruki. Suasana lapangan becek tapi itu tidak menyurutkan semangat buat kami selaku tim tuan rumah. Kick off pun dimulai. Kedua tim saling tukar menyerang. Kokohnya barisan pertahanan yang digalang bahreasy, fadil, dan tomi membuat gawang yang dikawal eki aman. Babak pertama berakhir kaca mata. Saat jedah Aku pun memberi semangat mereka. Kita tuan rumah ayo kita pasti bisa menang. Kami pun tos bersama. Sebelum kembali kelapangan kita berdoa terlebih dahulu. Babak kedua dimulai. Menjelang akan selesai pertandingan namun belum ada gol yang tercipta. Aku sangat deg-degan. Kondisi lapangan yang becek membuat kedua tim mulai kehabisan bahan bakar. Henry salah satu jagoan timku yang berperan sebagai winger kiri. Dia berlari kencang layaknya Gareth Bale. Satu dua orang lewat. Namun saat ingin melewati pemain ketiga tiba-tiba dia dijegal. Henry pun terjatuh. Wasit pun memberikan freekick. Henry yang langsung mengambil tendangan bebas itu. Sambil mengambil ancang-ancang dia pun menendang sekencang-kencangnya sambil mengarahkan ke tiang jauh gawang dan dan dan dan hasilnya goooooool. Luar biasa. Sontak semua suporter thunder mania bersorak girang sambil berlari memasuki lapangan. Sangat riuh suasana saat itu. Aku pun tertegun tidak percaya. Tim kita menang nif (hanif). Alhamdulillah. Moral tim kembali terangkat pasca kemenangan dramatis itu. Pujian sana-sini mulai mendekati aku. Dari kawan seangkatan, adik kelas maupun kakak kelas. Akhirnya perjuangan kita selama ini tidaklah sia-sia. Perjuangan setiap siang latihan fisik dan setiap pagi lari pagi. Zidni yang sangat susah dibangunin tiap pagi. Mau tidak mau Aku tiap hari ke kamar mereka. Hanya untuk membangunkan mereka lari pagi. Untuk satu tujuan mts cup. Harus juara. Tim tuan rumah masa’ tidak juara. Kan malu begitu pikirku. Aku sangat dekat dengan mereka. Aku tidak ingin nasib mts cup mereka terjadi seperti yang Aku alami “gagal total”. Itu karena kami tidak punya pelatih yang bisa mengerti keadaan kami. Kami punya pelatih tapi tidak dekat. Menurutku pelatih tidak hanya menginstruksikan ini dan itu tapi harus bisa dekat antar personel. Dan itu tidak dilakukan oleh pelatih kami ketika itu. Kami pun malu dan kalah di mts cup 2006. Cluster head angkatanku gagal ditahun 2006. Ditahun 2008 salah satu anak yang gagal itu kini datang bukan untuk bermain bola. Tapi dia datang sebagai pelatih cilik. Membawa panji-panji Thunder Clap. Hari yang luar biasa.

?

Hari demi hari aku jalani sebagai bagian bahasa selama kelas 5. Aku bisa dibilang bagian bahasa yang gaul. Biasanya bagian bahasa ditakuti. Takut disidang jika tidak memakai bahasa resmi pondok yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Aku dekat dengan adik-adik kelas. Aku tidak gengsi dengan mereka. Aku selalu menyapa jika mereka melihatku. Buat apa gengsi. Emang dengan murah senyum dan ramah ke adik-adik kelas membuat derajat seorang manusia menjadi hina. Tentu tidak kan. Tapi mungkin kawan-kawan yang lain punya alasan masing-masing. Itu merupakan pilihan buat mereka. Aku yang jelas tidak bisa seperti mereka.

Acara tahun yang selalu ditunggu-tunggu pun tiba. Pekan olahraga dan seni santri Assalaam [POSA]. Ini adalah acara yang paling dinanti-nanti seantero santriwan dan santriwati Assalaam. Didukung penuh oleh pihak pondok. Mencari bibit unggul dalam bidang olahraga. Angkatanku yang menjadi panitia. Dulu kita hanya bisa mengikuti dan mengamati acara yang dibuat kakak-kakak kelas. Kali ini kita yang terlibat dalam posa ini. Kita semua bersatu mensukseskan acara posa di jatah kami ini. Mulai mempersiapkan panggung dan lain sebagainya. Tidak ada kata lelah dalam benak kawan-kawan pengurus op3mia. Semua semangat. Aku dan hanif yang ketika itu tidak banyak terlibat dalam pembuatan panggung dan lain-lain. Kita berdua melatih adik-adik kelas 3 mts. Walaupun kita tidak digaji tapi kita ikhlas membantu dan mengarahkan mereka. Masing-masing kegiatan ekstrakulikuler diwajibkan untuk mempertontonkan kelebihan dan antraksi-antraksi mereka. Sebagai ajang promosi. Dari cabang beladiri ada tapak suci, sinar putih, taekwondo dan berbagai cabang olahraga lainnya. Khusus tim yang aku dan hanif mentorin. Kami menampilkan tim sepakbola Assalaam. Olahraga yang paling banyak peminatnya. Setiap malam kita berlatih. Mempersiapkan dengan matang antraksi-antraksi tim kita. Alhamdulillah kita berhasil membuat antraksi-antraksi itu. Kostum baru pun menjadi launching perdana pada acara pembukaan posa. Amazing buat posa dizaman kami. Untuk pertama kalinya dizaman angkatan kami. Kami berhasil menghadiahkan medali yang terbuat dari logam sepanjang sejarah pondok Assalaam yang pernah diadain posa. Angkatan kami pertama yang mencetus medali menggunakan logam. Sebelumnya hanya menggunakan medali menggunakan bahan plastik. Wow perdana di posa.

Posa selesai. Program kerja berikutnya pengurus op3mia adalah study banding. Kalau biasanya sebelum-sebelumnya pengurus pada study banding ke wilayah jawa timur dan sekitarnya. Dizaman kami menjabat pengurus OP3MIA. Studi banding ke wilayah barat. Jakarta dan jawa barat. Kami study banding ke pondok pesantren di tangerang. Berkunjung ke salah satu boarding school di bogor dan jalan-jalan dijakarta.

Hari jumat pagi ba’da qiroatul quran. Bagian bahasa rutin mengadakan muhadatsah (percakapan bahasa arab atau inggris). Kami membantu ustadz-ustadzah mensukseskan bahasa resmi pondok. Belajar bahasa arab dan inggris. Satu hal yang membuat hati selalu berdebar-debar jika dari ketua kami menyuruh untuk memimpin dimimbar acara muhadatsah. Dilihat ratusan santriwan dan santriwati yang hadir dimasjid. Sungguh membuat jantung ini selalu bersenam melebihi frekuensi biasanya. Sangat deg-degan bercampur grogi dan takut. Aku kakatakan untuk tidak mau maju. Akan tetapi ketuaku saat itu galang taufani mewajibkan untuk seluruh anggotanya minimal pernah memimpin dan naik ke mimbar mulia itu. Dan jumat itu pun aku melangkahkan kakiku ke atas mimbar. Sesuatu yang sangat langkah terjadi. Biasanya adik-adik kelas melihatku tampil ditengah lapangan. Atau aku berada paling depan barisan sebagai striker. Kini aku tampil di mimbar istimewa ini dengan balutan jas hitam dan peci. Sebuah cita-cita yang didamba-dambakan oleh semua santri Assalaam. Menjadi pengurus OP3MIA. Langkah kakiku dengan mantap maju ke mimbar. Perlahan salam dan pembukaan bahasa arab aku tuturkan sampai akhirnya aku membacakan sebuah lembaran bertulisan bahasa arab. Lancar dan fasih. Itu pengalaman pertamaku naik di mimbar dan tampil di depan orang banyak. Luaaar biasa.

Didalam sebuah penjara suci ini terkadang seorang santri akan merasa jenuh. Hal itu pun terjadi kepadaku. Aku jenuh butuh refreshing. Sebagai pengalaman aku beranikan diri untuk melompati pagar berduri itu. Aku dan Ghassan cabut lompat pagar. Sebuah pelanggaran besar yang apabila ketahuan akan digundul dan membacakan super (surat pernyataan) dihadapan ribuan santri. Dan Alhamdulillahnya Aku dan Ghassan tidak ketahuan. Aku pergi bermain winning eleven dan pergi ke mall jalan-jalan. Syukurnya tidak kena gundul, ustadz tidak ada yang tahu. Jika saja ketahuan akan ada dua orang tuyul ketika itu he he.

Hari-hari dikelas 5 begitu luar biasa. Suasana kelas aliyah sangat istimewa. Disana Aku bertemu dengan ustadz dan ustadzah yang hebat. Ada ustadz Isa Anshori seorang pengajar lulusan lipia. Ada ustadzah Sirikit seorang motivator fisika, suka mendongeng saat kita jenuh dengan suasana sumpek pesantren. Ada pula ustadzah mar’i sosok seorang ibu yang begitu mencintai anak-anaknya. Begitu perhatian dengan kami. Cukuran rambut, pakaian. Tidak ada sosok yang begitu perhatian jika beliau tidak menyayangi kami. Ada ustadz nurrohim dan adapula ustadz ar sugeng riyadi sosok yang begitu menginspirasi. Dan almarhum ustadz budi dan ustadz edi. Serta masih banyak ustadz ustadzah aliyah yang begitu luar biasa mengajarkan ilmu dan pelajaran hidup. Setiap pagi seminggu dua kali ba’da shalat shubuh kita selalu belajar tarjamah (terjemah) alquran. Tidak didapatkan di sekolah menengah atas Assalaam. Suatu hal yang membuatku merasa rugi jika tidak ada pelajaran tarjamah alquran dalam kurikulum disebuah pesantren. Beruntunglah madrasah aliyah Assalaam. Tetap mengadakan pelajaran itu yang notabennya makanannya sebuah pesantren. 

[KELAS 6 ALIYAH]

Badai pasti berlalu. Sekeras apapun kehidupan yang sudah Aku alami selama 6 tahun di Pondok Assalaam. Toh akhirnya terlewati juga semua. Tidak ada hal yang mustahil di dunia ini. Teringat akan ayat Allah “Allah tidak akan menguji hamba-hambaNya di luar batas kemampuan”. Apa yang Aku alami telah terbukti. Salah satu tantangan hidup telah Aku lalui selama 6 tahun. Tidak semua santri bisa bertahan selama itu. Butuh kesabaran tingkat internasional untuk bisa bertahan di penjara suci itu. Kini Aku duduk di bangku kelas 6 aliyah. Puncak akhir dari perjalanan studi di Pondok Assalaam. Ilmu agama dan ilmu umum menjadi bekal untuk berkompetisi diluar sana, berlomba-lomba dalam kebaikan. Segala sesuatu rutinitas selama hidup di Pondok Assalaam bakal menjadi ujian tersendiri nantinya jika sudah keluar dari Pondok Assalaam. Apakah masih bisa rutin mengaji ba’da shubuh dan ba’da maghrib. Itu semua tergantung keimanan dan keistiqomahan santri. Jika masih membekas jiwa kepesantrenan dalam diri, tentunya secara otomatis akan tergerak hatinya untuk tetap melaksanakan kegiatan mulia itu. Namun jika sama sekali tidak tersentuh, merasa tidak ada yang hilang itu pertanda nilai-nilai kepesantrenan dalam dirinya benar-benar tidak berbekas lagi. Na’udzubillah alangkah ruginya mereka itu. Tidak ada bedanya dengan orang-orang diluar sana yang kurang mempelajari islam.

Di masa akhir studiku di Pondok Assalaam. Aku tinggal di Rayon 1 kamar 13. Kami menyebutnya bangsal 13. Kamar paling sakral sesuai namanya. Sesuai nama film horor pula. Dulu saat pertama kali Aku tinggal di asrama, Aku tinggalnya di rayon 2 yang isinya sekitar 20 orang. Saat akhir masa studiku Aku kembali tinggal di rayon 1 yang isinya sekitar 20 orang pula. Sungguh menjadi perpisahan yang indah untuk dikenang.

Hari-hariku di kelas 6 aliyah ini banyak ku habiskan untuk belajar, bermain, menghafal alquran, hadits arbain. Syarat bisa lulus wisuda di Pondok Assalaam dengan menghafal 3 juz alquran dan 10 hadits arbain. Bagi yang malas pasti tertinggal. Tergantung tinggal kemauan diri. Pembimbing tahfidzku Ustadz Asa Zain. Beliau yang selama ini setia pintu rumahnya Aku ketok-ketok tiap shubuh untuk menyetor hafalan. Tidak terlalu sulit bagiku untuk mengikuti persyaratan kelulusan yakni 3 juz itu. Sebelumnya Aku pernah hafal juz amma dan juz 1. Sisa 1 juz lagi ada pada juz 2. Untuk bisa menjadi lulusan terbaik atau syahadah saat wisuda, jika di universitas setingkat cumlaude. Santri harus bisa menghafalkan 5 juz alquran. Aku sempat terlintas untuk bisa mengejar predikat syahadah. Tapi apalah gunanya jika Aku niatkan untuk mengejar prestise doank bukan asli niatnya karena Allah. Akhirnya Aku tinggalkan. Aku lulusan biasa saja dengan predikat jayyid.

Suasana kelas 6 aliyah sungguh sangat akrab. Terlihat seperti keluarga tanpa ikatan darah. Tapi itulah kenyataan. Antara kita selalu mengadakan acara makan bersama. Ada yang bertugas mengambil nasi di dapurlah, ada pula yang mengambi makrun atau indomie goreng di kantinlah, ada juga yang bertugas menyediakan sambel SS yang extrapedas itu dan lain-lain. Itu semua kita lakukan dengan enjoy. Jika malam hari kita selalu duduk-duduk di taman depan kelas aliyah. Melihat dari jarak kejauhan sosok-sosok bidadari dunia para santriwati Assalaam. Wajah mereka terlihat sama semua. Jika sore hari kita selalu bermain bola sambil menunggu ustadz dan ustadzah yang akan mengajar bimbel. Bisa di pastikan baju selalu basah oleh keringat saat bimbel di mulai. Membuat belajar jadi tidak maksimal tapi itu sangat mengasyikkan. Sosok seperti almarhum ustadz Wisnu, ustadz Ochim, ustadzah Sirikit semua terhimpun dalam satu tujuan saling memiliki, berkeluarga. Canda tawa selalu menghias. Tidak ada sakit hati jika ustadz yang becanda agak over. Khususnya kawanku ‘ibad yang selalu menjadi korban. Nama lengkap ibad, Ikhsan ‘Ibad Firdaus. Saat di absen kadang almarhum ustadz Wisnu sering bercanda begini “ si ibad ini jika dia di surga, dia akan selalu menjadi pembantu sesuai dengan namanya ‘ibad” sontak sekelas langsung tertawa ngakak. Si korban hanya bisa pasrah. Penyakit anak Pondok yang paling familiar jika di ajar dalam kelas “Naum atau Tidur”. Sudah menjadi rahasia umum jika santri kadang tertidur di kelas. Walaupun begitu tapi sakti loh. Tidur tapi paham saat di tanya. Dialah Fata Ridwana. Bocah dari Martapura Kalsel. Dia pintar tapi sedikit jorok. Tidak ada manusia yang sempurna. Ada pula juru lawak Ghassan dan Sijjir. Dua orang ini selalu melawak, suka jayus. Ada pula Affan yang rajin berlangganan koran jawa pos, tiap hari kami antri minjem korannya. Dan masih banyak makhluk-makhluk aneh di Pondok Assalaam ini. Setiap malam Aku dan kawan-kawan selalu belajar dan nongkrong di lantai 2 masjid. Sambil bercerita kita menghabiskan malam disana hingga pukul 24.00 kita pulang ke kamar masing-masing. Jika hari jumat Aku dan hanif menyempatkan diri melatih adik-adik kelas 2 mts. Ada Disa, Ismail, Auzan, Gega dan lain-lain. Sebagai juniorku mereka memiliki bakat yang luar biasa. Aku salut terhadap mereka. Teringat tahun lalu saat Aku, Hanif dan Fauzan Robben berhasil mengantar tim yang kami latih meraih juara 3. Subhanallah sekali. Pengalaman yang tidak pernah terlupakan. Pelatih cilik yang di paksakan dan berakhir manis.

Ada satu pengalaman yang paling berharga dari kelas 6 aliyah ini. Saat kami dilatih untuk menjadi imam masjid shalat isya. Khusus untuk shalat isya santri kelas 6 yang menjadi imam di masjid jami’ Assalaam. Jama’ahnya 2 ribu santri. Menjelang hari H Aku mendapat giliran untuk imam. Aku sangat grogi. Sebelum maju Aku muroja’ah hafalan yang akan Aku bawakan saat imam. Surat yasin dan an nash yang ku bawakan. Dinilai sudah cukup, Aku pun diminta untuk mengisi jadwal imam shalat isya tersebut. Wow luar biasa. Shof pertama di isi kawanku sendiri, santri kelas 6. Ku lihat di lantai 2 masjid jami’ Assalaam ada ratusan santriwati. Mereka siap untuk mendengarkan suara lantunan imamku, perwakilan kakak kelas 6. Alhamdulillah Aku sukses memimpin shalat isya berjama’ah. Inilah yang menjadi bekalku di masyarakat jika Aku di tunjuk mengimami shalat nantinya. Akhir dari perjalanan studi di pondok Assalaam banyak hal yang disampaikan oleh para pengasuh pondok. Setiap minggu kami para santriwan dan santriwati selalu dikumpulkan di kantor Assalaam. Diberikan pembekalan terkait hal-hal yang akan kami lakukan jika kelak tidak berada di pondok lagi. Membaur bersama masyarakat. Mengamalkan apa yang sudah didapatkan di pondok Assalaam. Bisa menjadi suri tauladan yang baik. Menjadi insan yang bermanfaat. Aku malam itu mengikuti tausiyah dari al-ustadz KH. Rosyidi asyrofi. Berikut kumpulan nasehat dari beliau. Oh ya sebelumnya, aku perkenalkan jika beliau ini lulusan di salah satu universitas tertua dunia al azhar kairo mesir.

Beliau belajar bersama almarhum gusdur di universitas itu. Berikut pembekalan dari ustadz KH. Rosyidi hari Rabu 6 Mei 2009 :

@ Jaga almamater pondok Assalaam dimanapun berada.

