Read More >>"> Nyegik (Konflik) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nyegik
MENU
About Us  

5 tahun kemudian usaha paman Wanto di bidang proyek bangunan mengalami kemerosotan yang menyebabkan paman Wanto dan beberapa rekan kerjanya merugi besar . Kerugian itu membuat paman Wanto kehilangan beberapa rumah dan kendaraan nya  , 1 bulan lamanya setelah kebangkrutan nya paman Wanto kembali menghubungi teman lamanya yaitu pak Karman . 

Hallo Man?

Iya maaf ini dengan siapa ?

Paman Wanto sedikit mengerutkan dahinya ketika mendengar suara seorang perempuan di ujung telepon ini .

Saya Wanto , teman lama Karman , maaf ini dengan siapa ya ?

Oh jadi om yang namanya Wanto , aku Intan , anak pertaman pak Karman ! Om tidak usah menanyakan keadaan bapak saya lagi 

Kenapa ? Apa salah saya ? Dan mana karman ? Saya ingin bicara 

Om kan yang ngajakin bapak buat memuja setan setan itu ! Sekarang kami sudah kehilangan semuanya ! Kami kehilangan Uang , rumah dan kami kehilangan keluarga kami Om ! Termasuk bapak ! Sadar om , ini salah !

Paman Wanto tersentak ketika mendengar kepergian pak Karman . Tanpa ada perbincangan lagi paman Wanto langsung mematikan panggilan ini , paman Wanto merasakan tubuhnya memanas dan mengigil suara di ujung telepon itu terus mendengung di kedua telinga paman Wanto . Paman Wanto pun berlari menuju kamar tempat pemujaan nya berharap Nyi Wangsih memberikan jalan keluar .

Kreekk

Ketika paman Wanto membukakan pintu kamar itu paman Wanto dikejutkan dengan keberadaan tante Rita di kamar itu dengan tangis yang membasahi kedua pipinya .

" sayang ? " lirih paman Wanto ketika melihat tatapan tajam dari istrinya 

" apa apaan ini mas ? " tanya tante Rita dengan gemetar menahan tangis 

" aku .. Aku bisa jelasin semua ini sayang ! " kata paman Wanto memegangi pundak istrinya 

" apa ? Apa yang mau kamu jelasin ? Apa lagi ? " tanya tante Rita 

Paman Wanto hanya mampu menatap kedua bola mata istrinya dengan penuh haru . 

" dari awal aku udah bener bener curiga sama semua kemewahan yang bisa kamu dapetin dengan se mudah ini , tapi aku berusaha berbaik sangka sama kamu karena apa ? Karena aku percaya kamu gak akan tega memberi aku makan dari uang seperti ini , tapi apa ? Semua yang aku takutkan akhirnya kejadian , aku gak ngerti lagi sama jalan hidup kita mas " kata tante Rita dengan sesegukkan

" maafin aku Rit ! Maafin aku " kata paman Wanto 

" aku butuh waktu mas , aku akan pulang ke rumah bapak untuk beberapa waktu , kamu jangan susulin aku " kata tante Rita berlalu meninggalkan paman Wanto di kamar yang kini terasa jauh berbeda

Tante Rita berjalan menuju jalan raya dengan  terus menyeka air mata nya , fikiran tante Rita kini terasa sangat kacau , dia sangat sangat terpukul dengan apa yang dilakukan suaminya . Tiba tiba dari arah belakang sebuah motor menyerempet tante Rita dan menyebabkan tangan tante Rita terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak . 

" aku akan pulang ke rumah mbak Marni , iya rumah mbak Marni " 

Tante Rita pun memberhentikan angkot dan melaju menuju rumah ibuku yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah paman Wanto .

" assalamualaikum Mbak .. Mas .. " lirih tante Rita di balik pintu 

Mendengar ada tamu ibu ku pun membukakan pintu itu dan ternyata tamu itu adalah tante Rita . 

" waalaikumsalam Rit , kamu kenapa ? " tanya ibu ku heran dengan kedatangan tante Rita 

" mas Wanto mbak " kata tante Rita dengan gemetar 

" masuk yu , ceritakan didalam " kata ibu ku menuntun tangan tante Rita 

" aw sakit mbak " lirih tante Rita karena tangan nya yang terluka tidak sengaja tersentuh oleh ibu

" kita obati di dalam " kata ibu 

Ibu dan tante Rita pun masuk ke dalam rumah , menyadari ada tamu Ayahku yang tengah memakaikan aku baju segera menghampiri ibu di ruang tamu dan menuntunku untuk mengikuti langkahnya . 

" kenapa kamu Ta ? " tanya ayahku pada tante Rita yang hanya terduduk dengan terus menyeka air matanya 

" mas Wanto mas " lirih tante Rita 

" Wanto kenapa ? Dia nyakitin kamu Ta ? " tanya ayahku lantas duduk 

" enggak mas , mas Wanto sama sekali gak nyakitin aku " kata tante Rita menepis semua perkataan ayahku

" lalu ? " tanya ayahku

Kemudian ibu datang dengan membawakan obat untuk luka tante Rita . 

