Cinta dalam koma
Kamu benar-benar tidak nyata, namun tentu saja cintaku akan selalu berada di dalam. Aku mencintaimu . .
"Kenapa disini gelap?" Tanyaku heran melihat tempat tak berujung ini. Aku berlari entah kemana ujungnya mencoba mencari jalan keluar, namun napas tersengal mulai terasa di dada ini. Rasa takut dan gelisah mulai menghampiriku. Siapapun yang berada disini "Tolong aku" Pintaku frustasi.
"Adakah yang bisa mendengarku? Kumohon, tolong aku. . . "Aku merasa semua ini sia-sia, namun tanganku terangkat dan tertarik kearah entah kemana tujuannya.
"Akhirnya sudah sampai" ungkap seseorang yang menarik tangan ku, ternyata ungkapan lega itu menghampiriku, tempat ini sungguh beda dengan ini sangat indah, 360 ° berbeda dengan tadi.
Aku masih tidak bisa, mataku terbelalak karena pemandangan dihadapanku ini.
"Wow. Bagus juga, tempat gelap kayak tadi ternyata punya sisi lain "Pujiku dengan gaya sok keren.
"Syukurlah" Ucapannya buatku mentoleh padannya.
"Kamu malaikat ?, ampuni aku, aku belum siap" pintaku begadang itu entah entah bagaimana, kupikir ini yang kedua bagiku.
"Bukan, aku manusia sepertimu. Namaku Nicko, dan sebelum kamu bertanya, aku juga tidak tahu dimana, dan tempat apa ini, tapi yang pasti ini sangat indah, benarkan? ".
Entahlah, aku harus setuju atau bagaimana rasa penasaranku terkalahkan oleh pemandangan di depanku ini.
"Benar, ini sungguh indah" jawabku tanpa sadar.
Entah berapa lama waktu yang kuhabiskan disini bersamanya, tanpa mengenal siapa dia sebenarnya. Dimana tinggalnya dan mengapa dia ada disini. Aku tak peduli semua status yang melekat, lebih tepatnya aku takut untuk mencari. Aku berharap ini mimipi yang tidak akan pernah berakhir, pintaku dalam hati.
"Ya semoga." Ucapku seketika.
Meski aku tahu mimpi tak akan pernah kekal, namun tetaplah dipertahankanlah sedikit lama. . . "Kumohon" . .
"Dinda, aku punya sesuatu untukmu" Ungkapnya buatku penasaran
"Benarkah? Apa itu Ayo cepat beri tau aku !!! "Ancaman menyertai pertanyaanku. Dia memberikan sebuah kotak kecil berukir, membuatku semakin sulit untuk membenci Aneh. . . Namun. . .
"Ini ... bagus sekali, kalung ini, ya Tuhan ini sungguh indah" tak terasa bulir air mata membasahi pipi dengan tak lupa rona merah bersarang di pipiku. Aku memeluknya dengan baik sekali di dalam kesadaranku namun terima kasih dia menyambutnya ... (terima kasih malaikatku) ucapku memberanikan diri dalam hati. Aku berharap mimpi ini tidak akan penah berakhir (happyku dengan air mata bahagia)
"Nicko, boleh aku memintamu satu hal?" Tanyaku pada Nicko
"Kenapa harus bertanya, tentu saja" jawabnya buatku tersenyum
"Nicko, apapun yang terjadi .... kumohon ... jangan pernah berubah. Tetaplah disisiku, bersamaku, dan jangan tinggalkan aku ... kumohon ... "Pintaku dengan nada penuh
Nicko terdiam sejenak, ekspresinya yang semula tersenyum berubah datar dan tak berekspresi, buatku merasa dia sedang memikirkan sesuatu ...
"Baiklah ... akan kucoba" balasnya dengan terseyum
Seketika kupeluk Nicko dengan senyum bahagia menghiasi bibirku. "Tetaplah seperti saat ini" pintaku dalam hati
***
Dia berubah. . .
. . .
Pendiam, dan tak ada senyum bersarang di dalam beberapa waktu ini. Membuatku semakin takut akan kehilangannya.
Aku tak tahan dengan semua ini, aku harus bertanya sed. "Nicko, apa ada sesuatu?" Tanyaku khawatir.
“Tidak ada, aku tidak apa-apa” jawabnya membuatku menerawang kedasar matanya dan melihat disana air mata menemani pipinya walau hanya setetes.