@ Jangan dilepas kerudungnya (bagi santriwati)

@ Harus mencerminkan anak pondok (beradab)

@ Cari kost dekat masjid

@ Jangan mau dirayu dan jangan mau mengejar (santriwan dan santriwati)

@ Jangka pendek kuliah

@ Jangka panjang menikah

@ Bergabung dengan organisasi islam

@ Jangan nyambi kerja selagi orangtua masih kuat

@ Profesor yang abadi adalah perpustakaan

@ Persiapkan apa yang akan di kerjakan

@ Janganlah terpengaruh barang yang cakep mungkin ada racunnya, jadi kartu As-nya jangan di matikan katakan itu hanya omong kosong

@ Salah anjing jangan engkau dengarkan

@ Jangan anda santai-santai kalau ingin mencapai cita-cita yang besar

@ Cara mencapai cita-cita besar : shalat tepat waktu, rawatib, puasa, shalat malam

@ Guru bangga kalau muridnya penurut dan sukses

@ Guru sedih kalau muridnya bandel

@ Anda harus memiliki satu keahlian saja biar sukses

@ Berpikirlah secara dewasa

Nasehat yang begitu luar biasa. Adapun dilain kesempatan kami mendapatkan pembekalan dari mantan mudirul ma’had saat Aku masih duduk di mts Assalaam. Beliau menjabat sebagai dewan kyai. Ustadz chozin memberikan kami nasehat yang tidak kalah hebat. Beliau ini salah satu dari pendiri pondok Assalaam. Pahit manis kehidupan sudah beliau cicipi. Berikut ini nasehat beliau, kamis sore 7 Mei 2009 :

Visi Assalaam

àAgama : Bersih dari syirik, bid’ah dan khurafat

@ Agama islam sudah sempurna, jangan ditambah-tambah ikut saja sesuai tuntunan

@ Ibadah yang benar sesuai ajaran nabi/sunnah selain itu bid’ah

@ Imam atau pemimpin mesti bertanggung jawab harus betul-betul

@ Tidak boleh menempatkan jabatan orang karena ghosob

@ Kalau Jahr atau keras tidak pakai basmalah

@ Jangan sampai melampaui perintah Allah dan Rasul-Nya

@ Tidak boleh kreatif dalam masalah ibadah, masalah dunia silahkan

@ Kalau sudah keluar bebas, harus jaga nama baik

@ Mumilat = Orang yang berpakaian tapi telanjang

@ Prinsip kalau shalat jangan menghadap ke kuburan

Nasehat beliau lebih ke arah hal-hal ibadah memang. Dihari lain pun kami harus mengikuti pembekalan dari salah satu dewan kyai termasyhur di pondok Assalaam. Beliau ustadz Dalhari. Salah satu yang turut membangun pondok Assalaam dari nol. Beliau adalah fansku. Aku suka jika beliau ceramah. Santai dan bisa menyampaikan pesan yang super. Kena di hati. Beliau pun suka guyon dan tidak kaku namun beliau tegas.

 

 

 

 Berikut ini petikan nasehat dari KH Dalhari nuryanto, kamis malam 7 Mei 2009 :

@ Kita diciptakan didunia ini bukan sebagai penonton tapi jadilah pemain, bukan pemirsa tapi aktor asal kalian dapat mengembangkan bakat kalian

@ Dengan berpuasa akan membatasi kalian dari maksiat

@ Jangan percaya kalau ada rayuan gombal

@ Kalau bisa hanya saling kenal, jangan sampai waktu kalian habis hanya untuk tidak jelas

@ Kalau mau menikah, jangan menunggu sampai tua. Banyak resiko

@ Nilai dien atau agama dibentuk dengan kuat

@ Inti dari ajaran islam adalah akhlak

@ Amalan sunnah dan wajib harus diperhatikan

@ Gunakan kamar kost untuk amalan sunnah

@ Usia sekarang masa-masa produktif, hafalkan doa-doa

@ Yang penting amanah, jika sudah ada yang ingin meminang

@ Hati-hati dalam bergaul

@ Belajar yang baik dan sungguh-sungguh

@ Kalau ingin bekerja masuklah usaha dan hati-hati dengan duitnya

@ Motivasi hidup hanya untuk membantu agama Allah

@ Peliharalah apa yang sudah kalian dapatkan di pondok ini insyaallah Allah akan membantu/memudahkan kalian

@ Wanita adalah aurat : telapak tangan + wajah, seluruh anggota tubuh, tergantung keyakinan.

Tiga insan terbaik pondok Assalaam memberikan bekal untuk kami santri kelas 6. Pulang dari acara itu. Tanpa terasa terlihat sesosok wanita yang begitu mempesona pandanganku. Wanita berkaca mata hitam itu dialah satu-satunya santriwati di pondok Assalaam yang bisa membuat Aku jatuh cinta. Dialah yang bisa membuat tidurku tidak nyaman. Dia pula yang membuat aku lebih sering pura-pura ke atm hanya untuk mencari sesosok wanita berkaca mata itu. Subhanallah inilah karunia Allah berupa cinta kepada lawan jenis. Cinta adalah anugerah. Datang secara tiba-tiba tanpa disadari. Menyejukkan hati. Melumpuhkan logika. Entah wanita itu laki-laki mana yang beruntung mendapatkannya. Dimataku Dia sangat sempurna. Aku Suka dia Tuhan. 

Malam sebelum acara wisuda. Aku dan kawan-kawan kelas 6 mengadakan acara di masjid nan megah itu. Acara salam-salaman dengan adik-adik. Penuh harap untuk para santri memaafkan kekhilafan kami sebagai santri tertua di pondok Assalaam. Yaa Allah ini malam terakhirku tinggal di pondok ini gumamku ketika itu. Ada sedikit perasaan tidak rela untuk meninggalkan pondok ini. Hidup adalah perjuangan. Selesai satu urusan kerjakan urusan lain. Mamaku sempat menyarankan aku untuk mengabdi di pondok Assalaam dan kuliah di UMS. Dekat dengan pondok Assalaam. Aku dengan lemah lembut menolak. Aku pengen mencari suasana baru. Aku pengen mencari tantangan baru. Aku akan hijrah ke yogyakarta. Aku tertarik dengan kota pelajar itu. Walaupun Aku tidak tahu apa yang ada disana. Tapi Aku yakin ada sesuatu yang hebat disana. Aku yakin Aku akan bisa lebih mengenal dunia ini. Ada pelajaran yang berharga disana. Ada secercah harapan disana. Dan mungkin juga Aku akan dapatkan jodohku disana. Aku di pondok Assalaam hanya seperti robot. Tidak bisa berbuat banyak. Aku memiliki sifat asli yang pemalu dan takut. Itu sifat buruk yang Aku punya. Aku berupaya menghilangkan tapi belum bisa. Menciptakan sifat percaya diri sangat sulit. Aku hanya hebat di lapangan. Disuruh untuk tampil di depan Aku mati kutu. Tidak bisa berbuat banyak. Ini menjadi PR dalam hidupku. Aku setiap liburan puasa selalu diminta untuk mengisi kultum sebelum shalat tarawih. Bekal tampil didepan ini yang Aku butuhkan. Sifat pemalu dan penakut ini yang membuat aku tidak bisa berbuat banyak di pondok Assalaam. Sejak itulah Aku belajar. Semoga di kota pelajar Aku bisa dapatkan mimpi-mimpiku yang tertunda itu. Secercah harapan menghias jiwaku. Aku harus hijrah dari Solo jika ingin berkembang. Cukuplah sudah teori-teori yang kudapatkan di pondok Assalaam. Kini saatnya Aku praktekkan. Aku harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Itu janjiku pada diriku.

Hari bersejarah pun terjadi.

Solo, 10 Mei 2009

Aku dan kawan-kawan seperjuangan melangsungkan wisuda. Aku berhak untuk mengenakan sebuah toga. Baju hitam kebanggaan. Semua orang ingin memakainya. Alhamdulillah Aku berhasil lulus dari pondok Assalaam tanpa pernah melanggar dan terkena gundul. Aku memang kalem-kalem saja selama di pondok Assalaam. Melanggar peraturan pondok bukannya tidak pernah. Aku pernah melanggar tapi tidak ketahuan saja sama para asatidz dan asatidzah. Aku mungkin termasuk orang yang beruntung. Jika melanggar tidak sampai disuruh gundul. Aku malu jika melanggar dan ketahuan. Jauh-jauh sekolah di solo masa pelanggaran yang dilakukakan. Itu bukan Aku banget. Alhamdulillah acara wisuda berakhir dengan sukses. Sebelum Aku meninggalkan pondok Assalaam lagi-lagi sosok wanita berkaca mata itu hadir dalam pandanganku. Dari sekian banyak santriwati seangkatan dialah yang paling spesial. Aku pun lalu bergegas pergi meninggalkan pondok pesantren modern islam Assalaam. Itu momen terakhirku melihat dari dekat wanita berkaca mata itu. Selamat jalan masa lalu, selamat datang masa depan.

Yogyakarta, senin 18 mei 2009

Pada hari ini, aku mulai mengikuti pembekalan SNMPTN di ganesha operation. Aku senang sekali karena akan bertemu dengan kawan lama di pondok Assalaam. Gorbi cirebon, majid tegal, faza tegal dan fikri bontang. Pokoknya senang bisa ketemu mereka. Seperti reunian. Pembekalan di mulai pukul 14.40-16.00 wib. Akhir dari pembekalan ditutup dengan pengambilan buku-buku bimbel ganesha operation. Aku berangkat ke tempat itu bareng chozin. Langit terlihat mendung. Kami pun langsung tancap gas keburu kehujanan. Mio sporty melaju dengan kencang mengitari stadion mandala krida. Ketika kami melaju di jalan wates kami kena tilang. Kami dikatakan melanggar rambu lalu lintas. Menerobos lampu merah. Padahal jika dilihat tayang ulangnya, posisinya seharusnya tidak kena. Si penilang lalu mulai berceramah bla bla bla. Bulshit semua. Endingnya pasti minta duit pula. Kami diberikan surat tilang Rp 30.000,00. Chozin yang dulunya di pondok paling pintar menipu. Tidak segampang itu memberikan duit. Dia mulai mengelurkan jurus jitunya. Serasa tidak mau kalah dengan polisi. Dia keluarkan duit 25 ribu dan 5 ribu duit seribuan. Dia pun menyerahkan 30 ribu dan sempat-sempatnya dia menipu pak polisi. Dia ambil seribu rupiah. Duit total yang diberikan sebesar 29 ribu. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku kawanku itu. Kata chozin saat itu yang sampai sekarang masih teringat “penipu kok mau di tipu”. Walaupun seribu bukan nilai yang terlalu berharga. Tapi dia dengan melakukan itu ada rasa yang terpuaskan. Dasar yah.

Yogyakarta, 19 mei 2009

Hari ini merupakan awal dari bimbel super intensif di ganesha operation. Hari pertama mengerjakan soal-soal try out. Tes potensi akademik atau TPA, matematika dasar, bahasa indonesia dan bahasa inggris. Tes berakhir pukul 11.30 wib. Kami langsung pulang. Shalat dhuhurnya di kosan aja begitu kata chozin. Oke kataku.

Setengah jam sebelum masuk ganesha operation. Tepatnya di jalan raya jurusan jogja-wates. Aku terkena musibah. Ponselnya chozin yang dia titipkan ke aku jatuh di jalan. Aku taruh di saku jaket. Kami sadar ketika sebuah mobil panter berwarna biru melaju mengejar kami. Dan berkata mas-mas hpnya jatuh disana, sambil nunjuk ke arah belakang. Ada motor pula, mbaknya pun mengatakan demikian. Kita lalu mutar arah. Sesampai di tempat kejadian. Ponselnya sudah lenyap. Hanya pecahan casing dan key pad yang ada. Aku lalu bertanya ke tukang sayur yang ada disitu. Kata si ibu hpnya di bawa bus, ibunya hanya bisa mengamankan key pad-nya. Kata ibunya lagi si keneknya ingin mengejar kalian makanya dia ambil hpnya. Setelah mengucapkan terima kasih kami lalu pamit. Sesampai di kosan aku berpikir suka duka hidup di jogja. Kemarin kena tilang, hari ini jatuhin hp kawan. Mudah-mudahan ini terakhir kalinya aku ceroboh. Aamiin.

Yogyakarta, 20 mei 2009

Hari kedua try out di ganesha operation. Mata pelajaran yang di ujikan IPA : matematika, fisika, biologi, kimia. Sebelum mengerjakan soal itu. Kita diberikan soal modalitas. Soal modalitas itu soal yang mengecek dan melihat bahwa kita seberapa besar sih tingkat kepahaman mencerna mata pelajaran. Itu menjadi bahan peneliti mereka untuk mengajarkan kami para peserta. Soal modalitas diberikan waktu 30 menit. Tepat pukul 08.30 jawaban dikumpul dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal IPA. Pukul 11.00 berakhir semua kegiatan. Kami pun tidak langsung pulang. Kami pergi dolanan ke samijaya malioboro. Tempat jual ponsel. Chozin ingin mencari hp baru karena hpnya aku jatuhkan. Ada yang cocok dengan dia, akan tetapi harganya mahal. Habis dolanan di samijaya kami ganti ke ramai phone. Ramai phone lebih lengkap dan berbagai macam hp ada disana. Capek keliling di rame mall, kita pun berhenti di satu counter. Ternyata disitu ada hp yang sesuai pilihan chozin. Sesuai harga, kualitas. Kemudian pamitan dengan masnya kami pun ke atm terlebih dahulu. chozin mengambil duit sebesar 825 ribu untuk hp seri 7610 itu. Hp second tapi masih lengkap dan baru.

Yogyakarta, 21 mei 2009

Kamis pagi aku dan chozin tidak ada kerjaan. Tanggal merah. Ganesha operation libur. Terlintas di benakku untuk mencuci motor mio sporty itu. Motor yang setiap hari mengantarkan kami ke tempat mengejar cita-cita. Oke kata chozin. Capek habis nyuci motor. Kita masak. Aku masak nasi. Chozin goreng telur. Adzan dhuhur berkumandang. Shalat dulu kemudian lanjutkan makan. Makan pagi dijamak menjadi siang. Habis makan lalu aku rebahkan badanku. Sebelum mata terlelap. Aku sempatkan menulis sebuah doa. Doa setelah tahajjud. Terbayang ketika aku masih menjadi santri Assalaam. Aku pernah tes ujian lisan dengan ustadz mansur. Beliau memberi pertanyaan apa doa setelah tahajjud. Aku pun mengarang. Kata beliau bukan itu. Ada khusus doanya. Mendengar perkataan beliau. Aku pun mencari doanya. Dan memang ada. Aku masih merasa masih memiliki hutang dengan beliau. Oleh karena itu aku bertekad untuk menuliskan doa itu di bukuku. Walaupun panjang. Syukur aku bisa menghafalnya. Bismillah aku akan hafalkan. Ini arti dari doa tahajjud :

Yaa Allah pujian untuk-Mu. Engkau yang mengurusi seluruh langit, bumi dan diantara langit dan bumi.

Pujian untuk-Mu. Untuk-Mu kerajaan seluruh langit, bumi dan apa saja diantara langit dan bumi.

Pujian untuk-Mu. Engkau raja seluruh langit dan bumi.

Pujian untuk-Mu. Engkau maha benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu itu benar. Firman-Mu benar. Surga dan neraka adalah benar. Para nabi itu benar. Muhammad saw itu benar. Dan kiamat itu benar.

Yaa Allah. Aku berserah diri, beriman dan bertawakkal kepada-Mu. Aku kembali kepada-Mu. Bertengkar karena-Mu. Dan berhukum karena-Mu.

Ampuni apa saja yang telah aku kerjakan, tunda, rahasiakan dan nyatakan.

Engkau maha dulu dan maha akhir. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Tidak ada Tuhan yang berhak selain Engkau. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan-Mu.

HR. Bukhari-Muslim    

Yogyakarta, 22 mei 2009

Pagi tadi aku mengantuk banget. Semalam nonton bioskop trans tv. Troy, film yang luar biasa. Peperangan antara troy vs sparta. Masing-masing kerajaan memiliki seorang pangerang tempur yang super sekali. Pemimpin yang handal di zamannya. Hector dari troy dan achieles dari sparta. Menariknya disini achieles berperang bukan untuk kerajaan sparta. Dia berperang hanya untuk dirinya sendiri. Kenapa ? dia bukan orang-orang bodoh seperti para prajurit sparta lainnya. Disuruh berperang oleh raja. Menurut achieles, kematian hari ini atau 40 tahun kemudian, sama sekali tidak ada artinya. Paling penting bagi dirinya bagaimana dia bisa mencatatkan namanya menjadi yang terbaik sehingga, walaupun dia kelak mati. Jasadnya boleh mati tapi namanya akan selalu dikenang sampai beribu-ribu tahun dan tercatat dalam sejarah. Hal itu yang membuat aku terus melek tidak bisa tidur. Endingnya pas bimbel woh ngantuk bangeet.

Yogyakarta, 23 mei 2009

Suasana pagi hari di ganesha operation, setengah jam sebelum belajar-mengajar dimulai. kami selalu paling pertama datang di situ. Itu bukan tanpa sebab. Ternyata jam yang ada di kosan kecepatan. Tidak tahu siapa yang cepatin jamnya. Kita selalu datang paling awal semenjak baru masuk sampai sekarang. Kebiasaan di pondok salah satu yang mempengaruhi. Hidup disiplin.

Singkat cerita aku dan chozin makin banyak dapat kawan. Baik itu cowok maupun cewek. Tidak percuma bimbel di tempat itu, serius. Ada dito bengkulu, hadi godean, aji temanggung, amelia palembang, zul lampung, ada cewek cina. Dari itu semua sampai saat ini, hanya hadi dan zul yang masih sering aku ketemu. Mereka juga kuliah di umy.

Suasana di kelas begitu serius. Kita disuguhi pelajaran matematika dan fisika. Pelajaran matematika garing banged. Beda dengan tutor fisika yang sangat friendly. Kita di ajarin bermain game. Nama gamenya “game fokus”. Beliau mengatakan “ merah merah merah, kuning kuning merah, merah kuning hijau, berapa merahnya ? “ serentak kita jawab 5 merahnya. Kata tutor kalian berarti belum fokus. Kok bisa kata kami serentak ? beliau pun mengulangi pertanyaan yang sama tapi lain versi. Akhirnya kita mengetahui tips-tips fokus.

Yogyakarta, 24 mei 2009

Malam minggu aku dan chozin jalan-jalan keliling jogja. Sambil hafalin nama jalan. Pengennya ke ugm tapi tidak tahu jalan. Kesasar hal pertama yang kami rasakan. Sampai kami menemukan palang hijau bertuliskan “jalan kaliurang”. Bingung tidak jelas mau ngapain disana. Kami berhenti sejenak di sekitar ugm. Chozin lalu sms gorbi cirebon. Hpnya tidak aktif. Kami lanjutkan mutar-mutar sekitar situ. Dari hasil muter-muter itu, kita jadi tahu dimana gramedia, selokan mataram, mirota kampus dll.

Balik ke kosan. Orang tuanya chozin sudah menunggu di depan rumah. Aku bingung kenapa mereka datang. Tidak sms dulu atau telpon. Pikirku hari ahad kan libur, mungkin mereka rindu sama chozin. Pukul 10 malam akhirnya aku tahu kalau chozin lagi ulang tahun. Ibunya lalu menggoreng pempek. Ada gado-gado, brownies, gudeg. Isinya makanan semua. Pagi hari aku di suruh berfoto bareng chozin dan ilham adiknya chozin. Aku seperti menjadi bagian dari keluarga mereka. Terimak kasih tante om !!!

