Read More >>"> Ballistical World (Identitas Pahlawan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ballistical World
MENU
About Us  

Setelah bergabungnya Milojeva dan Michelle serta tiga orang yang juga berasal dari dunia nyata, anggota Aliansi Pahlawan Freyland menjadi 15 orang termasuk Qiura Annardzon.

Kelima belas orang itu pun akhirnya bertemu dalam suatu rapat yang dihadiri oleh Qiura secara langsung.

"Hadirin semuanya. Saya Qiura Annardzon. Saya adalah pendiri sekaligus pemberi dana Aliansi ini. Mohon bantuan dari kalian semua," kata Qiura untuk mengawali rapat.

Qiura kembali duduk. Lalu, Arvonso sebagai moderator menyampaikan pokok bahasan rapat.

"Pada rapat hari ini, ada dua hal yang akan dibahas. Pertama, masalah penutupan pendaftaran anggota. Kedua, tentang identitas yang akan kalian gunakan sebagai pahlawan," tutur Arvonso.

Semuanya pun antusias saat mendengar bahasan yang kedua. Mereka pun mulai berpikir tentang nama apa yang cocok dengan kemampuan mereka.

Arvonso pun mulai membahas mengenai masalah penutupan pendaftaran anggota baru.

"Saya ingin bertanya, apa ada yang tidak setuju dengan penutupan pendaftaran anggota baru APF?"

Yuan mencoba menolak dan memberikan argumen.

"Saya tidak setuju. Sebagai sebuah aliansi, ada baiknya bila terdapat banyak anggota didalamnya. Seharusnya pendaftaran tetap dibuka," tukas Yuan.

Banyak yang sependapat dengan Yuan. Tapi tidak sedikit juga yang lebih setuju dengan penutupan pendaftaran anggota baru.

"Akan lebih baik bila pendaftaran ditutup. Karena semakin banyak orang yang mendaftar, akan semakin memperberat biaya yang harus ditanggung Qiura," jelas Arvonso.

"Iya, itu betul. Walau pahlawan tidak mengharap imbalan. Namun bila diperlakukan tidak adil dalam aliansi, hal itu akan menambah masalah baru," tambah Axuru.

Mereka berdebat hingga pada akhirnya diadakan sebuah voting untuk mengambil keputusan.

Dan dari hasil voting yang dilaksanakan, 9 orang termasuk Arvonso menyetujui penutupan pendaftaran anggota baru. Sehingga keputusan pun dapat diambil.

"Dan sekarang untuk bahasan kedua. Tentang identitas pahlawan yang akan kalian pakai."

"Apa kami harus menentukannya sekarang?" tanya Elias.

"Tidak. Kalian bisa menentukan identitas pahlawan kalian hingga rapat selanjutnya. Karena itu, pikirkanlah baik-baik. Jika ada dari kalian yang sudah menentukan, bisa ditetapkan sekarang."

Mereka semua pun terdiam.

"Untuk Qiura, kalian boleh memanggil dia dengan sebutan direktur."

"Hei, jangan seenaknya menentukan. Panggil saja aku Qiura. Tidak usah berlebihan," jelas Qiura.

Setelah itu, Qiura berniat mengakhiri rapat. Namun, Arvonso mencegahnya.

"Bagi kelima anggota yang baru mendaftar beberapa hari yang lalu, tolong untuk memperkenalkan diri kalian," pinta Arvonso.

Milojeva pun memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Milojeva Yorovic. Saya berumur 22 tahun. Kekuatan yang saya miliki adalah terbang dengan menggunakan sayap."

Setelah memperkenalkan diri, Milojeva pun memunculkan sayapnya. Sayap berwarna putih pun membentang di punggungnya dan membuat dirinya terbang.

Semua orang yang ada di rapat itu pun terpana melihat Milojeva yang terbang mengelilingi ruangan layaknya seekor burung.

Milojeva turun ke lantai, kemudian Michelle pun memperkenalkan diri.

"Namaku Alexavia Michelle. Aku berasal Inggris dan umurku 25 tahun. Aku bisa menyembuhkan luka ataupun penyakit hanya dengan menyentuhnya."

Kemudian, Reyzax pun berdiri dan menyuruh Michelle untuk menghilangkan bekas luka tembakan yang ada di lengan kirinya. Bekas itu sangat mengganggu karena apabila tersentuh masih terasa sakit.

Michelle pun menyentuh bekas luka itu. Bekas luka itu pun sembuh dan hilang.

"Wow, hebat. Terima kasih," puji Reyzax.

"Sama-sama."

Kemudian, seorang laki-laki remaja pun berdiri dan memperkenalkan diri.

"Perkenalkan, nama saya Abhimand Rajendra. Saya berumur 20 tahun. Kekuatan saya yaitu bisa melihat sampai jarak 10 km, tapi tidak bisa menembus benda," ucap Abhimand.