“Kumohon jujurlah, dengan kamu begini akan semakin menyakitiku”
“Dinda, bolehkah kuminta sesuatu darimu?”
“Katakanlah, apapun itu” Pintaku
"Dinda aku tahu kamu mengenal siapa aku dan darimana aku ini, kamu tidak pernah mencoba kepadaku, terima kasih Dinda. Satu hal yang aku pinta, kumohon jangan lupakan aku, meski aku tak lagi berada di sampingmu. Mengukir mimpi indah yang aku tahu akan berakhir tak lama lagi, namun percayalah, aku akan selalu disini, di hatimu, dan hatiku akan selalu bersamamu. "Ungkapnya buatku akan mimpi yang akan menjadi abadi, mimpi yang membuatku sukses bersedih hari ini, entah ini Aku harus mengatakan apa, aku tak mampu. Namun itu harus ku lakukan, walau hanya satu kata harus kulewatkan "Nicko ..." dia memeluku dan menciumku. Kupejamkan mataku berharap kehangatan ini tak akan berakhir. Perlahan mataku terbuka, dia menghilanginan kehangatan berubah dingin yang mencekam. Aku termenung disini entah berapa lama,
***
"Dinda ... sayang kamu sudah sadar?" Ucap seorang wanita, yang suaranya sangat kukenal
Perlahan mataku terbuka dan melihat apa yang kurasakan sebelum aku berada disini.
"Mama, dimana aku? Nicko dimana? "Tanyaku berharap Nicko berada disini.
"Sayang, Mama tahu ini pasti sulit bagimu mengingatnya, selama 2 bulan ini koma, dan kalau kamu tidak bisa donasi hati, kamu tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama, dan lelaki yang kamu maksud ... dia mendonorkan halo padamu." Kata mama sepelan Mungkin Tangis tak terbendung lagi, keluar sangat derasnya tak mau berhenti walau sejenak dan entah keberapa aku panggil namanya.
***
Waktupun berlalu. . .
Aku telah berusaha mengikhlaskanya walaupun tak semudah membalikan telapak tangan. 2 hari lagi aku akan menempuh hidup baru dengan orang yang berbeda. Mencoba untuk meninggalkan kenangan semu yang begitu indah akan sulit bagiku tapi aku akan berusaha demi nya. Dia telah menungguku disana ,ingin kucoba menemuinya disetiap mimpi mimpi yang kulalui dan aku melihatnya tersenyum padaku. Menunggu begitu lama , sendiri dan dingin apa itu yang dia rasakan ? Entahlah ,namun kurasa dia akan menanti ku dengan sabar disana. Sempat terlintas di pikiranku untuk melakukan segala cara untuk menemuinya segera namun orang baru yang menggantikannya untuk sementara mencegah ku. Dia berkata "mungkin aku tak dapat menggantikan nicko di hati mu selamanya tapi ketahuilah aku yakin nicko tidak ingin melihatmu menderita. Ku mohon jangan lakukan ini. Temuilah dia dengan senyum yang indah karena dia menantimu dengan sabar bukan untuk melihat segera tapi untuk melihatmu bahagia"
Dan akhirnya aku menyerah untuk pergi menemui segera ...
***
Dear Nicko ...
Hai nicko besok aku akan menempuh hidup baru dengan orang lain . apa tidak apa apa?
Kuharap kamu tidak akan cemburu.
Nicko, ketahuilah bersamamu aku tak mengenal waktu, bersamamu mimpi ini terasa sangat menyenangkan. Benar katamu, meski tak akan selamanya bersama tapi hatimu akan selalu berada bersamaku disini. Aku menCINTAimu, bertemu denganmu adalah saat terindah dalam hidupku meski tak pernah bertemu dengan dunia ini, namun kenangan itu sungguh indah. Cintaku bersemi dalam KOMA dan tak akan meredup selamanya. Nicko tunggu aku, mungkin akan sedikit lama, tetaplah menungguku disana dan bersiaplah disana karena aku akan menceritakan semua kisahku selama disini. Jadi tunggu aku cinta Coma ku.
Salam Cinta ...
Dinda
.
.
Kulipat surat ini, kuhanyutkan di sungai yang mengalir sangat tenang, entah kemana dia akan menuju dan kapan dia akan sampai, namun aku berharap dia akan datang sebelum, aku menemuimu. . .
Cinta dalam koma
TAMAT