Tiba-tiba hpnya chozin berdering. Suara doraemon. Ternyata kawan kami dari pondok ingin berkunjung di umy. Gilang dan anugrah. Mereka mau daftar di kedokteran umy. Oke chozin pun tancap gas menjemput mereka. Aku pun jaga rumah. Esok harinya mereka pun balik. Keduanya tidak di terima kedokteran umy. Mungkin sumbangannya bukan 1 milyar.

Yogyakarta, 25 mei 2009

Pagi hari sekitar jam 03.00 wib. Aku terbangun. Aku mendengar ada yang mencuci piring. Aku cek. Ternyata gilang dan anugrah sedang masak indomie. Si anugrah pengen sahur. Dia puasa daud. Sedangkan si gilang bantuin makan.

Pukul setengah 8 aku mandi dan siap-siap bimbel. Aku pun menyuruh mereka mandi juga. aku pun pamit dengan anugrah dan gilang. Hari ini mereka akan tes kedokteran umy yang kedua kalinya. Mengucapkan salam lalu kami pergi bimbel.

Suasana ganesha operation masih sepi. Aku dan chozin orang pertama yang hadir. Tidak seperti hari biasanya. Hari ini banyak peserta yang terlambat. Termasuk si amel anak palembang itu. Dia nampak tergesa-gesa. Ku lihat ada pula orang yang duduk di depanku. Ada yang mirip amiruddin kawan di Assalaam dulu. Namanya agnes. Dia cewek. Mirip kayak orang cina. Ada pula kawan baru. Namanya toni. Dia nasrani. Dia bercita-cita ingin masuk teknik kimia ugm. Dia baik dan kalem. Tapi tidak habis pembicaraan jika bicara dengan dia. Tidak krik krik krik.

Pulang dari bimbel kita langsung tancap gas ke kosan. Capek mau dolanan. Sebelum nyampai di kosan. Kami makan dulu. Dari pagi belum makan. Rutinitas setiap hari. Jika habis makan lalu tidur siang.

Bangun pukul 3 untuk shalat ashar. Mau ke masjid tapi jauh. Shalatnya di kosan saja. Waktu yang masih ada itu aku gunakan untuk mengulang-ulang pelajaran. Aku pelajari tes potensi akademik (TPA). Pakdenya chozin datang. Kami lalu di traktir makan. Alhamdulillah dapat rejeki. Kami panggil pakde itu dengan sebutan “pakde kasongan”. Makasih banyak pakde.

[Kuliahku masa depanku]

Pertama dan harus di utamakan hanya puja dan puji syukur hanya untuk Allah Ta’ala. Karena Allah kita bisa berlari, karena Allah kita bisa berjalan dan semua aktifitas apapun yang kita lakuin itu semua karena kemurahan Allah. Thanks Allah. I love Allah.

Kedua shalawat serta salam buat baginda nabiullah Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam. Karena berkat perjuangan beliau kita sampai saat ini bisa merasakan indahnya islam, manisnya iman dan tentramnya ihsan.

Ketiga terima kasih buat orang tuaku, mama dan bapakku. Mereka sudah berjuang agar anaknya ini bisa menjadi anak yang sholeh. Semoga saja aamiin.

Keempat, tulisan ini adalah pengalaman selama aku hidup mulai dari masuk kuliah sampai akhir dari kuliah. Selamat membaca.

[Bagian Pertama]

Pasca lulus dari pondok pesantren modern islam Assalaam. Aku memilih untuk melanjutkan studi di kota pelajar yogyakarta. Bagiku hidup adalah tantangan. 6 tahun hidup di solo rasanya sudah cukup untuk mencari petualangan baru. Pernah terbesit untuk bisa melanjutkan kuliah di universitas tertua dunia yaitu al azhar kairo, mesir. Namun jalan hidupku menggariskan untuk melanjutkan studi ini di kota pelajar. Siang itu aku nebeng di mobilnya chozin sekeluarga. Kami menuju ke yogyakarta. Kami dari solo. Ibunya chozin mengajakku untuk ikut kursus di yogya sebelum daftar kuliah. Sekaligus menemani chozin. Aku ceritakan niat baik ibunya chozin itu ke bos cewek. Tanpa pikir panjang bos cewek pun menyetujui. Biaya kursus selama 1 bulan 800 ribu. Kami kursus di ganesha operation jalan cokroaminoto, depan pasar klitihkan pakuncen. Di yogya aku dan chozin tinggal di rumah budenya chozin. Dekat unires putra. Rumah itu kosan cewek. Lantai 1 kami tempati sedangkan lantai 2 ditempati para akhwat. Hari pertama kami kursus berjalan dengan lancar dan sukses. Kami berkenalan dengan kawan baru. Namanya zul dan hadi serta toni. Aku dan chozin bercita-cita untuk menjadi dokter. Kami pun mengincar kedokteran umy dan ugm. Karena itulah yang familiar di pikiran kita. Dokter dokter dan dokter. Hanya itu yang kami minati saat itu. Disela-sela belajar bimbel kita mendaftarkan diri melalui cbt umy. Jurusan utama tentunya kedokteran dan pilihan dua kedokteran juga. Hasil tes pertama Alhamdulillah belum diterima. Mungkin sumbangannya kurang. Jika saja sumbanganku 1 milyar mungkin bisa langsung diterima. Selama sebulan penuh kita belajar di ganesha operation. Ada sedikit perkembangan. Banyak rumus The King yang diberikan. Merasa sudah cukup kita pun mendaftar kedokteran di umy dan hasilnya Alhamdulillah gagal lagi. Saat pembukaan snmptn 2009. Kita pun mengikuti tes itu. Hidup adalah kompetisi. Seluruh kawan-kawanku angkatan 2009 dari seluruh indonesia berlomba-lomba untuk memperebutkan satu kursi di universitas terbaik di yogya itu. Pilihan pertama aku ambil kedokteran unhas. Aku sadar merupakan hal yang sia-sia jika aku ambil di ugm. Orang pintar sudah banyak. Aku pasti kalah. Pilihan kedua aku ambil pendidikan ipa di ugm. Sejak dulu aku memang tertarik ipa. Pagi itu aku pun tes snmptn 2009 bersama seluruh calon mahasiswa. Kesan pertama saat masuk ugm begitu menggoda. Aku tes di gedung kedokteran hewan. Sesaat sebelum masuk ruang. Aku ke kamar mandi untuk pipis. Jreeng apa-apaan ini. Kamar mandinya jorok banged. Lampu mati. Penguncinya pun tidak ada. Antrinya panjang. Aku pun ilfil. Terbayang seketika itu kampus di pinggiran pasar gamping, kiri kanan masih bisa melihat pemandangan hijau yaitu “sawah”. Universitas muhammadiyah yogyakarta. Sebuah universitas islam terpadu. Universitas swasta. Walaupun tidak sebesar ugm dan tidak se-familiar “nama” ugm. Akan tetapi kampus itu memiliki arti berupa kesan pertama yang begitu menggoda. Kampus itu begitu asri. Sederhana namun sedap dipandang. Tata gedung yang teratur. Banyak pepohonan dan pemandangan sawah yang menyejukkan pandangan. Udara sejuk dan belum tercemar dengan berbagai polusi kendaraan dan kebisingan. Walaupun aku sudah dua kali tes kedokteran di umy dan tidak di terima. Kecintaanku terhadap kampus swasta islam itu tidak sedikit pun berkurang. Nah saat pengawas memberikan soal-soal ujian snmptn 2009. Tangan kecilku pun mulai di sibukkan mengisi bulatan-bulatan kecil itu. Sesaat setelah ku lengkapi berkas nama dan nomor ujianku. Aku mulai dengan sigap ku lahap semua soal-soal yang ada di depanku itu. Soal yang bisa ku jawab langsung ku hajar sedangkan soal yang meragukan langsung ku tinggal. Intinya kerjakan yang mudah terlebih dahulu. Alhamdulillah tes snmptn berakhir. Aku tidak tahu apakah aku di terima atau tidak. Aku serahkan semua pada Allah zat yang maha melihat, yang tidak pernah tidur. Menunggu merupakan hal yang paling membosankan. Pengumuman snmptn 2009 akan di umumkan sebulan lagi. Sore itu ada pesan masuk di ponselku. Salah satu kawan di pondok dulu ada yang kursus di pare kediri. Entah bagaimana caranya tiba-tiba aku tertarik mengisi waktu menunggu itu dengan kursus bahasa inggris di pare. Esok harinya saat aku di rumahnya pakde yang ada di godean. Aku pun pamit dengan beliau pakde dan bude. Aku katakan jika aku akan ke pare kediri. Tentunya sebelum aku pergi ke kediri aku terlebih dahulu izin sama bos cewek di rumah. Aku katakan jika aku ingin kursus bahasa inggris di pare kediri atau kampung bahasa. Apapun itu jika berkenaan dengan menuntut ilmu bos cewek tanpa mikir panjang pastilah menyetujui. Yes aku bisa ke surabaya. Sebelum ke pare kediri aku terlebih dahulu ke surabaya. Disana aku punya kawan sd. Namanya abdul aziz dan taufik. Mereka dulunya mondok di pesantren hidayatullah surabaya. Aku pun sore itu pukul 15.00 wib atau jam 3. Aku berangkat dari terminal giwangan naik bus sumber kencono. Sebelumnya aku tidak tahu jika bus itu, bus terbaik dan tercepat serta terbrutal yang pernah ada. Aku dengan polos naik ke bus itu. Aku lihat sekelilingku masih banyak kursi bus yang sepi. Aku duduk paling depan sebelah kanan, dekat dengan sopir. Ku perhatikan di dalam bus itu cuman ada 3 penumpang. Satu seorang cewek yang duduk di kursi depan sebelah kiri dan satunya seorang bapak tua berada di kursi tengah bus. Pertama kalinya aku naik bus ke surabaya saat itulah juga. Bermodalkan nekat dan mencari pengalaman. Kota pahlawan aku dataaang. Setiap tempat pemberhentian bus aku selalu tanyakan kepada kenetnya. Mas mas terminal bungurasih uda nyampai belum ? masnya pun menjawab belum mas. Masih jauh katanya. Padahal pantatku uda tepos saat itu. Capek banged. Aku di dalam bus tidak berani cerewet untuk jajan sana sini. Takut tiba-tiba ada panggilan alam. Air minum pun aku bisa dikatakan tidak minum. Selama 8 jam perjalanan aku puasa untuk makan dan minum. Memasuki daerah mojokerto bus sumber kencono melaju dengan kencang. Mbak-mbak yang ada itu ku lihat mulai muntah-muntah. Dia sepertinya masuk angin. Aku dan para penumpang serta keneknya pun hanya bisa iba terhadap mbaknya. Sesekali si kenek menawarkan air putih buat mbaknya. Kasihan banged mbaknya. Sendiri dan muntah-muntah. Busnya membawa kita seperti bouraq. Perut di guncang sana sini tidak beraturan. Lampu merah kadang di terobos. Di satu sisi aku suka bus melaju dengan kencang di sisi lain ada perasaan takut juga. Takut jika pengendara mobil atau motor yang di depannya ke tabrak. Ku lihat sopir busnya emang sangat terlatih. Lincah banged tangannya mengayuhkan ke kanan dan ke kiri bus sebesar itu. Tepat pukul 23.00 wib atau jam 11 aku sampai di terminal bungurasih surabaya. Aku keluar dari bus. Ku perhatikan sekeliling terminal itu. Wow luas sekali terminal ini. Terminal giwangan tidak ada apa-apanya. Pesan di ponselku mengatakan gini “ lim kalau uda nyampe di bungurasih kau naik bus ke bratang yah”. Aku pun menanyakan ke petugas terminal. Pak, aku mau ke terminal bratang gimana pak caranya. Busnya yang mana pak kataku polos. Wah mas itu busnya tapi uda tidak ada jam segini. Waduh gawat kataku. Aku salah starategi. Harusnya aku berangkat dari jogja malam. Biar sampainya pagi. Kata petugasnya lagi nunggu aja mas, besok pagi jam 6 uda kerja lagi kok. Whats ?? nunggu dari jam 11 malam sampai jam 6 pagi di terminal sebesar itu. Aku lalu sms temanku si abdul aziz. Ku sampaikan aku sudah sampai di terminal bungurasih. Mau ke terminal bratang tapi busnya sudah tidak ada. Tiba-tiba dia tertawa. Iyalah lim mana ada bus jam segini lagi begitu kira-kira dia jawab. Terus aku naik apa kesana kataku ? kata dia naik ojek aja. Aku pun jalan-jalan di sekitar terminal itu. Ku dapati banyak anak muda, ku genggam tasku dengan erat. Dalam hati ku katakan jika mereka mau mengambil tasku akan aku lari sekencang-kencangnya. Aku dulunya atlet lari di pondok Assalaam so siapa takut lomba lari dengan mereka. Aku duduk di emperan terminal tidak jelas mau ngapain. Sempat terpikir kata-kata petugas untuk menunggu sampai pagi. Aku pasrah seperti anak hilang. Tiba-tiba seorang bapak sekitar umur 30-an menanyakan kepadaku mau kemana mas ? mau ke terminal bratang pak jawabku singkat. Kata dia lagi wah busnya sudah tidak kerja tuh. Naik ojek aja gimana kata dia. Aku balik nanya berapa emang pak ? kata dia 25 ribu. Emaak duitku tinggal 25 ribu. Aku nawar balik 15 ribu-lah pak. Wah tidak bisa mas jauh itu terminal bratang. Uang di kantong tinggal 25 ribu. Atm tidak tahu ada dimana. Mataku pun mulai mengantuk kecapean duduk dalam bus. Aku katakan ke si bapak ojek itu. Yasudah kalau tidak mau 15 ribu aku akan tetap nunggu disini sampai pagi begitu tantangku dengan muka jutek. Mahal amat masa’ 15 ribu. Sedikit tidak terima lah wong di tempatku (kalimantan) aja 25 ribu itu sudah paling mahal. Ini jawa masa’ semahal itu harga ojek batinku dalam hati. Ku perhatikan segerombolan tukang ojek itu melihat-melihatku, entah apa yang ada di pikiran mereka. Mungkin iba, mungkin juga di kira anak hilang. Aku tidak peduli dengan itu semua. Terserah mereka. Aku juga tidak kenal mereka ngapain ambil pusing. Muka lusuh sangat lusuh malam itu diriku ini. Tiba-tiba bapak yang tadi mendekat dan berkata mas ayo kita pergi ke terminal bratang. Pandanganku yang sejak tadi melihat ke lantai tanda frustasi seketika ku angkat kepalaku dan ku pastikan apa aku tidak salah dengar. Ku ulangi lagi pertanyaanku ke bapak itu, 15 ribu kan ? bapak itu mengangguk. Alhamdulillah akhirnya. Bapak itu dapat hidayah dari mana kok tiba-tiba mau. Kami pun menuju ke motor bapak itu terparkir. Saat dia sudah di motornya dia dapati ban motornya kempis. Dia pun meminjam motor kawannya. Motor tiger pinjaman itu pun yang mengantar aku ke terminal bratang. Malam yang sepi bersama si bapak kami melaju di pusat kota surabaya melewati fly over. Wow aku sekarang di surabaya. Biasanya aku ke surabaya hanya mampir naik pesawat dan transit kini aku sebentar lagi bisa merasakan petualang di surabaya walaupun singkat. Kurang lebih 30 menit perjalanan dari terminal bungurasih ke terminal bratang. Aku telpon abdul aziz. Aku katakan sudah sampai di bratang. Dia lalu menyuruhku untuk menuju ke tempat perkumpulan angkot-angkot. Dari jauh ku lihat dia. Nah itu dia abdul aziz. Walaupun dia saat di kalimantan bukan siapa-siapaku. Tidak ada hubungan darah. Akan tetapi di bumi perantauan ini kita semua bersatu. Di kalimantan menjadi tetangga di sini menjadi seperti layaknya saudara. Saling tolong menolong. Kami pun salaman. Jam sudah menunjukkan pukul 24.00 wib.        

[Liga Sipil 2012]

Liga sipil di mulai tanggal 29 april dan berakhir tanggal 14 mei tahun 2012. Pada liga sipil 2012 ini saat aku menjabat sebagai ketua umum Himpunan Mahasiswa Sipil. Merupakan suatu kebanggaan bisa memberikan kontribusi dan terlibat dalam acara kecil tapi besar di mataku dan di mata ketua panitia liga sipil dan panitia lainnya bagi yang benar-benar "bekerja". Tidak mudah menyatukan pemikiran antara satu orang dengan orang yang lain. Lanjut....... hari demi hari pra hari H di mulai, teman teman mulai memikirkan konsep acara liga sipil 2012 kedepan akan seperti apa, sistemnya gimana, rincian dananya perlu diperhitungkan, perizinan lapangannya gimana, perizinan ke SSB HW seperti apa, perizinan ke UKM BOLA gimana, dananya dari mana saja, kaos panitia jadi dibuat apa ga, responsi praktikum dikejar-kejar. Alhamdulillah perlahan tapi pasti berkat bantuan Allah semua hal-hal di atas  dapat terselesaikan dengan baik.

Dana dari fakultas turun 1 juta rupiah. masih kurang 5 juta. Gimana caranya bisa mendapatkan dana sebanyak itu ??? aku mikir sejenak.

Sejenak aku dan rudi (sang ketua panitia liga sipil 2012) memikirkan izin pinjam lapangan UMY terlebih dahulu. Urusan dana itu belakangan, yang penting lapangan dapat dululah. Dan klo bisa lapangan UMY, percuma kan punya lapangan sendiri klo harus nyewa lapangan diluar sana.

Orang pertama yang kita temuin adalah pak rahmat. Beliau yang mengelolah lapangan UMY. Alhamdulillah pak rahmat yang begitu bersahabat memberikan kita jalan. Kata beliau : oke saya ga masalah tapi kalian harus izin juga ke UKM BOLA UMY karena lapangan itu mereka gunain juga. Dengan senang hati kami keluar ruangan pak rahmat sambil mengucapkan salam.

Planning kedua kataku kepada rudi : kita harus nemuin pak satmoyo [pelatih ukm bola umy]. Hari berikutnya kita janjian kepada pak satmoyo dan alhamdulillah setelah kita ketemu, kita mendapatkan lampu hijau. Kebetulan hari-hari yang akan kita pakai buat acara liga sipil 2012 mereka lagi ada turnamen LPI [liga pelajar indonesia] diluar sana katanya sih juara 2 sejogja, kalah sama uny.

Setelah mengurus surat menyurat perihal peminjaman lapangan beres, tiba saatnya kita mengumpulkan panitia liga sipil 2012. Disana kita baru membentuk sie-sienya.

Setelah panitia terbentuk, mulai kita bekerja dari tim sponsorsip dll kita bentuk, kebetulan aku tim sponsorsip saat itu. Yang ada di otak teman-teman sponsorsip bagaimana caranya agar duit 5 juta dapat terkumpul untuk acara liga sipil. Kita mikir siang-malam hahah.