" sudah lama sebenarnya aku curiga sama mas Wanto mas , semenjak kami pindah ke rumah itu mas Wanto meninta aku untuk mengosongkan 1 kamar , awalnya dia bilang itu untuk gudang , tapi mas Wanto selalu mengunci kamar itu dan meminta aku untuk gak masuk ke sana , dan dibeberapa malam aku selalu mendengar suara suara wanita dikamar itu dan juga ada bau aneh yang selalu tercium dari ruangan itu , sampe akhirnya kemarin aku memberanikan diri untuk melihat isi sebenarnya kamar itu karena aku melihat mas wanto lupa menaruh kunci kamar itu di meja rias aku , aku membuka pintu kamar itu dan ruangan itu benar benar gelap , aku menyalakan lampu , aku benar benar terkejut melihat isi kamar itu , ada banyak sesajen dan juga beberapa dupa yang terus menyala , disitu aku liat ada buku dan di buku itu ada nama nama orang yang beberapa bulan ini meninggal dengan cara aneh mas , dan di situ juga aku liat kulit ular yang sangat panjang ,  aku gak tau mesti apa lagi mas " kata tante Rita sembari terus menangis 

" maksud kamu ? Wanto melakukan pesugihan ? " tanya ayah

" dan yang bikin aku semakin kecewa adalah ada nama Ema , bapak dan ada tulisan bayi juga mas mbak disana , mas wanto yang bunuh Ema dan Bapak juga anak aku mas , mas wanto bunuh mereka   " kata tante Rita 

" kamu tenangkan diri kamu dulu " kata ibu ku

" aku gak rela mas wanto seperti ini mbak " kata tante Rita terus menangis 

" malam ini kita mengaji lagi ya bu " kata ayahku

" aku ikut mas " timpa tante Rita 

Pada malam hari nya ayah , ibu dan tante Rita melakukan pengajian kembali , Ayah menaruh 3 gelas air putih di hadapan mereka untuk dingajikan sebelum akhirnya mereka minum . Ditengah tengah kekhusyuan mereka untuk mengaji , tiba tiba gelas air minum yang berada di hadapan Ayah pecah dan berserakan . 

" mas ... " lirih ibu mengkhawatirkan keadaan ayah

" gak papa bu , mungkin air nya terlalu panas " kata ayah melanjutkan kembali pengajian itu 

Jam menunjukan pukul 11 malam , tiba tiba seseorang mengetuk pintu rumah , ayahpun dengan sigap membukakan pintu itu dan ternyata orang yg mengetuk pintu adalah paman Wanto . 

" mana Rita mas ? " tanya paman Wanto 

" mau apa lagi kamu ? " timpa tante Rita 

" aku minta kamu pulang sekarang ! " kata paman Wanto dengan nada suara yang mulai meninggi

" enggak ! Aku gak mau pulang mas " kata tante Rita 

" pulang ! Aku suami kamu Rita !! Ayo pulang " kata paman Wanto menarik tangan istrinya itu

" aku gak mau mas ! Aku gak mau hidup dengan seorang yang menuja iblis !!! " kata tante berusaha memberikan perlawanan pada suaminya 

Tiba tiba 1 pukulan keras mendarat di pipi bagian bawah tante Rita dan menyebabkan bibirnya berdarah .

" jaga ucapan kamu ! ayo pulang ! " kata paman Wanto semakin keras menyeret istrinya 

" istigfar kamu To ! Setan apa yang merasuki kamu sehingga kamu bringas seperti ini , ini bukan sifat asli kamu To ! " kata ayahku

" gak ada setan ! Yang ada kalian ! Manusia yang tidak tahu terima kasih !! Sudah aku berikan rumah malah menuduh aku bersekutu dengan setan ! " kata paman Wanto 

" jaga bicara kamu mas ! " lirih tante Rita 

" kalau aku memuja setan lalu apa bedanya dengan kaliann? Kalian juga menikmati hasilnya kan ? Lalu julukan apa yang pantas untuk kalian ? Penikmat uang setan ?? Jangan so merasa terjebak mas dengan berlagak seperti korban disini ! " kata paman Wanto dengan mata yang memerah 

" istigfar kamu To ! Ini sudah melampaui batas " kata ayahku

" melampaui batas ? Batas apa ? Iya batas antara kekayaan aku dengan kalian , jelas lah kekayaan aku melampaui batas kalian , tidak ada yang merasa dirugikan dengan semuanya  " kata paman Wanto dengan angkuhnya 

" tidak ada yang dirugikan ? Dengan memakan korban kamu bilang tidak ada yang dirugikan ? Sadar kamu To ! " kata ayah

" aku hanya menumbalkan orang orang yang aku benci ! Dan itu akan membuka jalan aku selebar lebarnya ! Berhati hatilah mas  , karena sekarang aku mulai membenci keluarga kamu ! " kata paman Wanto 

" semoga Allah segera menyadarkan kamu To ! " kata ayahku

" terserah ! Ayo Rita kita pulang "

Tante Rita pun terpaksa kembali ke rumah itu , sesampainya tante Rita di depan rumah sudah ada 2 orang laki laki bertubuh kekar dan juga tampang yang sangar . 

