Brraaakkkkk!! Pintu itu terbanting. Menampilkan sosok gadis dengan rambut acak - acakan dengan nafas terengah - engah. Apa yang barusaja kulakukan ? Aku pasti sudah kehilangan akal Bagaimana ini ? Bagaimana jika ..... Tidak!! Gadis itu menggeleng kuat. Kenapa disaat seperti ini ia begitu lemah. Kenapa disaat seperti ini ia berubah menjadi gadis yang lemah ? Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku ? Gadis itu terduduk lemas. Air matanya mulai jatuh perlahan. Membasahi syal biru mudanya. Ia meremas rambutnya frustasi dan menelungkupkan wajahnya dalam - dalam. Untuk kemudian tertidur.
Terbangun pukul 10.00 pagi. Gadis itu membuka matanya berat. Mulai mengenali tempat sebenarnya ia tertidur. Dilantai yang dingin dibawah tempat tidurnya. Ia merutuki dirinya sendiri. Tidak habis pikir bahwa kejadian yang tidak ia inginkan ternyata malah terjadi. Ia mulai bangkit dan beranjak menuju kamar mandi. Sepertinya ia harus membuat dirinya sadar. Ia tidak cocok untuk menjadi tokoh utama dari cerita yang ia buat sendiri. Apalagi untuk romance. Lagipula siapa yang ingin membaca jika tokoh utama wanitanya pengecut. Gadis itu tersenyum miris menatap penampilannya dari balik kaca. Lihatlah wajah mengenaskan itu. Sebenarnya apa yang barusaja kau lakukan gadis bodoh. Mengabaikan. Gadis itu mulai melakukan aktivitas paginya.
Ting Tong!
Gadis itu membelalak. Sepagi ini ? Tunggu, benar juga , sekarang sudah hampir siang. Ia bahkan belum membersihkan diri. Bagaimana ia bisa menyapa tamu dengan penampilan seperti ini ? Pura - pura saja apartemen ini kosong. Tidak usah mengubris suara bel itu. Ide bagus!
Ting Tong! Ting Tong!
Oh Ayolah! Suara itu membuat ku muak. Menyerah. Gadis itu mengganti bajunya asal dan perlahan memutar knop pintu. Tidak ! Aku tidak bisa membuka ini. Aku akan gugup jika bertemu orang baru seperti ini. Orang baru? Ia bahkan tidak tahu ada siapa dibalik pintu ini. Baiklah, kuharap bukan hal yang penting kali ini.
" Sia .... " perkataan gadis itu terpotong. Pria ini ..... kenapa ia ada disini ?
" Hai , aku sempat heran kenapa kau lama sekali membukakan pintu " Pria itu tersenyum manis . Manis ? Oh! Yang benar saja!
" Eeemmm ... maaf , aku barusaja dari kamar mandi tadi. Jadi tidak mendengar jika ada suara bel " Jelas sekali suara bel itu terdengar , bagaimana bisa tidak terdengar. Sudahlah , yang penting pria ini tidak tahu jika ia mengabaikan suara belnya.
" Kau tidak bermaksud mengabaikan suara belku kan ?" Lucu sekali , darimana pria ini tau , lagipula ia tidak tahu jika pria ini akan datang
" Tentu saja tidak " Tersenyumlah yang tulus , dengan begitu ia akan percaya.
" Aneh sekali! Firasatku mengatakan lain! " Firasat? Buang jauh - jauh firasatmu itu.
" Tidak semua firasat seseorang itu benar kan ? "
" Sepertinya kau benar juga " Lagi - lagi pria ini tersenyum
" Ngomong - ngomong kau tidak menyuruh ku masuk ?"
Masuk ? Tidak! Tidak ada yang boleh masuk kerumahku! Ia akan tahu semua rahasiaku jika ia melangkah masuk walaupun hanya selangkah.
" Aku .... barusaja ingin keluar , kau mau ikut ? Aku ingin pergi ketaman dekat sini "
" Taman ? Untuk apa ketaman ? "
" Mencari ........ udara segar "
Pria itu mengangguk - angguk. " Baiklah , aku ikut "
Ide bodoh macam apa ini ?
Gadis itu memilih duduk di bangku yang tepat mengarah kearah sungai. Pria itu hanya mengangguk setuju dan ikut duduk.
" Tentang kemarin itu .... aku .... " Pria itu mulai berbicara setelah 15 menit hening.
Deg! Deg! Deg!
Ada apa dengan jantungku ini ?
" Aku ... ingin membeli minum dulu " Tiba - tiba saja gadis itu beranjak berdiri dan meninggalkan pria itu sendirian. Mengalihkan pembicaraan ya ?