Alhamdulillah berkat kemurahan dari Allah Ta’ala salah satu mahasiswa teknik sipil 2011 namanya ista maha dengan murah tangan mendonorkan uang 1 juta 5 ratus makasi buat papahnya ista. Kemudian di susul dosen teknik sipil pak wahyu widodo dengan dana sebesar 250 ribu. Kemudian mahasiswa teknik sipil 2009 rizky fauziyah dengan 300 ribunya, foto copy referensi dengan 300 ribunya, dari ketua panitia rudi irawan dengan 500 ribunya dan saya sendiri. Tidak perlu saya sebutkan biar Allah yang tahu. Satu lagi dwi lestari dengan 300 ribunya dan juga "agrimart dengan 25 ribunya" gpp syukuri ajah dari pada ga ngasih. iya toh ?.

Kemudian setelah waktu tenggang yang diberikan kepada kita telah usai, di karenakan acara liga sipil akan dimulai. Maka kita pun berhenti. Saatnya fokus ke lapangan.

Tiba akhirnya pembukaan acara liga sipil 2012 dimulai. pembukaan liga sipil langsung dibuka oleh ketua jurusan teknik sipil Bapak Jazaul Ikhsan. Seorang bapak yang sangat baik dan bersahabat. Beliau sangat rendah hati dan murah senyum. Pada hari itu acara liga sipil resmi dibuka oleh beliau sekaligus menjadi penendang pertama pertanda liga sipil resmi digelar jreng jreng.

Dengan kostum hijau yang membedakan antara panitia dan penonton biasa membuat liga sipil kali itu tampak berbeda. Untuk pertama kalinya sejarah liga sipil UMY panitia membuat kaos panitia. Kurang lebih 2 minggu acara liga sipil berlangsung. Selama turnamen liga sipil akan berlangsung ada hal yang aku harapkan dapat terwujud. Apa itu ? medali. Dalam hati aku ingin membuat acara liga sipil ini bukan hanya sebatas seremonial biasa. Acara tahunan biasa. Aku ingin memberikan suatu hal yang baru dan berkesan bagi kawan-kawan mahasiswa sipil UMY tahun 2012 itu. Terpikirlah olehku untuk memberikan hadiah berupa medali untuk juara 1, 2 dan 3 beserta uang pembinaan. Selama ini dalam acara tahunan liga sipil selalu saja hadiah yang diberikan kepada pemenang berupa tropi dan uang. Jika uang akan cepat habis terpakai dan jika tropi yang bisa menikmati cuman 1 orang aja. Aku pun memesan medali agar para juara bisa mendapatkan kenang-kenangan dari liga sipil tahun 2012 itu. Alhamdulillah acara liga sipil berhasil terselenggarakan dengan baik. Partai puncak mempertemukan antara tim juara bertahan angkatan 2008 melawan angkatanku 2009. Pertandingan yang sangat seru dan menarik. Ratusan orang memasang mata dari jurusan yang berbeda-beda. Akhirnya yang menjadi juara 1 pada ajang turnamen tahunan itu yaitu angkatan 2008 sekaligus menjadi hattrick juara liga sipil. Mereka berhasil mengalahkan kami angkatan 2009 melalui drama adu penalti. Selamat brather.

[orang pintar tapi bodoh]

Dari judul di atas sebenarnya Aku malas membahas hal bodoh itu dalam blog ini. Tapi yasudahlah, mungkin Aku harus menulisnya, semoga dia mendapat hidayah. Karena Aku merasa sosok orang seperti itu memang benar benar orang pintar tapi bodoh.

Sebut saja orang itu dengan nama Marwan, pertama kali Aku mendengar sosok namanya Aku tidak pernah mengambil pusing, ah masa bodohlah mungkin apa yang di katakan orang-orang tentang dia mungkin hanya gosip. Aku ga mau ber-su'udzon takut dosa. Itu sebelum aku menjabat sebagai Ketua HMS. Namun setelah aku terpilih, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Tiba saatnya Aku sendiri mengamati si Marwan (bukan nama sebenarnya). Merujuk ke satu kesimpulan oh ternyata  si marwan memang banyak ngomong, dia tidak bangga dengan kampusnya sendiri, selalu ingin berdebat, selalu mencari masalah, selalu ada saja yang ga dia terima, entah kenapa orang seperti itu harus hadir ya di muka bumi. Tapi yasudahlah aku hargai itu.

Aku orangnya fine fine saja, Aku welcome. Ada saran baik atau yang membangun Aku dengan sangat senang hati menerima. Tapi ini apa ? hanya omong kosong yang menjatuhkan, tapi bukan aslim namanya klo kalah dalam permainan. Aku mengakui masih banyak hal yang harus Aku pelajari terkait HMS ini. Aku butuh bimbingan untuk kemajuan Teknik Sipil UMY.

Siapa sih yang ga mau jika Teknik Sipil UMY lebih baik. Tentu tidak ada kan ?? hanya orang tolol saja yang menginginkan kehancuran teknik sipil.

Aku hanya berdoa semoga si marwan (bukan nama sebenarnya) segera mendapatkan hidayah, dimana pun anda berada dengan sifat yang masih melengket seperti itu, hidupmu ga akan tenang, orang orang ga akan menyukai anda. Pegang kata-kataku ini. Waktu kuliah waktu terbaik mencari teman sebanyak-banyaknya bukan malah mencari musuh. Cobalah dari pada mengurusi orang lain, mengecek kekurangan orang lain, apa susahnya memuji orang lain ? manusia tidak ada yang sempurna bung jika kita hanya mencari kejelekannya, coba cari kelebihan orang itu kita beri motivasi.

Tapi itu semua tergantung anda, anda baik orang lain akan senang dan anda jahat orang lain pun akan jahat pada anda, klo menurut Aku intinya hidup itu cuman 1 Memilih.

Dan itu kembali ke anda lagi, up to you.

pesan terakhir dari Aku : hidup terlalu sempit jika hanya mengurusi kesalahan dan kekurangan orang lain. Coba perbaiki dulu diri kita sendiri baru mengurus orang lain.

Bantul, 2 April 2012 (aslimkays@gmail.com) 

[Kulum 2012]

Bismillahirrohmanirrohim.

Salah satu proker dari divisi Kesejahteraan Mahasiswa yaitu kuliah umum atau kulum. Dari kawan kawan HMS berencana mengadakan pada tanggal 31 Maret 2012. Alhamdulillah kulum pada kesempatan kalian ini berjalan dengan sukses, begitu kata ketua jurusan teknik sipil yaitu Bapak Jazaul Ikhsan dalam sambutannya. Awal mula sebelum kulum di mulai, aku dan teman teman panitia sempat sedikit panik, gimana tidak 2 pembicaranya telah tiba sedangkan para mahasiswa teknik sipil belum pada hadir. Ini dikarenakan masih pada kuliah, kira kira 15 menit kemudian tibalah kawan kawan dari angkatan 2011, 2010, 2009, dan 2008. Mereka sangat antusias mengikuti kulum.

Saat kursi kosong itu telah terisi dengan kawan kawan mahasiswa tiba saatnya acara yang di tunggu tunggu pun di mulai, acara demi acara mulai dari kata sambutan ketua panitia, ketua HMS, ketua jurusan, sampai akhirnya memasuki acara inti yaitu kuliah umum.

Aku yang ketika itu maju menyampaikan kata sambutan sebagai ketua umum HMS 2012 menyampaikan permohonan maaf dan sangat bangga dengan hadirnya kawan-kawan teknik sipil yang begitu antusias dalam mengikuti kuliah umum. Tak pernah terpikirkan dalam benakku aku bisa berdiri dihadapan ratusan mahasiswa. Diperhatikan dan didnegarkan apa yang aku sampaikan didepan. Subhanallah ini sangat luar biasa. Pemateri pertama di sampaikan oleh dosen struktur teknik sipil umy yaitu bapak Bagus Soebandono. Materi kuliah umum beliau sangat luar biasa, dimulai dengan menonton film diakhiri dengan menonton film, jadinya kita semua tidak mengantuk.

Setelah selesai tiba saatnya pemateri kedua menyampaikan kuliah umum, beliau adalah Ir Rahmad Wahyudi seorang Praktisi PT PP (Persero). Alhamdulillah banyak hal yang didapat dari apa yang disampaikan oleh pak Rahmat tentang pengenalan dan perencanaan sebuah proyek di bidang teknik sipil.

Dan alhamdulillah kuliah umum selesai tepat pukul 12.00 WIB. Dengan penuh suka cita kawan kawan panitia membereskan ruangan kemudian kita melanjutkan aktifitas ke masjid KH Ahmad Dahlan. Untuk menunaikan shalat dhuhur secara berjama’ah.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemateri dan juga bapak ibu dosen yang telah hadir di acara kulum. Dan ucapan selamat buat pak ketupat Tri Ari Wibawa yang telah bekerja dengan sangat keras sehingga di dapatlah seorang pemateri yang handal. Serta kawan kawan panitia lainnya, matur nuwun buat semuanya. Semoga Kulum tahun depan lebih spektakuler dari kulum tahun ini. Bantul, 1 April 2012 (aslimkays@gmail.com)

[Pertama kali jadi ketupat]

Bismillahirrohmanirrohim

Ketupat adalah sebuah singkatan dari Ketua Panitia. Aku jadi ketua panitia pelantikan HMS di UMY saat masa kepengurusan HMS 2011 di bawah kepengurusan ibu izna. Awalnya siapapun ga ada yang mau jadi ketupat. Aku pun iseng mengerjai kawanku namanya didi. Aku angkat tangan dan mengusulkan agar didi yang dari tadi aku lihat nampak kurang bersemangat. Aku mengusulkan didi yang menjadi ketua panitia. Didi pun berontak dan menolak, aku hanya bisa ketawa-ketawa kecil sudah berhasil usilin didi hehe. Melihat suasana rapat menjadi tidak kondusif akhirnya ibu ketua mengambil inisiatif agar mencalonkan masing-masing satu orang yang ditunjuk untuk menjadi ketua panitia. Aku langsung mengangkat tangan dan katakan aku calonkan didi. Didi pun ga mau kalah. Dia pun mengangkat tangan dan mengatakan, aku pilih aslim. Alamak. Ternyata hanya ada 2 calon ketua panitia. Voting pun dimulai. saat ibu ketua menyebut nama didi, aku mengangkat tangan dan ternyata cuman aku diruangan itu yang pilih didi. Firasatku sudah tidak enak. Saat ibu ketua menyebut namaku sontak semua kawan-kawan HMS 2011 yang ada disitu semua mengangkat tangan termasuk didi. Wah kena deh gue. Setelah voting sana-sini yeah akunya yang jadi ketupat. Yaa sudah jalanin aja. Ini pertama kalinya, sekaligus pembelajaranlah, begitu pikirku saat itu [sambil menghibur diri]. Klo bukan sekarang kapan lagi tambahku dalam hati [lagi lagi sambil menghibur diri].

Detik-detik acara pelantikan HMS di mulai, hatiku mulai ga beraturan. Ada perasaan bangga, deg-degan, takut, grogi, pokoknya saat itu campur aduk. Padahal klo di pikir audiens biasa-biasa aja toh. Kenapa harus grogi ??

Saat MC atau Master of Ceremony membuka acara pelantikan HMS periode 2010-2011 hatiku mulai gelisah. Saat itu dalam hatiku yang paling dalam mengucap kalimat-kalimat takbir, tahmid, dan sempat-sempatnya ngucapin aal izz well. Teringat film 3 idiot. Aku rasa kita semua sudah menyaksikan film itu. Film luar biasa, yang menginspirasi khususnya para warga teknik.

Acara demi acara terus berlalu tiba saatnya aku menyampaikan sambutan sebagai ketupat, dengan berjalan mantap menuju mimbar. Aku berdiri sambil sesekali menebar senyum kepada kawan-kawan yang melihatku saat itu. Padahal dari lubuk hati yang paling dalam dag dig dug daia. Eh malah ga nyambung, nyasar ngawur-ngidul.

Saat itu yang terpikir, aku bawain aja sedikit pembukaan pake bahasa arab, toh mereka-mereka pada ga ngerti juga. Biar panjang gitu sambil hilangin grogi, galau, dan lain-lain. Dan alhamdulillah pada saat itu lancar dan terkendali.

Acara pelantikan HMS pada kesempatan itu di hadiri perwakilan KATS abang faruq chandra, ketua jurusan teknik sipil Pak heri zulfiar, dan perwakilan Dekan pak totok. Hasilnya ya lumayan sukses acaranya mendapat apresiasi sedikit dari bang faruq serta kawan-kawan panitia.

Lega-Plong itu yang kurasakan saat itu. Perlahan dan pasti ada sedikit rasa ketagihan pengen jadi ketupat lagi. Suer kagak bohong. Seru dan kerasa tantangannya. Bantul, 30 Januari 2012.

[Survei lalu lintas]

Bismillahirrohmanirrohim

Secangkir teh panas menemaniku pagi dini hari ini, sambil menunggu adzan shubuh berkumandang. Ku mencoba mengingat-ingat apa saja yang telah aku lakuin selama kuliah di sipil UMY ini.

Survei uji coba lalu lintas nasional memberikan berkah buat mahasiswa teknik sipil UMY. Alhamdulillah lumayan sebagai penambah pemasukan uang jajan, di tambah pengalaman bagaimana mewawancarai orang-orang yang berkendaraan lewat. Dan harus siap menerima ocehan dan omelan ga jelas dari mereka. Mungkin salah satu faktor yang membuat mereka begitu " buru-buru kali ya "

Saat survei aku mendapatkan daerah kawasan kalasan-prambanan, alhamdulillah kawasannya menyenangkan. Banyak pemandangan aneh di sana, ada banci yang bertebaran di sekitar lampu merah, merinding juga ketika itu, cuman sok di tahan. Takut si takut cuman mau gimana lagi dapatnya di lokasi kayak gitu. Sudah nikmatin aja.

Kita survei selama 3 hari, saat hari pertama dan kedua aman-lancar, namun pada saat hari ketiga terasa lumayan menyakitkan, hujan deras yang melanda kawasan prambanan membuat kita seperti apa gitu [gaje].

Namun pada saat hari kedua ada 1 peristiwa yang ga bisa di lupain, wali kelasku saat aku bersekolah di Solo mengalami kecelakaan. Almarhum berangkat dari Solo menuju ke Bantul guna untuk melayat orang meninggal dunia. Namun pada saat mengemudikan motornya beliau mengalami kecelakaan tepatnya di kawasan pasar prambanan.

Almarhum bersama anak dan istri beliau, anak dan istri beliau mengalami luka-luka. Sedangkan beliau mengalami cedera yang serius khususnya daerah kepala, begitu kata salah satu ustadz yang aku temuin sepulang dari survei.

Dalam kesendirian aku merenung, berpikir dan berdoa, umur muda ga menjamin seseorang itu bisa hidup lama. Beliau memiliki anak yang masih kecil-kecil, semoga istri beliau di berikan ketabahan dalam hidup ini.

Selamat jalan ustadz Budi Prasetyo. Semoga ilmu agama yang engkau ajarkan ke kami bisa menjadi amal jariyah buat ustadz di alam sana. Bantul, 30 Januari 2012.

[Matematika 1 E]

Bismillahirrohmanirrohim

Aku ga suka matematika, matematika saat MTS atau MA sangatlah berbeda dengan matematika saat kuliah di semester 1. Salah satu perbedaan yang paling mendasar yaitu ga ada angka-angkanya tapi huruf.

dy/dx satu dari sekian materi kuliah matematika 1 yang membuat aku pusing, dan ternyata bukan cuman aku yang pusing hampir satu kelas pun ikut pusing.

Saat bos cewek menelpon gimana kabar kuliahnya ? aku pun jawab apa adanya, matematika 1 mengerikan, ga paham-paham. Lalu bos cewek dengan sabarnya memberi motivasi, sudah ga apa-apa, yang penting usaha dulu, klo emang ga bisa ya mau di apa. Saat itu ada sedikit pencerahan tentang lika-liku matematika 1.

Saat ujian akhir di mulai, seperti yang aku khawatirkan. CLOSE BOOK padahal sama sekali belum ada pencerahan, saat itu aku belajar sampai jam 2 malam, hanya sekedar mengetahui kenapa bisa ada huruf ini dan huruf itu. Yaa sudah Bismillah aja, yang penting masuk, ngerjain, ga perlu bawa contekan toh ga ngerti juga. Dan tentunya ntar ga berkah nilainya klo nyontek.

Selang berapa minggu kemudian, hasil uas matematika 1 keluar, ada yang bahagia melihat nilainya, ada yang sedih melihat nilai mereka bahkan ada yang biasa-biasa aja termasuk aku. Tapi kebanyakan dari teman-teman tampak sedih karena pada dapat sisir alias E. Aku melihat nilaiku di TU Teknik Sipil setelah ku masukkan no mahasiswa dan passwordnya tertulis MATEMATIKA I : E.

Selama 6 bulan aku ga pernah bolos dari kuliah, saat UTS pun aku masuk. Saat sendiri aku berpikir koq ga ada nilai absensi sama sekali yaa. Paling ga ya dapat C atau D. Ini dapat E emaaaaaaak tau gini ya ga usah masuk aja selama 6 bulan. Tapi insyaAllah, mungkin ada hikmah di balik ini semua. Setelah mengambil Remed akhirnya bisa dapat B, makasi Mr Romadoni. [saat di ajar beliau alhamdulillah rasa untuk mencintai matematika baru terbuka]

matematika itu asik, seperti game. Bantul, 29 Januari 2012 (aslimkays@gmail.com)

[Praktikum pbs]

Bismillahirrohmanirrohim

Mendengar kata PBS atau Pengantar Bangunan Sipil yang ada di pikiranku yaitu gambar bangunan-bangunan besar atau kecil. Satu hal yang sedikit menguras tenaga dan pikiran saat duduk di semester 2 yaitu saat kita mulai melaksanakan Praktikum PBS. Sebagai lulusan Madrasah Akhirat atau Madrasah Aliyah merupakan suatu hal yang sangat berat untuk di lalui dan di jalani di sipil UMY.

Namun tidak ada kata selain harus maju, maju dan maju. Ku lihat satu per satu lembar tugas yang di berikan kepada kami angkatan 2009, di lembar soal terdapat perintah untuk menggambar denah bangunan, gambar pondasi, gambar tampak samping kiri, kanan, depan, gambar detail kuda-kuda, gambar detail tangga dll.

Alhamdulillah asistenku ketika itu khairul muna, sedikit membuat hati lebih lega. Khairul muna orangnya santai dan enjoy jadinya aku merasa sedikit bersemangat.

Saat deadline pengumpulan tugas memasuki ambang pintu, saat itu pula aku mulai mengejar kekurangan gambarku, waktu tidur malam pun bisa di katakan sudah ga ada, karena hanya fokus mengerjakan gambar PBS. Untuk istrahat hanya makan dan shalat kemudian melanjutkan gambar yang kurang.