Abhimand adalah seorang laki-laki yang berasal dari India. Di dunia nyata, dia mengalami masalah dengan matanya. Matanya mengidap rabun jauh sampai minus 3,5.

Setelah itu, Abhimand pun duduk dan seorang wanita berdiri. Dia pun memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Anna Frinshalzer. Aku orang Australia yang tidak punya kekuatan apa-apa," ucap Anna dengan sikap yang dingin.

"Hah? Apa kau menyembunyikan sesuatu dari kami? Mana mungkin kau tidak punya kekuatan?" bantah Elias.

"Sudah kubilang, aku tidak punya kekuatan. Lagipula, aku juga tidak peduli."

Perdebatan mulai terjadi diantara Anna dan Elias. Elias yang tidak menyukai sikap dingin Anna, mencoba untuk terus menekan Anna. Namun, Anna tetap tak menghiraukan Elias sama sekali.

Arvonso lalu menengahi pertengkaran itu dan menyuruh orang ketiga untuk memperkenalkan diri.

"Halo. Nama saya Hafsah Uqaila Azeneth. Saya berasal dari Mesir. Saya bisa mengatur gelombang suara yang berasal dari mulut saya," ucap Hafsah.

Hafsah merupakan satu-satunya wanita yang mengenakan hijab di dalam rapat itu. Sehingga Ibrahim sangat antusias dan mencoba untuk lebih mengenal Hafsah.

Ibrahim mencoba bertanya pada Hafsah, namun Hafsah sudah lebih dulu bertanya pada Ibrahim.

"Namamu Ibrahim, kan? Aku sudah mengecek daftar anggota APF."

"Iya, aku Ibrahim. Aku berasal dari Palestina."

"Wah, berarti agama kita sama. Alhamdulillah," ucap Hafsah.

Arvonso lalu mengakhiri rapat itu. Mereka pun bersiap untuk pulang. Sebelum mereka pulang, Qiura membagikan smartphone pada seluruh anggota Aliansi Pahlawan Freyland.

"Wah, terima kasih kak Qiura," ucap Hotaru.

Begitu juga dengan anggota Aliansi Pahlawan Freyland yang lain. Mereka juga senang dan berterima kasih. Hanya Anna saja yang tetap bersikap dingin.

"Dengan smartphone ini, kita bisa saling terhubung supaya kita bisa saling membantu satu sama lain," jelas Qiura.

Mereka semua pun pulang dan memikirkan nama yang tepat untuk identitas pahlawan mereka.

Kemudian, rapat APF pun diadakan. Semuanya sudah menyiapkan nama identitas masing-masing.

Setelah mereka semua berdiskusi dan saling mempresentasikan identitas pahlawan yang mereka buat, akhirnya mereka pun sudah bulat suara.

Elias menyebut dirinya Booster. Hal itu didasarkan pada kekuatannya yang mampu memperkuat dan mengendalikan otot tubuhnya.

Hotaru menyebut dirinya Reality Drawer. Hotaru memutuskan nama itu karena dia bisa memunculkan sesuatu dengan menggambar.

Ibrahim yang masih takut dengan api, menamai dirinya Flame Blaster karena kemampuannya yang bisa mengeluarkan api. Dalam hatinya, sebisa mungkin ia harus mengalahkan ketakutannya terhadap api.

Yuan memutuskan untuk menggunakan nama Brain Reader. Seperti saudara-saudaranya, dia menggunakan nama itu karena kemampuannya.

Lalu Arvonso memilih nama Professor Luigi. Kepintaran yang tak pernah ia miliki di dunia nyata membuatnya memilih nama itu.

Angel Wing, itulah nama yang dipilih Milojeva. Dia mengambil nama itu karena sayap yang menjadi kekuatannya berwarna putih seperti sayap malaikat.

Kemudian, Michelle memilih nama Healer karena kemampuan penyembuhnya.

Hafsah memilih nama Resonance karena dia bisa mengendalikan gelombang suara.

Abhimand memutuskan untuk memakai nama E2 yang merupakan singkatan dari Eagle Eye.

Reyzax adalah orang yang paling tua di APF. Dia menamai dirinya Sharpshooter yang merupakan nama umum bagi seorang penembak jarak jauh.

Axuru pun juga menyebut dirinya dengan nama umum sesuai dengan kemampuan yang ia miliki, yaitu Hacker.

Aleza dan Nedami yang merupakan saudara kembar menyebut diri mereka Twin Masked. Karena selain pandai dalam menyamar dan berbaur dengan kerumunan, mereka mempunyai banyak topeng silikon berwajah perempuan yang memudahkan mereka menyamar.

Dan Anna yang tidak mengetahui kekuatannya, tidak menyiapkan nama apa-apa. Dia pun menamai dirinya berdasarkan usulan Arvonso, yaitu Frinshalzer sesuai nama belakang Anna.

Mereka pun memulai kehidupan mereka sebagai seorang pahlawan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice story

    Comment on chapter Dunia yang Berbeda
Similar Tags