" siapa kalian ? "  tanya paman Wanto 

" kami orang suruhan dari bank ! Dan kami akan menyita asset bapak ! " kata orang orang itu 

" enak saja kalian ! Mana tagihannya ? Saya akan bayar semuanya " kata paman Wanto 

" ini pak surat nya " 

500 juta ? Sial , uang ku tidak mencapai segitu . Gerutu paman Wanto dalam hati nya 

" begini saja , beri saya waktu satu hari ini , saya gak pegang cash ! Besok saya akan bayar " kata paman Wanto 

" tidak bisa pak , ini sudah jatuh tempo " kata orang itu

" saya mohon " kata paman Wanto memberikan sebuah amplop , mungkin itu uang untuk menyuap orang orang ini 

" bisa ? " tanya paman Wanto lagi

" besok kami akan kembali kalau bapak tidak membayar nya " kata orang itu

" baik " kata paman Wanto 

Kedua orang itu pun pergi meninggalkan rumah paman Wanto .

" dasar manusia haus uang ! " kata paman Wanto 

Pada malam hari nya paman Wanto kembali melakukan pemujaan pada Nyi Wangsih karena begitu banyak tagihan yang harus segera tertutupi oleh paman Wanto . 
Bibir paman Wanto mulai bergetar mengucapkan matra untuk memanggil Nyi Wangsih . Beberapa saat kemudian , angin bertiup kencang sekali dan terdengarlah gemerincing suara lonceng kuda , dan Nyi Wangsih pun datang menemui panggilan paman Wanto . 

" mau apa lagi kau Wanto ? " tanya Nyi Wangsih

" berikan aku uang yang banyak Nyi ! Berikan aku uang " kata paman Wanto seraya memohon

" aku akan berikan uang yang kamu mau , tapi berikan aku tumbal dari pihak keluarga mu " pinta Nyi Wangsih

" siapa ? Siapa yang Nyai maksud ? " tanya paman ku kala itu 

" istrimu " 

" enggak Nyi ! Jangan Rita " 

" lalu siapa ? Kamu ?! " 

Paman Wanto beberapa saat terdiam mendengar permintaan Tuan ghaib nya ini . 

" ambil saja Nyi ! Yang penting berikan saya uang " lirih paman Wanto

Tags: SMKN 1 Garut

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Panggil Namaku!
7630      2010     4     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
Meet You After Wound
232      198     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
An Invisible Star
1798      938     0     
Romance
Cinta suatu hal yang lucu, Kamu merasa bahwa itu begitu nyata dan kamu berpikir kamu akan mati untuk hidup tanpa orang itu, tetapi kemudian suatu hari, Kamu terbangun tidak merasakan apa-apa tentang dia. Seperti, perasaan itu menghilang begitu saja. Dan kamu melihat orang itu tanpa apa pun. Dan sering bertanya-tanya, 'bagaimana saya akhirnya mencintai pria ini?' Yah, cinta itu lucu. Hidup itu luc...
Ayah
178      156     0     
Short Story
Cerita tentang ayah
Peringatan!!!
2081      877     5     
Horror
Jangan pernah abaikan setiap peringatan yang ada di dekatmu...
Foreshadows
488      358     0     
Short Story
The fight between psychics.
Nothing Like Us
32360      3939     51     
Romance
Siapa yang akan mengira jika ada seorang gadis polos dengan lantangnya menyatakan perasaan cinta kepada sang Guru? Hal yang wajar, mungkin. Namun, bagi lelaki yang berstatus sebagai pengajar itu, semuanya sangat tidak wajar. Alih-alih mempertahankan perasaan terhadap guru tersebut, ada seseorang yang berniat merebut hatinya. Sampai pada akhirnya, terdapat dua orang sedang merencanakan s...
Between us
582      307     4     
Short Story
She was here, between us! Yash! Hi! I'm Laura! And i'll kill u.
Wanita Bergaun Putih
946      531     4     
Short Story
Kehidupan Freya mendadak penuh teror mengerikan semenjak tinggal di rumah suaminya. Dari tulisan ancaman berwarna merah darah, penampakan wanita bergaun putih sampai telepon misterius yang membuatnya bergidik ngeri. Penyelidikan Freya membuatnya mengetahui identitas wanita bergaun putih. Tak disangka, hal itu juga menguak kebenaran tentang suaminya. Tapi benarkah semua perkiraannya?
Dakota
575      399     1     
Short Story
Not knowing quite why, she chose to turn the clock.