Saat aku mulai lelah dan sedikit frustasi, tiba-tiba ada pesan yang masuk di Handphone-ku, kira-kira begini bunyinya : kawan bagaimana gambarmu ? uda selesei belum. Lalu aku balas dengan sisa tenaga yang ada : Belum eh, masi 3 gambar lagi yaitu gambar potongan A-A , gambar tampak, dan gambar detail pondasi. Lalu selang berapa menit kemudian, ada yang mengetuk pintu kost eh ternyata kawanku yang sms tadi, lalu dia melihat kamarku seperti kapal pecah, kertas padalarang bertebaran di mana-mana. Lalu dia menanyakan lagi yang mana yang belum, lalu aku jelasin tinggal gambar potongan doank. Kemudian beliau menawarkan diri untuk membantu sedikit khusus daerah-daerah rawan yang benar-benar aku ga bisa. Sisanya aku yang lanjutin.

Alhamdulillah tepat esok harinya, meskipun masih dalam keadaan ngantuk sedikit-sedikit aku melihat hasil karyaku sendiri. Aku ga menyangka bisa menggambar se-WAH itu. Dalam hati sempat terbesit bagus juga ya gambarku. “ Dimana ada kemauan di situ ada jalan

Bantul, 29 januari 2012 (aslimkays@gmail.com) 

[Ilmu ukur tanah]

Bismillahirrohmanirrohim

Semester pertama di teknik sipil merupakan sesuatu yang WAH. Punya temen baru, suasana belajar yang baru, pengajar yang baru. Mata kuliah yang paling berkesan saat masuk di Teknik Sipil UMY yaitu mata kuliah salah satu dosen senior. Nama beliau Pak Rahmat. Saat perkenalan beliau memiliki banyak pengalaman dalam hal menuntut ilmu, ilmu beliau sangat tinggi. Dan beliau bukan saja mengajar di UMY tapi beliau juga mengajar di salah satu universitas swasta yang ada di Yogyakarta.

Ada kisah nyata yang terjadi saat sebelum beliau mengajar kami, beliau berpesan : siapapun yang duduk di kursi paling depan saya jamin dapat NILAI A dan beliau menambahkan bahwasanya beliau tidak melihat mahasiswa itu mau pintar kayak apa jika si mahasiswa itu berakhlak buruk beliau tidak segan-segan memberi nilai D atau E.

Intinya yang dapat Aku tangkap, mahasiswa yang duduk di kursi depan dan berakhlak baik sudah bisa di jamin mendapat nilai A sedangkan mahasiswa yang duduk di kursi kedua kata beliau bakal berikan NILAI B. Sedangkan untuk yang duduk di kursi terakhir sudah bisa di pastikan dapat nilai klo ga D ya E gubraaaaakk.

Ide beliau bagus juga, sehingga memotivasi mahasiswanya untuk bisa berlomba-lomba duduk di kursi paling depan, 6 bulan telah berlalu. Teman-teman saling bertanya kamu dapat berapa nilai IUT ( ilmu ukur tanah ) ?? ada yang menjawab dapat A, B, C, D bahkan Aku punya teman dekat, setiap masuk kuliahnya Pak Rahmat selalu duduk paling belakang dan dia pun merasa was-was, gimana kabar nilainya saat pengumuman keluarnya nilai IUT ? eh ga taunya temanku itu dapat A untuk kuliah pak Rahmat sedangkan aku Alhamdulillah dapat C. Sesuatu yang sangat kontras. sudah duduk paling depan, ujian ngerjain sendiri tapi ya sudahlah di balik dapat C ini mungkin ada hikmah yang bisa di petik. Bantul, 29 Januari 2012 (aslimkays@gmail.com) 

[Koq bisa masuk sipil umy ? tuing tuing]

Bismillahirrohmanirrohim.

Inilah kata-kata yang selalu membuatku selalu bersemangat, oke to the point aja. Aku tidak pernah kepikiran untuk kuliah di teknik sipil UMY. Bagiku teknik sipil adalah jurusan yang aneh, banyak hitung-hitungannya dan sangat tidak menarik jika di bandingkan dengan akutansi atau kedokteran. Namun mungkin ini jalan hidupku yang sudah di atur oleh Sang Pemilik Alam Raya ini.

Memasuki kelas 3 MA aku di hadapkan satu persoalan yang besar, aku bingung mau lanjut kuliah dimana. Cita-cita awal ya ingin melanjutin kuliah di salah satu universitas tertua di dunia yaitu Al-Azhar Kairo, namun apa daya dan kekuatan tidak ada jalan menuju kesana.

Kemudian terlintas di pikiranku, Yogyakarta. Kota tempat kelahiran bapakku. Akhirnya aku memutuskan untuk melangkahkan kaki menuju kota kelahiran bapakku itu. Sebenarnya dari mamaku sendiri menyuruh untuk mengabdi di PPMI Assalaam sekaligus kuliah di UMS, dimana PPMI Assalaam bertetangga dengan UMS. Akan tetapi untuk yang satu ini sorry mom aku punya feeling, aku harus keluar dari kota Solo jika ingin berkembang. Soalnya aku hidup di Solo sudah 6 tahun. Jadi ada rasa jenuh dan bosen juga.

Dalam kesendirianku aku berpikir, di kota inilah aku akan memulai dari nol. Ilmu agama yang sudah aku pelajari selama 6 tahun itu, dialah yang akan membimbingku.

singkat cerita aku akan melakukan tes CBT ( Computer By Test ) pilihan pertama aku masukkan Kedokteran Umum dan Pilihan kedua aku masukkan Akutansi. Soalnya yang aku tau ya 2 jurusan itu aja. klo kedokteran yaa nanti kerjanya di rumah sakit, klo akutansi nanti kerjanya di bank hehe.Dan alhamdulillah aku ga di terima kedokteran akan tetapi akutansi aku di terima, namun aku ga cocok. Akhirnya aku tinggalin akutansi.

Tes kedua CBT aku coba kedokteran lagi dan lagi-lagi ga keterima. Menjelang akan di tutup pendaftaran penerimaan mahasiswa baru, aku mulai melupakan kedokteran, aku mulai mencoba teknik. Dan ternyata teknik itu ada 3 macam : sipil, elektro, mesin. Aku bertambah pusing, heemm pikirku ketika itu. Setahuku elektro itu nanti kerjanya di PLN, ya sudah aku mengambil elektro dan aku tempatkan pilihan elektro itu ke pilihan kedua, agar apabila aku ga diterima pilihan pertama, aku akan mendapat pilihan kedua yaitu sesuai harapanku Teknik Elektro. Dan aku pun bingung pilhan pertama aku masukkan apa yaa. Yang jelas aku tanamkan dalam diriku Jurusan yang akan aku ambil yaitu Eksak. Percuma kan dulu masuk IPA tapi pas kuliah ambil IPS kan sia-sia ilmu IPA-nya, begitu pikirku dulu. Akhirnya entah sadar atau ga aku memilih TEKNIK SIPIL di pilihan pertama.

Kemudian hasil yang keluar ketika itu, si mbak operator memanggilku dan berkata : selamat ya mas, lantas aku bertanya kenapa ya mbak ??? mbaknya pun menjawab pilihan pertama TEKNIK SIPIL kan ? aku pun menjawab iya. Selamat mas keterima, seketika aku ga bisa ngemeng lagi. Aku mau protes klo aku maunya TEKNIK ELEKTRO tapi ga bisa. Yaa sudah aku lapor ke bos cewe di rumah. Aku jelaskan klo aku keterima di Teknik Sipil UMY dan bos cewe mikir-mikir sejenak lalu berkata oke ambil. Berapa biaya yang harus di keluarkan ? lalu aku menjawab sekitar 4-5 jutaan klo ga salah. aslimkays@gmail.com 29 januari 2012.

[Orang pintar]

Bismillahirrahmanirrohim.

Tulisan ini tidak akan pernah turun jika saja Aku tidak membaca artikel dari salah satu dosen teknik sipil. Aku terinspirasi akan tulisan tulisan beliau oleh sebab itu Aku akan merangkai beberapa kata kata dari beliau agar bisa menjadi sesempurna mungkin walaupun tidak bisa sempurna.

Sukses !!! mungkin saat ini kita berfikiran bahwasanya kita belum mengalami kesuksesan PADAHAL selama ini kita telah mendapatkan yang namanya s.u.k.s.e.s kita ambil contoh :

Kita bisa lahir kedunia ini itu merupakan SUKSES PERTAMA kita kenapa ? dari berjuta juta sel sperma yang ada ternyata hanya sel kita yang mampu membuahi ovum tersebut, jadi kita mengalahkan saudara saudari kita yang berjuta juta itu. Patut kita syukuri kita manusia yang dipilih oleh Allah ta’ala.

Kemudian kita lahir kedunia ini dalam kondisi sehat wal’afiat tanpa kekurangan sedikit pun organ tubuh kita itu merupakan SUKSES KEDUA kita. Coba kita lihat saudara saudari kita yang ada dipenjuru dunia sana, mereka lahir tanpa memiliki kaki atau tangan atau telinga dan lain sebagainya.

Kemudian kita dirawat dengan penuh kasih sayang oleh malaikat kita yaitu IBU,  itu merupakan SUKSES KETIGA kita, betapa banyak orang yang ada diluar sana, si bayi selamat akan tetapi si ibu tidak selamat dalam persalinan.

Kemudian kita bisa melanjutkan studi mulai dari Balita hingga duduk di bangku perkuliahan itu merupakan SUKSES KEEMPAT kita, pernahkah kita berfikir temen temen kita setiap tahunnya ada yang putus sekolah ataupun ada yang mengambil cuti dikarenakan tidak sanggup membayar biaya kuliah.

Kemudian ketika kita bisa makan 3 kali sehari, disaat ada 3 juta orang mati kelaparan tiap bulannya itu merupakan SUKSES KELIMA kita.

Disaat kita mengeluhkan tentang materi kuliah kita yang memusingkan itu pernahkah kita membayangkan teman kita yang pengen kuliah akan tetapi tidak memiliki uang, itu merupakan SUKSES KEENAM kita.

Sebenarnya sukses itu sederhana, sukses bukan hanya soal menjadi kaya raya. Sukses tidak perlu dikejar karena SUKSES adalah ANDA. Karena kesuksesan terbesar ada pada diri ANDA SENDIRI.

Sebenarnya tiap hari kita mengalami kesuksesan, namun kita tidak menyadarinya.

Sukses tidak melulu soal punya mobil keren, tiap hari nongkrong di mall, sering nonton bioskop 21,  punya motor canggih, punya pakaian bermerk, memiliki gelar diusia muda, terpandang dimasyarakat. Tapi menurut Aku sukses itu sederhana, anda bisa membahagiakan orang tua dengan rajin belajar serta membuat hati mereka tenang itu termasuk sukses. Bisa hidup berkecukupan itu sudah cukup, untuk disyukuri kepada zat yang maha kaya yaitu Allah ta’ala.

Sukses adalah mencintai dan bangga terhadap diri sendiri, bisa mengerjakan apa yang anda sukai kapan dan dimana saja sesuai keinginan anda tanpa harus ada tekanan dalam hati.

Menurut saya sukses sejati adalah saat anda bisa merasakan detik demi detik akan nikmat yang telah Allah ta’ala berikan kepada kita, hidup benar di jalan Allah, menjalankan perintah-NYA, menjauhi larangan-NYA, tidak menjatuhkan orang didepan umum, selalu rendah hati, bisa menerima kelebihan keadaan dan kekurangan yang ada dengan penuh syukur.

Dalam kesendirian di kost dan ditemenin laptop asus serta bunyi suara kipas angin, merk miyako, Aku berfikir dan merenung sebenarnya untuk apa Aku kuliah di teknik sipil, menghabiskan waktu dan membuang banyak biaya, apa hanya untuk sekedar mendapatkan gelas Sarjana Teknik (ST) atau hanya untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hanya bisa berharap gaji bulanan, atau mungkin juga hanya untuk bekerja di dinas Pekerjaan Umum (PU) atau barangkali ingin menjadi kontraktor di kalimantan. Kalau hanya mengejar materi belaka tidak perlu bersusah payah untuk kuliah, Aku memiliki paman (adik dari mama Aku). Semenjak Sekolah Dasar (SD) sampai menginjak Sekolah lanjutan Tingkat Pertama beliau tidak pernah menyentuh yang namanya bangku kuliah toh saat ini beliau bisa menjadi kaya, memiliki usaha hanya seorang petambak udang yang setiap 2,5 bulan memiliki omset yang bisa dikatakan cukuplah dan sekarang membuat usaha baru dengan berkebun sawit.

Kuliah bukan untuk mencari pekerjaan, kalau anda pengen pekerjaan silahkan berwiraswasta, buka usaha dan lain sebagainya, tapi kuliah menurut Aku bagaimana kita bisa membesarkan jiwa, berfikir kedepan untuk menciptakan solusi di masyarakat nantinya, serta yang terpenting bagaimana kita bisa mendapatkan jaringan dengan teman teman, alangkah bodohnya orang yang berfikiran temanku hanya 1 kelas ini aja. Kita manusia sosial bung,  bukan manusia individu, kita saling membutuhkan antar satu sama lain.

Suatu saat Aku di undang ke acara ulang tahun teman untuk menyantap steak&shake kebetulan saat itu Aku sedang lapar akan tetapi kami harus menunggu selama 30 menit untuk bisa menyantap steak &shake tersebut, emang sih enak tapi koq selama 30 menit di tempat itu Aku bosan juga sama saja nikmatnya ketika nongkrong di angkringan depan kampus.

Aku pulang-pergi kuliah dengan berjalan kaki toh sama enaknya ketika Aku nebeng teman naik motor,  sama sama nyampai juga dikampus.

Dengan berjalan kaki dipagi hari Aku bisa memberikan senyuman pada si bapak penjaga parkir warnet yang letaknya berada disebelah kost Aku dan Aku juga bisa melemparkan senyuman kepada bapak tua, penjaga kost putri, yang selalu duduk manis depan kostnya setiap pagi. Serta Aku juga bisa menyapa seorang ibu penjual nasi kucing yang ada didepan kampus, meskipun hanya sekedar menyapa “ Bu Berangkat dulu yaa “ dan si ibu itu pun menjawab “ iya mas monggo “. Tapi dari situ Aku bisa merasakan arti sebuah hidup bermasyarakat.

Aku tidur dengan beralaskan karpet koq lelapnya sama saja dengan tidur beralaskan spring bed.

Sebenarnya aset terbesar anda bukanlah mobil, rumah mewah, motor, akan tetapi Diri Sendiri. Itulah sebabnya orang pintar berani dibayar berjuta kali lipat dari pada orang bodoh. Semakin berharganya diri anda maka orang akan berani membeli waktu yang anda miliki. Mario teguh berbicara hanya beberapa jam dibayar puluhan juta, cristiano ronaldo atau lionel messi berani di bayar mahal oleh nike dan adidas hanya untuk memakai produk mereka. Jadi suatu barang menjadi mahal bukan karena merknya tapi karena siapa yang memakai produk tersebut.

Jadikan Dirimu Berharga !!

Hidup terlalu singkat bung, jika hanya anda habiskan untuk mencari kejelekan saudaramu, temanmu, rekan kerjamu atau lain sebagainya.

Anda tidak akan pernah tahu kapan anda akan meninggal dunia. Mungkin besok atau mungkin nanti malam atau barangkali setelah anda baca tulisan ini, anda di panggil menghadap Rabb Semesta Alam. Mumpung masih ada kesempatan ucapkan kata maaf kepada orang yang pernah anda sakiti hatinya, pererat persahabatan dengan teman teman, jalin kembali silaturahim dengan sanak kerabat,  lupakan perbedaan yang telah lampau untuk memulai hidup baru. Karena hidup itu terlalu singkat.  Bantul, 31 mei 2011 (aslimkays@gmail.com) 

[Mourinho bukan Tuhan]

Tersingkirnya real madrid di pentas liga champions 2011 menandakan bahwasanya mourinho juga manusia biasa yang tidak luput dari kekalahan. Mourinho bukan Tuhan yang apabila dikatakan kun fa yakun ( jadi maka jadilah), walau mourinho pelatih yang terkenal dengan kejeniusan dalam meracik strategi akan tetapi dia juga bisa mengalami kekalahan. Inilah pertanda bahwasanya mantan pelatih terbaik dunia tahun 2010 ini juga manusia biasa seperti kita semua. Manusia hanya bisa berusaha, untuk hasil urusan belakang. Manusia tidak ada yang sempurna begitu pula mourinho. Dengan segudang prestasi dan pengalaman yang dimiliki dia tidak bisa mengalahkan ketentuan dari Allah ta’ala untuk bisa melaju ke final mengulangi kenangan manis tahun lalu. Dunia ini ibarat roda yang berputar, kadang anda berada di atas, namun di masa lain anda harus berada di bawah dan mengakui keunggulan orang lain. Itulah dunia. So congrats blaugrana, ini tahun kalian dan nikmatilah karena anda pantas untuk menikmati semua ini, pertandingan kalian sungguh enak untuk di tonton tapi ingat anda harus selalu mempersiapkan diri jika suatu saat tim pujaan anda berada dalam perform dibawah. Ini dunia yang fana tak satu pun yang dapat bertahan lama. itu

[LDK 2012]

Bismillahirrohmanirrohim

Kegiatan yang pertama kali di lakukan teman-teman HMS di masa kepengurusan yaitu mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan atau kita kenal LDK. Acara LDK ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar-dasar memimpin suatu organisasi, mengorganisir sebuah organisasi, sekaligus sebagai ajang saling kenal dan akrab sesama anggota teknik sipil. Karena dalam HMS 2012 ini kita bukan saja terdiri dari 1 angkatan, akan tetapi kita terdiri dari 3 angkatan yang berbeda, dimana ada kawan-kawan dari 2009, 2010, dan 2011. Dan alhamdulillah hikmah dari acara LDK 2012 ini, kita semakin kenal antar satu sama lain, jadi tidak ada lagi kesenjangan di antara kita. Jika bertemu di kampus bisa saling menyapa sehingga suasana menjadi cair. Acara LDK 2012 pada kali ini di adakan di Gunung Api Purba di Gunung Kidul, dimana pada kesempatan yang berbahagia itu di hadiri oleh Ketua Jurusan kita yang baru yaitu Pak Jazaul Ikhsan, Semoga Bapak di berkahi Allah ta’ala. Dan pembicara pada kesempatan itu yaitu saudara kita dari angkatan 2008 Rama Rizana, walaupun beliau bukan alumni atau belum memiliki titel akan tetapi pengalaman beliau dalam bidang organisasi begitu luar biasa. Syukron katsiran yaa akhi. Semoga proker HMS 2012 ke depan bisa lebih baik lagi. Bantul, 29 Januari 2012

[Bedah kasus jembatan Kukar]

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan adanya musibah runtuhnya jembatan Kukar di Provinsi Kalimantan Timur maka teman-teman dari KMTS UGM mengadakan acara " Bedah Kasus Jembatan Kukar " yang di selenggarakan di Gedung Biru pada hari minggu, 19 Desember 2011. Dan acara bedah kasus jembatan tersebut di hadiri oleh teman-teman dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia dan Universitas-universitas lainnya yang ada di Yogyakarta. Pembicara pada saat bedah kasus jembatan kukar yaitu pak Bambang Suhendro dan juga para pakar-pakar lainnya. Aku lupa siapa-siapa aja. Intinya dari acara bedah kasus tersebut. Penyebab runtuhnya jembatan kukar itu dikarenakan terdapat pada sambungan jembatan yang memikul beban tidak dapat menahan maka seketika robohlah.   Bantul, 29 Januari 2012

[Kerja Praktek]

Memasuki semester 7 banyak beban pikiran, beban biaya, beban organisasi dan beban angin menimpa aku hehe. Aku yang ketika itu masih menjabat sebagai ketua umum Himpunan Mahasiswa Sipil, harus mengikuti salah satu syarat untuk bisa menjadi sarjana S1 teknik sipil UMY. Caranya Aku harus melalui suatu tahap yaitu kerja praktek. Alhamdulillah Aku mendapatkan tempat kerja praktek di jalan tol Semarang-Solo tepatnya di Bawen-Ungaran. Aku bersama 3 kawanku. Amir, yaya dan rizqi. Empat mahasiswa dari jogja yang memberanikan diri menantang dunia kerja praktek di jalan tol Semarang-Solo. Suatu pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan selama kerja praktek disana. Banyak hal yang Aku dapatkan disana. Ilmu teknik sipil sudah pasti dan adapun ilmu kemasyarakatan yang dapat Aku dapatkan disana. Orangtuanya yaya dan keluarganya ide sangat berperan besar dalam perjalanan kerja praktek kami disana, berkat mereka urusan kami semua berjalan lancar. Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat Aku sampaikan untuk saat ini. Semoga suatu saat kebaikan mereka Aku bisa membalasnya walaupun mereka tidak meminta untuk membalasnya Aamiin. Singkat cerita perjalanan kami ke semarang merupakan pengalaman pertama menuju ungaran. Sore hari aku, amir dan rizqi berangkat dengan niatan baik untuk melaksanakan kerja praktek. Kami kesana naik motor. Perjalanan yang sangat melelahkan dengan topografi yang naik turun ditemani kendaraan besar dan juga asap kendaraan yang selalu siap menyembur ke wajah lugu kami ini hehe. Malam sekitar jam 8 kita sampai dirumah yaya. Kita makan malam dan bersih bersih lalu istrahat. Kami diungaran tinggal dikos, dimana sebelumnya sudah dicarikan oleh pacarnya yaya. Pacarnya yaya bernama ide. Ide seorang anak cowok berkaca mata, sekilas mirip pak eng kalau aku lihat. Dia anak pertama dan juga satu angkatan dengan kita, angkatan 2009 bedanya dia kuliah diungaran kami dijogja. Tapi dengan adanya ide kita sangat terbantu selama berada disana begitu juga dengan orangtuanya yaya yang tidak bosan-bosannya melayani kami mulai memberi tumpangan gratis, makan gratis dll. Intinya makasi banyak buat semua itu. Namun dibalik perjalanan indah ini terselip suatu sedikit kesalahan atau dosa kali ya. Sempat terjadi gesekan antara aku, amir dan rizqi. Mungkin ini hanya persoalan tidak sepaham diantara kita. Aku dan amir mungkin karena terlalu sering becanda sehingga membuat rizqi tersinggung. Tapi namanya manusia tidak ada yang sempurna dan tentunya berbeda watak. Alhamdulillah sekarang uda baikan tidak ada masalah lagi. Pembimbing kerja praktek pada kesempatan ini bu Anita Rahmawati, seorang dosen muda dan baru di teknik sipil. Beliau sangat baik dan tidak sombong. Selalu tersenyum ramah dengan mahasiswanya. Selama Aku kerja praktek beliau menjalankan salah satu rukun islam yaitu haji. Alhamdulillah syukurlah diusia yang masih muda beliau sudah melangkahkan kaki ke tanah suci. Sepulang dari haji Aku maju konsultasi membicarakan perihal pembuatan laporan kerja praktek sekaligus mendengar cerita perjalanan beliau selama disana. Oh iya selama kerja praktek diungaran Aku sempat bingung dengan jabatan sebagai ketua umum himpunan mahasiswa sipil. Aku sempat kelabakan dikarenakan alumni UMY yang diketuai bang faruq chandra ingin mengadakan reunian alumni UMY, akan tetapi Aku sedang berada diungaran sehingga tidak bisa 100 % mengikuti proses acara tersebut. Aku mohon maaf buat bang faruq chandra. Semoga sukses selalu bang Aamiin. 20 desember 2012 **(aslimkays@gmail.com)**

[AC Milan]

Pagi hari rabu 20 februari 2013. Aku bersiap diri mempersiapkan segala bahan dan peralatan untuk mengerjakan ujian remed ekotek (ekonomi teknik). Mulai catatan kuliah, contoh soal jawab, kalkulator dan tidak lupa kartu mahasiswa. Hari itu tampaknya begitu sendu dan kalem. Tidak ada yang istimewa. Aku hanya menjalankan aktifitas seperti biasanya. Pagi jam setengah 8 aku mulai memanasi motor tua si Fiz R. Motor terhebat dieranya. Kalau sekarang mungkin vixion. Motor tua itu bukan milikku tapi milik adikku. Dia menitipkan kepadaku untuk sementara waktu.

Pukul 08.00 wib. Aku mulai memasuki ruangan ujian. Aku gemetaran terbayang nilai c yang telah kudapatkan sebelumnya. Dalam hati aku tidak henti-henti melantunkan shalawat nabi. Begitu yang biasa aku lakukan saat hati tidak tenang. Aku buka lembaran soal ekotek sambil mengucapkan basmalah. Huft ada 3 soal yang harus ku kerjakan untuk bisa merubah nilai c itu. Kukeluarkan semua peralatan perangku. Tanpa mikir panjang langsung kukerjakan nomor 1. Kemudian ku lihat nomor 2 tampaknya agak rumit begitu gumamku. Aku langsung melompat ke nomor 3. Dan hasilnya nomor 3 ku tuntaskan dengan perfect. Lalu kembali ke nomor 2. Pelan dan hati hati mulai ku analisis soalnya dan ku kerjakan. Alhamdulillah rampung selesai. Lalu aku ingin segera keluar dari ruangan. Namun terbesit untuk menghitung ulang mungkin saja ada terjadi kekhilafan dalam perhitungannya. Setelah ku cek hasilnya sama lalu aku pun bergegas keluar dengan wajah puas. Bisa menyelesaikan soal dengan tuntas. Untuk nilai aku tawakkalkan kepada yang diatas. Aku sudah maksimal belajar dan berdoa. Output dari usaha dan doaku, aku sepenuhnya pasrah. Apapun yang keluar itulah yang terbaik, begitu pikirku.

Sesaat setelah keluar dari ruang ujian. Aku pun pergi ke ruang referensi. Mencari bahan untuk skripsi. Sebelum ke referensi aku melihat ada pak wahyu dan bang zamri di TU Fakultas. Aku sempatkan diri untuk mampir, salaman dan mengobrol kecil dengan mereka. 10 menit bersama mereka. Aku pun pamit lalu menuju ke ruang referensi. Kurang lebih 1 jam aku disana, lalu aku pun pergi ke kantin guna mencari kehidupan. Soto ayam khas kantin bunda menjadi menu favoritku. Allahu Akbar Allahu Akbar. Adzan berkumandang di masjid kampus. Aku hermanto dan amir tanpa keraguan dalam hati melangkahkan kaki ke masjid megah itu. Masjid KH Ahmad Dahlan. Masjid dengan dua tower.

Sehabis shalat dhuhur. Hermanto memberitahu aku. Nilai geosintetik sudah keluar begitu kata dia. Aku pun tidak sabar untuk segera menuju TU fakultas. Kami pun bergegas menuju ruang TU. Namun masih jam ishoma. Aku tidak kehabisan akal. Ku ajak hermanto ke tempat key in mahasiswa kedokteran. Dengan tangan lincahku. Ku buka mozilla firefox. www.krs.online.umy.ac.id. Lalu ku masukkan id dan paswordku. Ada sedikit keraguan dalam hati. Antara dapat nilai A dan B. Nilai C mustahil aku dapatkan. Aku sanggup menyelesaikan semua soal geosintetik. Jika aku mendapat C merupakan suatu hal yang tidak masuk akal. Geosintetik = B. Indeks prestasi = 3,15. Ternyata aku dapat nilai B untuk mata kuliah geosintetik. IP tetap jalan ditempat. Sempat ada rasa kecewa. Kenapa bukan A tapi ya sudah. Ilmu yang paling jitu untuk melupakan nilai B itu. Ikhlas dan syukur.

Sebelum pulang ke kost. Aku sempatkan diri untuk mampir di warung internet (warnet). Warnet ilalang pilihanku. Warnet terbaik di lingkungan kampus umy sejauh ini. Sempat antri 10 menit. Aku pun browsing internet. Sebelum berakhir masa browsingku. Aku update status di facebook. “Malam ini saya akan jadi milanisti indonesia bla bla”. Yeah  shubuh dini hari akan ada big match tim terbaik dunia. Ac milan menjamu tamunya barcelona di san siro. Merupakan sebuah pertandingan yang layak ditonton. Kedua tim mempunyai historis prestasi yang luar biasa. Namun ada yang berbeda kali ini. Barcelona datang ke san siro dengan status tim terbaik dunia. Sedangkan ac milan menjadi tim pesakitan. Dihuni tim muda dan minim pengalaman menjadikan mereka tim under dog. Namun tekad kuat dalam diriku untuk tetap menjagokan ac milan. Malam itu aku pun menjadi milanisti. Larut dalam kekhawatiran saat pemain barca mulai menekan berbagai sisi pertahanan ac milan. Senam jantung selalu menyelimuti detik demi detik itu. Tepat pukul 02.00 wib. Aku terbangun dari tidurku. Aku pun mulai mengambil air wudhu. Aku melaksanakan shalat isya terlebih dahulu. Yeah dikarenakan aku ketiduran dan tidak sempat shalat isya. Sehabis shalat isya ku lanjutkan melaksanakan tahajjud terlebih dahulu dan witir. Bukti rasa syukur yang aku persembahkan untuk Tuhan. Begitu banyak nikmat yang telah diberikan kepadaku. Namun ibadah yang ku persembahkan masih sangat minim. Hanya syukur dan ibadah mahdah yang bisa aku lakukan untuk Tuhanku. Tepat pukul 02.30 wib aku selesai shalat dan mengaji. Aku lalu menyaksikan riuh piuh san siro yang telah terisi ratusan ribu milanisti. Jutaan orang pasang mata di depan tv mereka. Bersiap menyaksikan duel tim terbaik dunia. Priiit wasit meniup peluit tanda pertandingan di mulai. Ac milan mulai melancarkan serangan namun selalu dengan mudah di hadang tembok kokoh puyol-pique. Begitu juga sebaliknya pemain barca melancarkan serangan namun sulit ditembus. Kokohnya barisan pertahanan ac milan membuat pemain barca frustasi. Babak pertama pun usai. Aku dengan seksama mendengarkan komentator dari bung kesik. Kata dia barca paling sering mencetak gol di periode waktu 75 menit ke atas. Sempat terpikir olehku juga saat itu. Sebagai milanisti aku khawatir. Namun ku buang jauh-jauh rasa khawatir itu. Aku yakin ac milan walaupun tim non unggulan. Pasti bisa mengalahkan barca. Priiit babak kedua berjalan. Kedua tim saling berganti menjual serangan namun nihil gol tercipta. Memasuki menit ke 50-an terjadi free kick. Pemain algojo milan tidak langsung menendang ke gawang. Dia oper ke montolivo lalu dia shoot sekencang kencangnya dan membentur badan lawan. Hasil muntahan itu lalu disambar tanpa ampun oleh prince boateng. Gool gool gool 1-0 untuk ac milan. Kubu barca tidak tinggal diam. Mereka keluar dari sarangnya. Puyol-pique jadi pemain tengah. Namun apa daya tetap mereka frustasi menembus pertahanan grendel tim italia itu. Alih-alih mengejar ketertinggalan. Memasuki menit ke 80-an terjadi gol kedua untuk ac milan. Muntari berhasil melepaskan tendangan keras kaki kiri dan tidak mampu di blok barisan pertahanan barca 2-0 untuk ac milan. Allahu akbar Allahu akbar. Lantunan adzan shubuh membuat aku bangkit dari tempat pijakan enakku. Aku pun ke kamar mandi lalu berwudhu. Tanpa ampun ku matikan tv votre hasil duit beasiswaku itu. Rasa senang menyelimuti kepergianku ke masjid dekat kostku itu. Setelah dari masjid ku coba untuk membuka facebook melalui hp murahku pemberian amir saat kerja praktek disemarang “Samsung Chemp”. Ku baca berbagai status euporia dari milanisti. Ada juga status galau dari pendukung barca. Aku tidak membuat status hanya bisa nyengir. Terasa puas melihat tim andalanku bisa menang melawan tim terbaik dunia. Forza milan.

[HMS2010]

Pertama kali aku mendengar organisasi Himpunan Mahasiswa Sipil di kampusku umy. Aku mulai penasaran. Aku mencoba mengikuti hms di bawah pimpinan bang jesen tidore. Sebenarnya itu hanya coba-coba. Aku sudah bosan berolahraga. Aku mau mencari tantangan dengan organisasi sekaligus memang ketika itu, ada suasana tidak nyaman di kamar kostku. Aku satu kamar sama wira. Wira temanku dari assalaam selama 6 tahun. Dan ketika kuliah kami pun sekelas dan sekamar pula. Subhanallah

Aku awalnya tinggal di godean tempat pakde budeku. Namun ada suatu masalah ketika itu. Motor yang selama ini aku pakai mau dijual buat modal anak angkat mereka. Mas menus nama anak angkat mereka. Mas menus mau bikin usaha arang namun terkendala di dana. Satu satunya cara ya menjual motor. Sempet kecewa juga sama pakde bude tapi mau gimana lagi. Ikhlas dan sabar pilihan terbaik saat itu.

Lalu wira mengajak aku tinggal 1 kost sama dia. Aku membayar 800 ratus ribu untuk bisa tinggal dikost itu. Pak purwanto nama bapak kostku. Beliau baik dan sedikit agak cerewet dan mungkin suka bikin hati emosi. Tapi bagaimanapun aku harus tetap husnu’udzon sama beliau. Mungkin beliau lagi ada masalah. Pelampiasannya ya ke anak kost. Tapi ya sudah jalani aja hidup dikost putra wisma al azhar itu. Ikutin aja permainan mereka selama tidak macam-macam sama aku. Itu bukan masalah besar bagiku begitu pikirku saat itu. Singkat cerita awal mula tinggal bareng wira banyak kenangan yang baik sekaligus tidak baik. Inilah namanya kehidupan pasti selalu ada yang begitu. Itu semua aku jalani apa adanya. Kenangan yang baik saat itu bisa shalat jama’ah dikost, saat kuliah aku bangunin wira untuk masuk kuliah, ada teman nonton bola hehe. Namun ada pula kenangan yang kurang baik. Dulu saat maryam sering main kekosan. Sangat tidak enak saat itu. Aku mau tidur siang tidak enakan klo mau buka-buka baju. Mau makai celana pendek juga tidak enakan, agak risih gitu. Saat melihat mereka bermesra-mesraan dikosan membuat hati ini pengen berkata jangan begitu. Ini sudah jauh dari islam. Bukan mahram akan tetapi sangat-sangat tidak enak dipandang mata dan aku ada disitu. Astagfirullah maafin aku yaa Allah. Tidak ada daya dan kekuatanku saat itu. Aku hanya menumpang dikamar orang. Mau menegur ada perasaan tidak enak. Lalu Allah menunjukkan jalan kepadaku. Aku larikan rasa frustasiku ke organisasi. Aku mengikuti hms dibawah pimpinan bang jesen tidore. Saat rapat aku hanya bengong. Entahlah aku malu untuk bicara saat rapat. Aku hanya mengamati bang jesen memberikan pendapat. Ada juga bang gigih, ada pula bang sapta, kadang-kadang juga evan memberikan pendapatnya. Aku berkata dalam hati mereka semua hebat-hebat. Kenapa bisa begitu yah ? aku memang tidak memiliki basic berorganisasi. Sejak di MTS dan MA Assalaam aku tidak aktif berorganisasi. Aku hanya suka berolahraga. Dan saat kuliah aku tertantang untuk mencoba mengikuti organisasi. Satu yang paling berkesan saat ikut hms dibawah pimpinan bang jesen yaitu saat rapat liga sipil. Aku saat itu notabennya anak kelas B dari 2009. Saat itu ada pembentukan tim-tim untuk liga sipil. Ada alim anak kelas A dari 2009. Aku dengan tegas menolak untuk bergabung dengan tim kelas A dari 2009. Bagaimana ingin bergabung dengan mereka khususnya seperti budi, ragil, galih, rezki saat dikampus songong banget. Mereka semua anak kelas A. Kata bang jesen ketika itu kepadaku. Serius ini ga mau pisah kalian ? aku dengan tegas menjawab iya bang. Aku tidak bisa bekerja sama dengan orang-orang yang ga bisa di atur dan songong. Saat ketemu dikampus, kita duduk-duduk dilobi mereka berlalu saja tanpa menyapa kita. Apa-apaan itu ? kawan atau lawan pikirku. Akhirnya tiba saatnya pertandingan liga sipil dimulai. selepas pembukaan liga sipil yang dibuka oleh bapak Heri Zulfiar terjadilah pertandingan derby 2009. Kelas A vs kelas B. Aku yang notabennya anak rimba, mantan lulusan santri Assalaam siap menerkam mereka. Kulihat suporter kelas A sudah memenuhi pinggir lapangan mayoritas kaum hawa. Sedangkan suporter kelas B nihil ceweknya krik krik. Itu bukan menjadi masalah buatku. Priiiiiiit wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai. detik demi detik berubah menjadi menit akhirnya pertandingan selesai. Skor akhir 8-1. Kelas B menang telak. Saat itu pertandingan dihadiri oleh pak wahyu widodo. Esok harinya saat masuk kuliah beliau, beliau pun bercanda dengan kelas kami. Kalian koq tega membantai teman kalian sendiri haha. Kami yang memiliki jiwa sepakbola hanya bisa senyam senyum geli melihat kelas A kalah.

Singkat cerita pada saat liga sipil tahun depan digelar, tiba-tiba galih salah satu perwakilan kelas A menemuiku dan mengajak gabung. Aku yang saat itu menjadi sekretaris liga sipil tanpa ada gengsi dan dendam lagi langsung mengiyakan. Aku berpikir, galih datang dengan hati yang tulus ikhlas ingin membentuk tim kuat menjadi 1 yaitu 2009. Jika aku katakan tidak saat dia mengajak gabung, sudah tamatlah 2009. Tidak bakal ada lagi namanya persatuan. Benih dendam dan permusuhan tetap menyatu hingga wisuda berlangsung. Syukur Alhamdulillah semua itu tidak terjadi. Puncaknya ada satu, dua, tiga kawan aku yang tidak selaras dengan caraku yang menerima ajakan mereka untuk bergabung. Syukur Alhamdulillah pula aku memiliki sahabat seperti iwan setiawan. Dia mengerti dan menerima untuk bergabung dengan jiwa terbuka. Sedangkan yang tidak menerima hanya bisa mengeluh tanpa bisa berbuat apa-apa. Puncaknya dengan bersatunya angkatan 2009. Selama 4 tahun di Teknik Sipil UMY tim 2009 dua kali mencapai semifinal dan sekali mencapai final. Sungguh prestasi yang luar biasa bukan.

[Semarang]

Disela-sela kerja praktek di Kota Semarang. Kami refreshing sejenak. Kemarin tanggal 4 agustus 2012 kami jalan-jalan mengelilingi kota semarang. Kami ke pameran distro di semarang. Setelah itu kami pun mampir untuk shalat ashar di masjid dekat pameran distro itu. Di pameran distro kami sepakat membeli gelang persahabatan. Gelang kami kompak semua sama. Setelah shalat ashar kami ke outlet distro lainnya yang terletak tidak jauh dari tempat pameran distro. Kira-kira 10 menit menuju outlet distro tersebut. Jam menunjukan hampir berbuka puasa. Kami kemudian pulang serambi mencari indomaret atau alfa mart. Ketika adzan magrib berkumandang kami pun mampir di salah satu alfa mart. Aku membeli susu indomilk untuk melepaskan dahaga ini. Setelah itu kami menuju pom bensin untuk mengisi bensin dan menunaikan shalat magrib berjama’ah. Habis shalat kami mencari makan malam. Kami makan di warung semacam pecel lele. Setelah makan kami menuju rumahnya yaya. Disana kami istrahat sejenak kemudian kami melaksanakan shalat isya dilanjutkan tarawih secara berjama’ah. Aku yang menjadi imam saat itu. Setelah shalat kami menyantap bakso yang sebelumnya dari awal ditawari ibunya yaya untuk makan bakso. Ibunya yaya sangat baik dan ramah. Begitu pula yaya dan juga bapaknya yang begitu sering membantu kami. Sebagai anak kost mereka mengerti, kalau kita butuh makan apalagi gratis hehe. Padahal tadinya sudah makan namun apa daya rezeki hadir melalui ibunya yaya yang memberikan kita makan. Kita pun menyantap makanan itu. Malam makin larut kami pun berpamitan bersama yaya dan ibunya. Kami tidak pamit dengan bapaknya yaya. Mungkin beliau sudah tertidur. Satu kesan yang dalam selama kerja praktek di ungaran mengenai keluarga itu “mereka sangat baik” semoga suatu saat aku bisa membalas kebaikan mereka. Aamiin

Hari ini tanggal 5 agustus 2012

Kami bangun pagi pukul 04.00 wib. Rizqi kemudian menyiapkan sahur. Amir menyiapkan bumbu indomi. Aku masih mengumpulkan nyawa. Kemudian aku paksakan bangun. lalu kami serambi menunggu si mie masak aku menyantap roka roka, makanan snack ringan coklat. Setelah menunggu 15 menit berlalu kami pun menyantap mie ala kadarnya. Sudah 2 hari menu sahur kami berupa indomie rebus. Entah apa yang terjadi dengan kesehatan kami ini. Tapi dalam hati aku bertekad untuk tidak makan indomie lagi dalam waktu dekat ini. Meskipun itu harus dibayar dengan tidak sahur. Kesehatan lebih penting daripada kenyang sesaat. Kemudian setelah sahur. Ku sempatkan untuk baring-baring sejenak. Adzan berkumandang belum sempat ku pejamkan mataku tiba-tiba aku bangkit lagi dari kasurku. Aku pun mengambil air wudhu dan melaksanakan shlat sunnah fajar 2 rakaat. Setelah itu aku dan amir meluncur menuju masjid yang ada tidak jauh dari kosan kami. Setelah shalat shubuh kami membaca alquran. Amir dan rizqi melanjutkan tidur mereka yang sempat tertunda tadi dan aku pun melanjutkan dengan mencuci pakaianku. Sehabis mencuci ku lanjutkan untuk mencuci piring-piring dan gelas itu. Aku menjemur lalu aku pun mandi. Setelah mandi ku ambil air wudhu lalu ku shalat dhuha. Kemudian aku berdoa kepada Allah semoga Allah melancarkan semua urusanku selama di dunia dan akhirat dan beberapa doa lainnya. Aku pun ingin rasanya istrahat setelah melaksanakan aktifitas yang sedikit menguras tenaga itu, namun waktu menunjukkan pukul 07.00 wib. Jam 8 kami harus kerja praktek di klepu bawen ungaran.

[Benih Cinta PART 2]

Perlahan dan pasti aku mulai melupakan masa lalu saat di pondok assalaam. Wanita yang sempat mampir di hatiku perlahan sirna. Aku sudah bisa melupakan dirinya. Dia sibuk dengan urusan perkuliahannya. Aku pun sibuk dengan kehidupanku sendiri. Lembar baru ku buka di universitas muhammadiyah yogyakarta. Teknik sipil umy menjadi tempat diriku berkembang. Mengasah soft skill dan melatih bersosialisasi dengan seluruh mahasiswa dari seluruh penjuru nusantara. Dari kalangan wanita, pria, tua, muda semua aku kenal. Di teknik sipil ini aku menemukan seorang wanita super saiyya. Dia sangat imut, cerdas, cantik dan lain daripada wanita pada umumnya. Intinya aku sangat mencintainya. Dia sudah mengubah diriku ini. Aku akhirnya mengenal cinta berkat dia. Awal mula bertemu dengannya saat masa ta’aruf. Dia suka dikerjain sama senior. Aku perhatikan dia. Dalam hati kukatakan ini cewek luar biasa bro. Kemudian jreng sempat terpikirkan olehku lagi cewek-cewek kijil. Itu yang membuatku suka ilfil melihat cewek. Dan akhirnya aku pun jadi tidak suka lagi. Aku ga suka sama cewek yang gampangan. Aku ga suka sama cewek yang mau aja diajak jalan sama cowok-cowok. Aku pula ga suka sama cewek yang kasar. Perlahan aku tetap menjadi diriku sendiri dalam suasana lingkungan baru. Bukan lingkungan pesantren lagi. Hari-hariku aku bersama sahabat-sahabatku saprol, rizqi, maryam,zila, manto, evan, wira. Hari-hari kami hampir selalu bersama. Makan dan nongkrong selalu di Amplaz. Kena tilang pun bareng. Kami sangat dekat bak saudara kandung. Sampai ada sekelompok orang menjudge kami sekelompok orang-orang pintar. Belajar bareng di asrama putri tiap ada PR. Namanya dunia tak ada yang abadi. Perlahan tapi pasti persahabatan kami luntur dikarenakan berbagai kesibukan dan urusan cinta.  Oh ya kembali lagi ke tema atas. Saat itu aku sendirian duduk dilobi. Ada pula dia seorang cewek yang aku sukai itu. Sebut saja mano. Awalnya aku biasa-biasa aja, aku anggap semua cewek mah sama. Sama-sama kijil. Khususnya cewek-cewek yang cantik. Aku duduk manis dilobi tiba-tiba si mano bertanya padaku. Kamu saudara berapa orang ? aku jawab 4 saudara termasuk aku. Panjang cerita dia bertanya. Tanpa sedikit pun aku bertanya balik padanya.

Saat malam keakraban

Hal yang aku ga bisa bayangkan, saat aku sekelompok dengan cewek yang aku sukai itu. Mantap bro. Selama makrab 2 hari itu aku selalu bersamanya. Luar biasa sekali. Tim kami pun menjadi juara satu ketika itu.

Saat Makrab 2011

 Ini saat bu izna menjabat sebagai ketua umum Himpunan Mahasiswa Sipil 2011. Siang itu aku dan kawan-kawan panitia Makrab meluncur ke TKP. Kami para cowok survei lokasi terlebih dahulu. aku, ijal dan rudi. Kami melewati bekas terjadinya peristiwa dahsyat yaitu merapi. Pohon-pohon habis tak bersisa dengan wedhus gembelnya. Pantas saja hal itu memberikan pengaruh yang sangat buruk pada almarhum mbah marijan. Sangat mengerikan melihat suasana kampung itu. Seperti kampung mati. Bekas terbakar. Pada makrab kali ini puncak dari aku sangat dan sangat dekat dengan si mano. Aku sadar klo cewek yang selama ini aku cari ada pada dirinya. Kami mulai rajin saling sms-an. Penilaianku salah jika semua cewek cantik itu kijil. Dia berbeda. Aku suka dia karena hatinya. Banyak aku temukan cewek cantik selama hampir 10 tahun dijawa. Namun hatinya sangat jauh dari sifatnya. Aku pun mundur perlahan demi perlahan. Aku bersabar. Suatu saat akan ada seorang wanita idamanku yang cantik hatinya dan cantik semuanya Aamiin. Pikirku mungkin si mano adalah wanita yang ku impikan selama ini. Hari demi hari berjalan bahkan berganti tahun. Hingga bulan Juli-Agustus 2013 semua berakhir. Entahlah aku ikhlas. Jika dia jodohku, dia akan kembali. 

[Maag]

Penyakit anak kost adalah maag. Malam itu aku tergeletak tak berdaya. Si maag datang ga di undang, pulang ga di antar. Tiba-tiba dia datang menyerang. Tiba-tiba ada sms masuk. Lim ayo pengajian sama mas syahru. Aku tarik napas panjang. Arrg ku jawab sebisaku. Bilang ke mas syahru aku malam ini absen dulu. Tidak bisa ikut pengajian bareng kalian. Begitu balasan smsku ke salah satu teman mengajiku si rizqi.

Malam itu sekitar jam 9 ada sesuatu hal yang begitu berkesan buatku cie cuit cuit. Sulit untuk aku berkata tentang apa yang terjadi ketika itu. Secara diam-diam teman-teman pengajian datang kekostku. Mereka adalah mas syahru, rizqi, hermanto, luqman. Tak terbayang olehku. Saat aku tergulai lemas dikasur tipisku. Mereka datang dengan wajah-wajah muka seorang pemuda-pemuda sholeh yang haus akan ilmu.

 Aku menyambut mereka dengan senyum yang sedikit agak dipaksakan serta sedikit kaget. Koq mereka datang pikirku ketika itu. Aduh aduh. Alhamdulillah berkat kunjungan tersebut membuat Aku bangkit kembali, semangat untuk cepat sembuh. Serta semangat untuk selalu makan teratur. Biasa agak bandel klo urusan makan hehe.

Makasi bro sudah jengukin. Bantul , 14 juni 2011 aslimkays@gmail.com Ba’da shubuh dikost.

[Diriku bukanlah aku]

Perasaanku tidak menentu, entah apa yang kurasakan ini sangat sangat tidak menyenangkan. Aku heran dengan dia, kenapa dia begitu. Aku didiamkan. Aku tidak mengerti apa yang ada dipikirannya. Bersama orang lain dia terlihat sangat ceria, namun bersamaku saat dia berada dihadapanku dia diam membisu tidak bisa berkata, matanya kesana kemari. Padahal aku ada didepannya. Entah apa yang dia pikirkan. Aku tidak tahu. Apa dengan adanya aku dia menjadi terganggu ?? aku tidak tahu. Maaf buat semuanya. Aku berusaha untuk melakukan terbaik. Berusaha untuk menyapamu. Berusaha untuk memberi senyuman termanisku. Kamu cuek. Kamu tidak melihat senyuman manisku.

Aku bingung, apa aku harus melupakanmu kali ya. Aku tolol kali ya kenapa masih saja mencintaimu. Aku tolol kamu gila. Sore ini kamu sms dan katakan mata kuliah itu tidak ada bersamamu. Aku sadar kamu bukan yang terbaik buatku. Hal sekecil itu saja kamu tidak bisa peka. Aku sadar aku salah mencintai orang. Selamat jalan cinta.

Mimpiku aku datang.

Aku datang.

Tuhan bantu aku ya.

Aku sayang keluargaku.

Aku pengen membahagiakan mereka.

Buat kamu, makasi buat emm semuanya.

Dompet, boneka, teman gosip, dan hal hal yang menyenangkan dan menyedihkan itu.

Aku lemah karenamu.

Mungkin lebih baik aku tanpamu.

Cita citaku bisa hidup bersamamu.

Tapi sayang kamu terlalu bodoh.

Aku juga bodoh, kamu juga bodoh.

Kita sama sama bodoh yah.

Aku keras kepala, kamu kepalamu keras.

Aku mau hidup bahagia tanpa cinta.

Aku mau jadi raja dikerajaanku.

Kamu mau tidak jadi permaisuri dihatiku ?

Kata itu pernah ku ucapkan ke kamu tapi kamu anggap itu lelucon.

Aku mengatakan aku sayang kamu.

Kata itu kamu anggap gombalan.

Tuhan aku sayang kamu.

Terserah padamu saja.

Aku serahkan hidupku kepadamu.

Aturlah kisah rumit ini.

Aku adalah bintang yang bisa bersinar terang.

Aku yakin aku bisa berbuat diatas rata-rata.

Aku yakin aku akan kembali seperti yang dulu dengan jiwa yang segar tanpamu.

Kamu kamu kamu. Sulit untuk bisa melupakanmu tapi aku harus bisa, agar tidak ada rasa tidak nyaman itu.

Sepakbola mungkin itu pilihan terbaik untuk melupakan cinta.

Tuhan bantu aku.

Hatiku mulai plong. Kata demi kata ku tulis, aku akan menuju kehidupan yang lebih bermakna dan bermutu. Aku akan mengejar cita-citaku. Sendiri akan kugapai cita-citaku itu.

Awalnya aku akan mengejar bersamamu namun apa daya, kamu tidak ada disampingku.

Kamu terlalu cuek, terlalu bodoh. Yasudah terserahmu. Selamat hidup dengan keledai itu. Nikmatin hidupmu dengan orang tolol itu.

Tuhan aku akan dekat lagi denganmu.

Aku janji.

Maaf ya aku sudah sangat sering mengecewakanmu.

Aku sudah banyak membuat dosa.

Maaf ya Tuhan. Makasi atas nikmat-nikmat yang begitu banyak engkau berikan kepadaku, kepada keluargaku, kepada orang-orang yang aku sayangi, kepada orang yang menyayangiku, kepada orang yang membenciku.

Aku tobat.

Aku mau hidup bahagia tanpa dendam.

Aku sayang adik-adikku.

Aku akan membahagiakan mereka.

Aku akan menjadi contoh yang baik buat mereka.

Cinta selamat tinggal. Aku sayang kamu. Aku cinta kamu.

Sampai jumpa lagi, entah didunia atau disurga.

Namamu akan selalu terukir dalam hatiku.

Maaf kalau aku ga dongan, keras kepala, ga mau ngalah. Maaf juga sudah sering cubit pipimu.

Aku tidak mau bermusuhan.

Aku tidak suka kebencian.

Aku tidak suka ada dendam.  aslimkays@gmail.com 17 november 2012 Di kos assalam putra kamar nomer 24.

Hari Bahagia

31 juli 2016. Bagi saya itu tanggal spesial. Tanggal dimulainya masa serius untuk hidup. Biasanya saya tidak serius dalam hidup. Tidak serius disini dalam arti, suka keluyuran malam main futsal sama kawan. Itu salah satunya. Salah duanya, suka nongkrong menghabiskan malam didepan tivi. Nonton bola. Ya. Sebagai anak olahragawan. Sepakbola selalu melekat dalam diri sejak kecil. Sampai ketika harus sekolah ke pondok pesantren. Saya baru bisa dapatkan teman yang banyak justru gara-gara sepakbola. Bukan lewat penelitian atau prestasi di kelas bukan pula karena satu hobi merokok. Nehi. Sebagai anak lapangan yang terbiasa melewati hidup dalam dunia kompetisi. Menang atau kalah. Itu saja pilihan bagi kami dalam hidup ini.

Tak terasa sudah dua tahun saya menikah. Dulu kemana-mana sendiri, sekarang sudah bertiga. Ada tanggung jawab besar. Saya berharap bisa punya anak sebelas atau dua belas orang. Mohon doanya ya sahabat pesbuker. Saya tidak peduli dengan omelan bidan di puskesmas yang mengatakan harus suntik KB dan lain sebagainya. Banyak anak, banyak rezeki. Ada tetangga saya, tetangga jauh, kelamaan suntik KB sekarang susah hamil. Jelas, itu mungkin sudah kering. Kering apanya. Ya gitu deh.

Saya cuma mau bilang kepada kawan-kawan SD saya khususnya atau kawan pesantren atau kawan kuliah, yang masih jomblo. Jangan mau lama-lama membujang. Paksa orang tua carikan istri. Kalau mereka tidak dapat, ajukan proposal ini loh pak bu, mak pak, be nyak, iniloh pilihanku. Dia suka sama aku, aku juga suka sama dia. Jangan tunggu hamil duluan baru dikasih nikah. Itu hina sekali pernikahan seperti itu. Dibenci Allah dan Nabi.

Saya usia 27 tahun 9 bulan, punya 1 anak perempuan, baru 1 istri. Esok lusa ada datang lelaki sholeh, rajin shalat berjamaah di masjid tepat waktu, dia miskin, tidak punya kerjaan melamar anak gadisku. Sebagai mantan jomblo. Mari kita bicarakan baik-baik nak. Sini sini dekat-dekat dengan om donk.

Misteri hidup kedepan tidak ada yang tahu. Dua tahun bahtera rumah tangga kami telah berlabuh. Senang, susah, bahagia, sedih telah dilalui bersama. Pujian hanya untuk Allah. Rasa takut hanya pada Allah. Rasa harap hanya dituju pada Allah. Gantungkan hidup hanya untuk Allah. Niscaya hidup akan plong. Komentar orang? Hellooo. Jangan habiskan waktu hanya dengarkan orang, emang dia mau pinjamin lu duit buat usaha lu. Abaikan dia.

Untukmu yang dua tahun lalu telah menikah juga. Sahabat SDku ucup dan addang. Semoga dari keturunan kita lahir manusia-manusia berkualitas. Bukan manusia sumbu pendek. Bukan pula manusia-manusia pengecut. Selamat buat kita bertiga yang telah menikah. Terlebih kamu, iyya kamu my sweety. Kamu yang mau menerima aku sebagai suamimu. Thank you. 

Tanah Surga 

Izinkanlah anak muda ini menjelaskan sebagian maksud dari judul diatas. Bukan menggurui. Kita berbagi pengalaman hidup. Bisa jadi bermanfaat bagi sebagian yang lain, bisa jadi hanya spam di beranda kalian.

Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Ada yang panjang, ada pula yang pendek. Pada pagi yang mulia ini, si mas yang ganteng ini akan banyak bercerita tentang perjalanan pendek.

Ada banyak kota, desa yang pernah saya kunjungi. Tepatnya belasan tahun sebelumnya.

Pernah saya ke karanganyar solo, daerah tawangmangu. Pernah saat masih menjadi santri, pernah juga saat sudah menjadi mahasiswa ganteng bersama kawan touring di jogja dulu.

Apa yang bisa didapatkan pengalaman disana, saat tiba azan dhuhur, saya mengajak kawan ayok kita ke masjid. Saya mau lihat jamaah masjid kampungmu.

Cuma segini jamaah ditempatmu mas bro. Pada kemana orang-orang, saya melihat banyak rumah disini, tapi sepi dengan jamaahnya.

Pernah saya ke bawen ungaran semarang, kurang lebih tiga bulan saya disana bersama sahabat. Tugas negara Kerja Praktek pembuatan jembatan tinalun.

Kami disana ngontrak rumah. Azan magrib berkumandang. Kupikir banyak jamaahnya, karena biasanya orang-orang sudah kembali dari beraktifitas. Nyatanya dilapangan kudapati, tidak terlalu banyak jamaah didalamnya. Banyak rumah warga.

Pernah saya ke cicalengka bandung. Menumpang bersama sebuah keluarga yang sangat agamis. Setelah magrib kami berkumpul diruang tamu. Sang ibu kawan menyimak bacaan alquran saya, kawan saya (sekarang jadi anggota BPBN), kawan tuan rumah (sekarang masih kuliah kedokteran) dan sang ibunda kawan.

Subuh harinya kami dibangunkan disuruh shalat ke masjid terdekat rumah. Ayok aslim, rizqi, rizkia banguuun. Kalau tidak mau pergi ke masjid pakai mukenah saja, hanya cewek yang shalat dirumah. Hasilnya sama sang masjid sepi, banyak rumah disekitarnya.

Pernah saya ke lahad datu sabah malaysia, malam sampai dirumah paman. Shubuh pergi shalat dimasjid. Sepanjang mata memandang adalah perkebunan sawit. Antar satu rumah ke rumah yang lain berjauhan. Shalat berjamaah dimasjid dan sepi.

Saya mewawancarai sang paman, begini terus sepanjang hari. Tidak ada taklim atau sebagainya. Iya beginilah. Kalau mau mendengar pengajian nonton di tivi. Tiga puluh menit.

Pernah saya ke tawau sabah malaysia. Agak lama disana karena menghadiri pernikahan keluarga sekaligus ziarah kubur nenek tercinta. Azan berkumandang bergegas kami ke masjid bersama kakek terhebat. Tidak peduli sang tuan rumah tidak ke masjid. Azan berkumandang artinya kita harus memenuhi panggilan itu. Banyak rumah dan tidak sebanding dengan kondisi suasana masjid.

Pernah saya hidup didesa kalawenag ngijon pasar godean sleman jogja. Hidup dikampung almarhum bapak. Banyak orang sepuh disana yang masih bertahan. Banyak rumah yang masih berdiri kokoh disana. Masyarakatnya terlihat jika ada acara meninggal atau seribuan hari. Tapi acara wajib shalat berjamaah magrib isya shubuh tak pernah kudapatkan lebih dari 1 shof.

Pernah saya bermukim dikawasan tamantirto bantul jogja. Sebagai anak kost. Kira-kira ada 18 kamar. Setiap malam selalu ramai suasana kost. Ramai dengan musik-musik, ramai dengan suara anak nongkrong. Shubuhnya semua lenyap tak terlihat dimasjid dekat kost. Padahal KTPnya muslim loh.

Pernah saya ke malinau kalimantan utara. Hidup di mess bersama karyawan lainnya. Masjid sedikit agak jauh. Jam 4 shubuh berkumandang suara murottal dari masjid kuning-kuning itu. Kuberlalu ditengah bunyi suara dengkuran orang-orang. Kulirik pos security perusahaan, masih tidur.

Pernah saya ke kebumen salah satu kota ngapak didunia, rumah kawan. Sambutan sang tuan rumah sangat hangat. Santun, ramah tamah dan yang paling berkesan tentunya sambel buatan sang ibunda kawan. Selama beberapa hari disana kami selalu shalat jamaah dirumah. Jauh masjid atau langgar-langgar.

Pernah saya ke kota daeng makassar, kawasan ablam (jalan abu bakar lambogo). Malam sampai dirumah kakek yang sakit. Tinggal di kawasan pemotongan ayam. Malam sampai jam empat shubuh, sekelompok anak muda masih asik bergitaran, mengganggu sang kakek yang sedang menikmati sakitnya dan hari tuanya. Azan shubuh berkumandang. Jalan ke masjid harus melewati kawanan anak muda tanpa ngantuk itu.

Sekian dulu cerita kisah ke kota orang. Sebenarnya masih panjang, ini cukup jadi sampel perjalanan. Saya sangat yakin diluar sana masih banyak yang sudah malang melintang melihat kota yang lebih luas dan lebih canggih.

Izinkanlah anak muda ini membandingkan dengan lingkungan tanah kelahiran saya. Kenapa tanah ini disebut tanah surga. Pahami penjelasan ini, pikirkan dengan baik, maka semoga kau punya lampu terang. Mungkin masih kecil nyala lampunya. Tapi percayalah sepanjang kau mau membesarkan nyala lampu itu, dia cukup untuk memberikan petunjuk bagi kau esok lusa.

Pertama adalah kampung ini masjidnya selalu ramai, bukan musiman, bukan pula hanya shalat magrib. Banyak rumah dikawasan ini dan ramai pula jamaah didalamnya. Hatiku damai berada didalamnya. Belum ada satu kota pun yang pernah kudapatkan kampung seperti ini.

Kedua adalah kampung ini tidak pernah kekurangan lauk pauk kalau itu menyangkut makanan. Ikan bandeng, ikan mujahir, ikan kakap, ikan layang, segala jenis ikan semua ada disini, belum lagi udang, kepiting. Bisa dikatakan makanan mahal dijawa seperti ini mudah sekali didapatkan.

Ketiga adalah lapangan pekerjaan sangat mudah didapatkan, tinggal mau atau tidak, gengsi atau tidak. Bahkan gaji seorang penjaga kantor lurah, jaga malam saja sebesar 1,5 juta perbulan. Kerja cuma berapa jam, kerja cuma tidur dikantor lurah sambil main wifi. Sangat sangat nyaman kerja dikampung ini.

Keempat adalah banyak sarana tempat belajar agama, sesuai alquran dan hadits. Semua orang siap mengajar bagi yang tidak bisa ngaji. Biar itu mulai dari huruf hijaiyah. Terbuka tempat untuk belajar sangat luas.

Kelima adalah central atau pusat informasi berada dimasjid. Siapa saja warga yang malas ke masjid maka pasti akan tertinggal informasi.

Keenam adalah semangat gotong royong yang tinggi. Saling bantu membantu tanpa gaji. Hari ini rumah tetangga yang dibuat, esok lusa gantian rumah tetangga sebelah yang dibantu.

Ketujuh adalah ada banyak sekolah-sekolah yang bagus dikawasan ini. Tidak perlu takut untuk menyekolahkan anak-anak. Mereka diajarkan spiritual, intelektual dan moral. Alquran jangan tanya. Setiap hari mereka pasti menyebut ayat-ayat mulia itu.

Kedelapan adalah persatuan anak muda sangat baik, mereka memiliki halaqoh-halaqoh anak muda. Permasalahan ummat akan dibahas, isu nasional bisa saling tukar pikiran. Jadi waktu untuk hal yang tidak berguna sedikit berkurang.

Kesembilan adalah kampung ini dekat sekali dengan sumur minyak dan gas. Banyak bantuan datang silih berganti. Emang itu tugas CSR.

Kesepuluh adalah banyak orang bersyukur didalamnya. Semakin banyak bersyukur, semakin ditambah nikmat.

Kesebelas adalah menikah disini mudah, tidak dipersulit. Tradisi aneh-aneh sudah jarang ditemukan. Semua kembali alquran dan hadits.

Sekian dulu, semoga kau memahami betapa indahnya kampungmu ini. Sulit didapatkan ditempat lain.

Rasa Takut

Jika setiap manusia memiliki lima emosi yaitu bahagia, sedih, takut, jijik dan marah. Aku hanya memiliki empat emosi. Aku tidak punya rasa takut.

Okelah, memang 10 tahun yang lalu. Aku adalah anak yang paling penakut. Takut disuruh maju ke podium salah satunya. Takut disuruh maju ceramah di masjid setiap kali pulang liburan ramadhan.

Takut tampil didepan banyak orang. Seiring berjalannya waktu, hasil perantauan telah membentuk karakter yang kuat dalam diri kami. Preman bertato yang suka mangkal di bus-bus sambil mengamen, para bencong yang suka berkeliaran didalam kereta-kereta ekonomi itu. Sudah bukan menjadi hal yang perlu dihindari dan ditakutkan lagi.

Seiring peraturan yang ada, tingkat kenyamanan berkendaraan sudah semakin nyaman dirasa, baik saat naik kereta ekonomi maupun saat naik bus umum. Tapi tidak untuk 10 tahun yang lalu, saat kami masih bersekolah di tanah jawa.

Pemandangan di malam hari terminal bungurasih surabaya, terminal tirtonadi solo, kawasan stasiun tugu pukul 01.00 dini hari. Kawasan ring road selatan banguntapan mbantul. Sekawanan para begundal yang sering nongkrong sambil menghisap rokok. Aduhai indah sekali rasanya melihat mereka. Seolah-olah hidup untuk hari ini saja. Seolah-olah setelah mati tidak ada kehidupan lagi. Santai kayak di pantai.

Rasa takut itu benar-benar hilang saat pelantikan bersejarah itu berlangsung di salah satu tempat dekat kawasan kuburan. Sebuah pelantikan mempertahankan sebuah ikrar. Yang tidak boleh dibocorkan jika belum sampai ke tujuan. Berbagai pukulan, tendangan dan tamparan yang kami dapatkan demi mempertahankan ikrar itu.

Ambalanku arjuna wiwaha candra kirana. Itu bunyi ikrar yang harus disampaikan ke pos terakhir. Tidak boleh bocor di pos-pos sebelumnya. Apapun resiko yang dihadapinya tidak boleh bocor sampai tiba di pos terakhir.

Sampai akhirnya ikrar itu tersampaikan di pos yang seharusnya disebutkan. Hari itu pula, 10 tahun yang lalu aku katakan tak ada satu pun manusia yang perlu ditakutkan bahkan jika itu setan yang ada dalam tambak.

Tauke tua, tauke muda, pejabat kecil, pejabat besar, preman rasa teri, preman rasa kakap, setan kelihatan, setan tak kelihatan, pak haji, bu haji, naik podium di depan umum. Semua itu bukan hal yang perlu ditakutkan lagi. Respek iya, takut tidak akan pernah.

Untuk kaula muda, para adik-adik, para junior. Rasa takut hanya akan menghambat perjalanan indah kalian. Bahkan ketika saya harus berkata, saya mau cewek itu untuk dinikahi, saya tidak peduli dia mau tolak atau tidak. Itu bukan hal yang perlu saya takutkan lagi. Dia terima saya itu artinya dia wanita beruntung bisa dapatkan laki-laki bujangan yang asli bujang belum pernah tersentuh dengan kata pacaran. Cintanya tulus, tidak akan pernah mau selingkuh.

Jangan takut, memang betul semua ada masanya. Tapi itu bisa kita perjuangkan. Jangan mau hidup dibawah bayang-bayang rasa takut. Takut yang indah hanya takut sama Allah. Bukan yang lain.

Rasa Takut (2) 

Saat masih kuliah dulu di jogja, sebuah rutinitas kami bersama konco-konco kentel civeng (civil engineering 2009) setelah jam kuliah habis, kami biasanya nongkrong di kantin kampus, entah itu men-jama dan qasar makan pagi dan siang, entah itu hanya sekedar membeli cemilan kantin kampus, entah itu hanya nongkrong biasa, sambil lihatin keindahan wanita-wanita jurusan kedokteran yang aduhai banyak yang cantik tetapi hanya cantik buatan atau bahasa paling sederhananya mereka cantik karena di make-up. Ada juga yang cantik alami tanpa make-up. Super sekali.

Ada hal menarik selama kurang lebih empat tahun kami kuliah, merupakan suatu tradisi seseorang jika habis makan, makanan yang pedas solusi untuk menambah kenikmatan kualitas makanan biasa ditambah dengan es jeruk atau es teh, bisa juga jus alpukat tapi itu jarang terjadi biasanya untuk cewek sukanya minum jus-jus gitu deh. Cowok minumnya kopi, es teh dan es jeruk. Bukan apa, menyesuaikan kantong hihi.

Pernah suatu ketika di kantin kampus, sehabis makan. Salah seorang kawan, menyodorkan rokok marlboro kepadaku. Aku katakan tidak mas bro, saya tidak merokok. aisssss banci lu lim ga merokok. Mendengar kalimat merendahkan seperti itu, seolah-olah darahku memanas sampai ke ubun-ubun. Apa hubungannya merokok dengan menambah kejantanan. Akhirnya bukan berkelahi, tonjok-tonjokan menyelesaikan perkataan itu, aku katakan ke kawanku yang khilaf itu, mas bro, aku tantang kau lari maraton keliling lapangan kampus. Kalau kau bisa kalahkan aku, berarti aku banci seperti ucapanmu itu, kalau aku bisa kalahkan kamu berarti kamu yang banci.

Bagaimana

Jam satu siang aku tunggu di lapangan kampus ya, mau 10 putaran atau 20 putaran kelilingi lapangan bola itu tidak pernah masalah buat saya. Bagaimana mas bro, mau terima tantanganku, kita buktikan siapa yang banci dan siapa yang hanya besar mulut. Sambil tertawa dia katakan becanda lim, becanda lim. Aku katakan 1-0. Aku menang, kau kalah. Perlu diketahui wahai para facebooker, belum ada sejarahnya orang perokok bisa menambah kejantanan, keperkasaan, kekuatan, daya tahan tubuh yang kuat, sampai detik ini mulai dari bersekolah di pesantren enam tahun sampai menginjak dunia perkuliahan hingga dunia kerja, tak ada satupun seseorang yang perokok bisa mengalahkan saya kalau urusan lomba lari maraton, lomba lari jarak jauh. Kalau lomba lari 100 meter bisa jadi kalah, tapi kalau lomba lari jarak jauh tak satupun perokok bisa mengalahkan saya, kalau mau dicoba ayok kita duel di stadion datu adil, meskipun sudah lama sekali tidak olahraga namun urusan daya tahan stamina. Saya rasa saya tidak terkalahkan, kecuali lawan salah seorang kawan saya asal bali dan dia tidak merokok. Susah sekali mengalahkan dia urusan lari jarak jauh.

Mohon maaf bagi para ahli hisab, saya ingin menunjukkan pada adik-adik saya yang berjumlah kurang lebih 70 orang baik cowok maupun cewek. Masa depan kalian tetap cerah meskipun jauh dari rokok. Biarkan kawanmu merokok di pesantren, di WC pesantren, di kampus, di tempat kerja, biarkan saja. Terserah mau jebol paru-parunya, mau berkarat giginya, terserah. Kalau dia menawarkan rokok padamu dan kamu katakan saya tidak merokok, lalu dia mengatakan kamu banci dan sebagainya. Tantang saja dia lari maraton, itu merupakan penyelesaian masalah tingkat tinggi tanpa harus tersinggung dan berkelahi. Semoga bermanfaat ! 

[Bibitku, Tumbuhlah]

Tadi siang, adik ipar mengirim pesan lewat WA. Dia katakan, kak apa motto hidup yang bagus, aku lagi mau ospek disuruh isi motto hidup. "kubalas: Sesungguhnya hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan yang maha besar".

Entahlah dia tulis itu atau punya motto lain. Hehehehe.

Pada malam yang berbahagia ini, izinkanlah saya, adiknya sandiaga uno. Saudara beda bapak dan mamak 
Tapi satu kakek yaitu Nabi Adam. Saya ingin cerita sejenak. Bisa jadi bermanfaat, bisa jadi hanya spam diberanda fb kalian.

Tidak terasa sudah dua pekan bibit udang yang kutabur bersama anggota tambak. Saya pesan 80 ribu ekor tapi tertulis di nota 85 ribu. Saya tidak pernah tahu itu benar 80 ribu ekor atau 85 ribu ekor atau justru kurang dari 80 ribu ekor sesuai pesanan saya.

Tapi kalau saya lihat wajah-wajah penjual bibit itu beserta anggota-anggotanya, itu bibit kurang. Ada raut diwajah mereka, mereka curang. Mereka culas. Tidak jujur. Dan rata-rata emang begitu penjual bibit. Tapi saya tidak peduli, hari ini anda selamat dengan tipuan anda. Esok anda mati dan ada dalam kubur. Anda tidak akan pernah bisa selamat. Tidak bisa lari kemanapun, tidak ada yang bela, tidak ada hakim, tidak ada yang bisa disogok.

Sampai detik ini, definisi mau sukses bertambak belum bisa masuk dikepalaku. Ada orang mengatakan ; tambak itu harus besar dll

Bagiku itu syarat yang ke-100. Sebenarnya kalau anda ingin sukses bertambak. Anda harus dekat dengan Tuhan. Dekat dengan Allah. Semua perintahnya dilaksanakan, semua larangannya ditinggalkan. Maka anda pasti akan sukses.

Jauhkan diri dari unsur syirik. Potong kepala sapi, setiap pojok tambak tabur bibit dan lain sebagainya. Hellooo ini 2018.

Kunci agar sukses bertambak nomor satu: harus bertakwa. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Pasti anda sukses tidak bakal dikecewakan.

Kadang saya dilema, ada dua tambak yang saya pegang sekarang. Tambak pertama: anggotanya tidak shalat didalam tambak. Tambak kedua: anggotanya shalat tapi, kalau saya ada didalam, ini lumayan dibandingkan tambak pertama. Tapi tetap tidak baik punya anggota seperti ini. Tidak bertakwa.

Ini tahun kedua saya pegang tambak. Masuk tahun ketiga akan saya masukkan orang-orang yang takut sama Allah.

Wahai Bibitku, bosmu yang ganteng ini tidak bisa banyak melihatmu didalam tambak karna kesibukan yang lumayan. Tapi doa-doa terbaik selalu saya kirimkan untukmu. Tumbuhlah kamu meskipun yang jaga kamu bukan termasuk orang-orang yang shalat. Bukan termasuk orang-orang yang takut sama Tuhan kita. Mudah-mudahan kamu sehat selalu sampai waktu panen tiba, mudah-mudahan bibit yang 80 ribu itu (katanya) bisa beranak pinak, mudah-mudahan kamu besar-besar semua. Mudah-mudahan pas panen harga udang mahal. Aamiinn

Kun fa yakun. Teori hebat yang pernah saya temukan bukan dari manusia.

Tarakan, 2018-08-26

 

Tags: Aslim Kays

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags